Tertanam dalam gereja lokal (KOM 120.4)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Gereja lokal sangatlah penting bagi perjalanan rohani setiap orang percaya.

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. (Ibrani 10:25)

Manusia adalah makhluk sosial, artinya tidak dapat hidup sendiri. Berkomunitas merupakan suatu kebutuhan dan gaya hidup. Setelah seseorang menjadi Kristen, ia harus menemukan sebuah komunitas Kristen bagi dirinya, tempat ia dapat memiliki persekutuan, perlindungan, dan pertumbuhan rohani.

Manfaat gereja lokal

  1. Bagian dari Tubuh Kristus
  2. Kristus adalah Kepala Gereja, dan Gereja-Nya adalah Tubuh Kristus. Di luar itu, kita adalah seorang penonton, pengamat, penggembira yang tidak beroleh bagian apa-apa dalam pergerakan Tubuh Kristus.
  3. Menahan kita dari kemunduran
  4. Kita memiliki sahabat-sahabat rohani yang selalu siap dan tersedia bagi kita dalam masa-masa kelemahan dan keinginan untuk mundur.
  5. Keluar dari isolasi
  6. "Memiliki" gereja lokal artinya menjadi bagian dari sebuah komunitas rohani, sehingga sama seperti secara jasmani kita memiliki komunitas, demikian juga secara rohani kita mempunyainya.
  7. Latihan bagi otot rohani kita
  8. Sebagai bagian dari sebuah gereja lokal, kita memiliki hak dan kewajiban. Kewajiban-kewajiban itu sekaligus berfungsi sebagai latihan bagi kerohanian kita supaya bertumbuh menjadi semakin kuat.
  9. Identitas Kekristenan kita
  10. Menjadi orang Kristen tanpa 'mempunyai' gereja lokal, sama buruknya seperti tidak memiliki kewarganegaraan, atau menjadi warga negara tanpa memiliki KTP!

Kriteria gereja lokal yang sehat

  1. Pengajaran yang sehat (Efesus 2:20)
  2. Penatalayanan yang baik (Efesus 4:11-16)
  3. Pelayanan Penginjilan (Kisah 8:4)
  4. Pelayanan Diakonia (Kisah 6:1-4)
  5. Penggembalaan yang baik (1 Petrus 5:1-4)
  6. Visi dan misi yang jelas (Amsal 29:18)
  7. Persekutuan yang dinamis (Kisah 2:42)
  8. Ibadah yang hidup (2 Tawarikh 5:13; Efesus 5:19)

Hak anggota gereja lokal

  1. Mengalami pelayanan penggembalaan dan pemuridan
  2. Mengikuti program-program yang relevan
  3. Bertumbuh dalam pelayanan pekerjaan Tuhan
  4. Menerima pelayanan diakonia sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat

Komitmen terhadap gereja lokal

  1. Tekun dan setia mengikuti ibadah
  2. Mengambil bagian dalam pelayanan
  3. Mendukung visi dan misi gereja
  4. Menundukkan diri di bawah otoritas/pemimpin yang ada
  5. Membawa persembahan persepuluhan

Lima lingkaran komitmen dalam sebuah gereja lokal

  1. Community/Masyarakat
  2. Mereka adalah orang-orang yang belum terhisap dalam gereja lokal, mungkin belum percaya, atau sudah beragama tapi di luar Kristus. Komunitas ini sangat majemuk.
  3. Crowd/Pengunjung
  4. Mereka mengunjungi gereja yang mereka sukai, pada waktu yang mereka kehendaki, dan tidak terikat kepada gereja manapun. Mereka adalah tamu di gereja lokal kita.
  5. Congregation/Anggota Tetap
  6. Mereka adalah orang-orang yang sudah menjadi pengunjung tetap, menetapkan pilihan, dan mendaftarkan diri sebagai anggota yang terdaftar.
  7. Committed/Jemaat yang bertumbuh
  8. Orang-orang yang setelah berkomitmen untuk menjadi jemaat tetap, lalu bertekad untuk terus bertumbuh dengan mengikuti berbagai program pembinaan dalam gereja lokal.
  9. Core/Pelayan Jemaat
  10. Jemaat tetap yang sudah bertumbuh dalam kedewasaan rohaninya, berkomitmen untuk melayani Tuhan dalam lingkungan gereja lokalnya.

Diskusi

Di mana posisi kita dalam lima lingkaran komitmen tersebut? Mengapa?

Proyek ketaatan

Apakah penghalang terbesar untuk masuk dalam lingkaran komitmen berikutnya dan apa langkah Anda untuk mengatasi halangan tersebut?

Anekdot

Ayam dan Babi

Suatu pagi, seekor ayam sedang berjalan-jalan dan bercakap-cakap dengan seekor bagi.
Si Babi: "Makan apa kita pagi ini?"
Si Ayam: "Bagaimana kalau roti telur dengan ham?"
Si Babi: "Oh jangan ham!"
Si Ayam: "Kenapa tidak? Saya menyumbang telur, dan kamu tinggal menyumbang hamnya!"
Si Babi: "Bagimu itu sekedar sumbangan, tapi bagiku, itu soal hidup dan mati."