Fire for Breakthroughs Api Terobosan Keuangan (Haryanto Kandani)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Ada prinsip 4M dalam terobosan keuangan: Prinsip menghasilkan, mengelola, mempertahankan, dan memultiplikasikan.

Selamat malam semuanya, Bapak-Ibu senang sekali bisa melayani kembali di teman-teman yang hadir. Bapak/Ibu/Saudara, di acara doa bersama menyongsong hari Pentakosta berapa banyak dari Bapak/Ibu/Saudara siap diberkati, bisa lambaikan tangan!

Hari ini kita akan masuk dalam tema Breakthrough in Finance, bagaimana kita semua mengalami terobosan di dalam keuangan kita. Saya percaya Tuhan bukan cuma ingin rohani Saudara bertumbuh, keluarga semakin harmonis, kesehatan baik, fit, prima, dan juga pelayanan semakin membawa dampak, tetapi juga kita mengalami terobosan dalam keuangan. Amin!

Tahukah Saudara kalau kita mempelajari Alkitab, ada begitu banyak ayat yang berbicara tentang uang dan saya mau katakan bahwa Tuhan peduli dengan hal yang namanya keuangan. Dengan pengalaman pelayanan saya dari tahun 1998, masalah yang seringkali terbesar yang ada di jemaat adalah masalah keluarga, masalah keuangan, selain masalah lainnya.

Nah, kalau sudah masalah keuangan seringkali merembetnya kepada masalah rumah tangga, ribut suami istri, bahkan masalah keuangan bisa merembet ke masalah kesehatan, mulai pusing, sakit kepala, darah tinggi.

Hari ini, kita mau belajar bahwa ternyata salah satu ukuran kualitas seseorang dapat dilihat bagaimana dia mengelola keuangan yang Tuhan percayakan dalam kehidupannya.

Saudara sekarang saya mau bertanya, jawab di dalam hati Saudara, apa yang ada di pikiran kita mendengar kata uang? Mungkin sebagian berasa bahwa wah uang itu berdosa. Uang itu kayaknya orang serakah, tamak. Tapi tahukah Saudara kita perlu belajar prinsip keuangan dengan benar dan sesuai dengan Alkitab, Saudara berkata uang bukan segalanya. Setuju, tapi hampir segala sesuatu butuh uang. Ada yang berkata, uang ngga bisa beli cinta. Saya setuju. Tapi bukankah cinta lebih indah kalau ada uangnya? Ada yang berkata, uang ngga dibawa mati. Benar! Tapi banyak orang rasanya mau mati karena tidak ada uang. Ada juga yang bilang, uang ngga bisa beli kesehatan. Ya! Tapi untuk makanan bergizi, untuk suplemen, vitamin, itu butuh uang belinya. Ada yang berkata, uang ngga bisa beli tidur nyenyak. Ya! Tapi banyak orang ngga bisa tidur kan kalau ngga ada duitnya juga.

Ada juga yang bisa berkata uang ngga bisa beli kebijaksanaan, tapi untuk punya pendidikan, pengetahuan juga butuh uang untuk beli buku atau edukasi.

Ada yang berkata, uang akar segala kejahatan. Kita harus baca Alkitab lagi baik-baik. Uang bukan akar segala kejahatan. Justru banyak kejahatan terjadi karena orang tidak punya uang! Yang ada di dalam Alkitab, adalah cinta akan uang akar segala kejahatan.

Makanya kenapa kita perlu mengerti prinsip keuangan dan mengalami terobosan keuangan agar kita tidak jatuh dalam cinta akan uang. Amin! Saudara, agar kita tidak menyalahgunakan uang, agar kita tidak diperbudak oleh uang, ataupun kesusahan dalam hal keuangan, sehingga kita bisa mengalami terobosan keuangan dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Berapa banyak dari Saudara siap menjadi berkat ketika dipercayakan keuangan oleh Tuhan? Nah Saudara sebenarnya keuangan itu sebuah gambaran seperti pohon dan buah ya buah adalah hasil tapi ada sebabnya. akarnya nah jadi buah seperti apa keuangan kita apakah kita dililit hutang, apakah kita terjebak dengan masalah keuangan, apakah kita mengalami masalah yang jatuh bangun dalam hal gali lubang tutup lubang, apakah keuangan Saudara cukup baik atau buruk itu semua ada akarnya. nah buah itu seperti cuma hasil yang nampak di permukaan tapi ada akarnya.

Penyebab masalah keuangan

Tahukah Saudara apa sih penyebab banyak orang mengalami masalah keuangan? Ada beberapa faktor.

  • Yang pertama adalah kemalasan.
  • Kalau seseorang malas dia akan bermasalah keuangannya. tapi saya yakin ada ratusan jemaat yang hadir di sini bukan jemaat yang malas amin! buktinya di malam hari ini ada yang hadir langsung di acara ada juga lewat Zoom online mengikuti acara doa bersama menyongsong hari Pentakosta ini di Fire for Breakthrough katakan amin Saudara. jadi saya yakin tidak ada orang-orang yang malas di sini karena malas membuat orang masuk dalam jebakan masalah keuangan.
  • Yang kedua, kebodohan.
  • Jujur, kebodohan yang membuat banyak orang tidak bisa mengalami terobosan keuangan. Makanya penting yang namanya edukasi, penting yang namanya pengetahuan, penting yang namanya wawasan keuangan! Karena kalau kita bodoh, kita akan terjebak dan tertipu dengan banyak keputusan-keputusan yang tidak baik. Bahkan ketika sebuah bangsa bodoh, maka bangsa lain yang akan menjajah dia. Ketika bangsa bodoh maka bangsa lain akan merampas potensi sumber daya alamnya. Kita tahu di beberapa daerah di Indonesia sumber daya alamnya hebat sekali, tapi SDM-nya dengan pengetahuan yang minim, akhirnya bangsa lain yang ambil pertambangan atau mungkin hasil alam yang ada.
  • Yang ketiga, yang membuat banyak orang terjebak masalah keuangan adalah ketidaktahuan.
  • Nah, ini yang saya ketemu seringkali ada di dalam jemaat Tuhan. Mungkin tidak malas, mungkin tidak bodoh, tapi dia tidak tahu bagaimana mengelola uang dengan bijaksana. Dia tidak tahu bagaimana apa itu investasi, apa itu proteksi, apa itu budgeting, apa itu posting.

Jadi malam hari ini semoga dengan waktu singkat saya bisa berbagi pengetahuan keuangan, sehingga kita bisa mengalami terobosan keuangan. Amin!

Miliki mindset yang kaya

Banyak orang tidak tahu cara menghasilkan uang. Bagaimana bisa dengan strategi-strategi terkini bisa mencapai hal-hal yang luar biasa. Nah saya awali dengan salah satu akar yang membuat orang seringkali terjebak di dalam sebuah kemiskinan. Akar ini juga kalau kita bereskan, kita bisa mengalami terobosan keuangan.

Kita mulai dengan satu aspek yaitu mindset. Pentingnya memiliki mindset yang kaya. Saya ngga bicara keuangan. Bukan uangnya dulu. Tapi mindset-nya dulu. Mindset itu adalah pola pikir. Makanya ketika seseorang bertobat, disebut metanoia. Perubahan pola pikir.

  • Ada orang kaya tapi mindset-nya miskin, dia bisa jatuh miskin.
  • Misalnya dia dapat warisan, tapi tidak bisa kelola, setelah dapat pembebasan tanah, tiba-tiba dapat uang kaget, dia belikan lotere, habis.

    Ada faktanya. Saudara ingat fenomena sultan dadakan di satu desa di Indonesia ada pembebasan tanah, tiba-tiba mereka dapat uang miliaran, rezeki mendadak? Tapi hanya dalam waktu singkat, kurang lebih setahun, muncul berita di koran, tiba-tiba mereka jadi miskin lagi. Kenapa? Begitu ada uang, langsung beli mobil, beli kulkas, alat karaoke, macam-macam. Dia tidak tahu kelola, ya habis.

    Orangnya tiba-tiba kaya tapi mindset-nya masih miskin, mindset-nya tidak bisa kelola akhirnya apa foya-foya, ya main perempuan mungkin, ke kelab malam mabuk-mabukan, habis! Ini namanya orang kaya tapi mindset-nya miskin.
  • Ada orang miskin, pola pikirnya juga masih miskin, tidak berubah, tetap miskin.
  • Ada orang kaya, mindset-nya kaya, makin kaya.
  • Tapi ada harapan buat setiap kita, kalau Saudara berkata, aku susah secara keuangan, aku terjebak hutang, aku datang dengan kondisi minus. Tapi kalau Saudara datang kepada Tuhan, dan Saudara mau dibaharui pola pikirnya, mau menyelaraskan pikirannya dengan Firman Tuhan, mau mengerti kebenaran-kebenaran yang memerdekakan, artinya kita memiliki mindset yang berkelimpahan, kita semua bakal mengalami terobosan keuangan. Amin!

Makanya ya ada istilah orang mau miskin aja susah. Ada orang kaya kalau mindset-nya kaya itu susah miskin. Satu waktu ada satu konglomerat terkenal di Indonesia, almarhum di tahun 98, hutangnya itu jutaan dolar. Kita tentu tahu ya, dia seorang pengembang properti yang luar biasa dan akhirnya beliau kenal Tuhan. Apa yang terjadi? Hanya dalam waktu berapa tahun, uangnya kembali lagi, bahkan sekarang masih jaya, perusahaannya di-handle oleh anak-anak dan cucunya. Kenapa? Karena walaupun diambil semua uangnya dalam hidupnya, tapi yang tidak bisa diambil adalah reputasinya, nama baiknya, pola pikirnya, etos kerjanya. Itu akan mengembalikan semua hal yang hilang dengan ide-ide, strategi, skill yang dimiliki.

Jadi, kekayaan sesungguhnya bukan dinilai dari uangnya saja, tapi apakah engkau punya nama baik, reputasi, kemauan, kemampuan, network, relasi, dan terutama iman kepada Tuhan! Itu yang ngga bisa diambil.

Makanya uang bisa hilang itu akan kembali lagi kalau Anda punya mindset-nya.

If you can change your mind, you can change your condition!

Kalau Anda bisa merubah pola pikirmu, Anda bisa merubah kondisimu. Saya adalah orang yang mengalami ini. Saya datang ke Jakarta dengan kondisi minus, pemakai narkoba, hidup hancur, keluarga berantakan. Saya lahir dari keluarga broken home di daerah. Ayah saya pemabuk, penjudi, pemakai narkoba. Saya tahu apa rasanya hidup miskin, numpang di rumah tante bertahun-tahun, naik angkot, dan akhirnya saya terjebak juga dengan kehidupan malam, narkoba, judi, dan kehidupan yang sia-sia. Sampai saya mengenal Tuhan Yesus di tahun 1998, saya berhenti rokok, saya berhenti narkoba, saya dipenuhi Roh Kudus.

Roh Kudus berkarya dalam hidup saya sampai hari ini. Saya melihat perubahan terjadi dari dalam, baik secara iman, rohani, pola pikir, secara mental, dari seorang pemalas jadi mau bekerja. Dari seorang pecundang, mau berubah, akhirnya saya bisa menikmati sebuah kehidupan yang mengalami terobosan dan pencapaian-pencapaian yang luar biasa. Makanya hari ini saya hadir untuk kita belajar ilmu kelola uang.

Setiap kita berhak mengalami terobosan keuangan. Saya sudah lalui apa namanya hidup yang bobrok, hidup yang hancur, hidup yang kalau bisa dikatakan P11: pergi pagi pulang petang penghasilan pas-pasan potong pajak pula pantat pegal-pegal 'pala pusing-pusing.

Bukankah banyak orang yang mengeluh seperti itu? Aduh sudah kerja keras, aduh gali lubang tutup lubang, terjebak hutang pay later. Nah hari ini saya mau katakan, sebagai orang Kristen, doa penting, puasa penting, praise and worship penting, tapi Tuhan juga mau perubahan pola pikir kita. Dan kita juga berubah di aspek yang lainnya, supaya terobosan keuangan terjadi dalam hidupmu.

Empat prinsip mengalami terobosan keuangan

Saya bagikan empat prinsip untuk Saudara:

#1 Prinsip menghasilkan

Kita akan belajar dari Alkitab, semuanya saya padukan dengan ilmu perencana keuangan. Saudara, pertama, prinsip menghasilkan. Kita perlu tahu dari mana uang itu datang. Dari mana terobosan itu terjadi? Uang sebenarnya ada di mana-mana, tapi sayangnya banyak orang tidak ada di dompetnya. Tahu ngga Saudara, apapun yang Anda lihat, apapun yang Anda kecap, apapun yang Anda pakai, itu jadi uang. Anda harus mengerti dulu, contoh di ruangan saya ada bau minyak. Minyak ini mengeluarkan aroma. Aroma ini pasti dijual. Saudara pakai baju, ada yang pakai kaca mata, celana, semua itu ada unsur jual dan beli.

Berarti apapun yang kita pakai, kita lihat, semuanya ini uang. Nah mungkin bukan kita yang beli tapi ada yang belikan. Tetap aja ada transaksi keuangan di situ. Apa yang kita cium, ada namanya aroma, ada namanya parfum, ada namanya essential oil, itu uang. Apa yang kita makan hari ini itu juga uang. Yang kita dengar musik, yang kita dengar itu jadi uang.

Saya jadi pembicara di perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan menilai pelatihan seminar kami dengan sangat mahal, Bapak-Ibu, nilainya. Orang jadi MC itu jadi uang, Saudara. Jadi saya mau kasih tahu apapun yang panca indra kita bisa akses di situ ada uangnya. Termasuk apa sound system, microphone, ya termasuk laptop, handphone yang Anda pakai itu semua ada unsur uang Bapak-Ibu.

Nah, jadi di sini kita harus tahu dulu bahwa uang ada di mana-mana. Katakan sama-sama uang ada di mana-mana. Tapi bagaimana uang yang ada di mana-mana itu ada di dompetmu? Ada di rekeningmu? nah bagaimana seseorang bisa menghasilkan? Uang bisa dihasilkan dengan pertukaran value, nilai. Jadi seseorang punya kemampuan punya waktu dia tukar dengan pekerjaannya dia dapat apa gaji. Orang bisa menghasilkan uang lewat menukar waktu kerja dari pagi sampai sore, menukar tenaga, dan dapat gaji.

Saya mau bukakan dulu mindset-nya bahwa uang itu bisa dihasilkan dari mana saja.

  • Ada juga orang bisa dapat uang dari tunjangan. Ada yang dapat uang dari pensiunan. Saya yakin di beberapa Bapak/Ibu/Saudara mungkin sudah usia pensiun, uangnya dari mana? Bisa uang pensiun, bisa dikasih anak, atau seorang anak malah sebaliknya dikasih uang saku dari orang tuanya.
  • Uang dari mana lagi? Ada yang dari deposito, dia hidup dari bunga deposito, ada orang hidup dari belas kasihan orang lain, persembahan orang lain, misalnya.
  • Ada orang dapat uang dari uang kontrakan.
  • Ada orang bisa hasilkan uang dari jadi makelar kalau bahasa sekarangnya broker, ada orang mau jual rumah dia ketemuin pembeli, terjadi transaksi, dia dapat komisi.
  • Ada orang dapat uang dengan menjadi agen insurance atau mungkin downline dari sebuah perusahaan network marketing, ada orang dapat uang karena dia berbisnis.
  • Ada orang dapat uang karena dia berdagang. jadi uang itu bisa datang dari berbagai macam sumber. Apalagi zaman sekarang uang bisa datang dengan online shop jualan online TikTok live, jadi content creator, apalagi jadi orang-orang yang bergerak di reseller, affiliate, drop shipper. Itu semua bisa jadi uang Bapak-Ibu.
  • Uang juga bisa datang ketika kau bisa bereskan sebuah masalah. Saudara mau memiliki terobosan keuangan? Saya mau beritahu gini, cari masalah bereskan, maka di situ ada uang. Contoh ya beresin motor yang rusak, teknisi dapat uang. Bentuknya bisa produk bisa jasa, jadi di mana ada masalah dan kita bawa produk kita jual produk atau kita menawarkan jasa untuk bereskan masalah itu di situ ada uangnya.
  • Di mana ada kebutuhan yang bisa kita penuhi melalui produk atau jasa Anda, di situ bisa menghasilkan uang. Contoh orang jadi makeup artis, karena banyak orang punya kebutuhan tampil cantik. Ada yang jadi fotografer, karena banyak orang pengin difoto-foto. Ini contoh-contoh, masih luas sekali Bapak-Ibu.
  • Ada orang ingin jalan-jalan, lalu ada yang membuatkan itinerary online. Beberapa mahasiswa di luar negeri menjual itinerary online, jadi orang bisa tur dengan mendapatkan panduan online mereka.
  • Ada lagi yang jualan makanan, makanan yang sangat bervariasi. macam.

Jadi macam-macam yang bisa dijual. Inilah prinsip pertama, yaitu kita harus menghasilkan.

Kita buka satu ayat bahwa ternyata Tuhan sudah memberikan kita kekuatan.

Ulangan 8:18,

Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

Ayo kita angkat tangan kita, kita bilang begini, "Tuhan sudah memberi aku kemampuan. Tuhan sudah memberi aku kekuatan untuk memperoleh kekayaan lewat kemampuan saya."

Saya yakin setiap orang Tuhan beri kemampuan, baik ide, kemauan, bakat, talenta. Talenta itu ada yang bisa masak, olah raga, desain, musik, ide teknik sipil, kedokteran, medis, banyak macam.

Jadi bentuknya nantinya menjadi sebuah profesi, menjadi sebuah bisnis, atau menjadi sebuah tanggung jawab kita di sebuah kantor di mana kita bekerja. Apapun itu bentuknya, ingat, Tuhan memberi saya dan Saudara kekuatan untuk memperoleh kekayaan. Makanya ngga boleh jadi orang malas. Orang Kristen ngga boleh malas! Kalau malas kekuatan itu tidak tersalurkan, potensi memperoleh kekayaan itu tidak di-unlock, tidak terbuka potensinya.

Kalau ada yang bertanya pada saya hari ini skill apa yang sangat kita butuhkan untuk bisa menghasilkan, saya katakan ada banyak tentunya ya. Kita harus banyak pelajari sekarang dunia digital, dunia online, kita sekarang ibadah saja online.

Bapak-Ibu, kita juga harus menguasai ilmu menjual. Banyak orang bilang, "Aduh bagusnya bisnis apa ya buka usaha apa." Saya bilang, "Jangan buka bisnis jangan buka usaha kalau Anda tidak bisa menjual karena tidak ada bisnis tanpa penjualan." Ya jadi belajar dulu jual produk, jual jasa. Itu basic-nya untuk menghasilkan keuangan. Atau hiduplah sesuai panggilanmu, ada orang panggilannya mungkin jadi dokter, ada orang panggilannya jadi pengacara, ada orang panggilannya menjadi pendeta, ada orang panggilannya mungkin jadi ibu rumah tangga. Tapi tetap apapun profesi kita panggilan hidup kita, Tuhan sudah memberikan kita kekuatan untuk memperoleh kekayaan.

Amsal 12:27,

Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.

Amsal 13:11,

Harta yang cepat diperoleh akan berkurang tapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit menjadi kaya.

Jadi jangan cari cara-cara cepat menjadi kaya. Jangan cari cara instan. Jangan terjebak dengan godaan-godaan untuk kaya mendadak. Ikuti prinsip firman Tuhan! Amin!

#2 Prinsip mengelola

Setelah kita menghasilkan, kita harus punya kemampuan mengelola. Banyak orang sudah menghasilkan, tapi selalu aja habis, berapa pun keuangannya habis. Selalu merasa tidak cukup. Kita perlu mengerti barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil ia setia juga dalam perkara-perkara besar, dan barang siapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil ia tidak benar juga dalam perkara besar (Lukas 16:10). Artinya kalau kita mau dipercayakan terobosan keuangan, kita perlu belajar mengelola apa yang Tuhan percayakan pada kita. Salah satunya berkat keuangan. Kita akan kehilangan apa yang kita tidak bisa kelola. Bagaimana cara Saudara mengatur prioritas keuangan mencerminkan kualitas karakter dan kehidupan Saudara. Nah pastikan penghasilan lebih besar daripada pengeluaran. Kalau tidak, Anda dapat berapa pun uang tetap habis.

Kita harus bisa bedakan kebutuhan dan keinginan. Ini bicara money management. Sebagai orang Kristen, kita juga perlu dibekali ilmu manajemen keuangan, ilmu finansial.

  1. Bedakan kebutuhan dan keinginan
  2. Contoh, makan itu kebutuhan. Tapi makan di mana, itu keinginan. Handphone zaman sekarang sudah jadi kebutuhan. Tapi handphone merek apa, nah itu keinginan.

    Sebenarnya biaya hidup itu ngga terlalu mahal. Yang mahal itu biaya gengsi. Ilmu fisika bilang, tekanan dan gaya itu berbanding lurus. Kalau saya plesetan, orang hidup banyak gaya artinya banyak tekanan!

    Kalau banyak tekanan, kadang-kadang karena hidupnya banyak gaya sih.
  3. Hindari hutang
  4. Banyak orang yang terjebak dengan hutang, misalnya bayar minimum payment, terjebak pay later. Hati-hati dengan pinjol, judol.

    Kalau ada yang tanya, "Coach, kalau hutang itu ngga boleh ya?" Kalau hutang bukan konsumtif tapi produktif, contoh dia ambil cicilan mobil lalu dia narik Grab atau transportasi online.

    Yang sekarang ngeri adalah orang mudah sekali dapat pinjaman online. Itu rentenir digital! Hati-hati Bapak-Ibu, gunakan kartu kredit dengan bijak. Saya selalu pakai kartu kredit, tapi uangnya sebetulnya sudah ada, sehingga saya pakai untuk dapat poin. Karena saya dapat poin, saya bisa terbang pakai business class, tukar miles, karena poinnya sudah banyak dikumpulkan bertahun-tahun. Tapi saya ngga pernah bayar minimum payment, saya ngga pernah menunggak, karena saya mau pakai dengan bijaksana.

    Seringkali ini banyak terjadi di jemaat ya, terjebak dengan kartu kredit, terjebak pinjaman online. Kalau Anda mengalami ini, dengar baik, datang pada Tuhan dan minta hikmat untuk bereskan satu persatu.
  5. Budgeting dan posting
  6. Kita perlu mengerti, ketika kita dapat uang, kita harus posting yang mana uang dapur, yang mana uang anak-anak sekolah, yang mana uang tol. Sampai hari ini, setiap pengeluaran masuk dan keluar saya catat, ada pembukuannya, dan kita perlu bikin budgeting. Misalnya budget untuk kita jalan-jalan, budget untuk belanja. Kalau memang belum ada budget, jangan memaksakan diri. Orang lain ke luar negeri, kita mungkin budgetnya baru bisa ke Bandung, ya kita jalan-jalan ke Bandung. Sesuai budget saja. Atau kita baru bisa makan ke mall, itu juga rekreasi. Sesuaikan budget Bapak-Ibu. Jadi penting untuk ada budgeting dan ada posting.

#3 Prinsip mempertahankan

Saudara, jadi uang sudah dihasilkan, harus bisa dikelola, lalu dipertahankan. Supaya apa? Supaya jangan makin habis.

Saudara ingat zaman dahulu petani kalau panen mereka tidak makan semua, hasilnya mereka simpan di lumbung. Itulah yang membuat Yusuf ketika 7 tahun kelimpahan dia persiapkan buat bangsa Mesir.

Nah prinsip zaman sekarang, artinya kita jangan habiskan semua uang yang kita miliki. Harus bisa sisihkan dengan prinsip yang sangat basic dulu: menabung.

Banyak orang ternyata seringkali menabung aja ngga mau, karena dia berpikir, "Aduh, nanti kalau uangnya banyak baru ditabung." Saya mau beritahu, setia dulu perkara kecil! Kalau cuma bisa nabung Rp50.000 per bulan ya tabung Rp50.000. Kalau bisa Rp500.000 per bulan, ya tabung Rp500.000 per bulan. Anda harus punya tabungan itu namanya saving. Ini prinsip basic

Kita harus biasakan minimal kita bisa punya 6 bulan penghasilan kalau seandainya Anda tidak bekerja. Kayak kemarin misalnya ada pandemi COVID-19, ada yang di-PHK, atau toko tutup. Pertanyaannya, Anda bisa hidup dengan keuangan Anda berapa bulan kalau tiba-tiba di-PHK? Masih ada ngga uang kita bertahan sebulan-dua bulan? Setahun? Ada banyak orang kalau tidak dapat penghasilan bulan ini, maka bulan depan dia tidak punya uang. Makanya kalau mau bijaksana, sebaiknya minimal ada tabungan 6 bulan.

Tapi kalau mau lebih bijaksana lagi Anda bisa hidup bertahun-tahun dengan simpanan Anda. Ingat, sedikit demi sedikit jadi bukit. Jadi targetkan ya, kita harus punya dana darurat, emergency fund, kalau tiba-tiba Anda tidak bisa bekerja, ada masalah, ada pandemi, kita masih punya lumbung. Kalau zaman dulu adalah lumbung, sekarang kita punya saving.

Yang berikutnya, salah satu cara mempertahankan adalah kita punya proteksi. Zaman sekarang kita perlu punya asuransi. Bayangkan kita sudah menabung, mengumpulkan uang, tiba-tiba kena demam berdarah, harus masuk rumah sakit. Ada teman saya harus operasi usus buntu, ngga main-main butuh puluhan juta. Makanya minimal punya BPJS ataupun asuransi. Ada salah satu kerabat, ada masalah batu ginjal, dia bisa di-cover biayanya oleh BPJS, kalau ngga, berat loh itu biaya operasinya.

Kita ngga pernah tahu, musibah bisa datang kapan saja. Tapi kita harus bijaksana, punya proteksi. Kita percaya Tuhan adalah perlindungan kita, tapi Tuhan juga mempercayakan tenaga medis, tenaga keuangan bagian proteksi, untuk juga secara bijaksana bisa mengatur semua perencanaan keuangan kita dengan baik.

#4 Prinsip memultiplikasikan

Yang terakhir, prinsip memultiplikasikan. Di sinilah letak terobosan keuangan. Ada dua aspek yang akan saya bahas dengan cepat:

  1. Investasi
  2. Giving

Saudara, uang kalau sudah kita hasilkan, uang ini Saudara kalau kita tidak taruh di investasi, uang ini makin kecil, makin habis. Itu namanya inflasi. Kita harus mengatasi inflasi dengan investasi. Saya tentu ngga bisa merekomendasikan investasi apa yang terbaik. Tapi yang paling penting adalah pengetahuan dulu. Investasi itu ada saham, reksadana, emas, deposito, obligasi, kripto, properti, ada bermacam-macam. Saya sarankan agar Bapak-Ibu punya ilmunya dulu, baru berinvestasi. Kalau tidak, bisa boncos terkena investasi bodong.

Hati-hati jangan tergiur dengan bunga tinggi, akhirnya habis. Ada skema Ponzi, ada money game. Kalau investasi itu menawarkan 20-30-40% dalam sebulan, waspada ya.

Yang terakhir, Bapak-Ibu, kita bukan cuma investasi di dunia, tapi kita juga investasi pada Kerajaan Allah.

2 Korintus 9:10,

Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

Amsal 11:24,

Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa (pelit), namun selalu berkekurangan.

Saudara, kalau kita mau bermultiplikasi, mengalami terobosan keuangan, kita perlu ngerti ilmu investasi. Tapi ada satu hal yang tidak bisa masuk di akal pikiran manusia, yaitu kekuatan tabur tuai.

Persepuluhan dan menabur

Saya melihat, orang yang suka memberi, orang yang suka menabur, orang yang setia mengembalikan persepuluhan, dan juga menabur, tidak akan berkekurangan. Amin!

Saya bukan pendeta, tapi sejak saya bertobat dari tahun 1998 sampai hari ini, saya tidak pernah tidak mengembalikan persepuluhan. Dan saya bukan hidup lagi dari 10%. Setiap kali saya dapat penghasilan, saya sisihkan 30%: 10% untuk persepuluhan dan 20% sebagai benih untuk ditabur, apakah untuk membantu orang susah, yayasan, kolekte, bantu keluarga. Doakan, saya punya impian untuk bisa hidup dari 50% saja. Saya punya cita-cita untuk menjadi filantropis, orang yang suka berderma, senang berbagi. Kita ingat, lebih baik memberi daripada meminta!

Di media sosial, bertebaran konten-konten yang bilang persepuluhan sudah tidak perlu lagi, bukan zamannya lagi. Tapi kalau ada orang tanya saya, pandangan saya, saya tetap akan memberi persepuluhan!

Seandainya sudah tidak berlaku di Perjanjian Baru, apa salahnya kalau saya memberikan persepuluhan? Tapi kalau itu adalah kebenaran, maka saya sedang melakukan Firman Tuhan. Jadi kalau ada orang bilang pro dan kontra, saya tetap akan memberi persepuluhan. Saya bukan pendeta, saya adalah pengusaha, saya hidup di dunia marketplace, dari dahulu minus, saya menikmati bagaimana hidup dalam tingkap-tingkap Surga terbuka. Dan setelah memberi persepuluhan, saya selalu secara rutin menabur. Saya melihat, terobosan demi terobosan terjadi dalam keuangan saya. Itu statement saya.

Penutup

Bapak-Ibu, semoga kita semua mengalami terobosan. Kesimpulannya, jadi ada prinsip 4M:

  1. Prinsip menghasilkan
  2. Ada banyak cara untuk menghasilkan uang. Minta ide dari Tuhan, minta kemauan, tambahkan kemampuanmu untuk bisa menghasilkan.
  3. Prinsip mengelola
  4. Setelah engkau diberkati, kelola dengan baik berkat Tuhan. Setia perkara kecil, dipercayakan perkara besar. Kelola dengan baik, jangan ikuti gengsi, bedakan kebutuhan dan keinginan.
  5. Prinsip mempertahankan
  6. Belajar menabung. Sekecil apapun mulai menabung. Lebih baik ada daripada tidak ada. Anda akan lihat Anda punya dana darurat. Setelah Anda punya tabungan, masuk level lebih tinggi, berinvestasi. Menabung dulu atau investasi dulu? Apa yang mau diinvestasikan kalau uangnya juga ngga ada. Karena beberapa investasi itu ada minimumnya untuk bisa deposit, untuk bisa jual-beli saham, dan sebagainya. Berinvestasilah pada ilmu pengetahuan supaya ngga dibodoh-bodohi orang.
  7. Prinsip memultiplikasikan
  8. Multiplikasikan lewat investasi dan juga lewat supranatural, yaitu hukum memberi, hukum tabur tuai.

Tuhan Yesus memberkati.

Video