Hati-hati dengan penyesatan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Renungan Khusus 2019.jpgRenungan Khusus 2019-1x1.jpg
Renungan khusus
Tanggal22 September 2024
PenulisPdm Junus Mulyana, MTh
Sebelumnya

Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!”

Matius 24:4 TB2

Tuhan Yesus sudah memberikan peringatan bahwa menjelang akhir zaman akan banyak terjadi penyesatan dengan bermunculannya nabi-nabi dan guru-guru palsu yang mengaku menerima “wahyu yang baru” dari Tuhan sekalipun itu bertentangan dengan firman Tuhan. Hal ini akan menimbulkan perlawanan terhadap kebenaran Alkitab sehingga banyak orang percaya. Gereja yang lebih bertoleransi terhadap ajaran yang tidak alkitabiah akan mudah disesatkan dan mereka yang sungguh-sungguh setia kepada kebenaran firman Tuhan akan menjadi minoritas . (Matius 24:11)

Kristus sangat menginginkan agar para murid waspada terhadap penipuan rohani yang akan terjadi di seluruh dunia pada akhir zaman ini dan orang percaya diperintahkan untuk menguji segala sesuatu, apakah menurut kebenaran Allah dalam Alkitab atau tidak. Dia ingin orang percaya tetap berjuang mempertahankan imannya (Yudas 3), karena perlindungan terhadap ajaran sesat hanya terdapat dalam iman dan kasih yang abadi kepada Kristus dan firman-Nya. (Yohanes 1:1)

Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. (2 Petrus 2:1 TB2)

Ajaran sesat disebut juga sebagai bidat (heresy). Kata “bidat” sendiri berasal dari kata Arab “bidaah” yang berarti suatu ajaran atau aliran yang menyimpang dari ajaran yang benar. Kamus Besar Bahasa Indonesia juga menerangkan bahwa bidat adalah “ajaran yang menyalahi ajaran yang benar”.

Sejak dari zaman gereja mula-mula ajaran sesat selalu hadir untuk mempengaruhi kehidupan gereja; bahkan sampai hari ini ajaran sesat masih eksis tetapi dengan “wajah” yang baru, sehingga kalau orang percaya tidak teliti memeriksanya akan sulit mengidentifikasi; apakah ini ajaran yang benar atau ajaran yang sesat karena mereka juga menggunakan Alkitab sebagai dasar ajaran mereka. Paulus berkata: Terkutuklah semua orang yang memberitakan Injil yang bertentangan dengan yang diberitakannya, sebagaimana yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus. (Galatia 1:9)

Bagaimana agar orang percaya dapat terhindar dari penyesatan?

  1. Mengerti ajaran yang benar
  2. Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)

    Kata Yunani untuk kebenaran menggunakan kata “Aletheia” yang artinya ajaran yang benar. karena apa yang Yesus ajarkan selama Dia di dunia adalah kebenaran, dan Dia bukan salah satu kebenaran tetapi Dia satu-satunya kebenaran (The Truth).

    Suatu hari ketika penulis pergi ke toko service jam tangan untuk mengganti tali jam tangan yang putus, ketika tukang service memeriksa jam tangan itu, dia berkata kepada saya: Jam tangannya bagus! Tetapi saya katakan: itu jamnya aspal (asli tapi palsu) atau istilah zaman sekarang disebut KW. Tetapi si tukang service bersikeras bahwa jam tangan saya itu asli, dan bertanya: bagaimana saya bisa tahu kalau jam tangan itu aspal? Saya menjawab kalau jam tangan itu pemberian dari seseorang, tetapi tidak ada kotak dengan merek resminya, hanya kotak biasa saja, tidak ada manual booknya, tidak ada garansinya dll, dan si tukang service mengangguk kecil tanda setuju. Setelah itu saya yang balik bertanya: bagaimana mungkin bapak sebagai tukang service jam tangan tidak bisa membedakan kalau jam tangan ini asli atau palsu? Jawabnya: saya tidak bisa membedakan jam tangan Bapak asli atau palsu karena saya tidak pernah melihat yang aslinya.

    Dari cerita ini kita mengerti bahwa kita tidak akan mudah dipengaruhi oleh ajaran-ajaran sesat apabila kita tahu mana ajaran yang benar. Firman Tuhan adalah kebenaran. (Yohanes 17:17)

  3. Bertumbuh menjadi dewasa rohani
  4. Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari perkataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab setiap orang yang terus minum susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. 14Tetapi, makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang memiliki indra yang terlatih untuk membedakan yang baik dari yang jahat.” (Ibrani 5:11-14 TB2)

    Di dalam gereja ada anak-anak kecil dan orang-orang dewasa, dan dalam Injil ada “susu” dan “makanan keras”. Kedua hal ini adalah pemberian Tuhan dan keduanya sangat tepat untuk waktu yang tepat. Namun demikian, “susu” tidaklah tepat untuk orang yang sudah dewasa demikian juga sebaliknya. Kata Yunani anak kecil “nepios” artinya bayi yang menyusui.

    Orang percaya yang kerohaniannya masih anak-anak masih memerlukan susu “gala” gambaran tentang perkataan-perkataan yang manis yang enak didengar telinga, pengajaran pertobatan, kelahiran baru, iman, berkat dan lain-lain. Mereka lamban dalam hal mendengarkan firman Tuhan karena lebih memilih untuk mendengarkan dongeng. (2 Timotius 4:3-4)

    Paulus mengatakan bahwa mereka yang belum dewasa dalam Kristus masih hidup secara duniawi, dan manusia duniawi tidak memiliki ketajaman rohani untuk memilih yang baik dan menolak yang jahat sehingga akan mudah dipengaruhi oleh ajaran-ajaran sesat. (1 Korintus 3:1)

    Kristus tidak membenci orang percaya yang kerohaniannya masih anak-anak, tetapi Dia ingin orang percaya melewati masa kanak-kanaknya dan terus bertumbuh dewasa rohani. Kata Yunani dewasa “teleios” artinya sempurna. Mereka yang dewasa kerohaniannya akan lebih suka makanan keras “stereos” gambaran tentang pengajaran-pengajaran rohani yang “dalam”, firman Tuhan yang “keras”, rahasia-rahasia doktrin Kristus (Ibrani 6:1), dan orang dewasa mempunyai panca indera (rohani) yang terlatih sehingga mampu atau tajam dalam membedakan apa yang benar dan yang salah sehingga cermat dalam tindakan-tindakannya (1 Korintus 2:6,7,10,14) dan akhirnya merdeka dari penyesatan.

Tuhan sudah memperingati bahwa akan ada banyak penyesatan di akhir zaman, Dia ingin semua orang percaya bertumbuh dalam pengenalan akan kebenaran sehingga merdeka dari penyesatan, menjadi pengajar kebenaran sehingga menggenapi Amanat Agung Tuhan Yesus dan berpegang teguh pada kebenaran, sehingga bertumbuh di dalam segala hal ke arah Kristus. (Efesus 4:15).(JM)

sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.

Efesus 4:13-14 TB2