Diklat COOL/PasCa/14: Perbedaan antara revisi
k (typo) |
k (upd) |
||
Baris 71: | Baris 71: | ||
#* Badannya semakin kurus | #* Badannya semakin kurus | ||
#* Hilang konsentrasi | #* Hilang konsentrasi | ||
#* Rentan pada penyakit yang menyerang daya tahan tubuh seperti paru-paru, | #* Rentan pada penyakit yang menyerang daya tahan tubuh seperti paru-paru, hepatitis, TBC, HIV | ||
# <p>Kebanyakan tidur.</p> | # <p>Kebanyakan tidur.</p> | ||
# Mulai memiliki anggaran yang semakin besar. | # Mulai memiliki anggaran yang semakin besar. |
Revisi per 29 Oktober 2022 15.27
- Kode etik pelayanan
- Prayer march/doa keliling
- Mengatasi hutang
- Melayani orang sakit
- Pemberkatan rumah/tempat usaha
- Pelayanan pelepasan
- Melayani orang yang di penjara
- Penumpangan tangan/pengurapan
- Mengatasi perselingkuhan
- Retret/gathering
- Perayaan ulang tahun
- Pelayanan diakonia (kontekstual)
- Ibadah penghiburan dan pemakaman
- Narkoba
- Berpacaran (dating)
- Pelayanan kesembuhan KKR (Counselor)
- LGBTI
- Memimpin pujian dan penyembahan
Penyalahgunaan narkotik dan Obat-obatan, atau umum disebut dengan narkoba, adalah suatu permasalahan yang umumnya melanda daerah-daerah/kota-kota besar.
A. Introduksi
Penyalahgunaan narkotik dan Obat-obatan, atau umum disebut dengan narkoba, adalah suatu permasalahan yang umumnya melanda daerah-daerah/kota-kota besar. Jika dahulu sering di pandang sebagai problematika generasi muda, maka sekarang narkoba menjadi masalah yang sudah menyentuh seluruh generasi, bahkan dari segi wilayah juga sudah mulai merebak ke pelosok-pelosok.
Pelayanan terhadap orang-orang yang menyalahgunakan narkoba memerlukan durasi lama dan komitmen yang lebih dari seorang Pelayan Jemaat. Seseorang yang jatuh dalam masalah narkoba harus di tolong dalam 2 (dua) sisi, yaitu:
- Penyelesaian terhadap ketergantungan narkotik dan obat-obatan-nya itu sendiri.
- Penyelesaian terhadap faktor-faktor atau latar belakang yang memicu penyalahgunaan narkoba.
Itulah sebabnya, pelayanan terhadap orang-orang yang jatuh dalam narkoba merupakan gabungan dari beberapa penanganan. Bahkan bisa saja melibatkan banyak unsur, orang dan pihak. Saudara perlu memahami banyak hal jika ingin terjun lebih lagi dalam pelayanan ini.
A.1. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam masalah narkoba
- Problem saat dibesarkan.
- Tertolak
- Sikap orang tua/keluarga yang menyakiti hati
- Terlalu dimanja
Pandangan/gambar diri yang salah, entah karena orang lain atau cara dia memandang dirinya sendiri.
- Tekanan hidup.
- Dunia mendesak untuk kita sama dengan dunia
- Tuntutan keluarga tentang sekolah, pekerjaan, dan lain-lain
- Tuntutan menjadi super, dan lain-lain
- Teladan yang keliru.
- Keluarga
- Di sekolah/kampus/kantor
- Lingkungan pergaulan yang negatif
- Tidak memiliki tujuan atau arah hidup:
- Arti hidup
- Sasaran/goal
- Keinginan.
- Jika miskin, mimpi ingin menjadi kaya, ingin fly
- Jika kaya, lupa akan Tuhan, uang digunakan untuk membeli obat-obatan
- Ingin coba-coba
A.2. Ciri-ciri atau tanda-tanda seseorang yang jatuh dalam masalah narkoba
Perubahan dapat terjadi secara bertahap dan kadang-kadang jika tidak diperhatikan tak tampak dengan jelas. Oleh karena itu, kenalilah gejala sedini mungkin. Gejala-gejala umumnya adalah sebagai berikut:
- Perubahan penampilan/pembawaan.
- Ceria menjadi sedih, pendiam, murung
- Tadinya dekat dengan keluarga menjadi suka menyendiri, suka diam di kamar
- Perubahan sahabat/pergaulan.
- Karena ada perubahan hal-hal yang sedang diminatinya
- Teman-teman baik ditinggalkan, mendekati teman-teman yang buruk atau malah tidak ada teman sama sekali
- Nilai di sekolah berubah/prestasi kerja menurun.
- Nilai biru menjadi merah
- Tidak ada kerinduan untuk sekolah/bekerja
- Prestasi menurun
- Kebiasaan normal menjadi tidak normal.
- Malam hari biasanya tidur menjadi bangun
- Siang hari menjadi waktu tidur
- Malas mandi
- Perubahan sikap.
- Banyak ngomong menjadi pendiam
- Introvert menjadi extrovert, dan sebaliknya
- Cenderung pemarah
- Pemberontak.
- Jika dikatakan jangan, justru malah dilakukan
- Nasihat/teguran apapun dipandang sebagai "tekanan" dan "serangan" atas dirinya
- Perubahan kepribadian.
- Sabar menjadi tidak sabar; ganas
- Seluruh kepribadian berubah
Pandangannya kosong, telat dalam berpikir.
- Tidak stabil.
- Tidak konsisten keputusan dan jawabannya
- Suka berdusta (mahir berbohong)
- Kesehatan semakin berkurang.
- Matanya cekung
- Badannya semakin kurus
- Hilang konsentrasi
- Rentan pada penyakit yang menyerang daya tahan tubuh seperti paru-paru, hepatitis, TBC, HIV
Kebanyakan tidur.
- Mulai memiliki anggaran yang semakin besar.
- Membutuhkan uang untuk membeli narkoba.
- Tidak ragu untuk mencuri uang dari keluarga.
- Kadang sampai menjual barang-barang pribadi atau orang lain untuk mendapatkan uang.
A.3. Ciri-ciri atau tanda-tanda seseorang yang jatuh dalam masalah narkoba
- Putau
- Sebenarnya minuman khas China yang mengandung alkohol
- Heroin berkualitas rendah: kualitas 4 dan 6 (ampas heroin)
- Efek si pemakai: kenikmatan luar biasa
- Ciri-ciri sakau (sakit karena ketagihan): tulang dan sendi terasa ngilu, mata berair, kepala pening, suka marah-marah, diare, keluar keringat dingin, badan sangat gemetar.
- Shabu-shabu
- Bentuk seperti bumbu masak, kristal kecil, berwarna putih, tidak berbau
- Turunan amfetamin
- Efeknya adalah mempengaruhi fungsi syaraf otak sehingga: lebih aktif, banyak ide, tidak merasa lelah walau sudah bekerja lama, tidak lapar, tiba-tiba punya rasa percaya diri yang besar.
- Akibat dari pemakaian shabu-shabu: merusak syaraf otak, sering mengalami halusinasi bahkan paranoid, merusak hati, detak jantung tidak teratur, stroke
- Kalau penggunaan shabu-shabu dihentikan tanpa penanganan medis yang sesuai, maka penderita akan mengalami: gelisah, depresi, halusinasi, paranoid, suhu badan naik, kejang-kejang, keluar keringat dingin, gemetar, sering pilek.
- Ekstasi
- Oleh pemakai sering disebut speed, ineks
- Turunan amfetamin
- Paling responsif terhadap syaraf
- Efek setelah minum: merasa percaya diri, gembira dan riang, bila dengar beat house music tak berhenti bergoyang (tripping)
- Kalau penggunaan ekstasi diputuskan tanpa penanganan medis yang sesuai, maka penderita akan mengalami: amat lelah, tidur panjang, depresi berat, gemetar, tidak dapat tidur, halusinasi, muntah, kejang, diare.
- Ganja (tetrahydrocannabinol)
- Daunnya berbentuk seperti tapak tangan.
- Anak Jakarta kerap menyebut pemakaiannya sebagai cimeng/gele.
- Di kalangan pecandu disebut juga grass, mariyuana, has/hashish.
- Penggunaannya: dicampur rokok atau dilinting dan diisap seperti merokok dan umumnya dipakai sama-sama oleh beberapa orang.
- Efek setelah mengisap: gembira.
- Bila tidak memakai, orang tersebut dapat meminta yang lebih banyak atau lari ke ekstasi.
B. Dasar Firman Tuhan
C. Tindakan
Prinsip-prinsip yang dapat membantu kita menolong orang-orang yang terikat dengan narkoba:
Ia harus mengakui dan menyadari bahwa ia tidak punya kuasa lagi dan memerlukan Tuhan.
- Dia harus menyadari bahwa dia memiliki kekosongan dan kehampaan.
- Setiap manusia memiliki kekosongan yang hanya dapat dipuaskan oleh Tuhan Yesus.
- Banyak orang mengisi kekosongan tersebut dengan aktivitas, kegiatan diskotek, narkoba, dan lain-lain. Ini hanya bersifat sementara.
- Oleh karena itu harus mengisi kekosongan dengan menerima kasih Yesus di dalam hidupnya.
Narkoba memiliki pengaruh yang mengikat, yang membuat orang itu merasa sangat membutuhkan narkoba untuk melangsungkan kehidupannya. Karenanya, setiap orang yang terikat dengan narkoba harus mengakui dosa dan minta ampun kepada Tuhan serta rindu didoakan secara bertahap untuk ‘pelepasan’ untuk melepaskan ikatan-ikatan yang ada. Contoh ikatan-ikatan: dusta, penyakit, bunuh diri, dan lain-lain.
Jika diperlukan, lakukan pelayanan Pelepasan (lebih lanjut lihat bagian "Pelayanan Pelepasan" pada buku pedoman ini).
Setiap latar belakang yang menyebabkan ia terlibat dan jatuh, mungkin masalah keluarga, tertolak dan sebagainya, harus dipulihkan dengan melakukan konseling keluarga dan doa pemulihan.
Ia harus mengisi kehidupannya yang baru dengan Firman Tuhan, pengajaran-pengajaran dan aktivitas-aktivitas, agar imannya dibangun dan ia dapat berubah dalam pola hidupnya dan menghilangkan ‘sugesti’ yang masih mengganggunya.
Jangan membiarkan dirinya menganggur atau tanpa aktivitas (Mazmur 116:9-11).
Sebaiknya ia dijauhkan dari lingkungan dan teman-teman yang berpengaruh dan dapat membuatnya jatuh kembali. Karena pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik (1 Korintus 15:33). Masukkan dia dalam keluarga rohani seperti COOL, agar terus dapat berakar dan bertumbuh makin dewasa secara mental dan rohani.
Jika kita melihat kebutuhan untuk dapat dipulihkan secara total, ia dapat mengikuti program-program rehabilitasi lanjutan.
- Apabila ingin memilih rumah rehabilitasi, ciri-ciri rumah rehabilitasi yang baik adalah sebagai berikut:
- Memiliki dasar bahwa Yesus adalah yang utama dan yang menyembuhkan.
- Mengarahkan korban narkoba untuk mengenal Yesus dan mengarahkan hidupnya kepada Yesus.
- Memiliki program yang jelas mengenai pembinaan rohani dan banyak kegiatan/aktivitas di rumah rehabilitasi.
- Yang melayani adalah orang-orang yang takut akan Tuhan.
D. Tips/kiat
- Jika memungkinkan, lakukan juga pelayanan untuk setiap akar dari permasalahan yang mendorong orang ini menggunakan narkoba sebagai pelarian dia dari masalah-masalah tersebut.
- Berikan Alkitab dan tuntunan renungan/saat teduh yang dapat dia gunakan secara pribadi, agar hati dan pikirannya dikuasai oleh Firman Allah.
Sumber
- Pdt Henky Pesulima dan Tim (2021) [2009]. "Narkoba". Editor Pdt Chris Silitonga. Pastoral Care (edisi ke-3). Jakarta: Divisi Pengajaran GBI Jalan Jendral Gatot Subroto.