Jaga api (Pdt Dr Johannes Rajagukguk, ST, CBC)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Tuhan Yesus di kayu salib katakan, "Sudah selesai." Tugas-Nya selesai, tapi tugas kita belum. Kita mesti jaga keselamatan, jaga kemurnian, jaga api Roh Kudus.

Shalom, puji Tuhan, Haleluya. Senang bisa melayani bersama di tempat ini; it's an honor. Saya terakhir datang ke sini masih di gedung yang lama, luar biasa sekarang sudah beribadah di gedung yang baru. Haleluya!

Tanpa terasa kita sudah di bulan terakhir dari semester pertama dari tahun 2025. Ini bulan terakhir dari semester pertama. Bulan Juli kita masuk semester kedua. Saudara dikasihi Tuhan, musim demi musim Tuhan menyertai. Tapi Anda dan saya tetap ada itu karena Tuhan membimbing, menyediakan semua yang kita perlukan. Amin!

Pak Niko bilang api Roh Kudus sedang dicurahkan. Apa dampaknya kalau Roh Kudus dicurahkan? Sebenarnya mudah sekali untuk menjawabnya, waktu Roh Kudus benar-benar datang, maka Kisah 1:8 bilang, “Kamu akan menerima kuasa.” Dia ngga setengah-setengah. Waktu kamu benar-benar terima, berarti kamu jadi berkuasa. Amin.

Jadi kalau mau lihat benar ngga Roh Kudus sudah ada dalam hidup kita, cek aja: sudah berkuasa belum? Hari ini hidupmu orang yang kalah atau orang yang berkuasa? Engkau menaklukkan masalah-masalahmu, engkau mengontrol dirimu, menaklukkan dagingmu, atau kamu ditindas sama dagingmu? Engkau digoda sana sini, engkau terikat sana sini? Kalau engkau hidupnya kalah seperti itu, pertanyaan buat saya: walaupun engkau bahasa roh, berarti tidak penuh Roh Kudus.

Bahasa roh itu adalah tanda pertama, bukan tanda kepastian seseorang penuh. Bahasa roh adalah tanda pertama bahwa engkau pernah penuh. Yang penting itu bukan hanya pernah penuh. Pernah penuh bahasa roh itu penting, tetapi setelah itu apa yang akan kita lakukan dengan Roh Kudus yang memenuhi kita? Jaga apinya. Katakan amin! Jaga apinya!

Kalau Tuhan sudah kasih api, api itu harus dijaga. Ngga bisa kita santai dan kemudian, Udahlah, tenanglah, nanti toh Tuhan ada, nanti toh Tuhan bantu dan sebagainya. Udah, ngga usah terlalu ngapa-ngapain lah, begitu dan sebagainya. Sori, Saudara yang dikasihi Tuhan, ini masalahnya: Anda dan saya sekarang ada di akhir zaman. Di zaman dulu, kalau pendeta sudah berkhotbah, menyampaikan khotbah berseri atau menyampaikan pengajaran, maka doktrin yang ada di gereja itu bisa dijaga dengan gampang, dengan mudah. Kenapa? Karena ngga gampang untuk jemaat mendengar khotbah di gereja sebelah. Tetapi hari-hari ini media sosial begitu terbuka. Tanpa sadar, engkau lihat Instagram, engkau lihat YouTube: ini bagus nih, ini kata-katanya make sense nih, dan sebagainya. Lalu kemudian Anda pikir itu benar.

Waktu cara pandangnya beda, maka Anda akan bertingkah beda. Waspadai kalau ada dengar orang menyampaikan sesuatu. Lihat dulu: ini orang dari mana, gereja mana, apa background-nya. Saudara yang dikasihi Tuhan, ada gereja yang dalam pengajarannya itu engkau akan banyak mendengar tentang Tuhan yang sudah melakukan semuanya, kamu ngga usah ngapa-ngapain lagi. Itu memang ada ayatnya, tapi bukan itu yang majority, dan bukan itu yang dipegang sama gereja kita.

Tuhan memberikan anugerah, yes! Tapi Tuhan memberi tugas kepada kita semua, dan kita yang harus lakukan tugas kita. Katakan amin. Yesus di kayu salib mengatakan, “Sudah selesai.” Apanya yang selesai? Tugas Dia yang selesai. Tugas Anda belum. Halo? Tugas Tuhan yang sudah selesai di kayu salib untuk membuka jalan untuk Anda dan saya masuk dalam kerajaan Allah. Sudah masuk belum? Belum. Pintu-Nya doang. Anda dipindahkan ke sana, tapi Anda mesti melangkah masuk ke dalam, dan makin lama harus makin dalam supaya ngga mudah keluar lagi.

Jadi kita mesti jaga keselamatan. Kemurnian mesti dijaga. Api Roh Kudus mesti dijaga. Kalau sudah diberkati, itu jaga. Kalau Bapak Ibu yang pengusaha, Anda akan ngerti ya, waktu engkau berhasil itu satu hal; menjaga keberhasilan itu hal lain, betul ya? Buka restoran itu gampang, sebentar ramai, sebentar viral. Tapi apa bisa dijaga omsetnya? Apa bisa dijaga customernya dan sebagainya? Menjaga itu lebih sulit daripada mendapatkan. Mendapatkan bisa karena usaha, mendapatkan bisa karena karunia. Tapi menjaga, itu Anda dan Tuhan harus kerja sama. Amin!

Ada ngga ayatnya? Ada. Saya kasih dua, dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

  1. Jaga api dalam Perjanjian Lama
  2. Dari Perjanjian Lama, Tuhan sudah suruh semua orang Israel, semua umat Tuhan jaga api. Kalau Tuhan sudah kasih api, jaga api!

    Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala; jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya, dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana. Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah; janganlah dibiarkan padam. (Imamat 6:12-13)

    Harus dijaga. Pastikan nyala. Kasih api kalau sudah kurang api. Kasih kayu kalau kurang kayu. Kasih lemak kalau kurang lemak.

    Perintah ini diberikan Musa waktu orang Israel masih di padang gurun. Baru dilaksanakan waktu rumah Tuhan dibangun. Jadi mereka sudah di Kanaan, baru mereka mampu melaksanakannya, karena ini ceritanya harus dijaganya itu di rumah Tuhan. Dan kemudian sejak Bait Allah Salomo berdiri, api itu terus menyala selama rajanya takut Tuhan. Jadi api itu benar-benar dipastikan nyala 24 jam, 7 hari seminggu, terus menyala. Berapa kayu mesti ditaruh di situ? Berapa binatang mesti dipotong? Berapa lemak mesti dipasang? Pokoknya api ngga boleh padam.

    Kalau Anda belajar KOM, Anda akan tahu, diajarin di sana bahwa Perjanjian Lama adalah perlambang buat Perjanjian Baru. Apa yang ada di Perjanjian Lama tidak leterlek di Perjanjian Baru, tapi ada banyak yang continue, ada banyak yang sebenarnya simbolnya harus dilanjutkan. Saudara yang dikasihi Tuhan, api bicara soal Roh Kudus; Roh Kudus mesti dijaga. Api bicara soal firman Tuhan; Firman Tuhan harus dijaga. Api bicara soal gairah cinta akan Tuhan; cinta juga mesti dijaga.
  3. Jaga api dalam Perjanjian Baru
  4. Perjanjian Baru ada ngga? Ada. Roma 12:11,

    Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor. Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
    Di Roma 12:1 dikatakan tentang mempersembahkan hidup. Lalu kemudian di ayat 11, jadi masih dalam pasal yang sama, dibilang: jangan rohnya ngga nyala, jangan kendor, biar terus menyala, layanilah Tuhan.

Itu bukan soal Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru sebenarnya. Kalau Anda pakai logika saja, make sense saja, maka Anda akan ngerti semua perlu dijaga. Hubungan perlu dijaga, betul gak? Hubungan perlu dijaga. Cinta perlu dijaga. Kedekatan dengan Tuhan perlu dijaga. Kekudusan harus dijaga. Jadi kalau ada ayat yang bicara soal Roh Kudus harus dijaga, ngga heran. Memang harus dijaga. Kenapa? Karena bisa padam.

Pak/Bu, kenapa manifestasi kuasa Roh Kudus mulai ngga kelihatan? Kenapa sekarang kamu jarang dapat penglihatan, mungkin jarang dengar suara Tuhan? Mungkin kok kalau masuk ibadah lagi, udah ngangkat tangan, orang-orang sudah nangis, kamu belum. Orang udah dekat, udah syahdu, udah rasa hadirat Tuhan, kamu kok belum? Ada apa? Ada apa? Mungkinkah karena apimu mulai redup?

Memang benar Tuhan setia. Ada ayat yang berkata, "Sumbu yang berasap pun tak akan Dia padamkan." Betul. Tapi jangan sampai berasap dong. Ini baru tengah tahun. Tahun penuaian itu satu tahun. Baru bulan Juni, jangan lemas, ayo bangkit!

Kitalah yang harus jaga supaya semangat, supaya bergairah, supaya fokus, supaya kuat. Sehingga nanti waktu janji Tuhan turun, genap, jawaban doa datang, saat itu Anda masih berdiri nungguin. Kitab Mazmur bilang begini, "Waktu Tuhan turun ke bumi, akankah kutemukan iman di sana?" Jangan-jangan waktu Tuhan action, yang doa udah ngga ada imannya.

Iya, Saudara yang dikasihi Tuhan, kita mesti berdoa, betul. Tapi mesti terus jaga sampai dijawab. Ya, PUSH: Pray Until Something Happen. Jadi, makanya gini, kalau dengar orang kesaksian begitu ya, kita senang sih ya, ada orang dapat mukjizat: kakinya lumpuh jadi bisa jalan, mata buta bisa melihat, lalu keluarga berantakan bisa pulih. Ya, puji Tuhan. Tapi tiap kali ada kesaksian seperti itu, ya Saudara, titip pertanyaan dari saya. Titip, titip satu pertanyaan dari saya: jangan lupa tanya sama dia, berapa lama dia nunggunya?

Karena yang mukjizat itu justru yang itu. Amin! Saudara yang dikasihi Tuhan, mujizat itu Tuhan yang mengerjakan. Jadi apa herannya kalau Tuhan lakukan perkara ajaib? Memang ajaib Dia. Tapi yang hebat adalah ada orang yang doa, dan dia percaya, dan dia nunggu, dan dia jaga imannya, dia jaga apinya sampai Tuhan jawab doanya. Itu yang hebat. Amin!

Saudara yang dikasihi Tuhan, banyak hal bisa bikin orang padam. Banyak hal bisa bikin orang redup. Redup bisa dari dalam, bisa dari luar. Pernah ngalami ngga? Lagi ada ulang tahunan, lalu kemudian dinyalakan lilinnya, lalu kemudian lilin sudah mau nyala, mati lagi. Lilin sudah mau nyala, mati lagi. Ngga tahunya sumbunya kurang panjang. Itu faktor internal. Atau ngga tahunya sumbunya sih oke, tapi rupanya pas di belakang ada AC, hembusannya lewat situ, mati lagi. Itu faktor eksternal.

Dalam diri kita, umat Tuhan yang percaya pada Tuhan, Tuhan kasih Roh Kudus. Tetapi Roh Kudus itu perlu dijaga. Kadang-kadang dari dalam diri Anda itu yang bikin padam, yang bikin redup. Kadang ada hal dari luar yang bikin redup. Yang mana pun masalahnya, jalan keluarnya ada di Alkitab. Sebenarnya di Alkitab ada banyak cara untuk jaga api. Saya cuma ambil dari Kisah Para Rasul, tiga poin saja.

Apa yang dialami oleh para murid dan apa yang mereka lakukan ketika mereka harus jaga api mereka.

#1 Berbahasa roh

Yang pertama: bahasa roh. Berbahasa roh.

Kita jangan alergi berbahasa roh. Kita gereja Pentakosta. Ya, kalau kita gereja Injili atau gereja yang lain, lalu kemudian Anda menahan-nahan bahasa roh, ngga usah heran. Doktrinnya beda. Tapi kita GBI, Gereja Bethel Indonesia. Udah gitu kita di bawah GBI Gatot Subroto, di mana Pak Niko ngajarinnya tuh bahasa roh.

Saudara yang dikasihi Tuhan, bahasa roh itu sangat-sangat berguna. Karena ditulis {{sabdaweb2v|1 Korintus 14:4a, di sana dibilang, Siapa berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri. Memang ada lanjutannya: kalau kamu bernubuat, kamu membangun orang lain, membangun gereja. Tapi kalimat itu, satu kalimat itu tidak pernah melarang orang bahasa roh. Dia cuma bilang, "Kalau bahasa roh, kamu sendiri diperkuat, kamu sendiri. Kalau nubuat, yang diperkuat orang lain." Ada ngga kalimat di situ, jangan bahasa roh? Ngga ada.

Cuma ngga tahu kenapa, ayat ini suka dipelintir, lalu dijadikan alat untuk bilang, "Ngga usahlah bahasa roh, bernubuat aja." Loh, kalau ada dua, kenapa ngga dua-duanya? Kenapa pilih satu? Ya, Saudara yang dikasihi Tuhan, makanya kalau dikasih sama Tuhan, pasti ada gunanya. Pasti ada gunanya. Bahasa roh itu membangun diri kita sendiri. Dan buat YouTuber atau siapapun yang ngomong soal ini, saya minta mereka belajar lagi dan tolong baca sampai habis pasal itu. Karena di ayat 39-nya itu berbunyi,

Karena itu, Saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan jangan melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.

Jangan larang orang. Jangan intimidasi orang. Kenapa? Karena Tuhan sudah kasih ke orang itu. Waktu kita ngelarang orang itu, berarti kita berhadapan sama yang ngasih. Bahasa roh memperkuat, membangun diri. Tuhan Yesus bilang itu, kamu dengan roh itu mengucapkan kata-kata yang tak terucapkan, berdoa dengan bahasa yang kamu sudah ngga bisa berdoa. Kadang-kadang waktu kamu begitu keras hidupnya, begitu dalam tekanan, kamu mau berdoa, sudah ngga tahu mau doa apa. Tapi begitu bahasa roh, roh itu berdoa buat Anda. Amin, Saudara. Roh itu berdoa buat Anda. Dan yang Anda ngga ngerti, setan ngga ngerti, Bapa ngerti. Itu lebih dahsyat. Berarti kamu connected langsung ke takhta yang maha tinggi. Wow.

Kadang kalau saya sudah stres dengan banyak tekanan, saya masih kerja, Saudara yang dikasihi Tuhan, masih sekuler sambil pelayanan. Saudara, saya kasih full heart pelayanan, kasih semua yang terbaik. Itu tekanannya luar biasa. Tetapi Tuhan kasih kekuatan waktu kita bahasa roh. Saudara yang dikasihi Tuhan, terus ada. Kadang-kadang istri saya bilang begini, "Abang ini terlalu optimis," katanya. Ya, ya ngga tahu. Saya juga bingung kenapa saya selalu bisa melihat segala sisi dari sisi yang lebih baik. Kenapa ada orang yang selalu melihat dari sisi negatif terus atau takut terus. Tapi saya Tuhan bawa untuk lihat semua dari sisi positifnya, mungkin karena saya banyak bahasa roh.

Namanya mukjizat, hanya Tuhan yang sanggup lakukan. Kenapa kamu khawatir? Kenapa kamu takut? Karena bukan Tuhan. Tapi waktu kita bahasa roh, kita sedang ngomong sama Tuhan. Dan pada waktu kau jalan bersama dengan Tuhan, dengan Roh Kudus yang ada dalam dirimu, ngga tahu caranya, tapi pasti Tuhan akan turun tangan dan keajaiban akan terjadi. Tepuk tangan buat Tuhan kita. Haleluya. Puji Tuhan. Amin, Saudara.

Biar kuat, terutama mengalahkan daging. Ya, hari-hari ini banyak orang kalah sama daging. Kalah sama emosi. Emang dunia bikin emosi sih ya. Kalau ngelihat ya, korupsi triliunan, keki kita. Bangun gereja aja susah luar biasa ya, tapi ini orang bisa ngambil uang buat pribadi. Wah, luar biasa deh. Lalu kemudian ada macam-macam lagi: pemerkosaan, ada apa. Memang benar Alkitab bilang, di akhir zaman kasih akan makin dingin.

Saya dulu bingung, gimana caranya? Tapi kalau melihat sekarang, kita semua dibombardir dengan berita negatif di luar sana. Akibatnya kita akan mudah jadi dingin. Kita akan mudah jadi keras, mudah jadi pahit. Saudara yang dikasihi Tuhan, tapi ayat itu harusnya buat orang yang jauh dari Tuhan. Ayat itu harusnya tidak berlaku buat kita. Kita harusnya tetap dekat sama Tuhan, tetap lembut sama Roh Kudus. Bahasa roh, maka engkau akan kuat spiritualnya. Katakan amin!

Tahukah Anda, waktu rohmu, spiritualitasmu naik, itu sebenarnya engkau tambah cerdas? Di dunia psikologi ditemukan 16 kecerdasan. Salah satunya adalah spiritual quotient, kecerdasan spiritual. Yang membuat seseorang memiliki daya tahan lebih tinggi daripada orang yang ngga punya spiritual. Punya harapan lebih tinggi daripada orang yang ngga punya spiritual. Saudara dikasihi Tuhan, makanya kita perlu spiritualitas kita. Kita punya iman buat apa? Buat Anda kuat berjalan, menantikan.

Ada banyak perkara bisa selesai cepat. Tapi ada banyak perkara besar itu selesainya lama. Dan Anda harus tahan, jaga api sampai mukjizat terjadi. Katakan amin! Banyak bahasa roh. Katakan amin!

#2 Doa, pujian, penyembahan

Saudara yang dikasihi Tuhan, yang kedua, nyanyi, nyembah Tuhan. Doa, pujian, penyembahan. Di Kisah Para Rasul, sejak para murid ngerti tentang penuh Roh Kudus, mereka lakukan tugas mereka. Dan satu kali mereka menghadapi tekanan yang luar biasa. Paulus dan Silas ditangkap, kira-kira tengah malam. Ditangkap, bukan cuma dipenjara, diborgol, lalu kemudian dipasung—dijepit pakai kayu kakinya dan tidak bisa bergerak. Dalam keadaan terintimidasi, terbatas, lemah dan seperti itu, yang mereka lakukan, kira-kira tengah malam, sekitar jam 12 malam, orang lagi capek-capeknya, mereka nyanyi, nyembah Tuhan.

Nyanyi, nyembah Tuhan. Doa, pujian, penyembahan dinaikkan sampai orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Jadi ngga bisik-bisik nyanyinya. Apa yang terjadi ketika mereka lakukan itu? Akan tetapi terjadi gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara goyah. Seketika itu juga, terbukalah pintu, terlepaslah belenggu mereka semua. Dahsyat!

Doa, pujian, penyembahan. Bukan cuma doa, bukan cuma nyembah. Doa, pujian, penyembahan. Kalau benar dilakukan, Allah bertakhta. Kalau Allah bertakhta, berarti Allah hadir. Waktu Allah hadir, maka segala sesuatu bisa terjadi. Amin! Ngga selalu ada gempa sih ya. Waktu Petrus doang ditangkap, ngga ada gempa. Tapi pintu-pintu terbuka semua dan dia bisa jalan keluar. Tapi yang pasti, kalau Tuhan hadir, sesuatu terjadi. Something happens in God's presence.

Naikkan doa, pujian, penyembahan. Jangan diam. Apalagi nyanyi lagu yang nelongso-nelongso begitu ya, lagu dunia, ayo nyanyikan lagu yang membangkitkan iman. Aku punya Tuhan yang besar, tiada yang mustahil. Nyanyi yang kuat. Doa, pujian, penyembahan yang kuat. Maka Allah bertakhta, Mazmur 22 bilang, Tuhan bertakhta.

Nah, lalu orang messed up, lalu dibilang, "Pokoknya nyanyi aja deh. Pokoknya nyanyi aja." Ngga sembarang nyanyi. Saudara harus dari hati. Kenapa? Karena kata yang dipakai di Mazmur 22 adalah "tehilah". Tehilah adalah pujian, penyembahan yang keluar dari hati. Jadi kalau belum dari hati, Tuhan belum bertakhta. Nyanyi dari hati! Angkat suara untuk Tuhan.

Jadi kalau jalan-jalan di mall, lihat tulisan sale 70%, nyanyi aja biar kuat ya. Kalau ngga, gampang tergoda. Padahal tanggal tua, padahal ngga butuh, jadi pengin beli. Itu godaan loh ya. Haleluya. Lagi lihat-lihat Facebook begitu ya, Instagram begitu, tiba-tiba muncul ya, kemudahan pinjaman lunak, apa dan sebagainya. Wah pas nih, butuh nih, pengin pencet. Ayo nyanyi, nyembah Tuhan, biar kuat!

Saya hari-hari ini lagi nangani kasus-kasus kayak begini. Saya bilang, "Heran kalian kok ngga terpikir bisa terjebak di sini?" Ya, berhitung dong kemampuannya apa, kok bisa terjebak di situ? Godaan, jatuh. Kenapa? Karena ngga jaga api sehingga gampang jatuh.

Berbahasa roh, doa, pujian, penyembahan, maka hadirat Tuhan datang. Kamu akan dikuatkan. Saudara, tahun ini tinggal enam bulan lagi. Kalau Anda belum menuai setengah tahun ini, waktumu tinggal setengah tahun lagi. Ini Tahun Penuaian. Udah banyak kesaksian yang saya tangkap, saya terima, saya ceritain. Penuaian, penuaian, penuaian, penuaian. Banyak jemaat, banyak pengerja ngalami. Itu bukan slogan. Tapi dijanjikan buat semua, bukan cuma sebagian. Jadi harusnya semua nuai. Amin!

Sekarang tinggal setengah tahun nih Tahun Penuaian. Jangan sampai kita kelewat. Saya berdoa semua dapat tuaian, sehingga tahun ini benar-benar kita ingat sebagai Tahun Penuaian. Haleluya! Puji Tuhan. Banyak doa, nyembah di mobil. Pasang tuh ya, lagu pujian penyembahan di mobil. Saya tadi lagi di jalan, saya lagi pengin dengar lagu lama. Saya pasang, hymns. Saya lagi pengin dengar lagu-lagu kayak gitu. Pasang, pokoknya kita enak nyembah. Lagi masak, nyembah, masakannya tambah enak tuh.

Saya ada satu cabang di Manado. Ada orang bilang, "Orang Manado itu kalau masak, salah masak aja enak, ya apalagi kalau dia benar." Kenapa ya? Mungkin karena banyak nyanyi, nyembah Tuhan. Banyak anak Tuhan di sana. Ya, plus bumbu-bumbunya ngga ada di sini ya.

#3 Jangan sendirian

Saudara dikasihi Tuhan, yang ketiga. Bagaimana seseorang bisa jadi kuat? Yaitu kalau dia ngga sendirian. Dia bisa jadi kuat kalau dia bersama-sama. Kenapa ada banyak orang jatuh, lemah? Karena sendirian. Jangan sendirian! Memang ngga semuanya punya pasangan sih. Tapi kalau Anda masih single, ya jangan sendirian, punya komunitas dong. Masuk COOL, masuk COT (Commander of Thousand), masuk komsel. Bareng biar kuat.

Waktu murid-murid itu lagi goncang, mereka kumpul. Pemimpin-pemimpin pada ditangkapi, mereka ngga bubar. Waktu Yesus ditangkap, 12 murid bubar. Tapi ketika para rasul ditangkap, murid yang lain tidak bubar. Mereka belajar rupanya dari pengalaman. Mereka kumpul. Dan waktu mereka kumpul, mereka doa. Waktu mereka doa bareng-bareng, mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Sebelumnya sudah pernah penuh Roh Kudus. Tapi mereka penuh lagi. Lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

Wow. Lagi ditekan, malah berani. Kenapa bisa begitu? Karena kumpul bareng-bareng. Jangan sendiri. Termasuk ada yang jarang datang di ibadah, makanya lemah. Harus sering datang supaya kuat. Ngapain sih kalau kumpul? Ibrani 10:23,

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia yang menjanjikannya setia. Dan marilah kita saling memperhatikan, supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Saling, saling, saling, saling. Tidak bisa sendirian. Harus bareng-bareng.

Kesaksian

Oke, saya tutup dengan satu kesaksian. Saudara yang dikasihi Tuhan, waktu saya tugas misionaris di Amerika, ada satu keluarga, anak rohani, adik rohani kami. Kami mentor mereka sampai mereka menikah. Bersama-sama, bimbing mereka. Bagus rohaninya. Anak Tuhan banget deh pokoknya. Kalau mereka diberkati, saya ngga heran.

Nah, saya heran ketika tantangan datang, masalah datang. Mereka mengandung setelah diberkati. Lalu kemudian setelah sekian bulan mereka cek ke dokter, dokternya tiba-tiba pada pertemuan kesekian kasih kabar kurang bagus. Dibilang, ini janinnya berkembang tapi lambat, katanya, ada potensi kerdil. Nanti bisa kecil orangnya, bantetlah mungkin istilahnya. Wah takut, pasti khawatir mendengar hal seperti itu.

Mereka datang ke kita, lalu kemudian didoain sebentar. Tapi mereka dengar kabar itu terus dari dokter. Tiap kali datang, tiap kali datang, beritanya begitu terus. Ya, sampai dokternya yang bukan anak Tuhan itu rekomendasi, "Gugurkan aja, ya, karena cacat ini hitungannya." Mereka anak Tuhan, pasti jawab ngga. Tapi gimana dong? Takut juga ya.

Tapi yang luar biasa, dia ngga meninggalkan kumpulan orang percaya. Saudara yang dikasihi Tuhan, apa yang terjadi? Setiap kali ibadah raya, datang ke depan. Waktu orang mulai pulang ke arah sana, dia sama istrinya, sama-sama, maju ke depan. Lalu kemudian minta didoain, minta didoain. Saudara yang dikasihi Tuhan, begitu saya mulai angkat tangan, mulai tumpang tangan, berdoa bahasa roh dalam nama Yesus, saya mulai berbahasa roh, mulai nyanyi, nyembah. Jemaat lainnya yang sudah mau pulang, kembali lagi Saudara, semua doain. Kita semua doa bareng ramai-ramai gitu ya. Ramai tiap hari Minggu kayak gitu.

Setelah sembilan bulan, setiap hari Minggu kita doakan mereka. Anaknya sekarang tinggi banget. Ngga kerdil, tinggi banget ya, dan pintar main biola.

Pujian penyembahan pakai biola. Bayangkan kalau waktu itu digugurkan. Bukan cuma menggugurkan orang, tapi juga menggugurkan talenta. Tapi karena semua kuat bareng-bareng sampai akhir, janji Tuhan datang, berkat Tuhan datang, keluarga ini tetap kuat berdiri. Amin!

Penutup

Jangan jauhkan diri dari persekutuan orang percaya! Mau kuat? Bahasa roh. Nyanyi, doa, pujian, penyembahan. Dan ketiga, jangan sendirian! Bareng-bareng. Supaya kita kuat sampai janji Tuhan digenapi. Tahun ini Tahun Penuaian. Anda pasti akan terima. Amin!

Terakhir, mari kita baca sama-sama: "Jaga api sampai Tuhan Yesus datang kedua kali." Amin! Haleluya!

Video