Imanuel, Allah menyertai kita (Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Hari ini kita merayakan Natal bersama-sama. Tema Natal untuk tahun 2021 adalah “Imanuel, Allah menyertai kita”.

Matius 1:23 berkata:

“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka menamakan Dia Imanuel

'Imanuel' berarti: Allah menyertai kita. Ini adalah berita yang disampaikan oleh malaikat Tuhan kepada Yusuf, tunangan Maria. Pada waktu itu, Yusuf sedang mempertimbangkan akan menceraikan Maria dengan diam-diam, karena ternyata Maria mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

Ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam mimpi dan berkata:

“Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

Hal itu supaya terjadi seperti nubuatan nabi Yesaya lebih kurang 700 tahun SM mengenai datangnya Imanuel.

Imanuel

Kata ‘Imanuel’ dalam Matius 1:23 tadi, dalam bahasa Yunaninya adalah ‘Emmanouel’ yang berasal dari bahasa Ibrani ‘Immanuel’, yang merupakan nama profetik dari Mesias atau Kristus, yang dinubuatkan nabi Yesaya dalam Yesaya 7:14. Kata Imanuel berasal dari kata ‘Im’ yang berarti ‘bersama’ dan ‘El’ yang berarti ‘Allah’. Jadi Imanuel artinya: Allah menyertai kita. Konsep mengenai Imanuel adalah rancangan Allah yang ajaib yang bertujuan untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa.

Nyanyi:

Imanuel, Imanuel
Nama-Nya disebut Imanuel
Allah serta dengan kita
Nama-Nya disebut Imanuel

Imanuel, Imanuel
Nama-Nya disebut Imanuel

Alkitab berkata semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa adalah maut. Mati. Tempatnya di neraka. Neraka adalah tempat yang sangat mengerikan. Jangan sampai masuk neraka. Untuk itulah Tuhan Yesus Kristus, Sang Mesias, Sang Imanuel, lahir ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa.

Imanuel yang artinya Allah menyertai kita, berbicara tentang kasih Allah yang luar biasa kepada umat manusia. Yohanes 3:16 berkata:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Bagaimana cara Tuhan Yesus menyelamatkan umat manusia?

2 Korintus 5:21 berkata:

“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Tuhan Yesus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, artinya: Tuhan Yesus harus mati karena dosa-dosa kita. Sebenarnya kita yang seharusnya mati, karena kitalah yang berdosa. Upah dosa adalah maut. Mati. Tetapi Tuhan Yesus yang tidak berdosa telah dijadikan dosa, artinya: Tuhan Yesus yang mati menggantikan kita.

Kalau melihat cara mati Tuhan Yesus, itu sangat... sangat… tidak manusiawi. Tuhan Yesus mati dengan bermandikan darah akibat dicambuk, kepala-Nya diberi mahkota duri, tangan dan kaki-Nya dipakukan ke kayu salib.

Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara seperti itu?

Alkitab katakan; tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa. Untuk mengampuni dosa Saudara… dosa Saudara... dan dosa saya, Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian. Selain itu, apalagi yang Alkitab katakan dengan cara mati Tuhan Yesus yang seperti itu?

  • Penyakit kitalah yang ditanggung-Nya
  • Penderitaan kita yang dipikul-Nya
  • Dan oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan.

Nyanyi dan Doa:

Kasih Allahku sungguh telah terbukti
Ketika Dia serahkan Anak-Nya
Kasih Allah mau berkorban bagi kau dan aku
Tak ada kasih seperti Kasih-Mu

Bersyukur bersyukur bersyukurlah
Bersyukur karena Kasih setia-Mu
Kusembah, kusembah, kusembah dan kusembah
S’lama hidupku kusembah Kau Tuhan

Peristiwa yang terjadi menyambut kelahiran Yesus

Pada waktu Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia ini ada beberapa peristiwa yang terjadi, yang mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita menyambut kelahiran Sang Imanuel.

#1 Respons para Gembala (Lukas 2:8-12; 15-16)

Ketika para gembala sedang menjaga ternak di waktu malam, tiba-tiba mereka didatangi oleh malaikat Tuhan dan kemuliaan Tuhan meliputi mereka. Mereka sangat ketakutan. Malaikat itu berkata kepada para gembala:

“Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring dalam palungan.”

Mereka tidak mengerti apa yang dikatakan oleh malaikat tadi, tetapi mereka dengan taat pergi ke Betlehem, di kota Daud, untuk menjumpai Sang Mesias, Imanuel. Di sini kata kuncinya adalah ketaatan.

#2 Para Malaikat dan Balatentara Surgawi memuji Allah

“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2:13-14)

Di sini kata kuncinya adalah doa, pujian dan penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam.

Nyanyi:

Kemuliaan bagi Allah
Di tempat yang maha tinggi
Kemuliaan bagi Yesus
Tuhan yang mem'rintah
Atas segalanya
Raja segala Raja

Tuhan yang mem'rintah
Atas segalanya
Raja segala Raja

#3 Orang Majus sujud menyembah Sang Mesias

Di sini kata kuncinya adalah sujud menyembah Sang Mesias, Imanuel. (Matius 2:11a)

#4 Orang Majus mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur

Di sini kata kuncinya adalah mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. (Matius 2:11b)

Empat hal yang dilakukan dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua

Natal berbicara tentang kedatangan Tuhan Yesus yang pertama ke dalam dunia ini. Hari-hari ini kita sedang menantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua. Kalau pada waktu menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang pertama, ada 4 hal yang dilakukan, maka dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua, kita juga harus melakukan 4 hal tadi.

#1 Ketaatan

Untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua, Tuhan mau agar kita mentaati hal-hal sebagai berikut:

  1. Memikirkan Perkara-perkara yang di atas
  2. Bukan hanya memikirkan perkara-perkara yang di bumi, sehingga pada saat Dia datang menjemput gereja-Nya, kita juga akan ikut dalam pengangkatan.
  3. Peka dan taat kepada Tuntunan Roh Kudus
  4. Pesan Tuhan Yesus di kitab Wahyu pasal 2 dan 3 untuk tujuh gereja, yang berarti untuk gerejanya di masa kini, yaitu: Siapa bertelinga, hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat dan barangsiapa menang dan taat, mereka akan masuk sorga.
  5. Menyelesaikan Amanat Agung
  6. Dengan kuasa Pentakosta Ketiga kita akan menyelesaikan Amanat Agung sebelum Dia datang kembali.
  7. Menjadi serupa dengan gambar Yesus
  8. Kita harus menjadi orang yang berintegritas. Hanya orang yang serupa dengan gambar Yesus yang akan ikut pengangkatan dan masuk sorga.

#2 doa, pujian, dan penyembahan

Ini merupakan Prinsip Restorasi Pondok Daud. Ini merupakan prinsip Menara Doa.

Ini berbicara tentang keintiman dengan Tuhan. Orang yang hidupnya intim dengan Tuhan pasti merindukan kedatangan-Nya.

Dalam {{sabdaweb2v|2 Timotius 4:8 'tertulis; orang yang merindukan kedatangan-Nya akan mendapatkan Mahkota Kebenaran. Saudara yang merindukan untuk mendapatkan Mahkota Kebenaran; katakan: Amin.

#3 sujud menyembah Tuhan Yesus

Artinya kita melakukan segala kehendak Tuhan.

Kisah Para Rasul 13:22 berkata:

"Tentang Daud Allah telah mengatakan: Aku telah mendapatkan Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.”

Daud berkenan di hati Tuhan, karena Daud melakukan kehendak Tuhan pada zamannya. Itu juga artinya Daud sujud menyembah Tuhan. Bagi kita, Tuhan Yesus menghendaki agar kita sujud menyembah Dia, artinya kita harus melakukan kehendak-Nya pada zaman ini.

#4 Mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur

Sesuai dengan apa yang dituliskan dalam Alkitab, maka kita akan berbicara secara arti rohani.

  1. Emas berbicara tentang kekudusan atau kemurnian
  2. Sikap, tindakan dan ucapan kita harus kudus. Sebab tanpa kekudusan tidak ada seorang pun akan melihat Tuhan. Ini artinya kita harus mempersembahkan hidup kita untuk terus-menerus diproses dan dikuduskan oleh Tuhan.

    Emas biasanya dikaitkan dengan kekayaan, kesuksesan, dan kekuasaan. Kebanyakan motivasi orang yang bekerja atau berusaha adalah untuk mendapatkan ketiga hal itu untuk dirinya sendiri. Tetapi kita diminta untuk mempersembahkan semuanya itu untuk Tuhan, sehingga kita tidak akan cinta uang. Kita tidak akan sombong dan tetap mengasihi manusia seperti mengasihi dirinya sendiri.

    Emas juga berbicara tentang sesuatu yang mahal harganya. Seperti Tuhan meminta Ishak yang sangat mahal harganya bagi Abraham. Demikian juga Tuhan meminta sesuatu yang mahal bagi kita untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Mungkin itu uang, mungkin waktu, mungkin harga diri. Seperti Tuhan memberkati Abraham, Tuhan juga akan memberikan berkat-Nya kepada kita ketika mempersembahkan sesuatu yang mahal harganya.

  3. Kemenyan berbicara tentang korban
  4. Sesuai dengan Roma 12:1, kita diminta untuk mempersembahkan tubuh itu sebagai korban yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan: itu adalah ibadah kita yang sejati.

    Kemenyan berbicara tentang persembahan yang menyenangkan hatinya Tuhan. Kalau kita melakukan segala kehendak Tuhan pada zaman ini, pasti itu menyenangkan hatinya Tuhan.

  5. Mur berasal dari bahasa Ibrani ‘mor’ dan bahasa Yunani ‘smurna’ yang artinya pahit.
  6. Ibrani 12:15 berkata:
    “Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.”
    Amsal 4:23 berkata:
    “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

    Kita mau hidup kekal selama-lamanya atau mati kekal selama-lamanya, tergantung kepada hati kita. Kalau hati kita kotor oleh akar pahit, maka akan menimbulkan bermacam-macam penyakit dan akhirnya akan kehilangan keselamatan. Karena itu kalau mulai muncul akar pahit, datang kepada Tuhan Yesus, serahkan itu dan bertobat. Minta ampun karena selama ini menjauhkan diri dari kasih karunia Allah; maka Saudara akan selamat.

    Mur juga berbicara tentang pengurapan. Salah satu bahan untuk membuat minyak urapan adalah mur. Pengurapan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita harus dikembalikan kepada Tuhan untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk popularitas, mencari kekayaan atau kepentingan-kepentingan yang lainnya.

    Mari angkat tangan Saudara:

    Nyanyi:

    Anointing fall on me
    Anointing fall on me
    Let the power
    of the Holy Spirit
    Fall on me
    Anointing fall on me

    Doa:

    Tuhan urapi kami semua ya Tuhan, urapi kami, urapi anak-anak-Mu ya Tuhan
    Sebentar lagi kami akan memasuki tahun yang baru tahun 2022, urapi kami, urapi kami ya Tuhan, urapi
    Turunkan urapan-Mu saat ini
    Terima pengurapan Tuhan, terima...
    Tuhan, terima kasih Tuhan, terima kasih Tuhan, terima kasih
    Dalam nama Yesus, Haleluya, amin

Penutup

Sekali lagi saya akan mengingatkan kita semua; bahwa dengan merayakan Natal tahun 2021, itu berarti kedatangan Tuhan Yesus sudah semakin dekat. Mari kita mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan-Nya dengan melakukan 4 hal tadi.

Selamat Hari Natal 2021. Tuhan Yesus memberkati Saudara semua berlimpah-limpah. Amin.

Video