Memimpin pujian dan penyembahan (Pastoral Care Handbook)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Pujian dalam sebuah ibadah bukan hanya menjadi sekedar pelengkap ibadah, tetapi merupakan bagian rangkaian ibadah yang berperan untuk menghadirkan hadirat TUHAN dalam ibadah.

A. Introduksi

Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

Mazmur 22:4

Pujian dalam sebuah ibadah bukan hanya menjadi sekedar pelengkap ibadah, tetapi merupakan bagian rangkaian ibadah yang berperan untuk menghadirkan hadirat Tuhan dalam ibadah.

Kata pujian yang dipakai dalam ayat tersebut di atas adalah “Tehillah“, artinya pujian yang diinspirasikan oleh Tuhan atau pujian yang menyukakan hati Tuhan (disukai oleh Tuhan).

Jadi tidak boleh sembarang memuji dan mempersiapkan lagu-lagu yang kita sukai atau lagi tren saja, tetapi lagu yang bersumber dari hati dan kesukaan Tuhan.

Pemazmur yang merupakan penulis dari ayat tersebut diatas, sudah membuktikan ketika memuji dengan segenap hati maka mereka mengalami Kehadiran Tuhan. Pujian dalam ibadah COOL memegang peranan penting, oleh karenanya perlu dipersiapkan sedemikian rupa sehingga ibadah COOL betul-betul menghadirkan hadirat Tuhan.

Pemimpin pujian seperti seorang pembajak, menurut Amos 9:13. Ibadah pujian adalah untuk menyiapkan tanah hati kita bagi masuknya benih Firman Allah.

B. Dasar Firman Tuhan

Beberapa hal yang terjadi dalam Alkitab ketika orang percaya memuji Tuhan:

  1. Tembok Yerikho dirobohkan dengan pujian bagi Allah.
  2. Daud melepaskan Saul dari kerasukan roh jahat.
  3. Elisa mendapatkan strategi peperangan ketika pemain kecapi menaikkan pujian.
  4. Bahkan kitab Amos menyatakan bahwa pujian itu membuat akselerasi dengan apa yang kita tabur menjadi cepat kita tuai.
  5. Paulus dan Silas di dalam penjara ketika memuji dengan sekuat tenaga maka terjadi mujizat yang menyebabkan mereka mengalamu kebebasan.

C. Tindakan

Beberapa kiat bagi pemimpin pujian dalam ibadah:

  1. Berdoalah sebelum memimpin pujian untuk mendapat lagu pujian yang tepat dan menyukakan hati Tuhan.
  2. Doakan setiap lagu yang akan dinyanyikan sehingga mendapatkan kata rhema di balik pujian yang akan dinyanyikan untuk disampaikan atau ditekankan di tengah pujian.
  3. Memujilah dengan sepenuh hati sampai kita merasakan Hadirat TUHAN yang turun di dalam kebaktian.
  4. Hiduplah di dalam pujian dan penyembahan secara pribadi, sebab kedalam penyembahan secara pribadi akan membuat pemimpin pujian membawa ibadah itu kepada kedalaman penyembahan.
  5. Miliki kepekaan mengenai kondisi tanah yang sedang dibajak, apakah sudah siap untuk ditaburi benih.
  6. Pemimpin pujian juga harus belajar untuk membawa pujian sampai kepada klimaks mengalami hadirat Tuhan.

D. Tips/kiat

  • Kuasai dan hafalkan dengan baik setiap pujian yang akan dinyanyikan.
  • Usahakan berlatih terlebih dahulu dengan pemain musik mengenai lagu apa saja yang akan dinyanyikan, sehingga mendapatkan kunci nada yang tepat dan dapat menyanyikannya dengan baik serta kompak dengan pemain musiknya.
  • Buatlah catatan jika memang belum menguasai lagu.
  • Pikirkan rangkaian kata penghubung yang tepat antara lagu ke satu ke lagu yang berikutnya.
  • Hindari kata-kata seperti "sambil menunggu persembahan", atau "menunggu kesaksian mari kita memuji", ini kekeliruan karena pujian tidak diperuntukkan menunggu persembahan dan kesaksian tetapi mengundang hadirat TUHAN.

Kode/isyarat tangan saat memimpin Pujian-Penyembahan

Penentuan kunci lagu di bagian awal

Index finger.png

Do=C

Two fingers.png

Do=D

Three middle fingers.png

Do=E

Four fingers.png

Do=F

Five middle fingers.png

Do=G

Thumb down finger.png

Do=A

Penentuan ke mana selanjutnya lagu dibawakan

Index finger.png

Kembali ke awal

Two fingers.png

Refrain/ulang refrain

Coda bridge fingers.png

Coda/bridge

Overtune finger.png

Overtune 1 kunci

Closing 3x fingers.png

Closing (repeat 3x ending)

Closing final finger.png

Closing final (kalimat terakhir)

Your strength lies in your intimacy with God.

Sumber