Fire for Breakthroughs Api Terobosan: Haus dan lapar akan Roh Kudus (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Kalau kita tidak memiliki rasa haus dan lapar akan Roh Kudus, semuanya akan terasa percuma. Hanya lewat begitu saja. Kita yang sudah mendengar banyak Firman Tuhan, seharusnya timbul dalam diri kita suatu kerinduan yang dalam—rasa haus dan lapar akan Roh Kudus.

Shalom dan selamat pagi semuanya, pasti semua bersukacita. Amin!

Selama 8 hari—dan ini hari yang kesembilan—kita sudah bersama-sama setiap malam dari jam 19.00 sampai lewat jam 20.00, duduk bersama, menaikkan doa, pujian, penyembahan, dan mendengarkan pesan-pesan dari para hamba Tuhan. Saya sangat percaya kita semua pasti sudah diberkati oleh Tuhan. Amin! Pesan-pesan Tuhan ini menjadi rhema dalam hidup saya, dan saya percaya juga dalam hidup kita semua, sebagai bekal untuk melangkah di hari-hari yang akan datang.

Ada begitu banyak pesan yang telah kita dengarkan selama hari-hari kemarin. Rasanya sudah lengkap semua. Namun, pagi ini saya mau ambil satu sisi dari pesan tersebut, yaitu dari hari pertama, ketika saya membagikan satu hal: haus dan lapar akan Roh Kudus. Sama-sama katakan: haus dan lapar akan Roh Kudus.

Saudara, kalau kita tidak memiliki rasa haus dan lapar akan Roh Kudus, semuanya akan terasa percuma. Hanya lewat begitu saja. Kita yang sudah mendengar banyak Firman Tuhan, seharusnya timbul dalam diri kita suatu kerinduan yang dalam—rasa haus dan lapar akan Roh Kudus.

Beberapa hari yang lalu, kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Saat itu, para murid melihat Dia naik ke surga—sekitar 500 orang menyaksikannya. Namun sebelum Yesus naik, Ia memberi pesan: “Jangan tinggalkan Yerusalem, tunggulah janji Bapa.” Mereka tidak tahu harus menunggu berapa lama—10 hari? 2 tahun? Tidak tahu. Tapi mereka taat untuk menunggu. Tapi dari 500 orang itu, hanya 120 yang sungguh-sungguh memiliki rasa haus dan lapar akan Roh Kudus. Mereka rela bayar harga.

Saya teringat ketika memimpin rombongan naik ke Gunung Sinai. Perjalanan sangat berat. Kami disarankan untuk membawa barang seminimal mungkin, termasuk air minum. Ketika sampai di atas, air sudah habis dan kami sangat haus. Ada warung yang jual air, harganya luar biasa mahal. Tapi apakah kami beli? Ya, karena kami sangat haus. Rasa haus mendorong seseorang untuk rela bayar harga. Demikian pula dengan Roh Kudus. Kalau kita haus dan lapar, kita pasti mau bayar harga untuk menerima pengurapan-Nya.

Selama 8 hari ini, saya melihat jemaat dan para hamba Tuhan yang tidak mau ketinggalan—ikut hadir, ikut Zoom, doa, pujian, penyembahan, dengar Firman. Saya percaya, siapa yang berani bayar harga bagi Tuhan, pasti diberkati oleh Tuhan! Amin!

Mari kita buka sebentar Matius 5:6,

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Kalau kita haus dan lapar akan Roh Kudus, kita akan berbahagia dan dipuaskan oleh Tuhan. Dan jika kita sudah dipuaskan, kita akan menjadi berkat di mana pun kita berada.

Tadi Pak Pongky menyampaikan tentang William Seymour. Dia adalah salah satu tokoh kebangkitan Pentakosta di Azusa Street. Dia orang kulit hitam yang tidak diizinkan masuk ke gereja kulit putih. Tapi dia tetap mendengar dari luar, dan menangkap esensi dari ajaran tentang Roh Kudus. Lalu dia praktik bersama teman-temannya, doa, pujian, penyembahan, dan puasa selama satu bulan. Terobosan terjadi. Mereka diurapi oleh Roh Kudus secara luar biasa, dan menjadi awal dari kegerakan Pentakosta bagi dunia. Dimulai dari seseorang yang siap bayar harga!

Apa yang Saudara lakukan selama 8 hari ini tidak akan sia-sia. Jerih payahmu tidak akan sia-sia. Amin!

Roh Kudus menolong

Kalau saya renungkan, kenapa 120 murid itu begitu bergairah dan on fire menunggu janji Bapa? Karena Yesus sebelumnya sudah berkata bahwa Ia akan meminta kepada Bapa untuk mengirimkan seorang Penolong. Mereka tahu Yesus sudah tidak ada bersama mereka, dan mereka sadar bahwa mereka lemah—mereka perlu Penolong. Dan Penolong itu adalah pribadi Roh Kudus. Siapa di sini yang Perlu penolong? Amin! Kita semua perlu Penolong! Kalau kita sadar bahwa kita ini lemah dan tidak bisa apa-apa, maka kita akan haus dan lapar akan Roh Kudus. Kita akan rela bayar harga untuk menerima pengurapan dari-Nya.

Ada sebuah buku yang ditulis Pastor Tommy Tenney berjudul God Chasers—Pemburu Tuhan. Seorang pemburu siap menunggu berhari-hari di hutan untuk menangkap buruannya. Begitu dapat, dia sangat bersukacita. Kita pun harus menjadi pemburu Roh Kudus. Siap siang malam menunggu. Seperti para murid—mereka sungguh-sungguh rindu untuk diurapi karena mereka tahu mereka butuh penolong: Roh Kudus.

Roh Kudus menghibur

Yang kedua, selain Penolong, Roh Kudus juga adalah Penghibur. Hari-hari ini banyak masalah, tantangan. Siapa yang punya masalah? Pasti semua punya. Maka kita perlu penghibur.

Nyanyi:

Ketika aku berbeban berat
Ku datang kepada Yesus
Dia berikan damai dan sukacita
Sejahtera dalam hatiku

Ketika aku putus asa
Ku datang kepada Yesus
Dia bebaskanku dan lepaskanku
Kini aku jadi baru

Yesus memberikan kekuatan, penghiburan, dan jalan keluar. Haleluya!

Roh Kudus menginsafkan

Roh Kudus juga adalah Pribadi yang menginsafkan. Kita semua banyak kesalahan. Kita tidak sempurna. Dia yang mengingatkan. Saat ditegur, jangan keras hati. Miliki kerendahan hati, seperti Daud. Ketika ditegur, dia tidak berdalih, tidak muter-muter alasan. Tapi dia langsung mengaku dan bertobat. Maka Tuhan angkat dia kembali.

Penutup

Saya mau tutup dengan satu firman dalam Kejadian 32:24-28. Di situ dikisahkan Yakub bergulat dengan seseorang sampai fajar menyingsing. Orang itu berkata: “Biarkan aku pergi.” Tapi Yakub menjawab, “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi jika engkau tidak memberkati aku.” Maka namanya diubah dari Yakub menjadi Israel, karena ia bergumul dan menang.

Pagi hari ini, jangan pulang sebelum Tuhan memberkati Saudara! Jangan pulang sebelum menerima pengurapan dari Roh Kudus! Jangan pulang sebelum mengalami mujizat-mujizat Tuhan! Sebab Tuhan katakan: kita adalah lebih dari pemenang. Kita menang dalam setiap perkara, karena Roh Kudus menyertai kita! Amin!

Video