Diklat COOL/PasCa/09

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Diklat COOL‎ | PasCa
Revisi sejak 28 Oktober 2022 20.22 oleh Jaen (bicara | kontrib) (Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Perselingkuhan dapat terjadi dalam kehidupan pernikahan, berapa pun usia pernikahan itu. Perselingkuhan merupakan penyebab utama perceraian selain masalah keuangan dan komunikasi. Pelayan jemaat diharapkan memahami penyebab utama terjadinya perselingkuhan, yaitu adanya ketidakpuasan antara masing-masing pasangan. Ketidakpuasan yang terjadi seringkali disebabkan oleh adanya kekecewaan akibat tidak terpenuhinya harapan dari pasangan, tetapi seolah-olah didapatkan dari orang lain.

A. Introduksi

Perselingkuhan dapat terjadi dalam kehidupan pernikahan, berapa pun usia pernikahan itu. Perselingkuhan merupakan penyebab utama perceraian selain masalah keuangan dan komunikasi. Pelayan jemaat diharapkan memahami penyebab utama terjadinya perselingkuhan, yaitu adanya ketidakpuasan antara masing-masing pasangan. Ketidakpuasan yang terjadi seringkali disebabkan oleh adanya kekecewaan akibat tidak terpenuhinya harapan dari pasangan, tetapi seolah-olah didapatkan dari orang lain. Kejadian perselingkuhan yang mencapai tahap perzinahan (persetubuhan) akan menimbulkan adanya ikatan secara tubuh, jiwa dan roh. Timbulnya permohonan pelayanan ini, biasanya atas pengaduan dari salah satu pihak pasangan atau pihak lain di luar pasangan itu.

Ciri-ciri dari orang yang sedang berselingkuh, antara lain:

  1. Hilangnya keterbukaan satu dengan yang lain.
  2. Mengabaikan kebersamaan, mempunyai agenda pribadi,
  3. Hilangnya rasa ketertarikan dengan pasangannya.
  4. Rendahnya kualitas komunikasi dengan Tuhan dan pasangannya.
  5. Timbulnya tindakan kekerasan dalam rumah tangga (abuse).
  6. Dalam beberapa kasus, perselingkuhan ditutupi dengan kemesraan yang semakin meningkat.

Maksud dan tujuan pelayanan ini bagi seorang pelayan jemaat adalah untuk:

  1. Membantu membangun komunikasi.
  2. Menciptakan adanya keterbukaan.
  3. Menganalisa penyebab adanya kekecewaan diantara mereka.
  4. Mendamaikan, menanamkan pengertian dan penerimaan satu dengan yang lain.

B. Dasar Firman Tuhan

Pelayan Jemaat hendaknya memahami beberapa dasar kebenaran firman Tuhan sebagai berikut:

B.1. Dasar-dasar tentang keutuhan pernikahan

B.2. Hukuman atau akibat dari penyelewengan/perzinahan

B.3. Ketetapan tentang perceraian

C. Tindakan

Pelayanan untuk menangani perselingkuhan merupakan pelayanan yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu pemulihan yang panjang. Umumnya kita dapat melakukan tindakan pelayanan sebagai berikut:

  1. Ciptakan keterbukaan sehingga dapat diketahui akar penyebab perselingkuhan dari kedua belah pihak, karena terjadinya perselingkuhan atas andil bersama.
  2. Responi atau lakukan pelayanan sesuai dengan akar penyebab yang terungkap.
  3. Saling melepaskan pengampunan dan menerima pasangan apa adanya tanpa mengungkit masalah perselingkuhan ini.
  4. Dapatkan komitmen dari pelaku perselingkuhan untuk memutuskan hubungan dengan selingkuhannya, apapun resikonya.
  5. Mengembalikan kepada komitmen pernikahan kudus. Ini adalah tujuan utama dari pelayanan mengatasi perselingkuhan.
  6. Hidupkan mezbah doa bersama antara suami dan istri
  7. Tumbuhkan kembali rasa ketertarikan satu-sama-lain dengan menciptakan memori-memori kasih baru.

D. Tips/kiat

  • Setiap pelayan jemaat hendaknya melayani bersama dengan pasangannya. Untuk pelayan jemaat yang belum menikah, dapat mengarahkan pelayanan ini kepada senior yang sudah menikah.
  • Dalam melakukan pelayanan ini, usahakanlah dapat menghadirkan kedua belah pihak (suami-istri).
  • Tanamkan pengertian bahwa melalui kejadian ini, pasangan yang saudara layani bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Sumber