Renungan khusus
Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
— 2 Korintus 2:14
Seringkali kita dengan cepat menilai keadaan luar seseorang atau apa yang terlihat lalu membuat kesimpulan, apakah orang tersebut berhasil atau tidak berhasil. Misalnya ada orang sedang mengalami kesulitan keuangan, kesehatan, dan juga masalah-masalah yang lain, kita akan cenderung menyebutnya orang itu sedang mengalami kekalahan. Sedangkan orang yang sedang berjaya, penuh berkat, kesehatan yang baik, keuangan yang melimpah, kita akan menyebutnya mereka sedang mengalami kemenangan.
Selengkapnya »
Banyak orang hidup dalam kemenangan yang Tuhan berikan, namun dalam perjalanan waktu menjadi gagal dan mundur karena berbagai kesulitan. Padahal Tuhan mengijinkan semua hal untuk membuat kita semakin dewasa untuk membawa pesan kemenangan kepada orang banyak. Tuhan menantikan kita untuk hidup dalam kemenangan secara permanen.
Devosi profetik
....sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
— 1 Yohanes 3:2-3
Firman Tuhan menyatakan siapa kita sesungguhnya:
sekarang kita adalah anak-anak Allah,...
Ini adalah fakta dan identitas kita. Pada waktu kita percaya Yesus, maka kita dilahirkan kembali jadi anak- anak Allah. Bapa Sorgawi adalah Bapa kita, dan Dia dasar identitas kita. Apakah anda mengenali dan meyakininya? Mengenali identitas itu menentukan cara hidup hari ini. Identitas kita akan membentuk gaya hidup kita.
Kita sekarang adalah orang yang sudah diselamatkan dan berjalan dalam pengharapan, bahwa apa yang direncanakan Tuhan dan yang dijanjikanNya pada waktunya menjadi kenyataan dalam hidup kita.
Karena kita adalah anak-anak Allah maka, kita sejatinya tidak dikendalikan oleh apa yang kelihatan di depan mata, melainkan oleh apa yang Tuhan rencanakan. Kita tidak dibatasi oleh kenyataan, melainkan lebih dari itu, kita bertumpu kepada pengharapan pasti yang Tuhan sudah katakan, yang tertulis dalam firmanNya.
Pengharapan itu akan jadi nyata
Sekarang kita adalah anak-anak Allah, akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya ( saat kedatangan ke dua kali) kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
Perhatikan apa yang sedang firman nyatakan didalam 1 Yohanes 3 ini:
- Kristus akan datang kembali dan menyatakan diriNya menjadi Raja maha mulia dan maha kuasa di bumi. Dan sesungguhnya Tuhan Yesus segera datang kembali.
- Kita akan melihat Dia dalam keadaan yang sebenarnya siapa Dia pada waktu itu.
- Pada saat kita berjumpa dan melihatNya langsung, kita diubahkan menjadi sama dengan Dia.
Jadi kita sekarang sedang berjalan dalam pengharapan untuk menjadi sama seperti Dia. Kita sudah menjadi anak-anak Allah, dan melangkah dalam perubahan. Ini adalah perjalanan perubahan setiap hari. Bapa surgawi yang merencanakannya, Dia juga yang pada waktunya membuatnya terjadi.
Karena itu, jagai dan sadari untuk terus nyalakan pengharapan itu. Caranya? Mari konsisten hidup kudus. Kita mematok standard hidup kita sesuai identitas kita, yaitu menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. 1 Yohanes 3:3
Lihat dan sadari identitas manusia baru sebagai anak Allah, lahir dari Roh Kudus, maka sifat illahi sebagai anak Allah, yang memiliki benih illahi itulah yang mengalir keluar.
Renungkan dan deklarasikan kenyatan diri kita :
1 Yohanes 3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Galatia 2:19-20 Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Kita sekarang adalah orang yang sudah diselamatkan dan berjalan dalam pengharapan, bahwa apa yang direncanakan Tuhan dan yang dijanjikanNya pada waktunya menjadi kenyataan dalam hidup kita.Karena kita adalah anak-anak Allah maka, kita sejatinya tidak dikendalikan oleh apa yang kelihatan di depan mata, melainkan oleh apa yang Tuhan rencanakan.