KOM 210.1.2 Orang yang berduka cita
- 210.1 Karakter Pelayan Tuhan I
- 210.2 Karakter Pelayan Tuhan II
- 210.2.1 Orang yang lemah lembut
- 210.2.2 Orang yang lapar dan haus akan kebenaran
- 210.2.3 Orang yang murah hati
- 210.3 Karakter Pelayan Tuhan III
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
“Orang yang miskin di hadapan Tuhan adalah pemilik Kerajaan Sorga". Ini merupakan kunci yang membuka semua kunci kebahagiaan yang lain.
Dalam pernyataan di atas mengenai orang yang berduka cita, jelas dari konteksnya bahwa Yesus tidak sedang membicarakan tentang dukacita yang bermakna kesedihan, melainkan dukacita tentang pertobatan - yaitu dukacita Ilahi! Bahkan secara harfiah Yesus berkata di sini: "Berbahagialah orang yang tidak berbahagia."
Jenis-jenis dukacita
- Kis 8:2 Dukacita alami
- Dukacita duniawi
- 2 Kor 7:10 Dukacita Ilahi
Hal ini terjadi akibat kematian orang yang kita cintai, berpisah dengan seseorang yang dekat sekali dengan kita, kekecewaan atau mengalami tragedi kehidupan. Ini adalah dukacita yang wajar terjadi.
Ini mengacu pada dukacita yang tidak berakar kepada pertobatan tetapi yang berakar kepada penyesalan. Fokusnya tidak kepada fakta bahwa mereka berdukacita karena sudah melawan Tuhan, melainkan karena mengalami konsekuensi dari tindakan mereka yang keliru.
Hal ini berakar pada suatu pengenalan bahwa mereka sudah berdosa melawan Tuhan, dan di dalam pertobatan mereka datang untuk menerima kemurahan hati dan pengampunan. Dukacita yang seperti inilah yang membawa serta berkat Tuhan.
Cara Tuhan mengizinkan kita mengalami dukacita
- Rom 5:2-4 Krisis
- 2 Kor 7:8-10 Koreksi
- Kekecewaan
Ini mengacu kepada pengharapan yang tidak terwujud, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun terhadap keadaan.
1 Raj 19:10 Contoh: Elia.
"Hanya di dalam suatu krisis kita akan melihat siapa Kristus yang sebenar-benarnya." Masa sukacita mengajar kita jauh lebih sedikit daripada yang diajarkan oleh masa kesusahan.
Ketika sebuah potongan karet busa ditekan, apa yang ada di dalamnya akan terdorong keluar. Tuhan mengizinkan kita menjalani masa-masa yang "keras", sedemikian rupa sehingga kita dapat menemukan bahan baku kita – apakah kita terbuat dari bahan yang baik atau bahan yang buruk. Contoh: Simson.
Apa yang dihasilkan oleh dukacita?
- Kepekaan
- Yak 4:9-10 Kedalaman
- Tidak dipengaruhi dan reaktif terhadap kejadian dan keadaan yang terjadi di seputar hidup kita.
- Mengukir nilai-nilai kehidupan dalam hati kita.
- Ibr 12:11 Ketaatan
Kita menjadi pribadi yang mudah tersentuh dan berempati.
Kembali menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan kita.
Refleksi
Dunia ingin membawa semua orang kepada kebahagiaan dan bukannya dukacita. Tetapi di dalam Yesus, dukacita dapat membawa kita kepada pencapaian tujuan Allah yang lebih tinggi bagi kehidupan. Di dalamnya terdapat kebenaran yang akhirnya menghasilkan kebahagiaan yang sejati sesuai dengan kebenaran dan keadilan.
Sumber
- Abraham Lalamentik dan Tim (September 2021). "210.1.2 Orang yang berduka cita". Editor Robbyanto Tenggala. The Servant (edisi ke-2 (ebook)). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-17-1.