KOM/KOM 200/240.2
- 210.1 Karakter Pelayan Tuhan I
- 210.2 Karakter Pelayan Tuhan II
- 210.2.1 Orang yang lemah lembut
- 210.2.2 Orang yang lapar dan haus akan kebenaran
- 210.2.3 Orang yang murah hati
- 210.3 Karakter Pelayan Tuhan III
Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
Tujuan
Melengkapi peserta dengan kemampuan dasar dalam mempersiapkan dan dalam menyampaikan khotbah.
Kata ‘Homiletika’ adalah kata yang agak asing di telinga jemaat awam, tetapi cukup populer di kalangan mahasiswa teologi dan siswa-siswi di sekolah Alkitab. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yang kata dasarnya adalah homilia, sebuah kata benda pergaulan, atau sebuah percakapan yang ramah tamah, yang juga mempunyai pengertian kata-kata yang indah atau elok. Sedangkan kata kerjanya adalah homilein (Inggris: to talk atau to converse, berbicara atau bercakap-cakap). Percakapan yang dimaksud adalah pemberitaan Firman Tuhan.
Jadi homiletika adalah Ilmu berkhotbah yang mempelajari cara-cara dan metode-metode mempersiapkan isi khotbah dan penyampaiannya.
Fungsi khotbah dalam ibadah
- Memperkenalkan dasar-dasar pengenalan akan Tuhan
- Menuntun orang yang tersesat dan terhilang
- Menyampaikan kehendak Allah kepada jemaat melalui pemberitaan (Yun: Kerygma)
- Memberikan makanan rohani kepada jemaat, sehingga kehidupan rohani jemaat terpelihara
- Mengajarkan tentang iman, pengharapan, dan kasih kepada Tuhan
- Memberikan kekuatan untuk menang dalam "peperangan rohani"
- Memberikan pedoman dalam pergumulan hidup agar dapat bertumbuh ke arah kesempurnaan
Jenis-jenis khotbah
Dalam homiletika, kita mendapatkan beberapa jenis khotbah praktis yang memiliki ciri khusus:
1 | Khotbah Topikal
Khotbah Topikal adalah susunan khotbah yang mengambil topik tertentu sebagai pokok bahasan. Khotbah jenis ini menggabungkan beberapa ayat dan berbagai sumber untuk menjelaskan suatu pokok bahasan, sehingga membentuk suatu khotbah yang lengkap. Topik itu dapat berupa:
Contoh: Keselamatan, kelahiran baru, Roh Kudus, kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya, dan lain-lain Contoh: Apa yang Alkitab katakan mengenai pernikahan dan perceraian, mendidik anak, keuangan, hidup sehat, dan lain-lain. Keuntungan:
Kelemahan:
|
2 | Khotbah Tekstual/Analisis
Khotbah Tekstual adalah susunan khotbah yang emnggali satu atau dua ayat dan memperhatikan kata demi kata yang terdapat dalam ayat tersebut serta menjelaskannya menjadi bagian-bagian utama khotbah. Contoh:
Keuntungan:
Kelemahan:
|
3 | Khotbah Ekspositori
Khotbah Ekspositori adalah susunan khotbah yang menguraikan satu perikop yang terdiri dari banyak ayat dan membaginya dalam beberapa bagian serta memberikan penjelasan arti rohaninya. Contoh:
Keuntungan:
Kelemahan:
|
Mempersiapkan khotbah
1 | Menemukan bibit khotbah
Benih khotbah timbul oleh ilham Roh Kudus dalam hati seorang pengkhotbah dalam pergumulannya mempersiapkan sebuah khotbah. Beberapa sumber khotbah:
|
2 | Mengumpulkan bahan khotbah
Beberapa sumber bahan khotbah:
|
3 | Melengkapi dengan ilustrasi
Ilustrasi memudahkan pendengar menyerap dan mengingat esensi-esensi yang hendak disampaikan oleh pengkhotbah. Beberapa sumber ilustrasi:
|
Struktur khotbah
Tema/judul: | |
Nats/ayat: | |
Tujuan khotbah: | |
Pendahuluan: | |
Kalimat tanya: | |
Kalimat peralihan: |
Isi khotbah: | ||
1. | Ide bagian pertama: | |
a. Uraian penjelasan pertama: | ||
b. Uraian penjelasan kedua: | ||
2. | Ide bagian kedua: | |
a. Uraian penjelasan pertama: | ||
b. Uraian penjelasan kedua: | ||
3. | Ide bagian ketiga: | |
a. Uraian penjelasan pertama: | ||
b. Uraian penjelasan kedua: |
Kesimpulan/penutup: | |
1. | |
2. | |
3. |
Kehidupan pengkhotbah
1 | 2 Timotius 2:19-22 Memiliki kehidupan yang kudus di hadapan Allah
Semakin kudus seseorang, semakin efektif dia menjadi hamba-Nya. |
2 | Memiliki kehidupan yang bergaul erat dengan Allah
Mempunyai kebiasaan berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. |
3 | Roma 10:2 Memiliki pengetahuan Alkitab yang cukup dan benar
Tekun membaca Alkitab dan literatur-literatur yang bermutu dan Alkitabiah. Seorang pengkhotbah tidak pernah berhenti belajar. |
4 | Peka dan mengerti akan kebutuhan jemaat dan lingkungan sekitarnya
Seorang pengkhotbah yang lahir dari pelayanan pastoral akan memiliki kepekaan yang lebih baik akan kebutuhan rohani jemaat. |
5 | Peka dan memahami kejadian-kejadian yang berlangsung
Mengamati dan mempelajari setiap peristiwa dari perubahan di dunia. |
Penampilan pengkhotbah
1 | Sikap yang wajar
Pengkhotbah dalam melakukan tugasnya hendaklah:
|
2 | Bahasa tubuh
Pendengar tidak hanya mendengar suara pengkhotbah, tetapi mereka juga menyimak gerak-geriknya, dan menafsirkan ekspresi tubuh. Dibutuhkan keselarasan antara bahasa tubuh dan suara.
|
3 | Suara yang teratur
Suara memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan pengkhotbah mengkomunikasikan idenya kepada jemaat.
|
4 | Bahasa yang baik
Bahasa adalah sarana untuk mengkomunikasikan isi khotbah.
|
Tips bagi pengkhotbah
- Memilih tema khotbah yang menarik bagi pengkhotbah maupun jemaat.
- Menguasai sedalam-dalamnya pokok bahasan yang disampaikan kepada jemaat.
- Berbicara sesering mungkin, seringlah berlatih khotbah.
- Menerima ketegangan sebagai hal yang wajar/biasa bagi seorang pengkhotbah.
- Tidak menyerah setiap kali menghadapi situasi yang sulit.
Diskusi
- Apakah kita sering mengalami 'grogi' atau 'demam panggung' saat berbicara di depan orang banyak? Diskusikan bagaimana cara mengatasinya!
Proyek ketaatan
Susunlah sebuah kerangka khotbah yang baik, tentukan tema yang Anda sukai.
Sumber
- Abraham Lalamentik dan Tim (September 2020). KOM 200 The Servant (edisi ke-1 (e-Book), September 2020). Jakarta: Divisi Pengajaran GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-17-1.