Prayer march (doa keliling) (Pastoral Care Handbook)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Prayer march atau doa keliling adalah salah satu bentuk doa yang dilakukan dengan mengelilingi daerah atau tempat tertentu untuk dimenangkan agar Kerajaan Allah turun di tempat itu.

A. Introduksi

Prayer March atau doa keliling adalah salah satu bentuk doa yang dilakukan dengan mengelilingi daerah atau tempat tertentu untuk dimenangkan agar Kerajaan Allah turun di tempat itu.

Doa keliling juga merupakan kelanjutan dari Kubu Doa yang dilakukan di kelompok sel-kelompok sel (COOL). Dampak dari doa keliling adalah membawa pertumbuhan pada Gereja/COOL lebih cepat, penuaian jiwa-jiwa lebih luar biasa, karena daerah tersebut sudah dibersihkan dari pengaruh kuasa kegelapan.

Doa keliling memiliki kelebihan dibanding dengan doa di tempat, yaitu:

  1. Effective - Langsung kepada sasaran atau daerah tertentu, tidak melebar ke mana-mana.
  2. Flexible - Tidak terpaku pada waktu tertentu, jumlah orang yang terlibat, dan dapat dilakukan baik dengan berjalan kaki, naik motor maupun mobil bahkan pesawat terbang. Yang penting adalah pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan.
  3. Energic - Doa dilakukan di luar ruangan, buka mata, sehingga dapat melihat kondisi lingkungan sehingga doa tidak monoton.

Ada 3 (tiga) aktivitas besar yang dilakukan saat melakukan doa keliling, yaitu:

  • Keluar
  • Bergerak
  • Berbicara kepada Tuhan.

Lebih lanjut mengenai doa keliling dapat mempelajari materi "Basic Prophetic Army".

B. Dasar Firman Tuhan

C. Tindakan

C.1. Persiapan sebelum doa keliling

  1. Tentukan dan doakan daerah yang akan di doakan.
  2. Lakukan pemetaan rohani terhadap :
    1. Fisik
      • Catatlah bangunan yang mewakili daerah tersebut, misalnya: tempat ibadah, bangunan bersejarah, tempat pemerintahan, daerah komersial, dan sebagainya.
      • Tanda-tanda atau marka-marka khusus yang unik di daerah itu, misalnya: patung, tugu dan sebagainya. Ini bisa saja hanya hiasan tetapi juga bisa ada sesuatu yang bersifat roh di baliknya.
    2. Historis
      • Latar belakang atau sejarah daerah sasaran.
      • Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi atas daerah tersebut, baik di masa lalu atau di masa kini.
    3. Rohani
      • Mendapatkan pernyataan Tuhan terhadap tempat- tempat atau benda-benda tertentu yang di temui saat melakukan pemetaan rohani.
  3. Dengan hikmat Tuhan atau menurut agenda dan visi-Nya melalui Gereja, sadari dan pahami maksud diadakannya doa keliling ini.
  4. Periksa kondisi rohani setiap anggota tim yang akan melakukan aktivitas ini.
    • Jaga unity, hati-hati terhadap kerikil-kerikil yang dapat merusak hubungan interpersonal.
    • Jaga respons hati, khususnya di hari-hari menjelang pelaksanaan kegiatan.
    • Jaga kesehatan tubuh-jiwa-roh.
  5. Tentukan 2 (dua) tim yang bertugas:
    • Tim yang akan doa di tempat untuk mendukung mereka yang sedang bertugas doa keliling.
    • Tim yang melakukan doa keliling secara aktual.
  6. Tentukan cara melakukan doa keliling:
    • Apakah dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan (misal: mobil, sepeda, bus, dll.)
  7. Mendoakan rumah, seisi rumah, keluarga dan orang-orang yang dekat dengan kita agar perlindungan Tuhan juga atas mereka, karena doa keliling adalah peperangan rohani.

C.2. Pada saat melakukan doa keliling

  1. Berdoa secara bersama-sama pada hari-H, sebelum doa keliling di lakukan (pertimbangkan apakah perlu juga untuk berpuasa).
  2. Minta kepekaan dari Roh Kudus agar doa keliling tepat sasaran.
  3. Lepaskan berkat atas daerah yang didoakan, juga peperangan rohani sesuai dengan tuntunan Roh Kudus.
  4. Bisa di selang-seling antara doa dan pujian-penyembahan.
  5. Berdoa dalam bahasa roh dan juga bahasa yang dapat dipahami bersama.
  6. Jangan memancing perhatian orang di sekitar dengan kelompok yang terlalu besar; bila berjalan kaki jangan menarik perhatian dengan membawa Alkitab, gitar, bersuara keras, doa teriak-teriak.
  7. Pada saat doa keliling semua yang melakukan harus buka mata, telinga jasmani maupun rohani, untuk mendapat tuntunan dari Roh Kudus.

C.3. Sesudah melakukan doa keliling

  1. Berkumpul bersama-sama untuk saling membagi kesaksian, penglihatan, pewahyuan, impresi dan pesan- pesan yang di berikan Roh Kudus selama pelaksanaan.
  2. Berdoa bersama mengakhiri dan memeteraikan semua doa keliling dan doa-doa yang di doakan.
  3. Berdoa bersama agar perlindungan Tuhan tetap ada pada setiap orang yang terlibat dalam aktivitas ini.
  4. Mencatat dan melaporkan pelaksanaan doa keliling dalam Form Laporan yang di tentukan dan serahkan pada otoritas rohani di atas Saudara (KaBid, KaDep, atau Gembala Jemaat).

D. Tips/kiat

  • Bila menggunakan mobil, dapat membawa gitar/alat musik, Alkitab, buku dan alat tulis untuk mencatat pernyataan yang didapat di dalam doa.
  • Gunakan handphone untuk mengkomunikasikan hal-hal yang perlu didoakan oleh tim yang ada di tempat atau sebaliknya.
  • Bawa minyak urapan, untuk mengurapi daerah yang didoakan jika digerakkan oleh Roh Kudus, dengan bijaksana (jangan menyemprot tempat-tempat yang dianggap sakral dengan minyak secara terbuka).

Sumber