|
|
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) |
Baris 5: |
Baris 5: |
| | title= Mengenal Perjanjian Lama | | | title= Mengenal Perjanjian Lama |
| | titleno= 220.1 | | | titleno= 220.1 |
| | edition= 1 (ebook) | | | edition= 3 (ebook) |
| | year= 2020 | | | year= 2022 |
| | month= 9 | | | month= 9 |
| }} | | }} |
- 210.1 Karakter Pelayan Tuhan I
- 210.2 Karakter Pelayan Tuhan II
- 210.3 Karakter Pelayan Tuhan III
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
— Yosua 1:8
Tujuan
Ul 6:6; Mzm 1:2-3
- Memberi pemahaman umum mengenai kitab-kitab dalam Perjanjian Lama, sejarah penulisan, sumber-sumber penulisan, letak geografis dan tema-tema pokok dari setiap kitab.
- Mengenali tokoh-tokoh Perjanjian Lama dan kehidupan orang Israel yang dihubungkan dengan kehidupan kekristenan saat ini.
Perjanjian Lama yang kita kenal terdiri dari 39 kitab dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
- Kitab Taurat (Kejadian – Ulangan)
- Kitab Sejarah (Yosua – Ester)
- Kitab Sastra (Ayub – Kidung Agung)
- Kitab Nabi, dibagi 2:
- Nabi-nabi besar (Yesaya – Daniel)
- Nabi-nabi kecil (Hosea – Maleakhi)
Proses kanonisasi
- Lima kriteria dasar kanonisasi
- Kuasa salib dari sebuah kitab
- Kitab yang mempunyai kuasa nubuatan
- Otentiknya sebuah kitab
- Kemampuan untuk mengubah kehidupan
- Penerimaan dari sebuah kitab
- Fakta-fakta sejarah
- Konsili Yavneh, orang-orang Yahudi pada abad kedua sebelum Masehi
- Philo, sejarawan Yahudi didalam tulisannya: “Kehidupan Kontemplatif” (awal abad ke 1 Masehi)
- Yesus sendiri di dalam Lukas 24:44
- Flafius Josephus, sejarawan Yahudi di dalam tulisannya: “Contra Apion” (93-95 M)
- Solidifikasi
- Dari Perjanjian Lama tersebut
- Terjemahan Septuaginta itu sendiri
- Pengesahan Kristus tentang “hukum Taurat dan kitab para nabi”
Kitab Taurat
Kelima kitab pertama dari Perjanjian Lama disebut: Taurat, yang artinya adalah ‘hukum’ atau ‘pengajaran’, dalam bahasa Ibraninya: “Torah”, dalam bahasa Yunani disebut: “Pentateukh” artinya Kitab Lima Jilid. Kitab Taurat disebut juga Kitab Musa, karena Musa yang menulisnya.
- Kejadian
Bahasa Ibraninya “bere’syit” yang artinya: “pada mulanya”; diambil dari Kejadian 1:1.
Penulis
|
Musa
|
Tahun penulisan
|
Tahun 1445-1405
|
Tujuan penulisan
|
- Kitab ini ditulis sebagai prolog untuk seluruh Alkitab, karena mengisahkan asal-usul alam semesta, kehidupan dan kebudayaan manusia dan bangsa Israel.
- Memberikan pengamatan sejarah singkat tentang wahyu Allah sejak awal penciptaan hingga bangsa Israel dibawa ke Mesir untuk dibentuk menjadi bangsa yang teokratis (di bawah pimpinan Allah/pemerintahan Allah).
|
- Keluaran
Bahasa Yunaninya: “exodus” yang artinya “keluar” atau “keberangkatan”.
Penulis
|
Musa
|
Tahun penulisan
|
Sekitar tahun 1445-1405 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Kitab ini merupakan lanjutan dari peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam kitab Kejadian.
Kitab Keluaran ini mengisahkan keberadaan bangsa Israel yang telah menetap di Mesir dimana mereka kemudian diperbudak oleh bangsa ini dan pada akhir kitab diceritakan bagaimana bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan di Mesir. - Merupakan penyataan diri Allah, di mana Allah tidak hanya mengikat perjanjian dengan mereka, tetapi Ia juga menyatakan diri-Nya kepada Israel sebagai Yahweh (Keluaran 6:2-3) dan menjadikan mereka sebagai umat-Nya dan Ia sebagai Allah mereka.
|
- Imamat
Bahasa Yunaninya “Leuitikon” artinya kitab untuk orang Lewi. Kitab ini dimaksudkan khususnya bagi mereka yang mengambil bagian aktif di dalam pelayanan sebagai imam.
Penulis
|
Musa
|
Tahun penulisan
|
Tahun 1445-1405 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Menjelaskan hukum-hukum ibadah yang kudus bagi umat pilihan Allah.
- Kitab ini mengajarkan bahwa untuk mendekat kepada Allah yang kudus harus melalui korban/persembahan dan upacara keimaman. Seseorang hanya bisa berjalan dengan Allah yang kudus melalui penyucian dan ketaatan.
|
- Bilangan
Bahasa Ibraninya “bemidbar”, artinya “di Padang Gurun” (Bilangan 1:1).
Bahasa Yunaninya untuk kitab ini adalah “arithmoi” artinya bilangan yang menunjuk pada sensus bangsa Israel yang dicatat dalam Bilangan pasal 1-4 dan 26.
Penulis
|
Musa
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 1405 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel dari gunung Sinai ke perbatasan tanah Kanaan di Kadesy Barnea, kemudian kembali lagi mengembara di padang gurun.
- Menceritakan tentang kegagalan bangsa Israel dalam pengujian Allah. Mereka telah dibebaskan oleh Allah dari perbudakan dan Allah menuntun mereka untuk memasuki tanah Kanaan, namun mereka meragukan kuasa Allah ketika akan memasukinya.
Inilah kegagalan dari bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah.
|
- Ulangan
Bahasa Ibraninya: “elleh haddabarim” artinya "inilah perkataan-perkataan" (Ulangan 1:1).
Dan dalam bahasa Yunaninya: “deuteronomion”; artinya: “hukum kedua”.
Penulis
|
Musa
|
Tahun penulisan
|
Sekitar tahun 1405 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Mengingatkan bangsa Israel akan kesetiaan Allah dan untuk mendorong mereka agar mengasihi Allah dengan segenap hati.
- Memperbaharui perjanjian antara Allah dengan bangsa Israel di gunung Sinai supaya ada komitmen yang baru kepada Allah.
|
Kitab Sejarah
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa kitab-kitab sejarah yakni kitab Yosua sampai dengan kitab Ester berbicara tentang pendudukan tanah Kanaan sampai kepada masa pembuangan hingga kembalinya bangsa Israel (sebagian kecil orang Israel) ke tanah Palestina.
- Yosua
Penulis
|
Yosua
|
Tahun penulisan
|
Abad ke-14 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Menceritakan sejarah bangsa Israel mulai dari kematian Musa, masa transisi dari kepemimpinan Musa kepada Yosua, penaklukan Kanaan sampai kepada kematian Yosua.
- Menunjukkan bahwa Allah setia dan menepati janji-Nya terhadap Abraham dan keturunannya.
- Menunjukkan bahwa kemenangan bangsa Israel pada saat menaklukan
tanah Kanaan adalah karena ketaatan mereka kepada firman-Nya dan bukan semata-mata karena kekuatan militer yang mereka miliki.
|
- Hakim-Hakim
Penulis
|
Tidak diketahui
|
Tahun penulisan
|
Sekitar tahun 1050-1000 SM.
|
Tujuan penulisan
|
- Menceritakan sejarah bangsa Israel mulai dari kematian Yosua sampai kepada tampilnya Samuel.
- Mencatat tentang siklus kejahatan yang dilakukan bangsa Israel yaitu
meninggalkan Allah untuk mengikuti ilah lain. Akibatnya Allah murka dan membiarkan mereka ditindas bangsa lain. Pada waktu bangsa Israel bertobat dan memohon pertolongan kepada Allah, maka Allah menolong mereka dengan mengangkat seorang hakim sebagai penyelamat bangsa Israel.
- Memberi peringatan kepada generasi berikutnya bahwa kemunduran rohani menyebabkan kemerosotan moral dan kekalahan Israel.
- Mencatat kesetiaan Allah yang terus menerus dalam menepati janji-Nya dan memelihara umat-Nya.
|
- Rut
Penulis
|
Tidak diketahui
|
Tahun penulisan
|
Abad ke-10 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Mengisahkan tentang seorang yang mengasihi Allah dan sesamanya.
- Menunjukkan pemeliharaan Allah bagi orang yang percaya kepada-Nya walaupun bukan dari bangsa Israel.
- Melestarikan sebuah kisah indah pada masa hakim-hakim mengenai sebuah keluarga saleh yang tetap setia dalam penderitaan di tengah-tengah kemerosotan rohani dan moral bangsa Israel pada masa itu.
|
- 1 dan 2 Samuel
Penulis
|
Tidak diketahui
|
Tahun penulisan
|
Akhir abad ke-10 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Mengisahkan tentang sejarah bangsa Israel dari akhir masa hakim-hakim sampai dengan tahun terakhir pemerintahan raja Daud.
- Mengisahkan ketiga tokoh yaitu Samuel, Saul dan Daud.
- Menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan dari teokrasi menjadi monarki.
|
- 1 dan 2 Raja-Raja
Penulis
|
Tidak diketahui
|
Tahun penulisan
|
Sekitar tahun 560-550 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Menceritakan tentang sejarah bangsa Israel dari akhir pemerintahan raja Daud, masa keemasan raja Salomo dan perpecahan kerajaan (Kerajaan Utara/Israel dan Selatan/Yehuda) sampai dengan keruntuhan Yerusalem pada tahun 586 SM.
- Menyampaikan kebenaran rohani bahwa keberhasilan seorang raja tidak diukur hanya dari segi politik, tetapi terutama dari segi ketaatan kepada Tuhan.
- Menunjukkan peranan nabi sebagai penyambung lidah Allah.
|
- 1 dan 2 Tawarikh
Penulis
|
Menurut tradisi Talmud dan ahli kitab Yahudi dan Kristen yang paling kuno, penulisnya adalah Ezra.
|
Tahun penulisan
|
Tahun 450-420 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Mencatat sejarah bangsa Israel, tentang raja-raja yang setia dan yang memberontak.
- Sebagai pelajaran bagi bangsa Israel untuk setia kepada Allah yang akan
berdampak kepada berkat dan kesejahteraan, sedangkan pada saat mereka berpaling dari Allah akan berdampak kepada penghukuman (pembuangan).
|
- Ezra
Penulis
|
Ezra
|
Tahun penulisan
|
Tahun 450-420 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Menceritakan bagian penting dari sejarah bangsa Israel dalam kurun waktu pasca pembuangan.
- Menceritakan pelayanan Ezra (termasuk Nehemia) dalam memulihkan kembali Yerusalem secara fisik dan rohani serta menegaskan janji-janji Allah untuk memperbaharui sisa bangsa Israel.
- Memberi dorongan kepada bangsa Israel yang pulang dari pembuangan untuk kembali kepada penyembahan yang benar kepada Allah, serta mengingatkan kewajiban mereka sebagai umat pilihan Allah.
|
- Nehemia
Penulis
|
Hampir semua sumber Yahudi dan Kristen, serta banyak ahli modern, percaya bahwa penulisnya adalah Ezra dan Nehemia.
|
Tahun penulisan
|
Sekitar tahun 430-420 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Mencatat tentang lanjutan sejarah bangsa Israel yang pulang dari pembuangan Babel kembali ke tanah airnya (Yerusalem).
- Menunjukkan tangan Allah yang menegakkan umat-Nya di tanah air mereka sendiri setelah mengalami pembuangan selama 70 tahun di Babel.
- Di bawah kepemimpinan Nehemia, bangsa Israel dapat menyelesaikan pembangunan kembali tembok Yerusalem dalam waktu 52 hari.
|
- Ester
Penulis
|
Tidak diketahui
|
Tahun penulisan
|
Tahun 460-400 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Menjelaskan tentang latar belakang munculnya perayaan Hari Raya Purim orang Yahudi sebagai peringatan akan kelepasan mereka dari ancaman pemusnahan di Persia.
- Menunjukkan bagaimana campur tangan Allah melalui Ester untuk menyelamatkan orang Yahudi dari ancaman pemusnahan oleh Haman.
|
Kitab Sastra
Dalam kitab-kitab sastra ini tidak diuraikan tentang sejarah bangsa Israel, melainkan tentang pengalaman hidup seseorang yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Kelima kitab sastra tersebut yaitu: Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung disebut dengan Tulisan Hikmat yaitu kesusasteraan atau hasil karya yang merupakan hasil perenungan, pengamatan dan pengalaman penulisnya.
- Ayub
Penulis
|
Tidak diketahui
|
Tahun penulisan
|
Tidak pasti
|
Tujuan penulisan
|
- Menunjukkan keadilan Allah terhadap orang benar.
- Allah mengijinkan iblis menguji orang benar dengan kesengsaraan agar memurnikan iman dan kehidupan mereka.
|
- Mazmur
Penulis
|
Kitab Mazmur ditulis oleh banyak penulis di antaranya adalah:
- Daud (73 pasal),
- Salomo (2 pasal),
- Musa (1 pasal),
- Asaf (12 pasal),
- Bani Korah (11 pasal),
- Etan, dan
- Heman (1 pasal)
Kitab Mazmur disebut Mazmur Daud karena ia menulis 73 mazmur.
|
Tahun penulisan
|
Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Ditulis untuk memenuhi kebutuhan liturgi.
- Ditulis sebagai akibat dari suatu sejarah tertentu.
- Nilai rohani yang dikandung dalam kitab ini, memberi bimbingan kepada perasaan kita untuk memiliki iman kepada Tuhan.
- Berisi penghiburan, teguran kepada orang percaya, sekaligus pujian penyembahan kepada Allah.
|
- Amsal
Penulis
|
Ada banyak penulis kitab Amsal yaitu Salomo (kumpulan Amsal 1-24), Hizkia (kumpulan Amsal 25-29), Agur (Amsal 30) dan Lemuel (Amsal 31).
|
Tahun penulisan
|
Sekitar tahun 970-700 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Mengajarkan berbagai hikmat dan pengertian dalam setiap persoalan hidup (kebebalan, kerendahan hati, kemiskinan, kesombongan, lidah, keluarga, dendam, perselisihan, keserakahan, kemalasan, persahabatan, kematian).
- Berisi didikan untuk bertindak dengan bijaksana dalam kebenaran, keadilan dan kejujuran.
|
- Pengkhotbah
Penulis
|
Salomo
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 935 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Menekankan bahwa bila tidak disertai takut akan Allah maka segala sesuatu sia-sia dan hidup itu tidak ada artinya.
- Kitab ini juga mengajarkan bahwa segala sesuatu akan hampa adanya jika terpisah dari Allah, sebab Dia adalah sumber kehidupan kita.
|
- Kidung Agung
Penulis
|
Salomo
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 960 SM
|
Tujuan penulisan
|
Menunjukkan kualitas kasih Allah kepada umat pilihan-Nya melalui hubungan kasih mesra antara pria dan wanita sebagai gambaran dari hubungan tersebut.
|
Kitab Nubuat
Kitab Nubuat atau kitab para nabi dikelompokkan dalam 2 bagian yaitu:
- Nabi-nabi Besar, terdiri dari 5 kitab (Yesaya – Daniel)
- Nabi-nabi Kecil, terdiri dari 12 kitab (Hosea – Maleakhi)
Munculnya sebutan Nabi Besar dan Nabi Kecil dilihat dari banyaknya tulisan yang dihasilkan, pada dasarnya isi nubuatan dari nabi besar dan kecil sama, antara lain:
- Nubuat tentang Kehancuran Israel,
- Pembuangan Israel, dan
- Pemulihan Israel.
- Yesaya
Penulis
|
Yesaya
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 700-680 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Memanggil dan mengingatkan bangsa Israel akan hubungan khusus dengan Allah yaitu hubungan perjanjian di mana Allah mengangkat Israel sebagai umat pilihan-Nya.
- Hukuman dan janji pemulihan bagi bangsa Israel.
- Menunjukkan kedaulatan Allah terhadap bangsa-bangsa.
- Menubuatkan kelahiran dan karya penebusan Mesias.
|
- Yeremia
Penulis
|
Yeremia
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 585-580 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Peringatan tentang penghukuman Allah terhadap pemimpin-pemimpin Yehuda.
- Menegur dan memperingatkan segala pelanggaran yang telah dilakukan umat Allah serta akibat-akibat yang akan dialami kelak sebagai konsekuensi pelanggaran yang telah dilakukan.
|
- Ratapan
Penulis
|
Yeremia
|
Tahun penulisan
|
Tahun 586-585 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Kitab ini melukiskan kepiluan yang diakibatkan karena umat Israel mengingkari perjanjian dengan Allah ditandai dengan kehancuran Sion, kemusnahan Bait Suci dan pembuangan umat Israel ke Babel.
- Seruan untuk menantikan Allah dan kasih setia-Nya yang tidak berkesudahan.
- Membangkitkan harapan untuk pemulihan umat-Nya di masa depan.
|
- Yehezkiel
Penulis
|
Yehezkiel
|
Tahun penulisan
|
Tahun 590-570 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Nubuat tentang dosa dan penghukuman Israel.
- Nubuat tentang penghukuman terhadap bangsa-bangsa kafir (Amon, Moab, Filistin, Mesir, Tirus, Sidon).
- Pemulihan Israel dan kepulangan bangsa Israel ke tanah Yehuda.
- Keadaan Bait Suci pada zaman milenium.
|
- Daniel
Penulis
|
Daniel
|
Tahun penulisan
|
Sekitar tahun 536-530 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Allah berdaulat menentukan sejarah suatu bangsa, melalui orang pilihan-Nya yang ditempatkan-Nya atas bangsa-bangsa untuk mempengaruhi bangsa itu kepada Allah.
- Daniel dan rekan-rekannya memberikan teladan yang baik melalui kesalehan dan keberanian dalam menghadapi berbagai pencobaan termasuk ancaman maut.
- Nubuatan tentang masa depan termasuk nubuatan Mesianik.
|
- Hosea
Penulis
|
Hosea
|
Tahun penulisan
|
Tahun 715-710 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Kasih dan kesetiaan Allah yang tak berkesudahan terhadap umat-Nya yang dihancurkan oleh pengkhianatan Israel yang melacur terhadap berhala (digambarkan dengan perkawinan Hosea dengan Gomer).
- Dosa mengakibatkan hukuman, pertobatan mendatangkan berkat (kesediaan Allah untuk menerima kembali Israel).
|
- Yoel
Penulis
|
|
Tahun penulisan
|
|
Tujuan penulisan
|
- Murka Allah yang ditandai dengan datangnya wabah belalang akibat kelalaian dalam beribadah kepada Tuhan.
- Kitab ini membicarakan “Hari Tuhan” sebagai hari penghukuman bagi umat Allah dan bangsa lain (non Israel) tapi juga berisi pemulihan bagi
umat-Nya serta pencurahan Roh Kudus (Pentakosta).
|
- Amos
Penulis
|
Amos
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 760-755 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Seruan pembaharuan moral, keagamaan dan sosial di tengah-tengah kehidupan penyembahan berhala bangsa Israel dan bangsa-bangsa lainnya.
- Janji pemulihan Pondok Daud.
|
- Obaja
Penulis
|
Obaja
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 840 SM
|
Tujuan penulisan
|
Menyatakan bahwa Edom akan mengalami penghukuman karena bersorak-sorai dan bersukacita ketika Yehuda dihancurkan=
|
- Yunus
Penulis
|
Yunus
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 760 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Kitab ini menunjukkan kasih Allah terhadap bangsa-bangsa agar bertobat.
- Allah mendemontrasikan kekuasaan-Nya atas ketidaktaatan Yunus untuk melaksanakan tujuan-Nya.
|
- Mikha
Penulis
|
Mikha
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 740-710 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Menunjukkan keadilan Allah terhadap Yehuda dan Israel yang melakukan penindasan, korupsi dan kemerosotan moral.
- Berbicara tentang nubuat penghukuman; juga tentang pengharapan/ penghiburan dimana keselamatan tidak dapat diperoleh melalui persembahan/korban atau upacara saja, melainkan dengan keadilan, kesetiaan dan sikap rendah hati.
- Pemberitaan tentang kedatangan Mesias.
|
- Nahum
Penulis
|
Nahum
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 630-620 SM
|
Tujuan penulisan
|
Menyatakan kehancuran Niniwe dan kekuasaan Asyur sudah diakhiri oleh Allah.
|
- Habakuk
Penulis
|
Habakum
|
Tahun penulisan
|
Tahun ± 606 SM
|
Tujuan penulisan
|
Orang benar tidak perlu merasa cemburu akan keberhasilan orang-orang fasik, sebab orang benar akan hidup oleh iman.
|
- Zefanya
Penulis
|
“Hari Tuhan” yang berbicara pertama sebagai hukuman akibat kemerosotan moral dan kemunduran rohani.
|
Tahun penulisan
|
Keselamatan dan pemulihan karena pertobatan=
|
Tujuan penulisan
|
Menunjukkan tentang:
|
- Hagai
Penulis
|
Hagai
|
Tahun penulisan
|
Tahun 520 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Panggilan untuk bertobat dan menghormati Allah dengan membangun kembali Bait Allah.
- Memberikan pengharapan Mesias melalui Zerubabel, yang merupakan keturunan raja Daud.
|
- Zakharia
Penulis
|
Zakharia
|
Tahun penulisan
|
Tahun 520-470 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Penyelesaian Bait Suci dan janji-janji Mesias.
- Mencela perbuatan umat Allah, karena mereka melanjutkan cara hidup dan perbuatan nenek moyang mereka (melalui penglihatan-penglihatan).
|
- Malekahi
Penulis
|
Maleakhi
|
Tahun penulisan
|
Sekitar tahun 430-420 SM
|
Tujuan penulisan
|
- Mengembalikan umat Allah/bangsa Yahudi kepada hubungan dan persembahan yang benar di hadapan Allah.
- Hukuman Allah akibat ketidaktaatan bangsa Israel (persepuluhan), dan janji berkat.
- Janji keturunan ilahi dan pemulihan hubungan antara Allah dengan umat-Nya.
|
Proyek ketaatan
Pilihlah satu Kitab dalam Perjanjian Lama, selidikilah lebih dalam dan temukan berkat rohani di dalamnya (rhema).
The old testament teaches us that if we humble ourselves and pray, God will hear from heaven and heal our land. And the new testament assures us that the fervent prayers of righteous men can make a difference.
— David Jeremiah
Sumber
- Abraham Lalamentik dan Tim (September 2022). "220.1 Mengenal Perjanjian Lama". Editor Robbyanto Tenggala. The Servant (edisi ke-3 (ebook)). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-17-1.