Tuhan mengampuni, engkau mengampuni

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Tuhan mengampuni, engkau mengampuni
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeSeptember 2011
MingguII (2011-36)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. (1 Yohanes 4:8-10)

      Ada banyak cara untuk bersaksi dan membagikan iman kita kepada teman-teman kita. Salah satunya adalah dengan memberikan/menunjukkan pengampunan kepada mereka yang telah bersalah kepada kita. Mengapa? Karena Allah adalah kasih dan kasih itu mengampuni. Menceritakan tentang Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Besar memang akan selalu membuat orang tercengang. Tetapi berita yang paling membuat orang terperanjat adalah berita baik bahwa Tuhan Yesus yang Maha Kuasa itu adalah Tuhan yang hidup dan eksis, dan DIA telah mengampuni semua dosamu di masa lalu, masa kini dan selama-lamanya! (Yohanes 10:28). DIA Tuhan yang mengampuni.

      Renungkanlah ini: Tuhan mengirimkan Yesus Kristus –yang adalah Tuhan sendiri- untuk mengambil hukuman atas dosa-dosa kita kepada diri-Nya. Setiap dosa yang kita buat adalah kesalahan yang kita buat kepada-Nya dan sebenarnya atas dosa itu kita harus dihukum berat! Tetapi Tuhan tahu bahwa hanya melalui pengorbanan seseorang yang bersih tanpa dosa-lah maka semua dosa-dosa kita dapat diampuni sempurna. Itulah sebabnya maka Tuhan Yesus sendirilah –yang tanpa dosa dan noda- yang menanggung hukuman dosa-dosa kita. Tuhan sadar betul bahwa manusia (kita!) sampai kapanpun tidak akan pernah mampu menyelamatkan diri kita sendiri, itulah sebabnya IA memberikan diri-Nya sendiri.

      Pertanyaan selanjutnya adalah: apakah kemudian kita tenang-tenang saja? Apakah kita tidak perlu melakukan sesuatu karena dosa-dosa kita?

      Kebanyakan orang berpikir kalau mereka melakukan hidup baik yang banyak dan sedemikian rupa, maka kadar kebaikan kita akan mengalahkan kadar keburukan kita. Apabila kebaikan kita lebih banyak dari keburukan kita, maka kita pasti diperkenankan ke Surga. Itu adalah pemahaman yang salah, karena Allah tidak menggunakan standard demikian. Bagi Allah, salah adalah salah dan karenanya harus dihukum, tidak peduli kebaikan apapun yang mungkin telah kita buat. Itulah sebabnya, Allah tahu manusia tidak akan pernah bisa menyelamatkan dirinya sendiri dan karenanya Dia sendiri yang menanggung dosa-dosa kita, dan mengampuni segala kesalahan kita.

      Jadi pertanyaan yang seharusnya kita tanyakan adalah: bagaimana saya meresponi pengampunan Allah? Bagaimana menjalani hidup pengampunan ini? Teks yang telah kita baca memberikan jawabannya, yaitu :

      “..jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.” (1 Yohanes 4:11-12)

      Mengampuni sebagaimana Tuhan telah mengampuni

      Esensi atau intisari dari kasih adalah mengampuni. Saat kita mengampuni orang lain yang telah berbuat salah kepada kita, kita sedang menunjukkan, membagikan dan memberikan kasih Tuhan kepada orang itu. Seberapa pun besar kesalahan yang dibuat orang lain kepada kita, tidak pernah akan melampaui kesalahan-kesalahan yang kita buat kepada Tuhan. Sebenarnya Tuhan punya hak untuk lebih sakit hati karena kesalahan kita, tetapi toh karena kasih-Nya DIA tetap mengampuni kita berkali-kali (1 Yohanes 1:8-9).

      Setiap kali muncul sakit hatimu karena kesalahan yang orang lain perbuat kepadamu, ingatlah bagaimana Tuhan yang sebenarnya lebih sakit hati kepadamu telah mengampunimu. Ampunilah orang lain sebagaimana Tuhan telah mengampunimu. Kalau engkau hanya merasa engkau tidak sanggup mengampuni, itu benar, karena dengan kekuatanmu sendiri engkau tidak akan sanggup mengampuni. Tetapi kalau engkau hidup dengan kasih-Nya, maka kasih-Nya itulah yang akan memampukan engkau untuk mengampuni orang lain. Kasih-Nya sempurna dalam hidup kita.

      Pengampunan adalah pencerminan Allah di dunia

      Tidak seorangpun yang belum mengenal Allah pernah melihat Allah secara langsung. Lalu bagaimana mereka bisa yakin bahwa Tuhan Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang benar, yang hidup, yang layak diikuti dan disembah? Mereka diyakinkan ketika kita melepaskan pengampunan. Pengampunan adalah pencerminan Allah di dunia. Ketika orang melihat bagaimana engkau melepaskan pengampunan kepada orang yang telah berbuat jahat kepadamu, maka mereka tidak melihat engkau tetapi mereka melihat Tuhan yang sedang menunjukkan diri-Nya melalui engkau. Itulah sebabnya dikatakan, jika kita mengasihi –yang dibuktikan salah satunya melalui pengampunan- maka Allah tetap dalam kita dan semua orang dapat melihat dan merasakannya. Ciri terkuat dalam kehidupan Kekristenan kita adalah kasih dan itu dibuktikan melalui pengampunan.

      Diskusi:

      • Pernahkah engkau diampuni oleh seseorang yang engkau sakiti?
      • Pernahkah engkau mengampuni orang yang mengaku salah kepadamu dan mohon pengampunanmu? Bagaimana perasaanmu sekarang kepada orang itu?

      Peneguhan

      “Tuhan Yesus, terima kasih untuk pengampunan-Mu. Berikanlah terus kasih dan kuasa-Mu supaya kami tidak menyia-nyiakan kasih pengampunan-Mu kepada kami. Biarlah terus kami belajar menjadi anak-anak-Mu dengan melepaskan kasih pengampunan kepada siapapun yang mungkin berlaku jahat kepada kami, supaya dengan demikian Engkau nyata dalam kehidupan kami dan banyak orang akan datang kepada-Mu. Amin.”

      Sumber