Renungan khusus
Renungan khusus merupakan artikel warta yang diterbitkan oleh Tim Teologi/Pengajaran GBI Jalan Gatot Subroto.
Perhatikan akar kita | |
![]() | |
Renungan khusus | |
---|---|
Tanggal | 18 April 2021 |
Penulis | Pdt Dr Johannes SP Rajagukguk ST, CBC |
Sebelumnya |
|
Selanjutnya |
|
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman,
begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan."
(Mazmur 1:1-6)
A. Ujian integritas sedang datang
Pesan Tuhan yang menjadi tema tahun 2021 menegaskan bahwa tahun ini adalah ‘Tahun Integritas’. Secara profetik, ini berarti bahwa kunci kemenangan di tahun ini terletak dari dapat atau tidaknya seseorang memberi respon yang sesuai dengan integritas Kristiani dalam tiap aspek kehidupannya. Setiap orang Kristen diharapkan mampu berintegritas di keluarga, di pekerjaan, di sekolah, di gereja dan di mana saja, bahkan saat tidak ada orang lain sekalipun.
Integritas adalah hasil pembentukan dan tidak otomatis bisa dimiliki seseorang. Pembentukan Integritas membutuhkan ujian, membutuhkan proses dan membutuhkan waktu. Dalam keadaan normal, bisa saja seseorang terlihat memiliki kualitas kepribadian yang baik. Namun ujianlah yang akan membuktikan misalnya:
- Apakah seseorang itu berjalan di jalan orang fasik?
- Apakah seseorang yang diuji itu berdiri di jalan orang berdosa?
- Apakah seseorang itu termasuk yang duduk di antara pencemooh?
- Apakah seseorang yang terlihat baik akan tetap baik saat dalam tekanan?
- Apakah seseorang yang loyal akan tetap loyal dalam keadaan kekurangan?
- Apakah seseorang jadi berkompromi dengan dunia saat sakit atau saat gagal atau saat miskin mendadak?