KOM/KOM 100/120.3: Perbedaan antara revisi
k Leo memindahkan halaman Internal:KOM 120.3/Mendengar suara Allah ke KOM 120.3 |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{DISPLAYTITLE: Mendengar suara Allah (KOM 120.3)}} | {{DISPLAYTITLE: Mendengar suara Allah (KOM 120.3)}} | ||
{{KOM100 | | {{KOM100|show02=true}} | ||
{{blockquote/Ayat | {{blockquote/Ayat | ||
| '''''... Dan sesudah itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi keluar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"''''' | | '''''... Dan sesudah itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi keluar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"''''' |
Revisi per 23 September 2024 07.44
... Dan sesudah itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi keluar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
Tujuan
Yoh 10:3-4; Kis 16:9; 9:10-11 Peserta dapat mengenali suara Tuhan dan membedakannya dengan suara sendiri atau suara lainnya.
Mendengar suara Tuhan bukanlah hal yang luar biasa bagi umat-Nya. Tuhan menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada umat-Nya melalui begitu banyak cara yang Dia miliki. Ini bukan tentang kemampuan manusia untuk mendengar suara-Nya, tetapi tentang kehendak Tuhan memperdengarkan suara-Nya, sekalipun kita sedang dalam keadaan berdosa. Adalah tanggung jawab kita untuk melatih kepekaan dalam mendengar suara-Nya.
Contoh: Tuhan berbicara kepada Adam, Kain, Elia, Bileam, Petrus dan lain-lain.
Mengenali suara-suara dalam hati kita
- 1 Kor 2:10-13; Yak 3:14-17 Suara yang berasal dari Tuhan
- Suara kita sendiri
- Suara Iblis
Datangnya dari dalam hati kita, serta sifatnya spontan dan tuntas.
Datangnya dari pikiran, timbulnya setelah melalui proses pemikiran atau perenungan, dan hasilnya perlu dipertimbangkan kembali.
Berasal dari setan dan antek-anteknya. Biasanya suara ini lebih ke arah negatif seperti mengintimidasi, membuat ragu-ragu, dan lain-lain.
Mengenali karakteristik suara Tuhan
- Rom 14:16; Yes 55:5; Ayb 26:13 Gagasan yang datang dari dalam hati
- Gagasan itu sifatnya segar, spontan, tidak analitis
- Gagasan itu ringan dan lembut
- Gagasan itu mengandung pesan khusus, dan pelajaran khusus
- Gagasan itu memiliki kuasa rohani
Seringkali gagasan itu berbeda dengan jalan pikiran kita, bahkan gagasan itu jauh lebih baik dari pikiran kita.
la tidak didahului oleh, atau merupakan hasil analisa pikiran kita.
la datang dalam keadaan sedemikian rupa, sehingga jika hati kita tidak tenang, dengan mudah dapat terabaikan.
Allah tidak pernah berbicara tanpa maksud dan tujuan tertentu bagi hidup kita.
Ketika kita menerima dan melakukannya, ada rasa sukacita dan damai sejahtera yang menyertainya, demikian pula sebaliknya jika kita tidak melakukannya.
Media suara Tuhan
Tuhan menggunakan berbagai-bagai media untuk menyampaikan pesan-Nya. Pesan-pesan-Nya itu merupakan tuntunan, teguran, nasihat, penghiburan, janji-janji, nubuatan, dorongan, dan sebagainya.
- 2 Tim 3:15-16 Firman Tuhan
- Pembacaan Alkitab (pada saat teduh dan sebagainya).
- Mendengar khotbah atau pengajaran yang benar dan Alkitabiah.
- Kis 8:29 Suara dari dalam hati
Roh Kudus berbicara dari dalam hati kita. Suara itu mendatangkan damai sejahtera.
- 1 Sam 3:4; Kis 9:36 Suara yang dapat didengar (audible)
- Dan 10:5-21; 1 Raj 19:5, 7; Luk 1:28-35 Malaikat
- Kis 21:10-11 Kata-kata orang di sekitar kita
- Adanya kata-kata yang sama ditujukan kepada kita oleh beberapa orang secara terpisah.
- Adanya perkataan seseorang yang berupa nasihat, ajaran yang 'menusuk' hati kita.
- Mat 2:13 Mimpi atau penglihatan
- Tidak semua mimpi termasuk dalam bagian ini.
- Mimpi yang sifatnya mendakwa dan tidak mendatangkan damai sejahtera bukan dari Tuhan.
- Kis 10:13 Kejadian-kejadian
- Kej 7 Fenomena alam
- Kis 1:1 Media cetak dan elektronik
- Kis 27:4 Situasi hidup kita
Firman Tuhan adalah satu-satunya sarana suara Tuhan yang tidak bisa salah.
Semua sarana lain harus diuji melalui firman Tuhan.
Tidak semua orang memiliki karunia untuk mendengar dengan cara ini.
Seringkali Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk menyampaikan pesan dan rencana-Nya kepada manusia, baik dalam PL maupun PB.
Perjumpaan Ilahi (antara lain: dengan malaikat, trance: pengalaman di luar tubuh dan lain-lain) adalah salah satu sarana Tuhan mengkomunikasikan kehendak-Nya.
Bencana alam, malapetaka, epidemi sering menyadarkan dan mengingatkan kita kepada Tuhan.
Ada bacaan atau tontonan yang menggoreskan kesan tertentu dalam hati kita.
Persoalan dan masalah yang terjadi merupakan salah satu cara Tuhan berbicara kepada kita.
Penghalang-penghalang dalam mendengar suara Tuhan
- Yeh 12:2; Yes 6:10; Rom 11:8; Luk 10:38-42 Tidak mau mendengar
- Hati yang keras
- Lalai/tidak menyediakan waktu, terlalu sibuk
2 Kor 4:3-4 Tidak percaya
- Yes 59:2 Dosa dan kejahatan
- Mzm 6:8 Kepahitan/
sukar mengampuni - Dan 9:10-11 Setan Iblis akan lakukan segala cara untuk mengalihkan perhatian kita daripada Tuhan.
1 Sam 28:5-7; 15:22-23Sikap hati yang menolak campur tangan Tuhan dalam hidupnya.
Orang Kristen yang sukar mengampuni sesamanya akan sulit pula menerima pengampunan dari Tuhan.
Aktivasi dan proyek ketaatan
- Ambil waktu sekitar 3-5 menit, berdiam diri mendengar pesan Tuhan bagi seorang rekan yang kita doakan. Sampaikan apa yang kita terima dari Tuhan.
- Tuliskan itu dalam buku catatan saat teduh pribadi Anda.
Diskusi
- Berapa orang yang merasa didoakan sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya?
- Berapa orang merasa sulit atau gagal melakukan hal itu, dan apa sebabnya?
Hal yang terbaik dalam hidup ini adalah kasih karunia dari Dia yang dengan tekunnya mengasihi kita.
— Francis Chan
Sumber
- Abraham Lalamentik dan Tim (Jul 2024). "120.3 Mendengar suara Tuhan". Editor Robbyanto Tenggala. KOM Seri 100 Pencari Tuhan (edisi ke-4 E-Book, Jul 2024). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto, Senayan. ISBN 979-3571-16-4.