Fire for Breakthroughs Api Terobosan Rohani (Pdp Daniel W Pradhana)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Kita percaya, Roh Kudus tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Roh Kudus yang sama hadir di tempat Saudara berkumpul, dan Roh Kudus yang sama hadir di rumah kita masing-masing.

Shalom buat kita semua, senang sekali malam hari ini kita semua bisa berkumpul bersama-sama. Saya percaya, cara kita berkumpul malam hari ini sudah menjadi sebuah terobosan. Sesuatu yang mungkin di waktu-waktu lampau ngga pernah kita alami. Dulu kita harus hadir secara onsite, tapi sekarang kita ada yang berkumpul secara onsite maupun online. Kita percaya, Roh Kudus tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Roh Kudus yang sama hadir di tempat Saudara berkumpul, dan Roh Kudus yang sama hadir di rumah kita masing-masing.

Malam hari ini saya percaya kita semua akan dilawat Tuhan dengan cara yang luar biasa.

Ada satu pesan Firman Tuhan yang Tuhan taruh dalam hati saya, untuk membantu kita sama-sama mengerti, memahami, kenapa Tuhan meu mencurahkan Roh-Nya atas setiap kita.

Saya percaya kita akan diperlengkapi dengan kuasa dari tempat yang maha tinggi, Roh Kudus dicurahkan atas setiap kita sehingga kita mengerti apa yang harus kita lakukan, ke mana kita harus bergerak, terutama sehubungan dengan visi Bapa Rohani kita, yaitu Tahun Penuaian.

Saya percaya, Roh Kudus, kuasa Tuhan diberikan buat kita bukan hanya sekedar untuk buat kita merasa merinding-merinding, membuat kita dilawat Tuhan, membuat kita bisa menikmati hadirat Tuhan, tapi lebih dari itu, saya percaya kuasa Tuhan diberikan supaya kita semua bisa bergerak membawa masuk tuaian terbesar!

Apa sih yang terjadi ketika Roh Kudus dicurahkan pertama kali 2000 tahun yang lalu dan ketika kita ngerti kita mau sama-sama mempercayai hal yang sama, bergerak dengan cara yang sama, semua kita siap dipakai oleh Tuhan.

Kita mau lihat peristiwa dalam Kisah Para Rasul 2, ketika Roh Kudus dicurahkan. Tapi hari ini saya mau ajak Saudara untuk sungguh-sungguh buka hati, untuk juga mendapatkan pengertian yang baru, pemahaman yang mungkin selama ini belum pernah kita dengar sebelumnya.

Kita baca lengkap dari Kisah 2:1-11. Biasanya orang Pentakosta dan Karismatik hanya kutip ayat-ayat ini sampai ayat 4, tapi hari ini mari kita lihat ceritanya secara lengkap, supaya kita mendapatkan gambaran penuhnya.

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Biasanya ayat yang dikutip orang-orang Pentakosta Karismatik cuma sampai ayat empat di situ dan kita berhenti di titik udah terima Roh Kudus, kita bahasa roh. Tapi cerita lengkapnya ada lanjutannya.

Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?

Perhatikan nih sambil hitung sama-sama:

Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."

Kalau Saudara hitung, perhatikan, minimal ada 15 kewarganegaraan yang berbeda-beda yang datang saat itu dan mereka bilang gini kita mendengar mereka ini, rasul-rasul, berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.

Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?" Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."

Kalau nanti Saudara lanjutkan sendiri ceritanya, Saudara juga akan ngerti bahwa sesudah itu Petrus memberikan penjelasan, ngga, mereka ngga mabuk, mereka sedang dipenuhi Roh Kudus. Dia berikan penjelasan demi penjelasan dan sesudah penjelasan itu kita tahu apa akibatnya? Tiga ribu orang hari itu memberi diri mereka dibaptis!

Saudara, perhatikan yang saya katakan tadi di awal. Pencurahan Roh Kudus Tuhan lakukan tujuan utamanya bukan sekedar supaya kita bahasa roh, bukan sekedar supaya kita bisa rasakan hadirat Tuhan, di lawat Tuhan, tapi ujung terakhirnya harus menghasilkan tuaian. Itu yang kita tangkap dari kejadian Pentakosta yang pertama kali.

Hari ini saya mau kita fokus di bagian ayat 1-11, karena di dalamnya saya percaya mengandung satu pengertian satu pewahyuan yang mungkin beberapa kita ngga pernah lihat selama ini.

Saya mau ajak kita untuk menghampiri cerita tadi dengan tiga pertanyaan utama:

  1. Where, di mana. Kita mau cari tahu malam hari ini ketika Roh Kudus dicurahkan pertama kali, di mana sih tempatnya? Karena saya percaya, waktu kita ngerti Roh Kudus dicurahkan di mana, maka hari-hari ini kalau kita juga percaya bahwa Tuhan akan mencurahkan Roh-Nya dengan cara yang luar biasa. Saya percaya Tuhan akan mencurahkan Roh-Nya di tempat yang serupa.
  2. Pertanyaan kedua, who, siapa. Kita mau cari tahu juga siapa orang-orang yang Tuhan pilih untuk menjadi penerima anugerah Pentakosta pertama kali, karena ketika kita ngerti siapa orang-orangnya maka hari-hari ini saya percaya Tuhan juga akan pakai dan penuhi orang-orang yang serupa untuk bergerak dalam kuasa Roh Kudus.
  3. Baru pertanyaan ketiga, adalah how, bagaimana caranya.

#1 Di mana Roh Kudus dicurahkan pertama kali?

Jadi, yang pertama yang kita mau cari tahu kita mau tanyakan di mana sih Roh Kudus dicurahkan. Di mana tempatnya? Itu menariknya. Referensi tentang tempat itu sebenarnya langsung diberikan di ayat pertama yang kita baca tadi. Alkitab bilang begini, "Ketika tiba hari Pentakosta semua orang percaya berkumpul di suatu tempat." Cuma disebutkan "di suatu tempat". Saya percaya bahkan fakta "di suatu tempat" ini disebutkan, artinya tempatnya ini penting. Karena kalau tempatnya ngga penting, ya ayat ini bisa saja berbunyi, "Ketika tiba hari Pentakosta semua orang percaya berkumpul." Berkumpul di mana ya ngga masalah ngga ada bedanya. Tapi fakta bahwa tempatnya bahkan disebutkan di ayat yang pertama, saya percaya Tuhan lagi mau memberikan kita satu pengertian yang tertentu.

Nah, pertanyaannya, di mana tempat itu? Di Kisah Para Rasul pasal 2, tempat itu cuma disebutkan "di suatu tempat". Tapi kalau Saudara kembali ke kisah para rasul pasal yang pertama, Saudara akan dapatkan referensi lain tentang tempat ini. Tuhan Yesus sebelum naik ke Surga bilang gini, "Kalian harus tinggal di Yerusalem untuk menantikan janji Bapa."

Kemudian Alkitab katakan, "Ada 120 murid yang memutuskan untuk berkumpul di satu tempat yaitu di Loteng Atas." Nah, kita dapatkan referensi kedua. Ternyata "suatu tempat" itu punya nama yaitu "Loteng Atas" atau yang kita sering sebut dengan Upper Room. Saudara mungkin sampai di titik ini bertanya-tanya dan berpikir, "Kenapa sih Pastor menekankan tempatnya ini penting? Memang ada apa dengan tempat itu di Loteng Atas?"

Yang saya mau sebutkan berikutnya mungkin akan mengejutkan Saudara. Tahukah Saudara tempat di mana mereka berkumpul yaitu di Loteng Atas, tempat tersebut itu bukan di Bait Allah? Letaknya itu di Yerusalem tapi bukan di Bait Allah! Jadi bukan di rumah ibadah! Mereka berkumpul di satu rumah yang mereka jadikan tempat berkumpul, Loteng Atas. Kita yang pernah pergi ke Yerusalem juga meyakini itu tempat yang sama di mana Yesus melakukan perjamuan terakhir. Tapi itu bukan di Bait Allah!

Saya mau ajak Saudara bayangkan, saat Roh Kudus mau dicurahkan, Yesus lagi berpikir, "Ya, aku akan mencurahkan Roh Kudus ke bumi ini." Dia mikir, "Di mana ya kira-kira tempat itu?" Menurut Saudara, di mana sebenarnya tempat yang paling ideal Roh Kudus dicurahkan? Kita mungkin akan bilang, "Ya harusnya di Bait Allah harusnya di gereja, Pastor." Mungkin dia tanya malaikat, "Kat, sini Kat, Aku mau curahkan Roh Kudus pertama kali. Di mana menurut kamu tempat yang tepat?" Ya mungkin jawaban kita akan sama, harusnya di Bait Allah. Tapi saya sudah sebutkan tadi faktanya bahwa Loteng Atas itu bukan di bait Allah. Apa yang terjadi? Apakah Roh Kudus dicurahkan dari Surga, saking jauhnya, waduh meleset sedikit bukannya di Bait Allah malah nyasar ke tempat ini, ke Loteng Atas?

Kalau Saudara selidiki, mungkin Saudara bisa Google ini, dan menemukan fakta bahwa Loteng Atas itu ternyata jaraknya ngga jauh dari Bait Allah, kurang lebih 1 km. Saya percaya itu tidak kebetulan. Saya percaya, Tuhan sengaja curahkan Roh-Nya pertama kali bukan di Bait Allah, tapi di tempat lain ini yang namanya di Loteng Atas. Saudara makin penasaran? Kenapa begitu ya Pastor?

Kenapa pengertian ini penting? Karena banyak dari kita itu mengharapkan, punya ekspektasi, menantikan Roh Kudus, seakan-akan hanya Tuhan lepaskan di gereja-gereja saja. Hari ini, bagaimana kalau seperti 2000 tahun yang lalu Tuhan mau mencurahkan Roh-Nya, bukan hanya di gereja tapi di satu tempat lain? Di mana? Di Loteng Atas!

Dua ribu tahun lalu, Loteng Atas itu ada di tengah satu wilayah yang disebut dengan istilah Agora. Apa itu Agora? Agora kalau diterjemahkan secara langsung artinya marketplace, dunia sekuler, dunia usaha, dunia bisnis.

Saya temukan ini menarik, kenapa 2000 tahun yang lalu Tuhan memilih untuk mencurahkan Roh-Nya justru di marketplace? Saya percaya ada satu pewahyuan, pengertian, yang kita perlu tangkap hari-hari ini, kalau kita mau percaya Roh Kudus akan dicurahkan atas hidup kita, kita perlu percaya bahwa Roh Kudus akan dicurahkan bukan hanya saat kita menyelenggarakan ibadah-ibadah kita di gereja, tapi Roh Kudus dicurahkan di dunia sekuler! Di marketplace!

Tuhan mau pergerakannya tidak dibatasi oleh empat tembok yang namanya gereja lokal, tapi Tuhan mau agar pergerakannya bisa bergerak secara dinamis bergerak secara luas di marketplace. Tuhan mau bergerak di kantor-kantor Saudara, Tuhan mau bergerak di sekolah-sekolah, di kampus-kampus, di rumah tanggamu, di kampung Saudara, di desa Saudara, di gang-gang tempat tinggal Saudara! Tuhan mau bergerak di ranah pengadilan, Tuhan mau bergerak di dunia media, Tuhan mau agar Roh-Nya tidak dibatasi oleh empat tembok gereja lokal. Tuhan mau agar Roh-Nya bisa bergerak dinamis di marketplace!

Saya percaya ini pesan pertama yang kita perlu tangkap. Kalau 2000 tahun yang lalu Tuhan memilih mencurahkan Roh-Nya di marketplace maka saya percaya hari-hari ini pun Tuhan mau bergerak di luar empat tembok gereja lokal. Beberapa kita mungkin ngga pernah berpikir seperti ini, mempertimbangkan ini, atau bahkan mempertanyakan ini. Tapi sesudah malam ini, kita temukan sesuatu yang menarik. Kenapa bukan di Bait Allah, Tuhan ngga mau Roh-Nya sekedar dikurung untuk kita beribadah setiap hari Minggu saja. Tuhan mau agar Roh-Nya bisa bergerak dari hari Senin sampai hari Sabtu, di mana pun Tuhan utus hidup Saudara.

Malam hari ini, saya percaya adalah tanda profetik bahwa kita berkumpul menantikan pencurahan Roh Kudus. Ngga lagi secara konvensional hanya di satu tempat, saya percaya Saudara yang datang onsite akan diberkati Tuhan. Tapi saya percaya Saudara yang berkumpul secara online pun akan sama diberkati Tuhan! Kenapa? Karena Tuhan ngga mau Roh-Nya dibatasi oleh ruang dan waktu tuhan mau Roh-Nya menyebar ke mana pun di marketplace. Jadi saya mau bilang begini, "Siap-siap nantikan kegerakan Tuhan! Bukan cuma di gereja kita, tapi di mana pun Tuhan utus hidup kita!"

Itu yang pertama.

#2 Siapa yang Tuhan pilih pertama kali?

Yang kedua yang kita mau tanya sama-sama sesudah kita tahu di mana tempatnya, yang kedua kita mau cari tahu siapa orang-orang yang Tuhan pilih untuk menjadi penerima anugerah Pentakosta pertama kali. Atau pertanyaannya, kalau diterjemahkan pakai dunia sekarang, siapa yang Tuhan mau pakai untuk bergerak di dalam kuasa Pentakosta? Nah ketika kita tanya siapa, kebanyakan dari kita berasumsi sudah tahu jawabannya, sudah jelas, yang menjadi penerima Roh Kudus pertama kali itu 120 murid-murid yang berkumpul di Loteng Atas. Mereka penerima pertama. Saya bilang. "Iya, tapi saya percaya kurang tepat." Loh kok gitu Pastor?

Benar memang 120 murid yang berkumpul, Alkitab katakan, mereka penuh Roh Kudus, tampak lidah-lidah seperti nyala api, dan mereka berkata-kata dengan bahasa baru. Itu benar! Tapi saya mau buka sedikit pengertian Saudara sehingga Saudara bisa lihat sesuatu yang lain di situ.

Benar 120 murid itu yang menerima pencurahan Roh Kudus pertama kali tapi menurut saya, yang Tuhan incar sebenarnya bukan mereka. Alkitab bilang begini, waktu mereka penuh dengan Roh Kudus, mereka nih mulai berkata-kata dengan bahasa lain seperti yang diberikan Roh Kudus kepada mereka untuk mengatakannya.

Contoh, kalau saya ada di situ, saya orang Indonesia cuma bisa ngomong bahasa Indonesia. Tapi tiba-tiba saya penuh Roh Kudus, saya ngomong pakai bahasa Arab. Saya ngga ngerti apa yang saya ngomong. Tiba-tiba saya ngomong bahasa Jepang, padahal saya ngga ngerti bahasa Jepang. Itu yang terjadi waktu itu. Nah sekarang pertanyaannya kalau mereka berkata-kata satu bahasa yang mereka sendiri ngga ngerti, siapa yang ngerti? Alkitab bilang di ayat 5. Pada waktu itu di Yerusalem itu berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh tapi berasal dari berbagai bangsa.

Mungkin kita agak bingung ini siapa sebenarnya orang Yahudi tapi berasal dari berbagai bangsa? Jadi mereka orang Yahudi atau orang asing? Saudara perlu ngerti sedikit latar belakang orang Yahudi. Orang Yahudi itu bangsa pedagang. Mungkin persamaannya kalau sekarang kayak orang Chinese. Keturunan Tionghoa itu sama-sama bangsa pedagang. Orang Yahudi sama, jadi waktu itu mereka orang Yahudi tulen tapi mereka lihat peluang wah di Mesir ada prospek bisnis, banyak mereka yang pindah ke sana untuk berdiam di sana. Nah kalau Saudara merantau apa hal logis pertama yang Saudara akan lakukan untuk jadi perantau yang efektif berhasil? Saudara akan mempelajari bahasa setempat. Saya orang Yahudi tapi karena saya tinggal di Mesir saya akan belajar bahasa Mesir. Saya orang Yahudi tapi karena pindah ke Arab, belajar bahasa Arab.

Nah pertanyaannya, kalau bangsa Yahudi bangsa perantau mereka pergi ke bangsa-bangsa lain untuk berdagang kenapa waktu itu mereka semua kumpul di situ? Ingat mereka sedang merayakan hari raya Pentakosta. Orang Yahudi itu dapat perintah dari Tuhan. "Tiga kali setahun engkau harus datang menghadap kepada-Ku." Kapan? Hari raya Paskah, Pentakosta, dan Pondok Daun. Saudara ingat ya, ini Firman Tuhan. Tiga kali mereka harus "mudik". Jadi kalau di Indonesia musim mudik itu cuma sekali setahun, yang punya usaha sudah pusing. waduh asisten rumah tangga saya mudik nih. Orang Yahudi harus mudik tiga kali setahun. Nah ketika mereka mudik, mereka balik untuk apa? Beribadah datang ke Bait Allah. Tapi namanya orang bisnis, sambil menyelam minum air! Jadi mereka beribadah tapi sesudah mereka lakukan kewajiban ibadah mereka, mereka akan kumpul.

Orang-orang bisnis kalau kumpul kira-kira di mana? Yang paling strategis di Agora, marketplace. Makanya mereka lagi ada di sekitar situ, ada begitu banyak. Jumlahnya berapa? Ada ribuan! Tahu dari mana Pastor? Karena minimal ada 3000 orang hari itu yang bertobat.

Nah sekarang Saudara tanya, kenapa menurut Pastor, mereka itu yang sebenarnya Tuhan incar?

Seratus dua puluh murid di Loteng Atas itu Yahudi tulen, bahkan Alkitab bilang mereka orang Galilea, penuh Roh Kudus, mulai berkata-kata dengan –tadi kita hitung sama-sama– ada 15 kewarganegaraan yang berbeda. Ada yang ngomong bahasa Arab, Mesir, Roma, dan lain-lain. Kan mereka sendiri ngga ngerti. Saya percaya, orang-orang yang di sekitar mereka inilah yang sebenarnya Tuhan incar sebagai penerima anugerah Pentakosta pertama kali.

Saya percaya 120 murid itu berfungsi seperti tukang pos. Tukang pos itu apa? Mereka yang dititipkan pesan untuk penerimanya. Tapi mereka sendiri ngga ngerti. Saudara, kalau ada tukang pos datang ke rumah, pencet bel, "Pak, saya bawa surat buat Bapak." Saudara tanya ke dia isinya apa, pasti dia ngga tahu. Nah, 120 orang murid berbahasa roh, mereka ngomong bahasa Arab, Mesir, dan lain-lain, mereka sendiri ngga ngerti.

Yang ngerti siapa? Yang ngerti itu orang-orang ini, yang bilang, "Eh ini kok mereka bisa bahasa Mesir padahal kan cuma orang Galilea." Nah istilah mereka cuma orang Galilea buat orang Yahudi waktu itu, istilahnya mereka kan cuma "orang kampung". Cuma orang Galilea, itu kampung kecil Galilea, kok bisa pakai bahasa perdagangan internasional? Mereka kaget, tapi mereka yang dengar itu ngerti dan Alkitab bilang mereka yang ngerti ini kasih hidup mereka buat dibaptis.

Hari itu, siapa penerima anugerah Pentakosta pertama kali? Saya percaya, orang-orang biasa, orang-orang marketplace, orang-orang yang ada di dunia sekuler. Mereka justru yang Tuhan tuju menerima anugerah Pentakosta pertama kali.

Kenapa penting kita ngerti ini? Karena banyak orang Kristen waktu berhubungan dengan kuasa Roh Kudus bergerak bawa jiwa kita bilang begini "Tapi kan saya bukan rasul, tapi kan saya bukan nabi, tapi kan saya bukan pendeta, tapi kan saya bukan pengerja, saya kan bukan murid-murid di Loteng Atas, saya kan bukan pemimpin gereja, saya kan cuma jemaat biasa."

Malam hari ini dengar baik. bukan hanya Tuhan memilih untuk mencurahkan Roh-Nya di dunia sekuler di marketplace, tapi juga Tuhan memilih orang-orang biasa, orang-orang sekuler, orang-orang marketplace untuk menjadi penerima anugerah Pentakosta pertama kali. Artinya apa? Ngga ada satu pun kita di rumah atau di mana pun Saudara berada, yang bisa punya alasan "bukan saya yang Tuhan mau pakai."

Tuhan justru mau pakai orang-orang biasa, orang-orang marketplace, orang-orang sekuler, untuk membawa api Pentakosta bergerak ke mana pun. Tuhan tempatkan hidup Saudara untuk Saudara berdampak.

Saudara mungkin tanya begini, "Ya okelah Pastor, tapi kenapa Tuhan memilih untuk melakukannya seperti itu?" Jawabannya gampang. Saya mau kasih poin ini, saya harap Saudara tangkap pewahyuan ini. Baik mereka semua hari itu datang dari negara yang berbeda-beda, mereka datang bicara pakai bahasa yang berbeda-beda, dengar mereka semua datang dengan bahasa yang berbeda-beda, tapi keluar dari pengalaman itu mereka semua membawa pesan yang sama. Saya ngomong sekali lagi, Saudara datang dengan bahasa yang berbeda-beda tapi Saudara akan keluar membawa pesan yang sama!

Maksudnya apa Pastor? Ya kalau 2000 tahun lalu kita tahu datang pakai bahasa Mesir, pakai bahasa apapun, tapi keluar mereka membawa pesan Kerajaan. Hari ini gimana? Saudara semua datang dari latar belakang yang berbeda-beda, Saudara punya bahasa yang sama berbeda-beda. Bukan sekedar bahasa jasmani. Saudara yang datang dari dunia bisnis, Saudara pakai bahasa bisnis. Ngga ada orang yang lebih efektif ngomong sama orang bisnis kecuali pebisnis. Saudara datang dari dunia hukum, ngga ada orang yang bisa menyampaikan pesan Kerajaan lebih efektif daripada orang-orang hukum sendiri. Saudara datang dengan bahasa yang berbeda-beda tapi keluar dari pengalaman Pentakosta, di mana pun Tuhan utus Saudara, Saudara akan bawa pesan yang sama: Pesan kebaikan Tuhan! Pesan anugerah Tuhan! Pesan keselamatan Tuhan! Dan Tuhan pakai bahasa yang Saudara kuasai untuk mengkomunikasikan pesan kerajaan di mana pun Tuhan utus Saudara.

Guru ngomong layaknya guru. Pengusaha bicara pakai bahasa pengusaha. Pengacara bicara dengan cara pengacara bicara. Dari mana pun Saudara berasal, ketika Saudara dijamah sama anugerah Pentakosta, Saudara akan kembali ke dunia Saudara masing-masing. Ingat, orang-orang Yahudi dari berbagai bangsa ini datang untuk merayakan Pentakosta tapi mereka malah ditangkap Tuhan dipenuhi kuasa Tuhan. Dari situ, mereka harus pulang ke tempat mereka masing-masing untuk menyebarkan api Pentakosta. Mereka datang dengan bahasa yang berbeda-beda tapi mereka keluar membawa pesan yang sama.

Saudara akan pakai cara yang Saudara kuasai. Pakai dunia pendidikan, pakai dunia bisnis, pakai dunia politik, pakai dunia media, pakai dunia entertainment, di mana pun Tuhan utus Saudara, Saudara kembali ke dunia Saudara, tapi kali ini bukan hanya untuk mencari sesuap nasi, bukan hanya untuk cari duit, bukan hanya untuk cari makan, Saudara kembali ke dunia masing-masing untuk diutus Tuhan membawa api Pentakosta. Sehingga Tahun Penuaian, ini kita bisa membawa masuk tuaian terbesar yang Tuhan sudah siapkan buat kita bawa masuk.

Kembali ke dunia Saudara masing-masing, bawa pesan Kerajaan. Sebarkan api Pentakosta, buat terobosan di dunia Saudara. Saya percaya begini, ketika bisnis Saudara jadi mesin transformasi, jadi mesin pembawa jiwa, saya percaya Tuhan punya alasan bahkan untuk memberkati bisnis Saudara lebih lagi.

Kalau Saudara jadikan bisnis cuma sarana sebagai mencari makan, ya udah Tuhan bilang kamu makan kan ngga banyak itu aja sudah cukup. Tapi ketika Saudara bilang "Ngga, Tuhan, aku ngerti aku diutus Tuhan di dunia bisnis untuk berdampak di situ." Tuhan bilang "Oh gitu, kamu jadikan bisnis kamu untuk kamu serahkan sama Aku untuk jadi mesin membawa dampak." Tuhan bilang, "Kalau bisnis kecil kayak gitu aja kamu bisa berdampak, apalagi aku bikin bisnis kamu besar. Dampak kamu akan makin besar."

Saudara mungkin seorang guru selama ini ya cuma cari nafkah sebagai guru tapi Saudara ngerti Saudara mau keluar bawa pesan Kerajaan. Tuhan akan memberkati Saudara supaya dampak Saudara makin besar, tiba-tiba Tuhan percayakan Saudara sebuah sekolah untuk Saudara bangun dan kelola. Tiba-tiba Tuhan mulai kasih kepercayaan karena Saudara ngerti di mana Saudara dipanggil itu adalah ladang misi Saudara, untuk Saudara berdampak.

Seorang dokter kalau cuma cari duit jadi dokter ya udah Tuhan bilang cukuplah kamu diberkati buat perutmu sendiri. Tapi ketika dokter ini mulai berfungsi jadi misionarisnya Tuhan yang diutus di dunia kedokteran, tiba-tiba Tuhan percayakan sebuah Rumah Sakit. Tiba-tiba Tuhan mulai kasih kepercayaan. Kenapa? Karena buat Tuhan, memberkati Saudara bukan hanya bikin hidup Saudara makin makmur, tapi buat Tuhan memberkati Saudara adalah membuat Saudara berdampak makin besar. Tiba-tiba Tuhan punya alasan untuk membawa semua kita naik dan membuat kita berdampak, membuat hidup kita semakin diberkati!

Ingat, Tuhan mau pakai orang-orang biasa untuk bergerak keluar dan bawa api Pentakosta keluar.

#3 Bagaimana caranya dipakai Tuhan?

Kita sudah jawab dua pertanyaan. Pertama di mana Roh Kudus dicurahkan pertama kali? Di marketplace. Yang kedua siapa orang-orang yang Tuhan pilih? Ternyata bukan cuma pemimpin-pemimpin gereja yang Tuhan pakai tapi Tuhan mau pakai semua orang.

Tapi yang ketiga, Saudara mulai penasaran di sini. Gimana caranya? Saya kan cuma orang biasa, saya kan ngga pernah sekolah Alkitab, saya kan bukan pendeta.

Pastor, saya ngga bisa jadi singer, ngga bisa Worship Leader, apalagi main musik. Saya jadi usher aja fals, ya pokoknya ngga bisa semua. Saudara mungkin bingung, gimana orang biasa bisa dipakai sama Tuhan berdampak? Gimana caranya dampak itu bisa dihasilkan?

Saya mau kasih pengertian ini. Yang terakhir ini kuncinya.

Saya percaya mereka menerima pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta. Menurut Saudara, hari Pentakosta itu diperingati sebagai apa? Hari Pentakosta untuk apa? Jawaban kita yang umum, kita orang Karismatik Pentakosta akan bilang, "Oh hari Pentakosta adalah hari pencurahan Roh Kudus." Benar, buat orang Kristen Perjanjian Baru, Pentakosta adalah hari pencurahan Roh Kudus. Tapi pertanyaan saya, buat orang Perjanjian Lama, Roh Kudus belum dicurahkan loh. Sebelum Kisah Para Rasul pasal 2, Pentakosta dirayakan sebagai apa sih? Nah itu banyak kita ngga tahu jawaban ini. Beberapa malah nanya, "Memangnya sebelum Kisah Para Rasul pasal 2, Pentakosta sudah dirayakan?"

Saudara baca ayatnya, ketika tiba hari Pentakosta mereka berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba Roh Kudus dicurahkan. Ketika tiba hari apa? Pentakosta artinya apa? Pentakosta sudah dirayakan bahkan sebelum Roh Kudus dicurahkan. Kita cuma melihat Pentakosta sebagai hari pencurahan Roh Kudus. Tapi saya beritahu, sebelum itu orang-orang Perjanjian Lama sudah merayakan Pentakosta selama ratusan tahun. Pertanyaannya sebagai apa?

Saudara, buat orang Yahudi Perjanjian Lama, Saudara ingat waktu mereka keluar dari Mesir, mereka sampai di Gunung Sinai. Di Gunung Sinai, Tuhan berikan hukumnya. Kita sebutnya Taurat atau Torah. Waktu Tuhan berikan hukumnya, 10 perintah Allah, dan hukum-hukum yang Tuhan berikan, Tuhan bilang begini, "Mulai hari ini turun temurun kamu rayakan hari ini jadi hari peringatan buat kamu."

Hari apa itu hari Pentakosta jadi buat orang Yahudi Perjanjian Lama? Pentakosta dirayakan sebagai hari di mana Tuhan memberikan hukumnya buat mereka. Nah, Saudara berpikir terus apa pentingnya buat kita tahu ini?

Dengar pernyataan saya berikutnya baik-baik. Ada orang yang cuma lihat Pentakosta sebagai hari tentang hukumnya Tuhan. Ada orang lain lagi melihat Pentakosta sebagai hari pencurahan Roh Kudus. Kalau Saudara perhatikan, sampai hari ini dunia Kekristenan terbelah dua. Yang pertama bilang "Saya cuma percaya Roh Kudus, yang penting Roh Kudus." Aduh pengajaran mah ngga penting, teologi ngga penting, yang penting penuh kuasa Roh Kudus. Cuma satu aja. Lihat yang satu lagi bilang apa? Itu bahasa roh geter-geter, gelepar-gelepar, kita mah yang penting teologia, doktrin, belajar firman Tuhan.

Dengar ini, baik selama Iblis berhasil memisahkan keduanya, iblis telah berhasil melucuti salah satu senjata kekuatan paling dahsyat yang gereja harusnya punya. Apa yang harus terjadi Pastor? Dengar, hari Pentakosta harus jadi hari penyatuan keduanya kembali. Insan Pentakosta, orang-orang Karismatik Pentakosta yang percaya Tuhan, hari ini harus percaya begini: hidup Saudara harus dipenuhi sama firman Tuhan yang kuat dan di saat yang bersamaan harus dipenuhi dengan hadirat Tuhan dan Roh Tuhan!

Ketika keduanya bercampur, lihat begini, tiba-tiba ada hikmat Tuhan yang dahsyat mengalir. Tiba-tiba ada strategi-strategi yang Tuhan download dalam hidup Saudara untuk masuk dunia bisnis, dunia politik, dunia pendidikan. Tiba-tiba Saudara dapatkan ide-ide kreatif yang orang di luar bakal bilang "You sekolah di mana? Saya sekolah di luar negeri ngga pernah tahu ide kayak begitu." Kok bisa? Bisa terjadi kalau Saudara izinkan hidup Saudara dipenuhi dengan firman Tuhan secara kuat, dan di saat yang bersamaan penuh dengan Roh Tuhan.

Jadi tolong mulai hari ini, jangan musuhi lagi teologia, firman Tuhan, doktrin. Kita harus mau gali firman Tuhan belajar, firman Tuhan kuat, firman Tuhan harus kuat dulu supaya ketika Roh Kudus turun atas kita, bercampur keduanya, muncul kekuatan yang dahsyat lahir dari hidup Saudara

Satu ayat terakhir untuk memberikan peneguhan tentang poin ini.

2 Korintus 3:6,

Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.

Dalam versi NIV, dikatakan:

He has made us competent as ministers of a new covenant—not of the letter but of the Spirit; for the letter kills, but the Spirit gives life.
Dia telah menjadikan kita pelayan-pelayan perjanjian baru yang kompeten.

Lihat nih, Tuhan mau bangkitkan pelayan-pelayan perjanjian baru, tapi bukan yang sembarangan. Tuhan mau bangkitkan pelayan-pelayan perjanjian baru yang kompeten! Kompetensi itu penting.

Katakanlah saya ngaku sama Saudara, "Saya ini selain Pendeta, saya juga dokter. Yang mau berobat sama saya silakan datang." Terus Saudara tanya, "Pastor, dulu jadi dokter sekolah di mana?" Saya jawab, "Ngga, saya ngga pernah sekolah, cuma pengalaman hidup aja." Ada yang berani ngga diobati sama saya? Wah mana berani? Masa ngga sekolah dokter tapi ngaku-ngaku dokter? Ngga kompeten.

Sama. Tuhan mau bangkitkan pelayan-pelayan perjanjian baru tapi bukan yang sembarangan, ngaku-ngaku "Saya pelayan Tuhan, saya hamba Tuhan, saya mau dipakai Tuhan." Enggak bisa. Saudara harus mau jadi pelayan-pelayan perjanjian baru yang kompeten. Kompetensi itu perlu dipersiapkan. Pertanyaannya dasar kompetensi kita apa Pastor? Ayat ini bilang begini, "Dia menjadikan kita pelayan-pelayan perjanjian baru yang kompeten, not of the letter but of the Spirit; for the letter kills but the Spirit gives life."

Bukan dari hukum yang tertulis tetapi oleh Roh, karena hukum yang tertulis mematikan tapi Roh yang menghidupkan.

Nah izinkan saya jelaskan ini. Kenapa ini penting? Ini ayat yang sering dikutip sama orang-orang Kristen Karismatik Pentakosta untuk bilang, tuh lihat tuh, kita ngga butuh firman, kita ngga butuh doktrin, ngga butuh hukum yang tertulis, Alkitab bilang hukum tertulis, teologia itu mati, yang penting kita Roh Tuhan.

Bukan begitu cara bacanya! Salah! Dengar, Tuhan mau membangkitkan pelayan perjanjian baru yang kompeten. Dasar kompetensinya apa? Dasar kompetensinya begini. Ngga bisa cuma dipenuhi dengan hukum yang tertulis tapi ngga ada Roh, karena hukum yang tertulis berdiri sendiri mati, tapi Roh menghidupkan. Pertanyaannya menghidupkan apa? Menghidupkan yang mati! Jadi hukum bercampur dengan Roh jadi hidup. Kalau ngga ada firman, Roh menghidupkan apa? Ngga ada yang dihidupkan.

Jadi Saudara kalau bolak-balik cuma minta ditumpang tangan penuh Roh Kudus, dapat lawatan hadirat Tuhan, wah penuh-penuh-penuh, Tuhan bilang yang mau dihidupkan apa? Hidup kamu kosong ngga ada firmannya. Jadi cara bacanya, kamu hanya jadi pelayan perjanjian baru yang kompeten ketika kamu penuhi hidup kamu dengan firman Tuhan, hukum yang tertulis, dan saat yang bersamaan juga penuh dengan Roh Kudus. Karena hukum yang tertulis sendiri saja, teologia doang, mati. Tapi teologia ditambah dengan Roh Tuhan roh Tuhan menghidupkan!

Tiba-tiba ketika keduanya bercampur, Saudara lihat generasi yang belum pernah muncul sebelumnya akan bangkit. Ngga lagi kita musuhi orang teologia. Orang teologia ngga lagi musuhi orang-orang Karismatik penuh Roh Kudus. Keduanya bercampur jadi kuat jadi satu. Tiba-tiba muncul pewahyuan-pewahyuan yang Saudara ngga pernah dengar. Pewahyuan gunanya buat apa Pastor? Saya kan bukan pendeta.

Jangan pikir pewahyuan cuma di area rohani. Tiba-tiba Saudara dapat ide bisnis yang ngga pernah terpikir sebelumnya. Dapat ide bikin film, bikin lagu. Saudara masuk dunia politik cara berpolitik yang ngga pernah terpikir sebelumnya. Tiba-tiba Tuhan percayakan sama Saudara hikmat-hikmat ilahi yang akan memampukan Saudara untuk punya dampak di dunia sekuler yang luas. Tiba-tiba hidup Saudara jadi terang jadi berkat buat banyak orang.

Penutup

Malam hari ini, saya berdoa, saya berharap, saya percaya, kita semua dapat pengertian ini. Saya ngga menentang semua pengertian lain yang kita sudah dengar tentang Pentakosta. Saya justru menambahkan dari pengertian yang kita sudah punya.

Pertama, ingat, ternyata Tuhan mau untuk Roh-Nya ngga dikurung di empat tembok gereja lokal. Bahwa Roh Kudus diberikan bukan cuma waktu hari Minggu kita datang ibadah dilawat Tuhan. Tuhan mau Roh-Nya ngga dibatasi. Justru Tuhan mau Roh-Nya bergerak secara bebas di luar sana.

Yang kedua ingat, Tuhan bukan sekedar mau pakai pelayan-pelayan Tuhan, hamba-hamba Tuhan, teolog-teolog, pendeta-pendeta, rasul, nabi, pengInjil, gembala, guru. Tuhan mau pakai semua orang termasuk setiap Saudara yang dengarkan pesan ini malam hari. Saudara semua yang dengar pesan ini malam hari ini, Tuhan mau pakai setiap Saudara untuk berdampak di mana pun Tuhan tempatkan hidup Saudara. Mungkin Saudara datang dengan bahasa yang berbeda-beda tapi keluar dari pengalaman ini semua Saudara akan bawa pesan yang sama, pesan Kerajaan. Saudara semua akan berdampak di mana pun Tuhan utus Saudara

Yang ketiga gimana caranya? Mulai hari ini taruh komitmen yang baru. Jangan cuma suka sama lawatan, tapi juga suka sama firman Tuhan. Jangan cuma suka sama firman Tuhan, jadi tapi juga suka sama hadirat Tuhan. Saudara harus suka sama dua-duanya karena ketika Firman Tuhan bercampur dengan Roh Tuhan, terjadi ledakan yang dahsyat. Tiba-tiba hidup Saudara dipakai sama Tuhan dengan cara yang ajaib. Malam hari ini saya mau ajak kita satukan hati kita sekali lagi di mana pun Saudara berada. Saya percaya Tuhan akan melawat setiap kita dengan dahsyat, akan mengurapi setiap kita, memenuhi setiap kita dengan Roh-Nya. Terlebih lagi ketika kita ngerti kenapa Roh Kudus dicurahkan, buat apa Roh Kudus dicurahkan.

Amin.

Video