Ibadah Ucapan Syukur HUT ke-30 GBI Danau Bogor Raya (Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom semuanya. Selamat bertemu. Sewaktu masuk tadi saya mengucap, Tuhan, terima kasih. Engkau sangat baik, terutama buat GBI Danau Bogor Raya. Kau berikan hari ini umur 30 tahun dan sekaligus peresmian dari Grha Amal Kasih!

Shalom semuanya. Selamat bertemu. Sewaktu masuk tadi saya mengucap, Tuhan, terima kasih. Engkau sangat baik, terutama buat GBI Danau Bogor Raya. Kau berikan hari ini umur 30 tahun dan sekaligus peresmian dari Grha Amal Kasih! Wow!

Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya. Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, cari nafkah, banting tulang. Sebab Dia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Mazmur 127:1-2

Itu artinya semua bukan karena kehebatan kita, tapi semata-mata karena berkat Tuhan. Dan itulah yang Tuhan berikan kepada gereja ini. Jadi kalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya. Kalau bukan Tuhan yang membangun ini, sia-sia.

Pada waktu itu saya tanya, pada waktu awal-awalnya Tuhan memberikan ayat ini kepada saya: "Tuhan, gimana tahunya kalau ini Tuhan yang membangun?" Pada waktu itu Tuhan memberikan tiga syarat:

  • Yang pertama: "Itu untuk kemuliaan-Ku," kata Tuhan. Saya percaya gedung ini untuk kemuliaan Tuhan. Sudah jelas. Kita beri tepuk tangan buat Tuhan. Ini untuk Tuhan! Dari awal ini untuk Tuhan. Untuk kemuliaan Tuhan. Tidak ada yang lain.
  • Yang kedua, mendapatkan dukungan. Puji Tuhan, Saudara semua mendukung.
  • Tapi yang ketiga, yang luar biasa: harus ada unsur mujizat. Tadi Pak Rusli saksi ke saya, "Pak Niko, untuk bangun ini Pak, keuangan kita tuh cuma 10%." Oh, puji Tuhan! Saya bilang, "Pak Rusli tahu ngga, SICC itu keuangannya cuma 8%." Wah, 8% sama 10%, dekat-dekat. Haleluya!

Tuhan yang membangun Grha Amal Kasih. Berikan tepuk tangan buat Tuhan. Haleluya!

Angka 30: Pelayanan baru dimulai!

Saudara, luar biasa hari ini. Kok bisa-bisanya angka 30. Saudara tahu, angka 30 itu luar biasa. Tuhan Yesus mulai melayani umur 30. Daud menjadi raja Israel umur 30 tahun. Yusuf menjadi orang kedua di Mesir umur 30 tahun.

Bagaimana dengan Niko? Saya ini punya sesuatu yang unik juga, Saudara. Jadi Tuhan panggil saya menjadi hamba Tuhan itu tahun 1985. Saudara tahu, hingga tahun 1988 berarti cuman 3 tahun. Saya ngga punya pengalaman. Ngga pernah sekolah teologia. Tiga tahun. Angka tiga. Tahun 1988 kok saya bisa jadi gembala di Jakarta. Bukan di Jember, bukan di Probolinggo, tapi di Jakarta! Dan umur saya waktu itu tiga puluh … sembilan tahun. Puji Tuhan masih dikasih Tuhan angka tiga juga. Saya bilang, Tuhan baik. Terima kasih, Tuhan. Terima kasih. Saudara, angka tiga luar biasa betul.

Kalau kita lihat, Tuhan Yesus mulai melayani, mulai Yusuf jadi orang kedua—artinya ini baru mulai. Saudara kira ini sudah berakhir? Ini baru mulai! Baru mulai untuk masuk dalam masa penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Amin!

Ini baru mulai! Kita bersama-sama Tuhan, target utama: untuk menyelesaikan Amanat Agung tahun 2033. Ini baru mulai. Kabarkan di mana-mana!

Target penyelesaian Amanat Agung

Di sini 70 cabang ada perwakilannya semua ya di sini? Wow! 70 cabang, luar biasa. Saudara, memang gereja kita ini kan dalam keluarga GBI Jalan Jenderal Gatot Subroto. Itu umurnya 37 tahun. Dan sekarang Tuhan berikan lebih dari 1100 gereja di dalam dan luar negeri. Itu semua karena kemurahan Tuhan. Semua karena kemurahan Tuhan. Saudara, 70 cabang yang ada di sini adalah bagian dari itu semua, dan kalau hari ini saya bisa ada di bagian yang ini, saya ada di sini, itu semua karena kemurahan Tuhan! Haleluya!

Nyanyi:

Soraklah Haleluya!
Soraklah Haleluya!
Haleluya!
Haleluya!

Beberapa hari yang lalu, kita merayakan Pentecost Sunday. Itu hari raya Pentakosta, hari raya pencurahan Roh Kudus. Dalam bahasa Inggrisnya disebutkan Pentecost Sunday. Karena hari raya Pentakosta itu selalu Minggu. Ngga mungkin di luar hari Minggu. Karena itu disebut Pentecost Sunday.

Saudara, luar biasa, di tengah-tengah Pentecost Sunday, Amerika sedang dilanda kerusuhan. Dan saya percaya itu rencana Tuhan. Saudara lihat ngga, dapat kabar ngga soal APT, Azusa Street Prayer Tower? Itu demonstran melalui depan gedung APT, dan merusak lagi, vandalisme, ditulisi macam-macam. Tapi waktu saya lihat, puji Tuhan, dengan begini sedunia tahu semua. Saya percaya, itu cara Tuhan. Kalau ngga ada apa-apa, orang ngga kenal APT, tapi ketika kena vandalisme, jadi viral ke seluruh dunia, semua jadi banyak yang berkomentar, doakan tempat itu! Wah, itu rencana Tuhan!

Saudara, hari-hari ini Tuhan bilang sama saya, "Kamu akan dituntun tiang awan dan tiang api." Saudara pernah bayangkan dituntun tiang awan, tiang api? Saya kasih gambaran. Pada waktu tiang awan dan tiang api menuntun bangsa Israel di bawah pimpinan Musa, malam itu berupa api, kalau siang kelihatan awannya. Itu Roh Kudus Tuhan yang menuntun. Begitu berhenti mereka disuruh berkemah, misalnya sudah sore nih, ya, mulai kelihatan agak merah... bayangkan. "Oh, berhenti, berhenti! Siap-siap, siap! Sudah, ini berhenti nih!" Berhenti. Sudah, bongkarin tenda-tenda, bongkarin, pasangin lagi. Mungkin mereka seminggu, sebulan... tiba-tiba, "Oh jalan! Ayo jalan!"

Nah di Alkitab disebutkan, pernah datangnya malam atau siang, pokoknya sebentar, itu baru saja berhenti, mereka disuruh jalan lagi. Itu tiang awan dan tiang api. Dan itu Tuhan tuntun kita ke depan ini, tahun 2033, itu seperti itu.

Saudara, saya bayangkan, wow, itu tidak gampang. Hanya butuh ketaatan. Kalau taat tanpa keintiman, dia akan ngomel habis-habisan dan bisa ngga sampai. Tapi kalau kau ngga ikut, ya sudah, tanggung sendiri.

Saya percaya ke depan ini Tuhan akan tuntun gereja-Nya. Tuhan tuntun GBI Danau Bogor Raya untuk target yang Tuhan berikan: tahun 2033.

Saudara tahu tentang tahun 2033? Ada berapa banyak yang tahu? Puji Tuhan banyak yang tahu! Tepuk tangan buat Tuhan! Ini berarti Pak Rusli begitu sering mengingatkan Saudara tentang 2033. Tidak semua seperti ini. Saya sering ke mana-mana, saya tanya: "Siapa yang tahu tentang 2033?" Ada yang jawab: "Apa ya? Apa itu 2033?" Tapi kalau di sini, sekali lagi, siapa yang tahu tentang tahun 2033? Wow hampir semua tahu! Berikan tepuk tangan buat Tuhan! Ini luar biasa!

Sebetulnya tahun 2033 itu apa sih? Tahun 2033 itu sebetulnya peringatan yang 2000 tahun kematian, kebangkitan, kenaikan Tuhan ke surga, dan pencurahan Roh Kudus. Artinya, gereja berulang tahun yang ke-2000 dan sekaligus ulang tahun ke-2000 dimulainya Amanat Agung. Sebetulnya itu!

Akhir-akhir ini Tuhan memberikan satu pesan buat gereja-Nya di dunia. Saya sebetulnya tahu tentang tahun 2033 ini sejak tahun 2013. Tapi waktu itu masih bingung, apa sih ini? Sekarang makin jelas. Sekarang banyak aliran-aliran Kekristenan, organisasi-organisasi Kristen yang diberikan visi yang sama: bahwa target untuk menyelesaikan Amanat Agung adalah tahun 2033. Kita berikan tepuk tangan buat Tuhan!

Waktu saya mulai ngomong tentang tahun 2033, tiba-tiba ramai. "Wah, itu pendeta sesat, karena dia ngomong tahun 2033 Tuhan Yesus pasti datang." Saya ngga pernah ngomong! Saya juga tahu Alkitab kok.

Pada waktu itu dimulainya, ketika Tuhan Yesus ditanya, "Guru, apa tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia ini?" Salah satunya Tuhan jawab:

Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Sesudah itu, barulah tiba kesudahannya." (Matius 24:14)

Dengan perkataan lain, kalau Amanat Agung sudah selesai, baru setelah itu Tuhan Yesus datang. Katakan: Amanat Agung selesai. Sekarang jangan sampai dipelintir lagi. Jadi bukannya tahun 2033 Tuhan pasti datang. Ngga ada yang tahu. Bisa sehari, seminggu, sebulan, setahun, lima tahun, tapi yang jelas tidak akan lama. Kenapa? Sebab Tuhan Yesus berkata, "Aku datang segera." Berikan tepuk tangan buat Tuhan!

Aku datang segera

Ini pesan Tuhan yang sangat kuat. Kalau saya pikir-pikir, Tuhan nuntun, nuntun, kalau memang Aku segera datang. Bingung, kapan ya? Sudah dikasih ada tandanya sih, ada banyak perang. Tapi kok bisa Tuhan kasih angka 2033? Sekali lagi bukan saya ngomong tahun 2033 Tuhan Yesus pasti datang. Ngga ada. Tapi yang saya ngomong, Tuhan Yesus tahun 2033 bisa datang. Itu Alkitabiah. Bisa. Sekarang juga bisa, nanti malam juga bisa. Amin?

Saudara, ini hanya pesan yang sangat kuat buat Saudara, buat saya. Waktunya sudah tidak lama lagi. Saya di mana-mana ngomong seperti ini. Di luar negeri, mungkin saya salah satu dari hamba Tuhan yang paling sering ngomong soal ini—kedatangan Tuhan. Karena Tuhan taruh di dalam hati saya sejak tahun 2009. Terus Tuhan bilang, "Kamu ngomong di mana-mana. Orang mau suka atau ngga suka, kamu ngomong."

Saya bilang, "Iya Tuhan, saya lebih baik orang ngga suka daripada Engkau yang ngga suka." Nanti kalau ketemu Tuhan, "Kamu ngomong ngga?" Wah, itu yang saya takut. Saya ngomong. Saya ngomong di mana-mana. Saya ngomong: persiapkan dirimu. Persiapkan sungguh-sungguh. Saya mau tanya: ada berapa banyak di antara Saudara yang tiap hari, tiap hari ya, doanya begini: "Maranatha! Datanglah segera, Tuhan Yesus!" Ada berapa banyak? Jujur, jujur, jujur. Sekali lagi saya mau tanya. Serius. Ada berapa banyak di antara Saudara yang tiap hari, tiap hari doanya: "Tuhan, datanglah segera. Maranatha." Nah, Ngga banyak kan? Itu doa Alkitabiah. Saya kira itu doa nomor satu. Orang yang berdoa, "Tuhan datanglah segera," itu hidupnya—hidup Kekristenannya, hidup keintimannya dengan Tuhan—pasti beda.

Dia pasti sungguh-sungguh rindu Tuhan. Saya mau ketemu sama Tuhan. Bukan berarti karena, "Wah saya terlalu banyak masalah, lebih baik Tuhan segera datang." Bukan begitu. Tapi itu satu keinginan timbul dalam hati: "Tuhan, saya mau ketemu. Rindu Tuhan." Sekarang saja saya ngga ketemu muka dengan muka, saya merasakan hadirat-Nya sudah seperti ini rasanya. Apalagi nanti ketemu muka dan akan bersama-sama dengan Tuhan sampai kapan? Selama-lamanya! Saya selalu menekankan ini. Saya selalu mendorong, saya juga mengimpartasikan apa yang ada di dalam hati saya.

Second coming

Saudara, saya sebetulnya tadi itu sudah menyiapkan khotbah, bukan mengenai ini sebetulnya, tapi tiba-tiba berubah semua. Ada PPT yang sudah dipersiapkan, tapi Tuhan kasih sesuatu yang berbeda untuk disampaikan.

Tanggal 29 Mei yang lalu, kita merayakan, memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Sekarang Tuhan Yesus ada di surga. Apa yang Dia lakukan? Nah ini, ayo kita baca sekarang, Yohanes 14:1-3,

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Amin!

Memang terus terang, ngomong soal second coming itu ngga gampang. Tapi sekarang saya sedang mengimpartasikan, karena kalau orang yang sudah tahu itu, dia habis-habisan akan melayani Tuhan. Apalagi dengar: tahun 2033 target menyelesaikan Amanat. Ayo, ayo, ayo habis-habisan! Saya janji sama Tuhan. Saya di mana-mana, di hadapan para hamba-hamba Tuhan: Ayo! Saya janji: 'sampai tahun 2033 saya akan habis-habisan melayani Tuhan. Amin!

Itu yang selalu saya impartasikan supaya apa? Supaya sama-sama nanti begitu dikatakan ada sangkakala Allah berbunyi, kemudian ada seruan penghulu malaikat. Haleluya! Begitu Tuhan Yesus turun dari surga, Tuhan datang ke awan-awan. Mau jemput gereja-Nya. Mau jemput murid-murid-Nya.

Yang pertama apa yang terjadi? Yang mati di dalam Tuhan dibangkitkan terlebih dahulu. Tubuhnya diberikan tubuh kemuliaan. Dan kita yang hidup yang akan ikut dalam pengangkatan, tubuh kita yang begini tiba-tiba dirubah menjadi tubuh kemuliaan. Kita dengar Dia panggil, Niko! Rusli! Sebut nama Saudara masing-masing! Wow!

Nyanyi:

Dengar Dia panggil nama saya
Dengar Dia panggil namamu
Dengar Dia panggil nama saya
Juga Dia panggil namamu

Pada waktu Tuhan Yesus memanggil nama kita, kita jawab apa?

Kujawab ya, ya, ya
Kujawab ya, ya, ya
Kujawab ya, Tuhan
Kujawab ya, Tuhan
Kujawab ya, ya, ya

Haleluya! Wow! Dan setelah itu, ke mana? Kita bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya! Amin! Jangan tukar yang itu dengan hal-hal sepele di dunia ini! Ingat-ingat: nanti saya mau selama-lamanya di surga sama Tuhan. Jangan ditukar dengan hal-hal yang di dunia yang sepertinya menjanjikan kesuksesan, ketenaran. Itu semua omong kosong. Saya mau bilang: omong kosong! Tidak ada artinya. Selama-lamanya!

Tugas murid Tuhan Yesus

Saudara, saya mau ingatkan: tugas utama kita sebagai orang percaya, sebagai murid Tuhan Yesus, itu apa sih? Menjadi serupa dengan gambaran-Nya.

Barangsiapa berkata bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. (Roma 8:29)

Kalau kita hidup sama seperti Kristus telah hidup, otomatis kita akan serupa dengan gambaran-Nya. Dan itu murid! Tugas murid ini apa? Untuk memuridkan. Itu adalah menyelesaikan Amanat Agung.

Jangan lupa! Tugas utama kita, tidak memandang profesi Saudara sebagai apa, adalah menyelesaikan Amanat Agung. Untuk menyelesaikan Amanat Agung tidak bisa dengan kekuatan sendiri. Harus dengan kuasa Roh Kudus. Karena itu, tanggal 8 Juni yang lalu kita memperingati pencurahan Roh Kudus yang pertama, 2000 tahun yang lalu, yang disebut dengan Pentakosta yang pertama.

Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi."

Artinya apa? Menyelesaikan Amanat Agung! Tugas utama kita itu! Untuk itu kita perlu dipenuhi dengan Roh Kudus. Murid-murid-Nya, setelah Tuhan memberikan pesan terakhir dari Kisah 1:8 tadi, Tuhan Yesus naik ke surga. Murid-murid-Nya tinggal di kamar loteng Yerusalem. Ada 120 murid. Apa yang mereka kerjakan di sana?

Tuhan sudah menyuruh: "Kamu jangan meninggalkan kota ini sebelum kamu diperlengkapi dengan kuasa dari tempat tinggi. Sebab Yohanes membaptis kamu dengan air, tetapi sebentar lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Kamu tunggu."

Apa mereka lakukan? Mereka bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama. Mereka berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam. Itu artinya Restorasi Pondok Daud. Itu prinsip Restorasi Pondok Daud. Itu prinsip Restorasi Menara Doa. Itu yang mereka lakukan. Jadi ternyata, menara doa, restorasi Daud itu, murid-murid Tuhan sudah lakukan 2000 tahun yang lalu. Untuk apa? Untuk menantikan pencurahan Roh Kudus, Pentakosta pertama.

Siapa menyangka, DNA gereja kita itu seperti itu. Untuk menantikan apa? Pencurahan Roh Kudus, Pentakosta yang ketiga! Wow! Itu luar biasa!

Bahasa roh dan penuh dengan Roh Kudus

Selama 10 hari mereka doa, muji, nyembah bersama-sama dalam unity siang dan malam. Akhirnya pada hari raya Pentakosta, yang kita rayakan, Pentecost Sunday, tiba-tiba terdengarlah seperti tiupan angin keras. Kemudian tampaklah lidah-lidah seperti nyala api hinggap kepada mereka masing-masing. Mereka dipenuhi dengan Roh Kudus dan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka.

Dalam bahasa Inggrisnya disebut "tongues". Jadi bahasa lidah. Lebih jelas daripada "bahasa-bahasa lain", seperti yang diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka. Dan itu saya katakan itu bahasa roh. Jadi bukan bahasa roh yang pakai bahasa-bahasa seperti bahasa Tionghoa, bahasa Inggris, bukan. Bukan bahasa roh yang seperti itu, tapi bahasa lidah.

Setelah itu, mereka dipakai oleh Tuhan luar biasa. Saya berdoa setiap Saudara—kerinduan saya seperti Rasul Paulus waktu itu berkata: "Aku rindu supaya kamu semua berbahasa roh, dan aku berbahasa roh lebih daripada kamu semua." Itu juga kerinduan saya. Untuk setiap jemaat, mungkin teman-teman saya lainnya, supaya mereka bisa berbahasa roh. Saya akhir-akhir ini lebih banyak berbahasa roh daripada sebelumnya.

Ini kesaksian. Jadi saya kalau sudah ada dalam keadaan sudah mulai tertekan, langsung aja. Dan memang makin banyak tekanan, justru karena itu makin banyak berbahasa roh! Itu ada satu kekuatan yang jelas: damai sejahtera. Coba Saudara kalau dalam kondisi yang tidak enak, sudah, langsung saja berbahasa roh. Kalau dalam kondisi Saudara tertekan, jangan mikirin itu terus. Diam. Sudah, buka aja mulutnya, berbahasa roh yang kuat! Terus, terus ngomong dalam bahasa roh.

Kalau mau khotbah, ngga tahu apa yang harus dikhotbahkan, bahasa roh aja. Tapi jangan ngomong di sini. Nanti Saudara dibilang gila. Bukan itu yang dimaksudkan. Langsung jelas apa yang harus disampaikan. Tahu-tahu tahu apa yang harus disampaikan.

Saya berdoa. Dari 70 cabang, targetnya berapa? Pak Rusli, 140? Kalau saya, 700-lah. Tapi ngga apa-apa, ngga tahunya nanti malam, bilang: "Pak, ternyata 1400!" Kita berikan tepuk tangan buat Tuhan! Berikan tepuk tangan buat Tuhan!

Nyanyi:

Soraklah Haleluya!
Soraklah Haleluya!
Haleluya! Haleluya!

Saudara, rindu dipakai oleh Tuhan untuk menyelesaikan Amanat Agung? Ada berapa banyak engkau perlu kuasa? Mungkin selama ini Saudara belum berbahasa roh. Kalau rindu, hari ini kau dapat. Amin? Mungkin sudah dapat, sudah pernah dipenuhi Roh Kudus. Tapi hari ini engkau tidak penuh Roh Kudus. Ah, ini bahayanya.

Seseorang waktu penuh Roh Kudus, tanda awalnya berbahasa roh. Dia masih bisa berbahasa lidah, tapi kondisi kepenuhan Roh Kudusnya ini tidak mengikuti. Jadi pada waktu kondisi kepenuhannya itu turun, bahasanya masih ada. Nah ini jadi batu sandungan. Orang lain bisa bilang, ngapain orang itu bahasa roh, tingkah lakunya lebih jahat dari orang dunia? Ini yang jadi batu sandungan. Tapi saya ngga mau mundur. Sudah. Yang paling penting: engkau berbahasa roh karena penuh Roh Kudus, dan tetap penuh Roh Kudus! Begitu Saudara mulai terasa tidak penuh Roh Kudus, minta: "Tuhan, ampuni saya. Tuhan, ampuni. Saya mau dipenuhi dengan Roh Kudus." Ada berapa banyak yang hari ini mau dipenuhi Roh Kudus? Amin!

Video