God with us (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. (Matius 28:20b)

Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Matius 28:20b

Puji Tuhan, Dia adalah Allah yang hidup, yang menyertai kita bukan sampai besok, tahun depan, tapi sampai akhir zaman! Sebuah berita yang begitu powerful bagi orang-orang percaya, Saudara dan saya. Kita sama-sama percaya Dia menyertai kita sampai akhir zaman.

Ada 2 pesan yang akan kita dengarkan pagi ini:

Pesan #1: Dia hidup

Pada waktu Tuhan bangkit dan berkeliling mengunjungi murid-murid-Nya, dalam Matius 28 ini.

Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. (Matius 28:17)

Beberapa itu lebih dari satu orang, berarti banyak. Saya waktu baca ini ngga membayangkan bagaimana murid-murid-Nya, selama 3,5 tahun berjalan bersama dengan Tuhan Yesus, mereka 24 jam tidur bersama-sama, mendengarkan pesan-pesan Tuhan, mujizat-mujizat Tuhan lakukan, tetapi di akhir dari perjalanan mereka, mereka ternyata ada yang ragu-ragu. Mengikuti Yesus sudah lama tapi masih ragu-ragu.

Ada 2 macam orang Kristen:

  1. Orang yang percaya penuh
  2. Orang yang ragu-ragu

Kita ada di kelompok yang mana? Apa pun yang terjadi tetap percaya penuh, tapi bisa saja kita adalah orang Kristen yang ragu-ragu.

Ciri orang Kristen yang ragu-ragu itu seperti apa?

#1 Tidak percaya sebelum melihat bukti

Satu waktu murid-murid berkumpul selain Tomas. Tuhan hadir di situ dan melihat Tuhan Yesus Kristus. Teman-teman cerita kepada Tomas, kita sudah lihat Tuhan Yesus, ketemu sama Dia. Tapi Tomas katakan, saya tidak akan percaya sebelum saya melihat bekas paku di telapak tangan-Nya dan mencucukkan jari saya ke bekas paku dan lubang di lambung-Nya, sekali-kali saya tidak akan percaya.

Rupanya Tomas ini menjadi orang yang ragu-ragu. Padahal murid-murid Tuhan sebagian besar sudah percaya, dari yang tadi disebut beberapa orang ragu-ragu. Tinggal Tomas yang masih ragu-ragu.

Kemudian ketika mereka berkumpul bersama-sama lagi, Tuhan hadir lagi, dan apa yang terjadi? Tomas sujud di hadapan Tuhan, ya Allah dan Tuhanku. Tuhan katakan,

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. (Yohanes 20:29b)

Berbahagia kita yang tidak melihat namun percaya. Amin!

Tanggal 25 Maret 2023 yang lalu, saya diminta oleh Pdt Paul Widjaja untuk mendoakan dan membagikan Firman Tuhan ketika Maminya berulang tahun. Pak Paul adalah Wakil Gembala Pembina kita. Saya datang dengan Bu Fanny dan Alyssa ke sana. Oma ini ulang tahun yang ke-100! Luar biasa. Saat ini dia tinggal di Graha Bina Asuh di Kemang.

Saya mendengarkan kesaksian, betul-betul Oma ini luar biasa. Memang tentu ada mengalami beberapa hal karena sudah tua, tapi dia begitu sehat, jantungnya sehat, gula darahnya bagus, kolesterol bagus, ginjal sehat, semua organ sehat, kecuali memang kadang agak lupa dan pendengarannya sudah berkurang.

Tapi apa yang kita belajar dari Oma? Kalau dia mengalami sakit, dia cuma berdoa, dalam nama Yesus, saya pasti sembuh! Tahun 2022, ketika pandemi COVID-19 bulan Juni-Juli yang memuncak. Oma ini kena COVID-19. Tapi dia benar-benar percaya penuh, biarpun belum melihat kesembuhan, dia percaya penuh Tuhan Yesus memberikan kesembuhan buat dia!

Saudara, jangan ragu-ragu, mungkin kadang kita ragu-ragu. Saya pernah dulu ketika melayani di Jakarta, seorang Tante minta didoakan. Rupanya dia sudah ditinggal si Omnya, pergi. Saya tanya, udah berapa lama? Dia bilang sudah 20 tahun. Saya dalam hati grogi juga, apa iya ya ini si Om bisa kembali? Pendeta kan juga bisa ragu-ragu. Saya tanya, Tante percaya si Om bisa kembali? Dia jawab, Iya Pak Rusli. Dia percaya si Om bisa kembali lagi. Dan puji Tuhan, saya dengar, keluarganya sudah pulih! Haleluya! Terjadi sesuai dengan imanmu!

#2 Ciri kedua: Tidak mendapat apa-apa

Yakobus 1:6-7,

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan

Jujur, kita semua pasti pernah ragu-ragu.

Kesaksian pembangunan Grha Amal Kasih

Saya mau cerita sedikit mengenai pembangunan gedung gereja ini. Pada tahun 2014, kita beli tanah ini, 4180 meter persegi. Tapi bukan perjalanan yang pendek, perjalanan membeli tanah ini sudah 5 tahun sebelum tahun 2014, dan puji Tuhan kita bisa membeli tanah ini dengan pertolongan Tuhan yang luar biasa. Banyak mujizat terjadi.

Tapi kenapa setelah dibeli pada tahun 2014, gedung ini baru dibangun tahun 2022? Kenapa begitu lama? Memang ada syarat ketika waktu membeli pada tahun 2014 itu, kita tidak boleh membangun dulu selama 2 tahun. Tapi setelah itu ada vakum 4-5 tahun. Kalau mau jujur, pada waktu itu saya mengalami keragu-raguan. Aduh ini tanah sudah ada, saya mau melangkah rasanya gimana, seperti saya itu antara percaya ngga percaya apa Tuhan bisa lakukan, apa bisa kerjakan. Kita mesti bikin cukup untuk menampung jiwa-jiwa yang ada, bukan perkara yang mudah.

Apa yang terjadi? Saya sudah pernah cerita, di akhir bulan Desember 2020, saya dapat rhema dari Tuhan dalam kisah dari Kolam Bethesda. Di sana ada seorang yang lumpuh, timpang, sakit 38 tahun, dan dia ada di pinggir kolam itu. Kalau kolam itu bergoyang, orang masuk, maka orang akan sembuh. Tapi orang timpang ini tidak bisa masuk karena tidak ada yang menolong, jadi dia diam saja di pinggir dan selalu kedahuluan orang lain. Akhirnya setelah 38 tahun. Yesus datang dan kasih perintah kepada orang itu, yang juga menjadi teguran buat saya.

Tuhan katakan pada orang lumpuh ini, bangun, angkat tilammu, berjalanlah. (Yohanes 5:8)

Saudara, ini menjadi rhema buat saya, iya Tuhan, selama ini saya tidur, ragu-ragu, tapi Tuhan suruh bangun angkat tilammu. Tilam adalah tempat tidur buat rebahan, berbicara mengenai zona nyaman. Kita mungkin leyeh-leyeh di atas balai-balai, sambil nyanyi kuingin tetap di sini menikmati bait-Mu dan memandang indah wajah-Mu. Maunya di sini terus, di zona nyaman, tapi Tuhan suruh bangun, angkat tilammu, berjalanlah!

Saya doakan, lalu bicara sama keluarga, sharing dengan Hamba-Hamba Tuhan, kita sama-sama berjalan, dan kita tahu kalau gedung ini boleh ada, semua anugerah Tuhan. Amin! Kalau saya masih ragu-ragu, kita ngga dapat apa-apa, karena apapun dimulai dari seorang pemimpin. Ketika didorong Firman Tuhan, kita mulai berjalan.

Saya ingat ketika Pak Abraham Tanuseputra almarhum bangun Bethany Nginden yang begitu besar, dia cerita, kalau merem mata, gedung jadi. Buka mata, masih tanah. Saya ikuti. Saya merem, gedung sudah jadi. Saya buka mata, masih tanah penuh ilalang. Dan Puji Tuhan, gedung ini sudah jadi bagi kemuliaan Tuhan! Amin!

Orang ada yang bilang, duitnya pasti banyak banget. Saudara mungkin ngga percaya, kita cuma punya 10%, modal pertama dari pembangunan bangunan ini. Waktu pembangunan SICC juga dulu hanya ada 10% yang Pak Niko miliki.

Mujizat Tuhan masih ada, karena Tuhan adalah Allah yang hidup, Yesus nama-Nya! Amin!

Saya mau ajak kita baca Markus 9:23-24,

Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

Ini cerita seorang Bapak yang anaknya kerasukan setan, anak itu sampai membanting-banting dirinya kalau sedang kerasukan. Dia sudah datang kepada murid-murid Tuhan Yesus, tapi semua gagal, tidak ada yang sanggup menyembuhkan. Dia tanya ke Tuhan Yesus, Engkau dapat berbuat apa? Dan Tuhan jawab, tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!

Dibuka dengan ayat 24, sebuah kalimat yang aneh, aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini. Itu iman seperti saya pada waktu itu. Kita semua punya iman. Tapi imannya masih kecil. Memang iman itu walaupun besarnya seperti biji sesawi tapi bisa pindahkan gunung. Waktu itu iman saya belum kuat.

Kalau ada orang-orang yang dipakai Tuhan, kenapa? Karena imannya bertumbuh. Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Waktu saya dengar, baca Firman Tuhan, menjadi rhema, iman saya bertumbuh menjadi kuat dan percaya bahwa Tuhan kita adalah Allah yang hidup, Allah yang sanggup menolong kita, memberkati kita, melakukan perkara-perkara yang besar. Katakan Amin!

Iman harus tumbuh melalui Firman Tuhan. Amin!

Pesan #2: Dia menyertai

Mazmur 46:10-11,

Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!“
TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela

Di ayat 11 Tuhan katakan Aku menyertaimu! Amin!

Mari kita baca ayat-ayat sebelumnya, Mazmur 46:1-9,

Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Dengan lagu: Alamot. Nyanyian.
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela
Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumi pun hancur.
Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela
Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi,

Kondisi dunia hari-hari ini sudah digambarkan ayat 1-9, kegoncangan-goncangan terjadi di mana-mana. Hari-hari ini akan bertambah, tapi Tuhan pesankan, karena Dia menyertai kita, Allah kita yang hidup, ayat 10 Tuhan suruh kita, diam dan tenanglah, Dia menyertai kita.

Jangan ada seorangpun yang takut! Yesus ada bersama dengan kita sampai kesudahannya! Haleluya!

Nyanyi:

Tenanglah jiwaku, dalam naungan sayap-Mu
Menembus awan kelabu, pandang kemuliaan-Mu
Selalu kurindu, lekat dalam hati-Mu
Mengikuti rencana-Mu, Yesus Tuhan Rajaku

Video