Kesembuhan ilahi (Pengajaran Dasar GBI)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Gereja Bethel Indonesia mengakui adanya kesembuhan ilahi, dan pengakuan itu diformulasikan dalam Pengakuan Iman GBI yang berbunyi sebagai berikut:

"Kesembuhan ilahi tersedia dalam korban penebusan Yesus untuk semua orang yang percaya."

A. Pendahuluan

Tentang kesembuhan ilahi ini, ada orang yang beranggapan (dari gereja-gereja tertentu) bahwa kesembuhan ilahi hanya terjadi pada masa Tuhan Yesus masih berada di bumi yaitu ±2000 tahun yang lampau dan bahwa mujizat-mujizat kesembuhan hanya terjadi pada masa rasul-rasul, yaitu pada jemaat mula-mula saja.

Di lain pihak, orang-orang Kristen dan gereja-gereja percaya sepenuhnya bahwa pada masa kini pun mujizat kesembuhan ilahi masih dapat terjadi, yaitu jika orang yang sakit itu percaya penuh kepada Kristus.

Dari pandangan tersebut di atas, perlu diadakan penyelidikan untuk mendapatkan suatu dasar pemahaman yang sehat dan alkitabiah; karena itulah tulisan ini diterbitkan, kiranya dapat menolong orang Kristen pada umumnya dan para gembala jemaat khususnya, untuk menemukan apa yang sudah Allah rencanakan dan sediakan bagi umat-Nya demi hormat dan kemuliaan Nama-Nya.

B. Dari mana datangnya penyakit?

Kalau kita menyelidiki Alkitab dengan seksama, Tuhan menciptakan manusia pertama itu dalam kesehatan yang sempurna. Tidak ada bukti bahwa Adam dan Hawa mengalami penyakit serius sebelum mereka jatuh ke dalam dosa. Perhatikan kesaksian Alkitab di bawah ini:

Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.’ (Kej 1:26a).

"Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik" (Kej 1:31a).

Manusia pertama dijadikan Allah menurut gambar dan rupa Allah sendiri dan keadaan mereka dinilai oleh Allah "amat baik", ini berarti manusia pertama itu benar-benar sehat walafiat secara sempurna.

Bahkan setelah Allah menciptakan Adam dan Hawa, Ia memberikan petunjuk kepada mereka tentang makanan yang boleh mereka makan untuk memelihara kesehatan tubuh mereka (Kej 1:29).

Indikator pertama dari penyakit dan kematian terdapat dalam peringatan yang Allah sampaikan kepada manusia pertama tersebut apabila mereka melanggar ketetapan Allah yaitu mengenai larangan makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu (Kej 2:16-17).

Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, kematian mulai bekerja di dalam diri mereka, walau tidak seketika sesudah makan buah terlarang itu mereka langsung mati; namun akibat pelanggaran terhadap firman Tuhan tersebut, Adam dan Hawa untuk pertama kalinya mengalami proses penuaan sehingga tubuh manusia sejak saat itu dan seterusnya tunduk pada penyakit, kelemahan dan kemerosotan sampai terjadinya kematian.

Ternyata kematian sebagai akibat dosa itu menjalar kepada semua orang karena semua orang telah berbuat dosa (Rom 5:12).

Kuasa maut yang telah mengikat manusia tersebut hanya dapat dilepaskan oleh Yesus, termasuk penyakit itu sendiri. Sebab itulah melalui Yesus, kita dapat dipulihkan secara rohani dan jasmani. Yesus mendemonstrasikan bagaimana kesembuhan jasmani dan pengampunan dosa saling berhubungan. Ia berkata kepada orang lumpuh: "Anak-Ku dosamu sudah diampuni" (Mark 2:5). Dan kemudian ayat selanjutnya menjelaskan: "Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa... kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu" (Mark 2:10-11).

Jadi Tuhan Yesus menghubungkan kuasa-Nya untuk menyembuhkan dengan kuasa-Nya untuk mengampuni dosa.

Selain dari akibat dosa, Iblislah penyebab utama adanya penyakit, seperti contoh-contoh di bawah ini:

  1. Kisah Rasul 10:38
  2. ... Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis sebab Allah menyertai Dia.

    Perhatikan kata “dikuasai” dalam ayat tersebut, ini dalam kata Yunaninya "katadunasteno" yang secara harafiah berarti "di bawah kekuasaan" atau "dikuasai oleh". Sebab itulah orang yang sakit ada "di bawah kekuasaan" atau "dikuasai oleh Iblis." Dan kasus seperti ini disembuhkan oleh Tuhan Yesus.

  3. Lukas 4:35
  4. “Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: Diam, keluarlah dari padanya." Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya.

    Kata "menghardik" atau epitimao, kata ini tegas dan kuat. Ketika Tuhan Yesus bertemu dengan setan, Alkitab berkata, Yesus menghardik (epitimao) dia (setan), kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"

    Demikian juga ketika Tuhan Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon yang sakit demam keras, Tuhan Yesus berbicara dengan cara yang sama, kembali Ia "menghardik" (epitimao) demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia "

    Kalau kita baca Alkitab dengan teliti, kita akan menemukan kenyataan bahwa Yesus memperlakukan penyakit dengan cara yang sama kerasnya seperti ketika Ia berhadapan atau berurusan dengan dunia Iblis. Jelas bahwa Yesus berbicara kepada penyakit seperti kepada seseorang atau satu pribadi, dan ini menunjuk kepada kuasa dibalik penyakit itu, yaitu Iblis sendiri.

  5. Lukas 13:10-17
  6. Pada ayat 11 dinyatakan: "Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak." Tuhan Yesus menyembuhkan wanita tersebut sehingga ia dapat berdiri dengan tegak.

    Namun kepala rumah ibadat mendakwa Yesus karena Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, dan Tuhan Yesus menjelaskan: "Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu. ?” (Ayat 16).

    Perhatikan kata "diikat oleh iblis" juga pada ayat 11 "dirasuk roh” sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya.

    Jelas Iblislah yang membuat orang tersebut sakit. Hal ini juga jelas dalam Matius 9:33, "Setelah setan itu diusir, keluar, orang bisu itu dapat berbicara." Juga, setan secara langsung yang menyebabkan Ayub sakit. Perhatikan Ayub 2:7, "Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.”

    Ada banyak contoh dalam PB di mana kita melihat bahwa setan adalah penyebab tersembunyi dari sakit penyakit.

Dalam PL istilah "penyakit" itu ternyata memiliki arti yang luas. Memang PL menerangkan hubungan antara penyakit dan dosa; maksudnya, adanya penyakit itu mengingatkan seseorang bahwa hubungannya dengan Tuhan telah terganggu. Istilah "penyakit" dalam PL melukiskan kelemahan badaniah dari seseorang, apakah itu karena sangat penat, kecapaian atau karena kesusahan. Keadaan kelemahan badan secara jasmani dan kelelahan jiwa sering kali menyebabkan “penyakit."

Penyakit dan kematian mengingatkan manusia kepada fakta, bahwa penyakit sebetulnya tidak termasuk dalam unsur penciptaan. Riwayat tentang jatuhnya manusia dalam dosa, atau pemberontakan manusia kepada Allah menceritakan bahwa melalui dosa manusia, kematian menyusup ke dalam ciptaan Tuhan, dan penyakit adalah pendahuluan dari kematian.

C. Maksud dari kesembuhan ilahi

Dosa manusia pertama telah memisahkan manusia dari Tuhan. Akibatnya manusia akan mati dalam dosanya. Kematian karena berhentinya organ-organ tubuh manusia hanyalah hasil akhir dari pekerjaan "kematian" yang telah masuk ke dalam hidup manusia.

Sebaliknya, "kesembuhan" adalah hasil pengampunan dosa yang diberikan kepada manusia.

Mazmur 103:3, "Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu."

Di satu sisi, adanya penyakit berkaitan erat dengan dosa, sedangkan di sisi lain kesembuhan berkaitan erat dengan pengampunan dosa. Keduanya adalah dua sisi dari satu proses.

Tuhan mengampuni dosa kita dan menyembuhkan penyakit kita. Sebab itu pengampunan dosa dan kesembuhan dalam PL, walau dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan.

Yesaya 33:24, "Tidak seorang pun yang tinggal di situ akan berkata: ‘ Aku sakit’, dan semua penduduknya akan diampuni kesalahannya”

Yesaya 53:3-5, "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh."

Tuhan ingin bergaul dengan manusia dan sangat memedulikan manusia, dan Ia menginginkan manusia seutuhnya. Sebab itu Dia menawarkan diri-Nya sebagai penyembuh bagi umat-Nya. "Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau" (Kel. 15:26).

Tuhan tidak saja bertanggung jawab atas pengampunan tetapi juga atas kesembuhan bagi orang berdosa. Ini menyangkut baik kesehatan jasmani maupun jiwa. Mulai dari PL pekerjaan Mesias selalu mencakup dua segi: pemberitaan keselamatan dan penyembuhan bagi mereka yang percaya dan berserah kepada-Nya.

Matius 11:5, "Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik". Dalam Kristus, zaman keselamatan dan pemulihan Allah telah tiba.

Kristus menegakkan kerajaan Allah, itu berarti kabar baik; pembebasan dari ikatan-ikatan, penyembuhan dari penyakit-penyakit.

Berdasarkan uraian di atas maksud-maksud dari kesembuhan ilahi adalah sebagai berikut:

1 . Untuk melepaskan kesengsaraan

Selama pelayanan Kristus di muka bumi, sering dikatakan: "tergerak hati-Nya oleh belas kasihan", lalu Ia menyembuhkan. Kecintaan-Nya, belas kasihan-Nya dan kemurahan-Nya terus menerus mendorong hati-Nya untuk menyembuhkan sekalian orang yang telah datang kepada-Nya, Ia tidak tega melihat mereka yang menderita sengsara. "Allah itu Kasih", Kasih-Nya tidak berubah sampai selamanya.

2. Untuk membuktikan bahwa Kristus itu Anak Allah

Kristus mengatakan bahwa diri-Nya adalah Anak Allah, Ia juga menyebutkan bahwa Allah itu Bapa-Nya. Sewaktu Ia mengatakan hal ini, orang-orang menganggap Ia menghujat. Akan tetapi mujizat-mujizat yang telah Ia kerjakan membenarkan/ membuktikan pengakuan-Nya (Yoh10:36-38).

Pengajaran (dogma) tidak dapat membuktikan di hari ini sama seperti yang diperbuat-Nya di masa lalu bahwa Kristus adalah Anak Allah.

3. Untuk kemuliaan Allah

Ketika Tuhan Yesus menyembuhkan orang lumpuh, lalu menyuruh berdiri dan mengangkat tempat tidurnya, lalu berjalan; semua orang yang melihatnya takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat" (Mark 2:11-12).

Allah senantiasa dipermuliakan bilamana mujizat terjadi.

4. Untuk membangunkan iman

Kuasa Kristus itu tidak berubah, perkara-perkara yang terjadi pada masa lalu dalam pelayanan Kristus masih tetap dapat terjadi di hari ini.

Banyak jiwa dimenangkan dan ditarik kepada Injil Yesus Kristus, juga jiwa-jiwa yang lemah dapat dibangunkan kembali imannya lewat mujizat kesembuhan ilahi.

D. Dasar alkitabiah untuk kesembuhan ilahi

Halangan terbesar mengapa seseorang tidak memperoleh mujizat kesembuhan ilahi ialah oleh karena tidak mengertinya seseorang tersebut, bahwa kesembuhan ilahi adalah ketentuan Allah sendiri dalam Alkitab. Di sinilah kebenaran firman Tuhan harus diberitakan. Jikalau kebenaran firman tentang kesembuhan pasti diberitakan/diajarkan sama sebagaimana mengajarkan kebenaran tentang keselamatan dalam Kristus, maka orang-orang akan percaya akan kesembuhan ilahi sama teguhnya seperti mereka percaya akan keselamatan.

Pokok-pokok Alkitab yang harus ditekankan dalam memberitakan tentang kesembuhan ilahi, adalah bahwa kesembuhan tersebut telah disediakan oleh Tuhan bagi setiap orang percaya. Perhatikan permintaan dari seorang yang sakit kusta kepada Yesus, ia memohon: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku" (Mark 1:40). Yesus segera menjawab: "Aku mau, jadilah engkau tahir" (Mark 1:41). Adalah kehendak Allah untuk menyembuhkan orang sakit, seperti firman Tuhan dalam Matius 7:8 "Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."

Alkitab berkata:

  • "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah" (Mark 2:9).
  • "Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu" (Maz 103:3).
  • "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh" (1 Pet 2:24).

Kebenaran Alkitab tentang kesembuhan ilahi adalah sebagai berikut:

  1. Kesembuhan ilahi adalah perjanjian dari Allah dalam Yesus Kristus
  2. Dalam Kitab Keluaran 15:26, kita menerima perjanjian kesembuhan dari Allah, "… sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau". Di sini kita tahu Allah itu adalah dokter atau tabib untuk kita yang percaya.

  3. Kesembuhan Ilahi termasuk dalam penebusan Kristus
    • Termasuk dalam kesengsaraan-kesengsaraan yang ditanggung menggantikan penderitaan umat manusia, Nabi Yesaya mengatakan:

      "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira ia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi ia tertikam oleh karena pemberontakan kita; ia diremukkan oleh karena kejahatan kita, ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh" (Yes 53:4-5).

    • Dengan napas yang serupa Daud berkata:

      "Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu" (Maz 103:3).

    • Matius mengatakan:

      "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita" (Mat 8: 17).

    • Petrus berkata:

      "la sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh" (1 Pet 2:24).

  4. Kesembuhan ilahi adalah pelayanan Yesus
  5. Selama pelayanan-Nya di bumi, Tuhan Yesus senantiasa menyembuhkan semua orang yang datang kepada-Nya.

    • Matius 12:15 b: "Ia menyembuhkan mereka semuanya."
    • Matius 14:36: "Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh."
    • Lukas 6:19: "Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya."
    • Lukas 4:40: "semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka."
    • Kisah Para Rasul 10:38: “Yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis sebab Allah menyertai Dia."

    Jelaslah bahwa kesembuhan dari Kristus itu termasuk dalam karya penebusan-Nya, dan kesembuhan itu disediakan bagi semua orang yang datang kepada-Nya.

  6. Kesembuhan ilahi adalah perintah Tuhan Yesus
  7. Dalam perintah-Nya yang agung, Kristus berkata kepada murid-murid-Nya:

    "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk... Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku … Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh" (Mark 16:15-18).

    Kesembuhan adalah bagian dari Injil; perintah Tuhan kepada para murid: Beritakanlah Injil dan sembuhkanlah orang sakit!

  8. Kesembuhan ilahi adalah merupakan teladan gereja mula-mula
  9. Dalam Kisah Para Rasul, diungkapkan dengan jelas bagaimana para rasul mendemonstrasikan kuasa Allah di setiap pekabaran Injil yang disertai dengan pelbagai mujizat kesembuhan ilahi.

    Misalnya, Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang pengemis yang timpang (Kis 4), akibatnya kegerakan rohani terjadi.

    Demikian pelayanan Paulus, Yakobus dan rasul-rasul lain, mereka memberitakan Injil sambil mendoakan orang sakit.

E. langkah-langkah menerima kesembuhan dari Kristus

Pada zaman Alkitab orang-orang sakit disembuhkan, orang buta melihat, orang tuli dapat mendengar, orang timpang dapat berjalan, orang kusta ditahirkan dan segala macam penyakit dan penderitaan manusia telah disembuhkan.

Mujizat-mujizat ini juga terjadi pada masa kini sebab Tuhan Yesus, pelaku mujizat itu, tidak berubah kuasa-Nya (lbr 13:8).

Langkah-langkah untuk menerima kesembuhan dari Kristus adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui dengan yakin bahwa zaman mujizat belum berlalu dan kesembuhan ilahi adalah bagian dari pelayanan (pekerjaan) Tuhan Yesus di hari ini.
    • Allah ialah Tabib (Kel 15:26 band. Mal 3:6)
    • Yesus Kristus Penyembuh (Mat 9:35; Mark 6:55-56; Kis 10:38 band. Ibr 13:8).
    • Yesus telah memerintahkan murid-murid-Nya supaya menyembuhkan orang sakit (Mat 10:1-7; Luk 10:1,8-9 band. Yoh 8:31).
    • Mujizat kesembuhan dinyatakan di mana-mana dalam pelayanan gereja mula-mula (Kis 3:6, 4:29, 5:12, 6:8, 8:5, 14:3, 19:11-12).
  2. Mengetahui janji-janji Allah dalam Alkitab mengenai kesembuhan ilahi serta memiliki keyakinan teguh bahwa itu akan diberikan kepada dirimu sendiri.
  3. Firman Allah adalah suara Allah sendiri yang mengandung kuat kuasa yang dahsyat, apabila diyakini/diiman, firman itu menjadi kenyataan. Dalam Keluaran 15:26: "... Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau". Perhatikan kata "engkau”, siapakah yang dimaksudkan? Yaitu dirimu (baca juga dalam 1 Pet 2:24, Maz 103:3).

  4. Mengerti dan percayalah bahwa Tuhan menghendaki supaya engkau sehat. Banyak orang tidak berhasil sembuh karena mereka beranggapan barangkali penyakit mereka itu telah ditaruhkan oleh Allah di atas diri mereka, lalu mereka tidak meminta kesembuhan dari Allah. Hanya setanlah yang menghendaki kita sakit dan menderita.
  5. Kalau kita yakin bahwa Yesus sebagai Juru selamat kita dan Ia telah mengampuni dosa-dosa kita, kita berhak meminta kesembuhan dan Tuhan akan memberikannya kepada kita. Karena itu hal-hal ini harus kita lakukan:

    • Insaf akan dosa (Rom 3:23, 1 Yoh 1:8).
    • Menyesal akan dosa dan bertobat (Luk 18:13, 2 Kor 7:10).
    • Akui dosa-dosa di hadapan Tuhan (Ams 28: 13, 1 Yoh 1:9).
    • Tinggalkan semua dosa dan singkirkan jauh-jauh (Yes 55:7; Ams 28:13).
    • Minta Tuhan mengampuni dosa (Maz 103:3; Yes 1:18).
    • Menyerahkan segenap hidup pada Kristus (Mat 10:32; 1 Pet 2:9).
    • Percayalah Tuhan menyelamatkan (Ef 2:8-9).
    • Yakinlah engkau sembuh dan berjalan dengan iman (Mat 7:7-8; Pet 3:12; 1 Yoh 5:14-15).
  6. Yakin bahwa keselamatan jiwa dan kesembuhan itu berjalan bersama-sama. Kita tidak dapat memisahkan Tabib itu daripada Juru selamat, oleh karena itu kita tidak dapat memisahkan kesembuhan ilahi dengan keselamatan.
  7. Jadi kalau seseorang ingin sembuh, ia harus izinkan Tuhan masuk dalam hidupnya terlebih dulu.

    Yesus berkata kepada orang lumpuh: "Hai anakku! dosamu sudah diampuni". lalu ditambahi: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu" (Mark 2:5,11).

  8. Meminta supaya Tuhan menyembuhkan sesuai dengan perjanjian-Nya dan percaya sepenuhnya Tuhan akan memberikan. Meminta dengan iman akan mendatangkan mujizat. Inilah janji-janji Tuhan bahwa orang yang meminta akan menerima (Yoh15:7, Mat 7:7-8, Yoh 14:14, Yer 33:3, 1 Pet 3:12, 1 Yoh 5:14-15)
  9. .

F. Mengapa ada orang yang tidak menerima kesembuhan ilahi

Beberapa penyebab mengapa ada orang yang tidak menerima kesembuhan dari Kristus adalah sebagai berikut:

  1. Kurang pengetahuan tentang kehendak Allah untuk kesembuhan ilahi.
  2. Tidak percaya akan kesembuhan ilahi.
  3. Tidak mau menerima Kristus sebagai Juru selamat dan Tabib di dalam hidupnya.
  4. Tidak percaya akan hamba Tuhan/pendeta/penginjil yang mendoakannya.
  5. Hatinya berpaling kepada dosa dan tidak mau meninggalkan ikatan dosa tersebut.
  6. Kesuaman dalam gereja, dan pengajaran yang melemahkan janji Tuhan akan kesembuhan.
  7. Roh yang tidak dapat mengampuni.
  8. Tidak mau berdamai, ada kesalahan-kesalahan yang tidak mau dibereskan.
  9. Bimbang/ragu-ragu, hanya melihat penyakit dan tidak percaya kepada doa yang dinaikkan.
  10. Tidak bertindak sesuai dengan iman.

G. Penutup

Kesembuhan ilahi merupakan pengajaran Alkitab yang harus disampaikan kepada jemaat bahkan setiap orang. Gereja mula-mula sudah melaksanakan pelayanan kesembuhan ilahi ini dan mujizat terjadi secara ajaib.

Pelayanan kesembuhan yang juga bagian dari pelayanan konseling, jangan sampai hilang dalam pelayanan gereja. Pekabaran Injil dan kesembuhan adalah perintah Tuhan Yesus Kristus sampai Ia datang kembali.