Penderitaan Tuhan Yesus membuat kita bisa menjadi pemenang (Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Hari ini adalah hari Jumat Agung di mana kita memperingati kematian Tuhan Yesus. Kita akan merenungkan kembali kasih Tuhan Yesus yang luar biasa bagi kita semua.

Saya tidak tahu keadaan Saudara hari-hari ini, tetapi saya akan mengatakan bahwa apapun masalah yang kita alami hari-hari ini, ketahuilah bahwa Tuhan Yesus sangat-sangat mengasihi kita semua. Karena itu Tuhan Yesus menghendaki agar kita berbicara seperti Roma 8:28 yang berkata,

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu - baik enak maupun tidak enak - untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Yohanes 3:16 berkata,

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Mengapa Tuhan Yesus harus datang ke dalam dunia ini?

Alkitab berkata semua orang, semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa adalah maut. Mati. Tempatnya di neraka. (Roma 3:23; 6:23)

Neraka adalah tempat yang sangat mengerikan. Jangan sampai masuk neraka. Karena itu, Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan kita semua.

Bagaimana cara Tuhan Yesus menyelamatkan kita? Alkitab berkata Tuhan Yesus yang tidak mengenal dosa dijadikan dosa oleh karena kita semua, supaya di dalam Dia, yaitu mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dibenarkan oleh Allah.

Apa arti dari ayat ini? Tadi dikatakan semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa ialah maut. Mati. Jadi Tuhan Yesus harus mati menggantikan Saudara dan saya.

Sepuluh tahap penderitaan Tuhan Yesus

Kalau kita melihat cara mati Tuhan Yesus, saya katakan sangat-sangat tidak manusiawi. Alkitab menuliskan ada 10 tahap penderitaan Tuhan Yesus dari taman Getsemani sampai Golgota… sangat mengerikan.

  1. Tuhan Yesus di Taman Getsemani
  2. Ketika berada di Taman Getsemani, Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa dalam keadaan ketakutan, sampai peluh-Nya seperti tetes-tetes darah yang jatuh ke tanah.

    Pada saat itu seorang malaikat turun untuk menguatkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa,

    “Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku tetapi jangan seperti yang Kukehendaki melainkan seperti yang Kaukehendaki.”

    Di sini Tuhan Yesus mengajar kepada kita bahwa di dalam doa, kita boleh menawar, tetapi jangan memaksakan kehendak. Bagi yang sekarang dalam keadaan ketakutan, kita harus ingat bahwa Tuhan Yesus pernah mengalami ketakutan untuk menebus dosa kita semua. Karena itu datanglah kepada Tuhan Yesus. Dia pasti mampu dan mau menolong kita semua.

  3. Tuhan Yesus ditangkap
  4. Dia dituduh dengan bermacam-macam tuduhan, diludahi… mukanya ditinju, dipukul, tetapi Tuhan Yesus tidak membalas. Di sini Tuhan Yesus mempraktikkan apa yang diajarkan-Nya kepada kita agar kita mengasihi dan berdoa bagi orang-orang yang membenci kita, mengutuk kita, mencaci maki kita. Jikalau kita hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita, apa jasa kita? Karena orang-orang berdosa pun juga mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka.

  5. Tuhan Yesus dibelenggu dan diadili
  6. Waktu Tuhan Yesus diadili oleh Pilatus, ternyata tidak didapati kesalahan yang membuat Tuhan Yesus harus dihukum mati. Sementara itu orang-orang Yahudi terus berteriak-teriak supaya Tuhan Yesus dihukum mati. Salibkan Dia! Salibkan Dia! Akhirnya Pilatus menyerahkan Tuhan Yesus untuk disalibkan.

  7. Tuhan Yesus dicambuk
  8. Proses awal dari penyaliban: Jubah Tuhan Yesus dibuka dan dihukum cambuk. Dua algojo bergantian menghunjamkan cambuk ke punggung Tuhan Yesus. Ujung cambuk itu terbuat dari potongan tulang dan potongan besi. Tiap kali cambuk itu dihunjamkan ke punggung Tuhan Yesus… itu menimbulkan luka yang dalam. Tuhan Yesus berteriak-teriak kesakitan. Darah Tuhan Yesus bercucuran. Tuhan Yesus bermandikan darah.

  9. Kepala Tuhan Yesus diberi mahkota duri
  10. Duri ditancapkan di kepala Tuhan Yesus dengan cara dipukul. Sakitnya luar biasa. Darah bercucuran.

  11. Tuhan Yesus memikul salib
  12. Dalam kesakitan, berlumuran darah… ditambah semalaman Tuhan Yesus tidak tidur… Tuhan Yesus harus memikul salibnya. Tuhan Yesus jatuh bangun karena tidak kuat. Maka Simon dari Kirene disuruh menggantikannya.

  13. Tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku
  14. Tangan dan kaki Yesus dipaku, sakitnya luar biasa. Darah bercucuran.

  15. Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib
  16. Pada saat itu Tuhan Yesus menderita secara lahir maupun batin.

    • Secara lahir: Dia merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya dan juga merasa sesak karena ada cairan yang menekan jantungnya.
    • Secara batin: Tuhan Yesus menderita karena Tuhan Yesus melihat semua orang yang lalu lalang menghujat Dia. Ahli-ahli Taurat, tua-tua, imam-imam menghujat Dia. Bahkan salah satu penjahat di sebelah-Nya juga ikut menghujat.
  17. Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa
  18. Sekitar jam 12 siang sampai jam 3 petang tiba-tiba langit di sekitar Golgota menjadi gelap. Tuhan Yesus gelisah dan Dia berteriak,

    Eli, Eli, lama sabakhtani? Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

    Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa. Orang yang berdosa pada hakikatnya dipisahkan dari Bapa. Jadi untuk menebus orang yang berdosa, maka Tuhan Yesus harus merasakan ditinggalkan oleh Bapa; dipisahkan dari Bapa.

    Saya percaya ini adalah puncak penderitaan Tuhan Yesus. Penderitaan lainnya tidak ada artinya dibandingkan merasa ditinggalkan oleh Bapa.

    Bagi saya, kalau saya tidak bisa merasakan hadirat Tuhan, itu adalah hal yang paling berat dalam hidup saya. Karena itu, saya setiap hari saya selalu menjaga langkah-langkah dalam hidup saya agar saya terus mengalami hadirat Tuhan. Kalau ada dosa, harus cepat diselesaikan supaya terus merasakan hadirat Tuhan.

    Saya berharap Saudara juga melakukan hal yang seperti itu. Kalau ada di antara kita yang sudah tidak merasakan hadirat Tuhan… dan kita menganggap itu biasa, kita harus bertobat! Tidak ada yang lebih berbahagia daripada kalau kita berada dalam hadirat Tuhan. Sebab Alkitab berkata:

    ...di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah.

    Artinya di dalam hadirat Tuhan ada sukacita dan kebahagiaan yang berlimpah-limpah.

  19. Tuhan Yesus berkata, “Sudah selesai!” It is finished!
  20. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku.” Lalu Tuhan Yesus mati.

Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian?

Mengapa tidak dengan cara yang mudah? Dipenggal kepalanya… selesai! Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan bermandikan darah? Alkitab katakan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa. Untuk mengampuni dosa Saudara… dosa Saudara… dosa Saudara… dan dosa saya… Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian.

Selain itu apalagi yang Alkitab katakan dengan cara mati Tuhan Yesus yang seperti itu?

  1. Penyakit kitalah yang ditanggung-Nya.
  2. Penderitaan kita yang dipikul-Nya
  3. Dan oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan.

Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Haleluya…! Tuhan Yesus tidak selamanya mati. Tetapi pada hari yang ketiga Tuhan Yesus dibangkitkan.

Apa yang Alkitab katakan kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit?

  1. Sia-sialah pemberitaan Firman Tuhan
  2. Saya di sini memberitakan firman Tuhan, tidak ada artinya… sia-sia. Tetapi puji Tuhan, Tuhan Yesus hidup! Tuhan Yesus bangkit! Pemberitaan firman Tuhan menjadi tidak sia-sia.

  3. Sia-sialah kepercayaan kita
  4. Kita akan tetap mati di dalam dosa-dosa kita. Demikian juga dengan orang-orang yang mati di dalam Tuhan. Mereka akan tetap binasa.

    Tetapi puji Tuhan... Tuhan Yesus bangkit! Kita tidak akan mati di dalam dosa-dosa kita tetapi kita akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya. Haleluya!!

  5. Kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia
  6. Tetapi puji Tuhan… Tuhan Yesus bangkit! Kita bukan orang-orang yang paling malang, tetapi justru orang yang paling beruntung dari segala manusia. Ada berapa banyak orang-orang yang paling beruntung dari segala manusia? Saudara boleh angkat tangan.

    Karena Tuhan Yesus hidup, maka ada hari esok. Karena Tuhan Yesus yang pegang hari esok Saudara dan saya. Dia hidup… Dia berkata kepada kita semua, jangan kamu kuatir, jangan kamu kuatir apa yang akan kamu makan, apa yang akan kamu minum, apa yang akan kamu pakai. Semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapamu di surga tahu kamu memerlukan semuanya itu. Karena itu, carilah dulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya, semuanya apa yang Saudara butuhkan, akan ditambahkan kepadamu. Yang percaya katakan: Amin!

Apa yang terjadi jika Tuhan Yesus hidup?

  1. Mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus masih ada sampai dengan hari ini
  2. Orang buta melihat. Orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, orang kusta menjadi tahir dan kepada orang-orang miskin diberitakan kabar baik.

  3. Kita sedang melihat Pentakosta Ketiga sedang digenapi
  4. Di mana melalui semua peristiwa yang terjadi saat ini penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali, terjadi.

  5. Bangkitnya Generasi Yeremia
  6. Hari-hari ini akan terjadi kebangkitan generasi Yeremia, yaitu generasi anak-anak muda yang dipenuhi dengan Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan memenangkan banyak jiwa.

    Di Asbury University, Kentucky, Amerika Serikat sudah terjadi revival. Sejak tanggal 8 Februari 2023 terjadi revival di antara anak-anak muda generasi Yeremia. Mereka mengalami pertobatan, kesembuhan, baptisan Roh Kudus. Revival ini sedang menyebar ke seluruh Amerika dan juga sedang bergerak ke bangsa-bangsa. Pentakosta Ketiga sedang turun di Amerika dan sedang bergerak ke bangsa-bangsa. Haleluya!!

  7. Karena Tuhan Yesus hidup, maka memasuki tahun 2023 Tuhan memberikan tema bahwa “Tahun 2023 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang! The Year to Rise Up, Be Victorious!

Dalam hal apa kita menjadi pemenang?

  1. Dalam hal membangun manusia rohani kita
  2. Kita harus menjadi serupa dengan gambar Yesus yang berarti kita harus menjadi murid Tuhan Yesus. Sesuai dengan Roma 8:29, maka target kita sebagai orang percaya adalah menjadi serupa dengan gambar-Nya. Artinya menjadi murid Tuhan Yesus. Kita harus bangkit dan menjadi pemenang dalam hal memberi dalam kemurahan hati supaya kita diberkati karena Tuhan lebih dahulu telah memberkati mengasihi kita. (1 Yohanes 4:19)

  3. Dalam hal unity
  4. Unity adalah kunci utama untuk terjadinya penuaian jiwa besar-besaran. Kita harus banyak berdoa, memuji dan menyembah Tuhan bersama-sama dalam unity siang dan malam. Hal yang seperti ini yang sudah terjadi di Asbury University, Kentucky, Amerika Serikat.

  5. Dalam hal takut akan Tuhan
  6. Tuhan Yesus berkata dalam Lukas 12:4-5,

    Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!

    Amsal 8:13, berkata

    Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut yang penuh tipu muslihat.

    Mazmur 25:12-14 berkata,

    Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

    Haleluya!!

    Sekali lagi, saya mau katakan kepada kita semua bahwa kita harus takut akan Tuhan. Amin.

Video