KOM 230.3 Pengendalian emosi
- 210.1 Karakter Pelayan Tuhan I
- 210.2 Karakter Pelayan Tuhan II
- 210.3 Karakter Pelayan Tuhan III
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
Tujuan
Memberikan pengertian tentang bagaimana caranya mengendalikan emosi dalam kehidupan kita.
Kehidupan manusia seringkali dipengaruhi oleh keadaan emosi/gejolak perasaannya. Kondisi emosi yang labil dapat menjadi pemicu terjadinya konflik; baik terhadap diri sendiri maupun dengan orang lain, dan menjadi penghambat dalam proses pertumbuhan kedewasaan rohani seseorang. Karenanya penting sekali untuk dapat mengendalikan emosi kita.
Meruntuhkan kesombongan
- Gal 6:4; Flp 2:3; Yak 4:7 Kebanggaan yang benar
- Luk 18:11; Rom 12:3; 2 Kor 10:5 Kebanggaan yang salah
Bahaya utama dari kesombongan dapat membawa kita kepada kesombongan rohani. Kesombongan adalah alasan yang nomor satu mengapa orang sulit sekali menerima pemberian cuma-cuma yaitu keselamatan dari Tuhan.
Mengendalikan amarah
- Empat reaksi yang menyulut kemarahan
- Pemikiran yang salah
- Mengobarkan pemikiran tentang pembalasan dendam.
- Merasa sakit hati dan mendendam terhadap seseorang.
- Merencanakan cara untuk membalas dendam.
- Menginginkan sesuatu yang buruk terjadi atas mereka.
- Ams 15:1; Mat 12:34 Kata-kata yang salah
- Ams 14:17; Hak 14:19; Ef 4:26 Tindakan yang salah
- Penekanan yang salah
- Lima langkah untuk menangani kemarahan
- Ams 29:11; 16:32; Pkh 7:8-9 Merenungkan sebelum menjawab
- Ams 19:11; 17:14 Mengabaikan perselisihan paham yang sepele
- Ams 15:1; 21:23 Belajar mengendalikan lidah
- Ams 22:24-25 Membina hubungan dengan selektif
- Ef 4:26-27 Akhiri kemarahan dengan cepat
Merenungkan kenyataan; bahwa kita telah banyak diampuni, namun sulit memaafkan orang lain.
Melatih kemampuan untuk mengabaikan hal yang kurang penting.
Lidah selalu melambai-lambaikan panji peperangan.
Kendalikan lidah kita untuk berbicara selembut mungkin.
Sebab itu pilihlah kelompok pergaulan dengan hati-hati.
Hanya butuh suatu retakan di dinding untuk memungkinkan seekor ular menyelinap masuk ke dalam rumah.
Mengatasi rasa tertekan
- Tiga gejala tekanan
- Ay 16:14; 2 Kor 4:8-12 Kondisi yang "kering"
- Mentalitas kematian
- Perspektif yang menyimpang
- Masalah kita menjadi lebih besar
- Iman kita menjadi lebih kecil
- Perspektif kita lalu menyimpang
- Pemikiran yang negatif menguasai kita
- Tiga cara mengatasi tekanan
- 1 Raj 19:4-8 Pemulihan fisik
- Rat 3:17-18; 1 Raj 19:9-18; Gal 6:1-2 Pemulihan emosional
- 1 Raj 19:11 Pemulihan rohani
Contoh: Elia
Contoh: Daud, Musa, Yunus.
Ketika mata kita berpaling dari Tuhan:
Untuk orang Kristen yang tertekan dan letih-lesu, Tuhan akan memberi resep istirahat fisik dan meditasi horisontal-makanan, minuman dan istirahat - 3 kali sehari.
Padahal sebenarnya ia justru membutuhkan persekutuan, dan orang sekitarnya harus merangkulnya dengan pengertian dan kata-kata penguatan.
Menghadapi ketakutan
Lima kunci untuk mengalahkan ketakutan:
- Mzm 3:3, 6 Jaga mata
- Jaga telinga
- Ul 7:17-19; 1 Sam 17:37 Jaga pikiran
- 1 Sam 17:46 Jaga hati
- Why 1:18; Yoh 14:27 Jaga punggung
Ada dua macam orang berjalan berkeliling; yaitu orang yang sedang membawa ember air dan orang yang membawa bensin.
Kita perlu dibebaskan dari batasan-batasan yang ditaruh setan ke dalam pikiran kita.
Itu adalah iman - melihat situasi dari perspektif Tuhan.
Ketika Tuhan membangkitkan Kristus dari kematian pada Hari Paskah, Ia membuktikan untuk sekarang dan selama-lamanya setan telah dikalahkan.
Mengatasi rasa bersalah
Budaya modern telah menyatakan perang kepada rasa bersalah. Seluruh konsep rasa bersalah dianggap ketinggalan zaman dan usang. Masyarakat sekarang cenderung mendorong orang untuk berbuat dosa, dan di lain pihak merancang terapi untuk menyingkirkan rasa bersalah yang dihasilkan oleh dosa tersebut.
Pendekatan psikolog modern untuk memerangi rasa bersalah; bukan dengan berbalik kepada Tuhan, tetapi dengan menyangkali rasa bersalah mereka.
- Beberapa penyebab rasa bersalah
- Kegagalan yang belum diselesaikan
- Harapan yang tidak terwujud
- Peristiwa yang tidak diungkapkan
- Perilaku dalam rasa bersalah
- 1 Yoh 1:6-7; Mzm 32:4-5 Menyembunyikan
- 1 Tim 4:1-2 Melawan
- Why 12:11; Ef 1:7 Menuruti
Bersembunyi dibalik bahasa rohani.
Berjuang dan bekerja keras untuk melakukan segalanya dan semua yang akan membuat kita merasa lebih baik dan menebus rasa bersalah kita.
Kemenangan atas kekuatiran
Kuatir adalah suatu kebiasaan
Seperti halnya kebiasaan lain, kekuatiran dapat dihadapi dengan berani dan dikalahkan. Kuatir adalah aktifitas yang tidak menghasilkan apa-apa sampai kita mengubahnya, sehingga mengakibatkan tindakan yang positif.
Seorang Kristen yang merasa cemas adalah sebuah kontradiksi.
Mengalahkan kekuatiran:
- Doa yang tepat
- Berpikir dengan tepat
- Hidup dengan benar
Doa yang benar dan pikiran yang benar pada akhirnya membawa kita ke arah hidup yang benar.
Diskusi
Bagikan pengalaman kita, dari antara emosi-emosi di atas; manakah yang paling sering kita alami?
Proyek ketaatan
Ceritakanlah kesaksian pribadi Anda ketika Anda berhasil mengatasi salah satu masalah emosi di atas!
Those who are patient in adversity and forgive wrong are the doers of excellence.
— Anonymous
Sumber
- Abraham Lalamentik dan Tim (September 2022). "230.3 Pengendalian emosi". Editor Robbyanto Tenggala. The Servant (edisi ke-3 (ebook)). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-17-1.