Mengenal Allah yang benar (KOM 130.1)

Dari GBI Danau Bogor Raya
< KOM‎ | KOM 100
Lompat ke: navigasi, cari

Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

Hosea 6:3

Tujuan

Peserta memahami hakikat dan sifat Allah sehingga dapat menyelaraskan kehidupannya sesuai dengan pemahaman tersebut.

Alkitab menunjukkan kepada kita bahwa Allah itu Roh adanya. Dia esa, sempurna, tidak berubah, serta tidak terbatas dalam pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya, kebaikan dan kemurahan-Nya, kebenaran dan kekudusan-Nya. Di dalam Dia segala sesuatu bersumber, terpelihara, dan berakhir.

Hakikat Allah

  1. Allah adalah Roh Yoh 4:24, 1:18; 2 Kor 3:17a
  2. Dia immaterial, artinya bukan berasal dari benda-benda fisik. Ada makhluk-makhluk rohani lain selain Allah, seperti penghulu malaikat, malaikat, dan makhluk-makhluk surgawi, tetapi mereka terbatas dalam kepribadian, kuasa, dan kehadirannya. Allah adalah Roh yang tidak terbatas.

  3. Allah itu hidup Yos 3:10; 1 Sam 17:26; Mzm 84:3
  4. Dia adalah sumber dari semua yang hidup. "Hidup" di sini juga identik dengan kesadaran diri, berarti bahwa Dia mempunyai unsur berpikir, berencana, bertindak, berkuasa, dan sebagainya.

  5. Allah itu berkepribadian Kej 18:19; 6:6; Mzm 103:8-14; Kel 6:2
  6. Alkitab mengatakan bahwa Allah memiliki ciri-ciri dari kepribadian. Dia memiliki seluruh sisi positif dari semua profil kepribadian yang ada.

  7. Allah itu kekal Kej 21:33; Yes 40:28; Mzm 90:2
  8. Ia tidak memiliki awal dan akhir. Keberadaan-Nya tidak ditopang oleh apapun.

Sifat-sifat Allah

Di bawah ini adalah sifat-sifat Allah berdasarkan pembagian atas sifat-sifat non-moral dan sifat-sifat moral:

  1. SIFAT-SIFAT NON-MORAL
    1. Kel 3:14 Maha Mandiri (Self Existant)
    2. Dia sudah ada sebelum segala sesuatu ada dan keberadaan-Nya tidak perlu ditopang oleh segala sesuatu.

    3. Mzm 139:7-10; Rom 10:6-8 Mahahadir
    4. Dalam bahasa Inggris disebut Omnipresent yang berarti: ada di mana-mana pada saat yang bersamaan.

    5. Yes 46:10; Mzm 147:5 Mahatahu
    6. Dalam bahasa Inggris disebut Omniscient yang berarti: Ia mengetahui segala sesuatu secara langsung, serempak, secara mendalam. Alkitab menyatakan bahwa pemahaman Tuhan itu tidak ada batasnya dan tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya.

    7. Yes 45:11-13; Yer 32:16-44; Kis 4:24-31 Mahakuasa
    8. Dalam bahasa Inggris disebut Omnipotent yang berarti: Dia sanggup melakukan segala sesuatu yang intrinsik positif, yaitu perbuatan yang tidak bertentangan dengan sifat dan hakikat-Nya.

    9. Ibr 13:8 Kekal dan tidak berubah
    10. Dalam bahasa Inggris disebut Immutable yang berarti: tidak ada potensi yang belum terealisasi dalam diri-Nya. Hakikat, sifat-sifat, kesadaran, kasih, dan kehendak Allah tidak akan berubah.

  2. SIFAT-SIFAT MORAL
    1. Im 11:44-45; Yos 24:19; Yes 6:3; 1 Pet 1:15-16; Why 4:8 Kudus
    2. Dia terpisah dari semua dosa dan kejahatan moral. Kekudusan Allah menunjuk kepada kesempurnaan segala sesuatu di dalam diri-Nya.

      • Di dalam Perjanjian Lama, Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang kudus.
      • Di dalam Perjanjian Baru, kekudusan menjadi penekanan yang sangat penting.
    3. Ul 32:3-4; 1 Taw 12:6; Ezr 9:15; Yoh 17:3; 2 Tim 4:8 Benar dan adil
    4. Dialah satu-satunya Allah yang benar, sebab Dia adalah sumber kebenaran. Keadilan-Nya dinyatakan dengan menghukum orang berdosa dan memberi upah bagi yang setia.

    5. Kasih 1 Yoh 4:8, 16; 2 Kor 13:11
    6. Alkitab memberi kesaksian bahwa Allah itu adalah kasih. Dia adalah sumber kasih.

    Ketritunggalan Allah

    Ajaran tentang trinitas atau ketritunggalan bukanlah suatu kebenaran yang diperoleh melalui akal budi, suatu kebenaran yang dapat diketahui melalui pernyataan atau pewahyuan.

    1. Kata "Tritunggal" tidak ada di dalam Alkitab
    2. Kata "Tritunggal" (bahasa Indonesia) atau "Trinity" (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Latin "Trinitas" yang mengandung arti the number three, a triad, tri. Kata Trinitas merupakan gabungan dari kata sifat trinus (three each, threefold, triple) dan unitas (dari unus atau one).

    3. Konsep Tritunggal sangat Alkitabiah
      1. Kej 1:1 Elohim adalah bentuk jamak dari El, hal ini memberi pengertian 'lebih dari satu'.

      2. Kej 1:28; 3:22; 11:7 Penggunaan kata "KITA" dalam penciptaan manusia.

      3. Yes 6:1 Roh Tuhan (Roh Kudus), ada pada-Ku (Anak) oleh karena Tuhan (Bapa).

      4. Mat 3:16-17 Suara Bapa di Sorga, kehadiran Anak Allah di Sungai Yordan, dan Roh Kudus turun seperti burung merpati, dalam peristiwa Yesus dibaptis.

      5. Mat 28:19; 1 Yoh 5:7 Kesetaraan dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus dalam Amanat Agung dan Kesaksian di Sorga.

      Konsep Tritunggal disaksikan dengan jelas dalam Alkitab. Bapa-bapa Gereja hanyalah menerima dan mengakuinya. Konsep Trinitas pertama kali disampaikan oleh Bapa Gereja bernama Tertulianus dalam sebuah Konsili di Nicea tahun 325 masehi.

    Pemahaman yang benar tentang konsep Tritunggal

    1. Ul 6:4; Mrk 12:29; 1 Kor 8:4 Allah itu esa dalam hakikat-Nya
    2. Alkitab menyatakan Allah itu Esa. Kekristenan percaya akan monoteisme (percaya kepada satu Allah), bukan politeisme (percaya banyak ilah).

    3. Allah yang esa itu memiliki tiga pribadi
    4. Ketiga Pribadi tersebut dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.

      Bapa bukanlah Anak dan Roh Kudus. Anak bukanlah Bapa dan Roh Kudus dan Roh Kudus bukanlah Anak dan Bapa. Namun ketiganya adalah esa.

    5. Ketiga pribadi itu sama kekal dan sederajat
      • Bapa sederajat dengan Anak dan Roh Kudus.
      • Anak sederajat dengan Bapa dan Roh Kudus.
      • Roh Kudus sederajat dengan Bapa dan Anak.

    Pemahaman akan konsep Tritunggal ini secara sederhana dapat digambarkan dengan diagram berikut di bawah ini. Sekalipun tidak sempurna namun sejauh ini yang paling mendekati dengan pemahaman yang benar akan Tritunggal:

    Diagram Tritunggal.jpg

    TRITUNGGAL ADALAH ALLAH YANG ESA, YANG MEMILIKI TIGA PRIBADI (BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) YANG SAMA KEKAL DAN SEDERAJAT (SATU HAKIKAT), YANG DAPAT DIBEDAKAN NAMUN TIDAK DAPAT DIPISAHKAN.

    Pemahaman yang salah tentang konsep Tritunggal

    Ajaran-ajaran bidat (sesat) yang kita tolak sehubungan dengan pemahaman Tritunggal yang menyimpang/keliru antara lain:

    1. Triteisme
    2. Aliran ini mengajarkan bahwa ada tiga Allah yang benar-benar terpisah satu dengan yang lain. Ini sebetulnya adalah salah satu bentuk politeisme. Tritunggal bukanlah Triteisme.

    3. Subordinasionisme/Arianisme
    4. Aliran ini menyatakan Anak lebih rendah dari Bapa. Arius mengatakan bahwa hanya Bapa yang kekal, sedangkan Yesus diperanakkan/diciptakan oleh Allah Bapa pada suatu ketika, sehingga lebih rendah derajatnya daripada Bapa.

    5. Modalisme/Sabelianisme
    6. Aliran ini memahami Allah hanya satu pribadi dengan tiga moda/bentuk/manifestasi yang berbeda. Allah suatu saat muncul sebagai Bapa, suatu saat sebagai Anak, suatu saat sebagai Roh Kudus.

    Dampak pemahaman yang salah tentang Tritunggal

    Pemahaman yang salah tentang Tritunggal akan berpengaruh terhadap pengenalan akan Allah dan konsep keselamatan kita karena alasan berikut:

    1. Karakter TUHAN menjadi tidak berarti
    2. Karakter Allah yaitu Kudus, Benar dan Adil.

      ‘Kasih’ menjadi tidak ada artinya tanpa keberadaan Tritunggal.

      'Kudus' membutuhkan suatu keterpisahan/keunikan.

      'Adil' membutuhkan persekutuan/kesetaraan yang kekal.

      'Kasih' membutuhkan subyek pemberi dan penerima.

    3. Jika Yesus lebih rendah dari Bapa, maka keselamatan kita tidak sempurna
    4. Karena dengan demikian “Yesus” tidak bisa menjawab doa dan tidak boleh disembah. Kasih TUHAN lemah karena bukan dari Dia, tetapi dari ciptaan dan ciptaan tidak dapat menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.

    5. Jika Roh Kudus lebih rendah dari Bapa, pengudusan kita tidak akan bisa terlaksana sempurna
    6. “Roh Kudus” tidak mungkin memimpin, memperbaharui dan menguduskan hidup kita, karena itu adalah bagiannya TUHAN.

    7. Meletakkan keselamatan dalam posisi bahaya
    8. Karena berarti:
      1. Tidak percaya kepada hakikat dan karakter Allah.
      2. Mengandalkan makhluk ciptaan dan bukannya Allah sendiri untuk memperoleh keselamatan.
      3. Keselamatan datangnya dari tindakan manusia sendiri (salvation by works) dan bukan karena kasih karunia Allah (salvation by grace) yang kita terima dengan iman.

    Nama dan sebutan Allah

    Bangsa Israel memanggil nama Allah dengan berbagai sebutan, sesuai dengan karakter Allah, juga sesuai dengan perbuatan yang dilakukan-Nya bagi manusia (terutama bagi orang percaya).

    1. BAPA
    2. Dalam Perjanjian Lama, peran Bapa sangat terlihat nyata. Orang Israel memanggil nama Allah dengan berbagai sebutan.

      1. Nama-nama-Nya:
        1. Kel 3:13-14 YHWH/Yahweh (LORD/TUHAN)

          "AKU adalah AKU"

          Maksudnya Allah menyatakan bahwa Dia adalah pribadi yang ada dengan sendirinya dan keberadaan-Nya tidak bergantung kepada apapun. Nama ini menunjuk kepada hakikat Allah yang aktif dan dinamis.

        2. Kel 4:10-12 Adonai (Lord/Tuhan)
        3. Adonai artinya Tuan dari seorang hamba.

          Musa memanggil Allah dengan sebutan ini, karena salah satu dari Sepuluh Perintah berbunyi: Jangan menyebut nama Tuhanmu dengan sembarangan.

        4. Yes 54:5 Elohim (God/Allah)
          • Elohim adalah bentuk jamak daripada EL yang artinya: Dia Yang Maha Perkasa.
          • Yer 32:37 Elohim dipakai untuk menggambarkan Dia sebagai “Allah seluruh bumi dan segala makhluk”.
      2. Dia dikenal karena:
        1. Keperkasaan-Nya
          • Kej 17:1 El Shaddai, artinya Allah yang Mahakuasa
          • Yes 9:5 El Gibbor, artinya Allah yang Perkasa
          • Kel 17:15 Yehovah Nissi, artinya Tuhan adalah Panji-Panjiku
        2. Kasih-Nya
          • Kel 17:6-7 Yehovah Yireh, artinya Tuhan yang menyediakan
          • Kel 15:26 Yehovah Rapha, artinya Tuhan yang menyembuhkan
          • Hak 6:24 Yehovah Shalom, artinya Tuhan itu keselamatan, juga: Tuhan adalah damai sejahtera
          • Yeh 48:35 Yehovah Shammah, artinya Tuhan hadir
          • Mzm 23:1 Yehovah Roi, artinya Tuhan adalah Gembalaku
        3. Kebenaran dan keadilan-Nya
          • Yer 23:6 Yehovah Tsidkenu, artinya "Tuhan keadilan kita" atau "Tuhan adalah kebenaran kami"
          • Mzm 7:12 Yehovah Shaphat, artinya "Tuhanlah hakim"
          • Kel 31:3; Im 20:8 Yehovah Makkaddesh, artinya "Tuhan yang menguduskan"
    3. YESUS KRISTUS
    4. Allah menyatakan diri-Nya dalam Perjanjian Baru di dalam pribadi Yesus Kristus. Dia dikenal sebagai:
      1. Mat 2:4; 16:15-17 Mesias
      1. Yes 60:16; Luk 1:47 Juruselamat
      1. Yoh 1:29; Why 5:12 Anak Domba Allah
      1. Yes 9:6; 1 Tes 5:23 Penasihat Ajaib, Raja Damai
      1. Mat 1:23 Immanuel
      1. Mat 1:22; 5:19, 33; Luk 1:6, 28; Ibr 8:2 Kurios
      1. 1 Tim 6:15; Why 17:14; 19:6; 20:4 Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan
      1. Why 5:5 Singa dari Yehuda
    5. ROH KUDUS
    6. Roh Kudus adalah salah satu dari tiga pribadi Tritunggal Allah yang kekal, dan Dia disebut Roh Allah dan Roh Tuhan.

      Dalam zaman anugerah atau disebut juga zaman Gereja (setelah peristiwa Pentakosta) peran Roh Kudus terlihat secara nyata.

      Roh Kudus dikenal juga dengan sebutan:

      1. Yoh 14:16 Roh Penolong
      2. Yoh 14:26 Roh Penghibur
      3. Yoh 14:17; 15:26 Roh Kebenaran
      4. 1 Pet 4:14 Roh Kemuliaan
      5. Rom 8:2 Roh Kehidupan
      6. Ibr 10:29 Roh Kasih Karunia
      7. Rom 8:9 Roh Kristus

Diskusi

  1. Apa manfaatnya kita mengetahui nama-nama dan gelar-gelar Allah?
  2. Apa manfaatnya kita memahami Tritunggal dengan benar?
  3. Bagaimana menerapkan pengertian tentang hal tersebut di atas dalam kehidupan kita?

Proyek Ketaatan

Tuliskan kisah tentang gelar-gelar Allah dan fungsi-fungsi Roh Kudus yang telah menjadi pengalaman hidup kita.

Umatku binasa karena tidak mengenal Allah.

Hosea 4:6a

"Teologi adalah praktikal... apalagi pada zaman ini. Jika Anda tidak mendengarkan Teologi, bukan berarti Anda tidak memiliki pandangan apa-apa tentang Allah. Itu berarti Anda sudah memiliki ide-ide yang kacau, salah, dan kadaluarsa tentang Allah."

— CS Lewis dalam Mere Christianity

Sumber

  • Abraham Lalamentik dan Tim (Juli 2024). "130.1 Mengenal Allah yang benar". Editor Robbyanto Tenggala. The Seeker (edisi ke-4 (ebook)). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-16-4.