Syarat untuk menuai
![]() ![]() | |
Renungan khusus | |
---|---|
Tanggal | 30 Maret 2025 |
Penulis | Pdm Junus Mulyana, MTh |
Renungan khusus lainnya | |
| |
|
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Ayat di atas mengingatkan kita ketika Tuhan Yesus pertama kali memanggil murid-murid-Nya untuk mengikuti Dia dan dijadikan sebagai penjala manusia. Hal ini merupakan harapan dan amanat Tuhan untuk semua orang percaya, bahwa kita dipanggil untuk mengikut Yesus. Itulah orang percaya disebut Kristen yang artinya adalah pengikut Kristus dan mendapat tugas yang sama untuk “menjala manusia” (Matius 28:19-20). Caranya adalah memberitakan Injil Keselamatan melalui perkataan dan perilaku kita yang baik (Matius 5:16), sehingga jiwa-jiwa yang terhilang diselamatkan.
Dalam bahasa aslinya, kata “Kujadikan” adalah poieo yang artinya to make ready, to prepare. Kata ini menunjukkan bahwa sebelum orang percaya diutus untuk “menjala manusia,” Tuhan Yesus akan memperlengkapi mereka terlebih dahulu sampai mereka siap. Dia menetapkan syarat bagi orang-orang pilihan-Nya dan memperlengkapi agar mereka memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan ini. Dia memberikan tugas, kuasa dan hikmat untuk memenangkan jiwa.
Kriteria seorang penjala manusia:
- Hidup suci
- supaya kamu tidak bercacat dan tidak bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah orang yang jahat dan sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, … (Filipi 2:15-16a TB2)
- Dipenuhi dengan Roh Kudus
- “Akulah pokok anggur dan kamulah carang-carangnya. Siapa yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5 TB2)
- …Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. (Matius 28:20 TB2)
- …tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus. (1 Korintus 12:3b TB2)
- Lalu mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan. (Kisah Para Rasul 2:4 TB2)
- Dimeteraikan (indwelling spirit)
- Di dalam Dia kamu juga —karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. (Efesus 1:13 TB2)
- Dibaptis (outpouring Spirit)
- Tetapi kamu akan menerima kuasa, bilamana Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. (Kisah Para Rasul 1:8 TB2)
- Dipenuhi (infilling Spirit)
- Janganlah mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, (Efesus 5:18 TB2)
- Bersedia diutus
- Semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
- Sebab, di dalam Kristus, Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka dan Dia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
- Jadi, kami ini utusan-utusan Kristus, sebab Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. (2 Korintus 5:18-20 TB2)
“Menjala manusia” adalah peperangan rohani, kuasa kegelapan tidak akan membiarkan begitu saja jiwa-jiwa direbut untuk kerajaan Surga. Keberhasilan kita menuai jiwa adalah hasil kolaborasi kita dengan Tuhan karena Dia berjanji akan terlibat dalam penuaian jiwa seperti yang difirmankan dalam Amanat Agung:
Paulus berkata:
Hanya Roh Kudus yang mampu membuat hati orang terbuka sehingga mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Contohnya; Rasul Petrus dipenuhi Roh Kudus sehingga khotbahnya membuat 3000 orang bertobat.
Banyak orang percaya kepada Roh Kudus, tetapi sedikit yang menyediakan tempat bagi-Nya dalam kehidupan mereka. Ketika Roh Kudus bergerak, orang percaya baik pria maupun wanita akan bernubuat, dari yang muda sampai yang tua akan mendapat mimpi dan penglihatan. Mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah Yesus lakukan, bahkan yang lebih besar, sehingga nama Tuhan dimuliakan. Tuhan membutuhkan bejana-bejana rohani yang siap, yang dapat diurapi-Nya dengan kuasa-Nya untuk menggenapi rencana-Nya di bumi ini. Tuhan bergerak melalui orang percaya yang mempersiapkan diri mereka sesuai dengan Firman-Nya.
Bagaimana persiapan orang percaya untuk diberdayakan Roh Kudus?
Baptisan Roh Kudus bukanlah untuk keselamatan, tetapi pemberdayaan dari Roh Kudus untuk melengkapi orang percaya bagi pelayanan. Baptisan Roh Kudus terjadi sebagai penggenapan janji Tuhan kepada murid-murid-Nya.
Kata “kuasa” (power) dalam Amplified Bible didefinisikan sebagai: ability, efficiency and effectiveness. Baptisan Roh Kudus memberdayakan mereka menjadi saksi-Nya. Roh Kudus memberikan kemampuan (ability), ke-efektif-an (effectiveness), ke-efisien-an (efficiency) dalam kesaksian mereka. Jadi, baptisan Roh Kudus sejatinya diberikan untuk pemberitaan Injil. Gereja Bethel Indonesia meyakini bahwa tanda awal orang dibaptis Roh Kudus adalah berbicara dalam bahasa roh (Markus 16:17).Kita sedang berada di dalam masa penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir di akhir zaman ini. Kebangunan Rohani itu memang kedaulatan Tuhan dan hanya Tuhanlah yang dapat menentukan kapan hal itu terjadi. Tetapi ada hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengaktifkan kebangunan rohani.
Kita tidak hanya percaya dengan teologi: “mintalah maka akan diberi…”, tetapi kita juga percaya teologi: “Aku telah memberikan kamu kunci-kunci kerajaan…”.
Api turun dari sorga setelah Elia membangun mezbah, Hujan turun setelah Nuh membangun bahtera, kemuliaan Tuhan turun setelah Musa membangun Kemah Suci, Sorga terbuka setelah Yesus berdoa, Roh Kudus turun setelah rasul-rasul berkumpul bersama di kamar loteng. Waktu Tuhan selalu tepat untuk penuaian jiwa, tetapi tanggung jawab dan kesiapan seorang “penjala manusia” sangatlah penting untuk penuaian jiwa. Bersiaplah! Harvest Now! (JM)
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Waktu Tuhan selalu tepat untuk penuaian jiwa, tetapi tanggung jawab dan kesiapan seorang “penjala manusia” sangatlah penting untuk penuaian jiwa.