KOM/KOM 200/220.3: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k upd sumber
Leo (bicara | kontrib)
k Leo memindahkan halaman KOM 220.3 ke KOM/KOM 200/220.3
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 28 September 2024 03.03

Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.

Mazmur 119:18

Tujuan

Melengkapi peserta dengan keterampilan dalam mendalami Alkitab, sehingga mampu menemukan rahasia kebenaran yang terkandung di dalamnya.

Sikap kita terhadap Firman Tuhan haruslah seperti seseorang yang menemukan sebuah tambang emas. Kita harus belajar untuk membaca Alkitab seperti seorang anak muda yang membaca SURAT CINTA pertamanya.

Sikap dalam menelaah Alkitab

  1. Positif
  2. Percaya bahwa melalui pertolongan Roh Kudus kita pasti dapat memahami Firman Tuhan secara benar.

  3. Menerima
  4. Percaya Tuhan hanya menuntut hati dan pikiran kita yang terbuka sehingga Dia dapat menyatakan diri-Nya dan kebenaran-Nya.

  5. Berharap
  6. Yakin sementara kita berdoa dan belajar Firman Tuhan, Roh Kudus akan menjelaskan kebenaran Firman itu di dalam hati kita.

  7. Setia
  8. Kita tidak dapat berharap banyak dari penelaahan Alkitab kecuali jika kita bersedia untuk “mencoba” dan “mendisiplinkan diri sendiri” dalam hal belajar.

Sepuluh kunci dalam menggali Firman Tuhan

  1. Seperti seorang penyelidik
  2. “…jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam…”

  3. Seperti Seorang Nenek – Berulang-ulang
  4. Kunci dalam belajar Alkitab adalah membaca teksnya berulang-ulang dengan doa, sampai pencerahan menerobos masuk.
    • Membaca teks sampai mendapatkan suatu pengertian tentang keseluruhan gambaran.
    • Membaca berbagai terjemahan yang berbeda.
    • Membaca keseluruhan buku di dalam sekali duduk.
    • Membaca dengan suara yang nyaring.
  5. Seperti Seorang Penambang – Sabar
  6. Jangan tergesa-gesa memulai dan mengakhiri pembacaan Alkitab. Jika kita benar-benar ingin mengumpulkan sedikit demi sedikit kebenaran di dalam Alkitab, bersabarlah dengan teks dan bersabarlah dengan diri sendiri.

  7. Seperti Seorang Nelayan – Selektif
  8. Menelaah dengan teliti setiap ‘ikan’ yang ditangkap dan menyeleksinya.
    • Siapa yang …?
    • Apa yang …?
    • Di mana …?
    • Kapan …?
    • Mengapa …?
    • Lalu bagaimana …?
  9. Seperti Seorang Pengkhotbah – Senantiasa Berdoa
    • Membaca dengan penuh pengharapan
    • Membaca sambil berdoa
    • Berdoa sebelum mulai membaca
    • Berdoa sementara membaca
    • Berdoa setelah membaca
  10. Seperti Seorang Pembuat Film – Dengan Imajinasi
  11. Cara untuk melakukan ini dengan lebih baik adalah dengan membaca terjemahan berbeda dan mendapatkan perasaan yang berbeda. Usahakan untuk membaca dan membawa teks itu ke dalam suatu konteks yang modern.

  12. Seperti Seorang Ilmuwan – Dengan Penuh Makna
  13. Membaca dengan niat untuk mengetahui tujuan pengarangnya. Kita dapat memperhatikan: Kata Kerja, Subyek dan Obyek, Kata Sifat, Kata Depan, dan Kata Penghubung.

  14. Seperti Seorang Wartawan – Mengajukan Banyak Pertanyaan
  15. Melakukannya dengan sebuah buku catatan di tangan. Tuliskanlah berbagai hal kunci yang membentur kita.

  16. Seperti Seorang Sejarawan – Kontekstual
  17. Bagaimana caranya hal itu berlaku atas diriku? Apakah aku sedang melakukan itu?

    Apakah aku tidak mencapai standar Firman Tuhan dalam area ini?

  18. Seperti Seorang Seniman – Menyoroti
  19. Seniman yang ingin melukis sebuah gambar, mulai dengan gambaran yang besar, kemudian mengerjakan detil-detilnya.

Langkah penting dalam mempelajari Alkitab secara induktif

  1. Melakukan pengamatan
    1. Hal-hal yang Ditekankan
    2. Besarnya ruang yang diberikan kepada tema tertentu sering menunjukkan bahwa hal itu adalah penting.

    3. Hal-hal yang Diulangi
    4. Perhatikan kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang diulangi seperti:

    5. Hal-hal yang berkaitan
    6. Ini meliputi hubungan antara Sebab dan Akibat.

      Kisah Para Rasul 11 – Aniaya mendorong pengajaran yang mendorong pertumbuhan gereja.

    7. Hal-hal yang sedang terlihat berbeda
    8. Ini meliputi berbagai hal yang memerlukan pembandingan dan pembedaan. Ada banyak contoh di dalam Alkitab.

    9. Hal-hal yang eksis dalam kenyataan hidup kita
    10. Mengamati berbagai hal yang dapat diaplikasikan ke dalam hidup kita. Kerangka prinsip-prinsip yang dapat bekerja di dalam kehidupan yang nyata.

  2. Membuat penafsiran
    1. Temukan Pesan Utama
    2. Menemukan pesan utama yang ingin disampaikan oleh teks yang dipelajari adalah dengan menuliskan:
      • Apa yang dikatakan oleh ayat tersebut?
      • Apa yang merupakan perintah?
      • Apa yang merupakan pelajaran?
      • Apa yang merupakan peringatan?
      • Apa yang dijanjikan?
    3. Perhatikan Konteks
    4. Alkitab mempunyai 66 bagian, tetapi menjadi satu buku yang terhubung satu sama lain.Beberapa konteks dasar:
      • Alkitabiah
      • Kultur/Kebudayaan
      • Sejarah
      • Geografis
      • dan lain-lain.
    5. Gunakan Alat Bantu
    6. “Semakin banyak perkakas yang dipunyai oleh seorang tukang kayu, akan semakin baiklah hasil karyanya.”
      • Konkordansi
      • Menolong kita untuk menemukan makna yang berbeda dari sebuah kata tertentu

      • Kamus Alkitab
      • Memberi informasi kepada kita tentang terminologi penting, dan latar belakang budaya, sejarah dan bahasa.

      • Komentar dan Ensiklopedia
      • Edisi yang khusus untuk sebuah kitab lebih baik daripada satu buku untuk keseluruhan Alkitab. Berhati-hatilah terhadap teologi yang mungkin ‘miring’ dari pengarangnya.

      • Peta Alkitab
      • Ini akan membantu kita dalam menentukan lokasi dari tempat-tempat yang disebutkan dalam kitab Injil dan melihat jika mereka mempunyai hubungan dengan perikop tersebut.

      • Buku-Buku Referensi
      • Buku-buku lain yang berhubungan dengan pokok analisa kita dapat membuka sumber inspirasi kita.

  3. Memberikan aplikasi
    1. Aplikasi harus bersifat ‘Pribadi”
    2. Aplikasi harus bersifat ‘Praktis“
    3. Aplikasi harus bersifat ‘Dilaksanakan/dilakukan”
    4. Aplikasi harus bersifat ‘Dibuktikan”

Tujuh pertanyaan ketika kita belajar Alkitab secara induktif

  1. Apakah ada suatu TELADAN untuk diikuti?
  2. Apakah ada suatu DOSA untuk dihindari?
  3. Apakah ada suatu JANJI untuk di klaim?
  4. Apakah ada suatu PERINTAH untuk dipatuhi?
  5. Apakah ada suatu KONDISI untuk ditemukan?
  6. Apakah ada suatu AYAT untuk diingat?
  7. Apakah ada suatu TANTANGAN untuk diresponi?

Pilihlah sebuah perikop dalam Alkitab dan ajukanlah 7 pertanyaan di atas!

Diskusi

Buat kelompok-kelompok kecil (3-4 orang) dan praktikkan pendalaman Alkitab dengan metode yang telah kita pelajari.

Proyek ketaatan

Sharingkan hasil diskusi kelompok Anda dalam Lembar Kerja Peserta.

Sumber

  • Abraham Lalamentik dan Tim (September 2020). "220.3 Studi Alkitab induktif". Editor Robbyanto Tenggala. The Servant (edisi ke-1 (ebook)). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-17-1.