Tahun paradigma yang baru (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom Bapak dan Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan, pertama-tama saya bersama dengan keluarga mengucapkan “Selamat Tahun Baru 2022, Tuhan memberkati setiap Saudara berlimpah-limpah.”

Sungguh puji Tuhan jika hari ini kita dapat bersama-sama dalam ibadah pembukaan, kita percaya semua Saudara dalam kondisi yang amat sangat sehat dan penuh dengan semangat yang luar biasa. Percaya bahwa Tuhan pasti menolong kita sepanjang tahun 2022 ini. Saudara, apa yang sudah diberikan tema oleh Bapa Rohani kita yaitu tahun 2022 adalah Tahun Paradigma yang Baru. Pada hari ini yang saya mau bagikan dan kita perlu sama-sama renungkan adalah waktu kita masuk dalam tahun 2022 apa yang terjadi.

Waktu kita memasuki tahun 2022 artinya kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk menjemput gereja-Nya, Saudara dan saya, itu sudah lebih amat sangat dekat.

Waktu kita memasuki tahun 2022 otomatis usia jasmani kita akan bertambah. Tetapi yang Tuhan inginkan bukan usia jasmani yang semakin meningkat tetapi yang lebih penting adalah usia rohani kita. Kedewasaan Saudara dan saya di dalam tahun 2022.

Kita lihat bagaimana hari-hari yang lalu, kejahatan-kejahatan luar biasa, dan memang betul ini adalah merupakan satu firman, “Biarlah yang benar hidup semakin benar dan kudus. Yang jahat semakin jahat.”

Wahyu 2:11,

"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."

Tentu kita tidak mau ada di dalam satu hal seperti itu. Saudara yang dikasihi Tuhan ada dua pesan utama untuk kita dapat memasuki 2022. Setelah kita melihat ini apa yang akan kita alami pada waktu kita menginjak hari yang pertama dalam tahun 2022.

Pergunakan waktu yang ada

Efesus 5:16,

"Dan pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat"

Saudara, apa yang Saudara dan saya sudah lakukan tahun 2021. Apakah kita buang-buang waktu begitu saja? Apakah kita berada di zona nyaman? Apakah kita ada dalam satu situasi yang tidak tahu ? Sama-sama kita introspeksi, “Apa yang kita sudah lakukan sepanjang 2021, dan apa yang perlu kita perbaiki di dalam tahun 2022?” Ini menjadi sesuatu yang mengingatkan kepada kita, pergunakan karena waktu-waktu ini adalah waktu-katu yang jahat. Saudara banyak orang sekarang sudah berada di zona nyaman. Tidak terkecuali adalah orang-orang yang percaya.

Bagaimana kita hidup, waktu kita di rumah dipergunakan untuk berdoa atau merenungkan Firman Tuhan lebih banyak. Saya mendapatkan satu data, di tengah-tengah pandemi kerohanian dari orang percaya semakin meningkat. Puji Tuhan, ini luar biasa. Sejak bulan November 2021 kita juga sudah mulai mengadakan ibadah secara onsite khusus untuk para pelayan jemaat. Kita sudah uji coba sepanjang dua bulan, kita memasuki bulan Januari 2022. Nanti kita lihat dan tentu kita berdoa agar gelombang-gelombang seperti pada tahun lalu ini tidak terjadi kembali di Indonesia. Semuanya menjadi lebih baik. Jika itu sudah menjadi lebih stabil dan lebih baik tentu kita akan mengundang para jemaat-jemaat untuk ikut kembali di dalam ibadah secara onsite.

Kita berharap nanti di dalam minggu ketiga, beberapa bahkan belasan cabang sudah siap untuk membuka ibadah-ibadahnya secara onsite bukan saja untuk mengundang pelayan jemaat tetapi kita berharap juga para jemaat-jemaat Tuhan ikut ambil bagian menjadi jemaat-jemaat yang datang secara onsite. Tentu ini juga ada protokol kesehatannya. Ada rambu-rambunya sesuai dengan ketetapan yang diberikan oleh pemerintah. Saudara juga tetap harus mendaftar karena kapasitas dari tempat yang ada tetap dibatasi oleh pemerintahan Indonesia. Ada orang-orang yang sudah di zona nyaman, bahkan pada waktu diajak untuk ibadah secara onsite sudah malas, karena dia berpikir untuk apa, kita dapat melihat rekaman dari Youtube atau Zoom nanti kita dapat dengarkan kapan saja. Saya berharap ini tidak ada di dalam tahun 2022.

Ibadah secara onsite

Ibrani 10:25,

"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."

Saya ajak kepada setiap kita, nanti jika dibuka ibadah onsite ayo kita mulai bergairah. Saya sangat yakin ke depan tentu semakin lama kita semakin dapat mengatasi dan satu waktu kita diharapkan dapat beribadah kembali secara onsite atau utuh. Kita sama-sama mulai membangkitkan semangat kita. Seandainya Saudara belum dapat masuk dalam ibadah secara onsite, ayo tapi kita punya semangat. Jangan sampai kita meninggalkan persekutuan itu. Jika kita ada Zoom ini sebenarnya adalah satu media yang sudah disediakan juga dan Tuhan pasti bekerja melalui Zoom ini, karena kita dapat saling tegur sapa, memberkati satu dengan yang lain, saling melihat, jauh sekalipun tidak menjadi masalah, tetapi paling tidak kita dapat bertemu satu dengan yang lain secara Zoom. Mari, saya ajak kita semuanya penuh dengan semangat.

Roh-roh yang harus diperangi

Tuhan ingatkan saya, hari-hari ini waspada ada roh-roh yang harus kita perangi:

  1. Roh acuh tak acuh
  2. Tidak peduli terhadap Tuhan, segala ibadah. Hati-hati dengan roh acuh tak acuh ini tidak peduli dengan sesamanya, masa bodoh.

  3. Roh zona nyaman
  4. Sudah nyaman, ibadah secara onsite sebelum pandemi harus siap-siap, harus pagi-pagi sudah bangun, lalu harus naik kendaraan pergi ke tempat ibadah sementara ibadah online tidak. Jangan ada di zona nyaman. Berbahaya.

  5. Roh tawar hati
  6. Tawar hati karena kondisi, tekanan, masalah yang kita hadapi. Kita menjadi orang yang tawar hati, kecewa dengan Tuhan dan sesama. Jangan ada yang tawar hati. Teh manis pasti lebih enak dari teh tawar.

  7. Roh kasih yang dingin
  8. Ini kondisi di mana hati kita menjadi beku, kasih kita sudah tidak ada, kasih kepada Kristus dan sesama hilang.

  9. Roh kuatir dan ketakutan
  10. Saudara, kekuatiran dan ketakutan menekan dan mengintimidasi hidup orang-orang percaya. Tuhan berkata “Janganlah engkau kuatir dan takut”, itu menjadi pesan Tuhan untuk kita dapat memasuki tahun 2022. Tuhan menyertai kita, Dia sudah menyertai kita sejak tahun yang lalu, pasti tahun 2022 Dia akan lebih lagi menyertai Saudara dan saya.

Sadar dan berjaga-jagalah

Seorang Hamba Tuhan namanya Chuck Pierce, dia mengingatkan akan satu ayat di mana ayat ini perlu kita perhatikan dengan baik.

1 Petrus 5:8,

"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."

Tuhan ingatkan melalui Hamba Tuhan Chuck Pierce ini “Sadar dan berjaga-jaga” Mungkin Saudara hari-hari ini sedang terlelap ada di zona nyaman menikmati tidak hanya kesenangan tetapi juga masuk dalam kondisi yang tidak nyaman, kekhawatiran, tetapi terus ada di dalam kondisi seperti itu. Tidak sadar bahwa lama-lama akan menjadi semakin hilang dan terpuruk. Jika Saudara memiliki kekuatiran, siapa yang dapat menambah usia Saudara satu hasta, jika Saudara memiliki kekhawatiran apakah ada hasilnya? Tidak ada, percuma saja. Jika Saudara tetap kuatir, karena kekuatiran tidak akan pernah menolong tapi datanglah kepada Tuhan dan jangan sampai terpancing dengan segala strategi iblis untuk menjatuhkan iman percaya setiap orang-orang percaya.

Jadi yang pertama menghadapi tahun 2022 dalam satu era paradigma yang baru, Tuhan pesankan kepada kita ayo pergunakan waktu yang ada karena kedatangan Tuhan sudah amat sangat singkat, usia jasmani kita semakin bertambah, tetapi kita harus menaikkan usia rohani kita, supaya kita semakin hidup dalam kebenaran Firman Tuhan.

Kita hidup karena percaya bukan karena melihat

2 Korintus 5:7,

"Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya bukan karena melihat"

Tidak pernah tahu 2022 apa yang terjadi, tetapi yang pasti goncangan dan tantangan semakin besar. Tantangan semakin kuat dan pergumulan pasti terus ada. Tetapi Tuhan ingatkan kita hidup bukan karena melihat tapi karena percaya. Ingat, pada waktu Petrus dipanggil Tuhan Yesus untuk berjalan di atas air dia fokuskan pandangannya kepada Tuhan dan dia dapat melewati jalan itu di atas air, tetapi di kala terjadi angin dan sesuatu yang mengganggu dia yang terjadi dia mulai kuatir, bimbang, dan akhirnya dia mau jatuh. Tuhan ingatkan kepada kita, fokus kepada Tuhan. Hari-hari ini, mari kita fokuskan perhatian kita, mata kita tertuju hanya kepada Dia.

Penutup

Hari-hari ini goncangan besar, masalah boleh ada, tantangan boleh ada tetapi di kala kita fokus kepada Tuhan maka apa yang mustahil bagi kita, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan karena hidup kita bukan karena melihat tapi hidup kita karena percaya bahwa Tuhan tetap menyertai kita. Tuhan berkati kita semuanya.

Video