Templat:Halaman Utama2/Community of Love
COOL Umum
COOL Umum
|
Wanita
Wanita
|
Dewasa Muda
Dewasa Muda
|
Pemuda
Pemuda
|
Remaja
Remaja
|
Suplemen
Suplemen
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang. (Amsal 11:30)
Tahun 2014 adalah Tahun dibuka-Nya pintu-pintu mujizat, The Year of God Opening Doors for Miracles! Mujizat terbesar adalah keselamatan dan pintu penuaian jiwa lebih besar lagi dibukakan oleh Tuhan. Gembala Pembina, Bapak Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo menyampaikan bahwa kita ada dalam masa-masa penuaian jiwa besar-besaran di akhir zaman, Tuhan Yesus akan segera datang untuk kali yang kedua. Penuaian jiwa terjadi karena pencurahan Roh Kudus secara luar biasa.
Masa persiapan adalah masa penting yang akan menentukan kesuksesan. Itulah sebabnya segala sesuatu butuh masa persiapan. Tuhan telah mengaruniakan kita terang Firman-Nya supaya kita bisa menyampaikannya kepada lingkungan dan kepada orang-orang sekitar kita. Kebenaran yang diucapkan Yesus akan menjangkau hati. Firman Tuhan akan masuk ke dalam telinga dengan kuasa, dan buahnya akan muncul ketika pelayanan dengan setia dilakukan. Tuhan memerlukan usaha yang tekun di tempat-tempat di mana orang-orang belum mengetahui sedikitpun mengenai kebenaran. Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:29)Tahun 2014 adalah Tahun dibuka-Nya pintu-pintu mujizat, The Year of God Opening Doors for Miracles! Mujizat terbesar adalah keselamatan dan pintu penuaian jiwa lebih besar lagi dibukakan oleh Tuhan.
“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” (Amsal 18:21)
Sesuatu yang menarik terjadi saat Pentakosta yang pertama terjadi di Yerusalem dua ribu tahun yang lalu. Para murid-murid sedang menanti-nantikan apa yang Tuhan Yesus janjikan, yaitu turunnya Roh Kudus atas mereka. Ketika hadirat-Nya turun dan murid-murid mendapatkan Baptisan Roh Kudus, maka seperti yang kita tahu bahwa mereka mulai berkata-kata dalam bahasa yang baru, yaitu bahasa roh. Bahasa roh adalah tanda awal dari Baptisan Roh Kudus.
Pernahkah Anda berpikir mengapa saat pencurahan Roh Kudus terjadi, justru tanda awal yang Tuhan tentukan adalah melalui lidah/perkataan/mulut kita? Mengapa Tuhan tidak memberikan tanda lain sebagai Baptisan Roh Kudus dan hanya berbahasa roh? Karena lidah adalah sesuatu yang sangat vital bagi manusia. Lidah (perkataan, baik verbal maupun tulisan) sangat menentukan apakah kehidupan yang dijalankan manusia dapat berjalan mulus atau tidak. Sesuatu yang menarik terjadi saat Pentakosta yang pertama terjadi di Yerusalem dua ribu tahun yang lalu. Para murid-murid sedang menanti-nantikan apa yang Tuhan Yesus janjikan, yaitu turunnya Roh Kudus atas mereka.
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu. (Mazmur 5:3) Pernahkah Anda merasa pada saat bekerja jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 menjelang makan siang padahal Anda belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan pun. Sibuk, tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif. Anda bisa saja menghabiskan sekian jam tanpa menghasilkan apa-apa. Sound familiar?
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
(Markus 12:30) Dalam Markus 12:30, Tuhan ingin agar umat-Nya mengasihi Dia dengan segenap kekuatan. Ini berbicara mengenai segenap tubuh kita. Untuk dapat mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh kita, maka kita harus melakukan prinsip kebenaran Firman Tuhan.
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
(Markus 12:30) Dalam Markus 12:30, Tuhan ingin agar umat-Nya mengasihi Dia dengan segenap kekuatan. Ini berbicara mengenai segenap tubuh kita. Untuk dapat mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh kita, maka kita harus melakukan prinsip kebenaran Firman Tuhan.
“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.” (Yesaya 48:18) Sebagai manusia semua kita disibukkan dengan aktivitas sehari-hari seperti sekolah, kuliah, kerja, bisnis, mengurus rumah tangga, dan masih banyak lagi sesuai dengan profesi kita masing-masing. Di dalam menjalankan aktivitas tersebut kita menghadapi banyak tantangan, masalah, serta pergumulan baik yang diakibatkan langsung karena profesi kita maupun faktor eksternal yang ‘akrab’ dengan keseharian kita, misalnya: sikap/perlakuan orang lain terhadap kita, kemacetan lalu lintas, tingkat kejahatan yang tinggi, kondisi perekonomian dan hal lainnya yang tentu saja dapat mengakibatkan tekanan-tekanan bagi jiwa kita: stress, bingung, bimbang, cemas/kuatir, frustrasi, depresi yang tentunya membuat hidup kita jauh dari damai sejahtera. Jauh dari damai sejahtera dapat mengakibatkan seseorang menjadi sulit berdoa, temperamental (mudah ‘terbakar’ emosinya), sulit mengambil keputusan yang tepat, gelisah serta hal-hal lain yang pastinya akan sangat mengganggu hidup kita. Itu sebabnya kita harus memastikan bahwasanya damai sejahtera itu senantiasa ada dalam kehidupan kita sehari-hari.
|