Diakonia (Kontekstual) (Pastoral Care Handbook)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Pada umumnya pelayanan diakonia (kontekstual) menjadi salah satu program dalam kegiatan sebuah gereja/COOL.

A. Introduksi

Pada umumnya pelayanan diakonia (kontekstual) menjadi salah satu program dalam kegiatan sebuah gereja/COOL. Bentuknya pun dapat dalam berbagai ragam, misalnya bakti sosial, pembagian sembako, pengobatan gratis, membersihkan jalan dan sebagainya.

Kegiatan ini tidaklah sekedar sebagai variasi dalam berjemaat agar tidak membosankan, namun mempunyai tujuan yang sangat berharga. Bagi yang melayani, maka ini adalah kesempatan untuk menjadi berkat bagi mereka yang membutuhkan. Ini adalah suatu kehormatan untuk menjadi "domba" Allah. Bagi yang menerima pelayanan, maka ini adalah momen mereka berhadapan dan merasakan kasih Tuhan yang dinyatakan melalui tindakan aktual anak-anak-Nya. Kepedulian yang nyata dari anak-anak Tuhan akan menjadi kesaksian yang nyata dan tak terpungkiri bahwa kita memiliki kasih Allah dalam hidup kita.

B Dasar Firman Tuhan

C. Tindakan

C.1. Persiapan dan sebelum melakukan pelayanan ini

  1. Libatkan Tuhan sejak dalam perencanaan. Bawa dalam doa dan puasa.
  2. Dapatkan izin dari gembala gereja untuk melakukan pelayanan ini.
  3. Bentuklah tim kecil/panitia yang akan menjadi "motor" dari acara pelayanan diakonia (kontekstual) ini.
  4. Lakukanlah survei terlebih dahulu tentang apa yang sedang dibutuhkan oleh lingkungan yang akan kita adakan pelayanan:
    1. berapa jumlah mereka
    2. kapan waktu yang tepat
    3. bagaimana adat kebiasaan lingkungan sekitarnya
    4. transportasi apa yang tepat
    5. fasilitas apa yang kita perlukan (air/listrik/tenda/ meja- kursi, dll.)
    6. perlu tidaknya kita meminta izin kepada aparat pemerintah dan keamanan setempat
    7. dapatkan tokoh-tokoh masyarakat yang dapat menjadi penghubung kita dan mensosialisasikan acara pelayanan ini sehingga banyak jiwa yang bisa dilayani.
  5. Pertimbangkan dengan baik nama yang di usung sebagai penyelenggara acara pelayanan ini; apakah memakai nama gereja, ministry, atau COOL.
  6. Jika akan membagikan barang-barang:
    1. Jika berupa obat-obatan, pastikan obat-obatan tersebut memiliki sertifikasi BPOM dan tidak kadaluwarsa.
    2. Jika berupa makanan-minuman, pastikan tidak kadaluwarsa dan dalam kondisi bagus/baik.
    3. Jika berupa pakaian, pastikan layak pakai sekalipun mungkin barang bekas. Akan lebih baik jika yang dibagikan adalah pakaian baru, khususnya untuk pakaian dalam dan kaos kaki.
  7. Apabila pelayanan diakonia (kontekstual) berupa kegiatan layanan spesifik, misalnya pengobatan gratis atau layanan cukur rambut gratis, maka pastikan Saudara melibatkan tenaga terlatih dan yang dapat dipertanggungjawabkan keahlian/keterampilannya.
  8. Susunlah kebutuhan dana yang diperlukan untuk acara ini. Pertimbangkan dan putuskanlah sumber pendanaan-nya; apakah swadaya atau lainnya.
    • Jika akan melibatkan donatur, maka proposal perlu disusun dengan baik.
    • Proposal yang akan di ajukan kepada donatur juga agar didoakan, sehingga menjadi alat komunikasi dan dorongan yang menggugah mereka.
  9. Libatkanlah anggota jemaat/COOL dalam kegiatan ini. Dorong dan sosialisasikan pelayanan ini dengan:
    • Mengajarkan bahwa memberi pertolongan kepada sesama berarti juga memberi kepada Tuhan.
    • Mengajarkan bahwa memberi pertolongan tidaklah perlu mengharapkan pujian, penghormatan, balas budi dari mereka yang akan kita layani/tolong.
    • Mengajarkan bahwa memberi layanan/pertolongan janganlah dengan terpaksa, tetapi justru kita harus bersukacita.
    • Mengajarkan bahwa saat kita melayani secara kontekstual, kita sedang melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan itu pasti menyenangkan hati-Nya.
  10. Semua yang terlibat dalam pelayanan ini untuk terus mendoakan dan berpuasa hingga hari pelayanan, karena pelayanan untuk menyatakan kasih Tuhan akan selalu tidak disukai iblis, oleh karena itu kita harus selalu siap sedia untuk peperangan rohani saat melakukan pelayanan ini.

C.2. Pada saat pelaksanaan Pelayanan

  1. Mulai dengan doa bersama.
  2. Lakukanlah pelayanan sebagaimana perencanaan; pastikan setiap orang mendapatkan peran dan tugas dalam pelayanan ini.
  3. Libatkan aparat keamanan dan pemuka masyarakat setempat untuk ikut aktif, khususnya untuk mengatur massa yang datang.
  4. Saat melayani seseorang, dapatkanlah izin untuk melayani atau membantunya, karena tidak semua orang mau diberikan bantuan atau dilayani. Dalam hal memang orang tersebut sebenarnya perlu dibantu tetapi menolak, maka persuasi dari pemuka masyarakat lokal kepada orang tersebut biasanya dapat meluluhkan kekerasan hatinya.
  5. Bila massa yang dilayani cukup banyak, maka pertimbangkan untuk menggunakan sistem kupon agar lebih terkendali dan tidak menjadi chaos.
  6. Saat melayani, berpakaianlah secara sederhana, aksesoris perhiasan yang dikenakan pun tidak berlebihan. Perhatikan pula adat-istiadat atau tata busana yang mungkin berlaku secara spesifik di daerah tersebut.
  7. Di akhir pelayanan, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh aparat pemerintah, keamanan dan pemuka masyarakat lokal yang telah membantu.
    • Bila ada paket bantuan khusus atau kenang-kenangan (gift) untuk mereka, akan sangat baik sekali.
  8. Setelah selesai melakukan pelayanan, berkumpullah bersama untuk berdoa dan mengucap syukur. Lepaskan berkat dan damai sejahtera untuk masyarakat dan wilayah yang telah kita layani.

C.3. Setelah pelayanan selesai dilakukan

  1. Ambillah waktu untuk semua yang terlibat dalam membagikan kesaksian mengenai apa yang mereka alami atau dapatkan selama melakukan pelayanan diakonia (kontekstual) ini.
  2. Jika dibutuhkan, follow up jiwa-jiwa yang mungkin dimenangkan selama proses pelayanan dilakukan.
  3. Tim kecil/panitia menyusun laporan pelaksanaan. Laporan diserahkan kepada gembala gereja dan para donatur (bila ada). Lengkapilah laporan dengan foto-foto sehingga dapat memberikan gambaran yang baik.

D. Tips/kiat

  • Mengenakan seragam saat melakukan pelayanan ini dapat membangkitkan rasa kebersamaan.
  • Siapkan dokumentasi foto dan video.
  • Bila memungkinkan siapkan lagu instrumental rohani dan alat kelengkapan sound system. Lagu instrumental rohani dapat diperdengarkan selama pelayanan di lakukan.
  • Pastikan sosialisasi pelaksanaan telah sampai kepada mereka-mereka yang membutuhkan pelayanan ini. Sosialisasi dapat berupa flyer/spanduk dsb.
  • Libatkan tokoh atau pemuka masyarakat setempat untuk menyebarkan informasi, menggalang warga dan mensosialisasi kegiatan. Cara ini sering kali lebih efektif.
  • Persiapkan alat transportasi yang tepat untuk menuju tempat kegiatan.
  • Apakah mau pelayanan ini mau dilaksanakan secara indoor atau outdoor, perhatikan juga kecenderungan cuaca di lokasi tersebut.

People don't care how much you know,
until they know how much you care.

— John C Maxwell

Sumber