KOM/KOM 200/230.7

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 27 September 2024 10.13 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Kejadian 2:15

Tujuan

Menanamkan pengertian tentang maksud dan tujuan Tuhan sehubungan dengan keberadaan orang Kristen di dalam dunia kerja.

Bagi banyak orang, ‘bekerja’ adalah hal yang menjemukan dan suatu beban kehidupan yang harus dipikul. Ada semboyan yang mengatakan: “Terima kasih Tuhan, hari ini adalah hari Jumat!” – (Thanks God, it’s Friday!), karena kita merasa lega setiap kali memasuki akhir pekan.

Dilain pihak, bekerja tidak terhindarkan karena pada kenyataannya hidup ini menuntut pemenuhan-pemenuhan kebutuhan, dan jalan satu-satunya bagi pemenuhan itu adalah dengan bekerja.

Padahal, lebih jauh dan lebih dalam dari pada itu; sesungguhnya pekerjaan adalah bagian dari usaha untuk mengisi masa hidup kita agar hidup kita ini bermakna. Itu sebabnya kita harus mampu menemukan tujuan hidup kita, dan mencapai pemenuhannya di dalam pekerjaan kita.

Tiga perspektif Alkitab tentang bekerja

  1. Kej 1:28; 2:15 Bekerja adalah suatu ketetapan
  2. Pekerjaan hadir sebelum masuknya dosa ke dalam dunia ini, untuk memberi makna kepada hidup Adam dalam zamannya.
    Kel 34:21 “Kamu akan bekerja 6 hari...”
    Ini adalah suatu ketetapan, bukan suatu pilihan.
    Dipandang dari sudut ini, bekerja merupakan ketetapan Allah, sebab itu patutlah kita memandang dan meraih pekerjaan kita dengan semangat seorang pemenang, sebab Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik dalam hidup kita!
    Sesungguhnya Tuhan sendiri juga bekerja!

  3. Kej 2:2; Yoh 5:17 Bekerja bermakna kepada transformasi kita
  4. Tujuan akhir Tuhan bagi kita semua adalah “diselaraskan dengan gambaran Anak-Nya”. Dan seringkali, Tuhan menggunakan situasi pekerjaan kita untuk tujuan pembentukan karakter kita.

  5. Mat 5:13-14 Bekerja adalah sebuah platform pelayanan
  6. Kita ditetapkan sebagai garam dan terang dunia, tetapi di mana terang dan garam ini diharapkan berfungsi? Di antara orang tak beriman! Di dalam dunia kerja! Pekerjaan kita adalah sebuah platform bagi berfungsinya peran tersebut.

Pekerjaan adalah panggilan hidup kita

  1. Dua distorsi utama yang perlu kita sadari:
    1. Penyimpangan ke arah rohani
    2. Penyimpangan ini terjadi ketika manusia terlalu mengangkat hal-hal yang rohani (hidup dalam perenungan) di atas hal-hal yang duniawi (hidup yang aktif/sekuler).

    3. Penyimpangan ke arah sekuler
    4. Selagi penyimpangan rohani mengangkat hal yang rohani di atas hal-hal yang duniawi, penyimpangan yang lain mengangkat hal-hal yang duniawi melebihi hal-hal yang rohani.

  2. Dua aspek panggilan
    1. Aspek yang utama: Keberadaan kita
    2. Aspek yang kedua: Karya kita

    Tantangan terbesar adalah untuk memelihara kedua aspek panggilan tersebut di dalam “tensi” (keseriusan) yang sama dan untuk menjaganya tetap di dalam urutan yang benar. Pengertian tentang aspek-aspek panggilan ini kemudian memberi martabat dan arti kepada pekerjaan kita sehari-hari.

  3. Akibat ketidakseimbangan
  4. Ketidakseimbangan mengakibatkan kita dikendalikan dan bukan mengendalikan hidup kita sendiri, dengan gejala-gejala sebagai berikut:

    1. “Terkubur” dalam kesibukan
    2. Menjadi budak prestasi
    3. Hidup yang tertekan (stress)
    4. “Menikah” dengan uang
    5. Mengejar kekuasaan
    6. Terjebak dalam kompromi
    7. Dikuasai oleh kegelisahan

Sumber

  • Abraham Lalamentik dan Tim (September 2021). "230.7 Panggilan hidup dalam dunia kerja". Editor Robbyanto Tenggala. The Servant (edisi ke-2 (ebook)). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-17-1.