Mengenal Allah yang benar (KOM 130.1)
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
Tujuan
Peserta memahami hakikat dan sifat Allah sehingga dapat menyelaraskan kehidupannya sesuai dengan pemahaman tersebut.
Alkitab menunjukkan kepada kita bahwa Allah itu Roh adanya. Dia esa, sempurna, tidak berubah, serta tidak terbatas dalam pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya, kebaikan dan kemurahan-Nya, kebenaran dan kekudusan-Nya. Di dalam Dia segala sesuatu bersumber, terpelihara, dan berakhir.
Hakikat Allah
- Allah adalah Roh Yoh 4:24, 1:18; 2 Kor 3:17a
- Allah itu hidup Yos 3:10; 1 Sam 17:26; Mzm 84:3
- Allah itu berkepribadian Kej 18:19; 6:6; Mzm 103:8-14; Kel 6:2
- Allah itu kekal Kej 21:33; Yes 40:28; Mzm 90:2
Dia immaterial, artinya bukan berasal dari benda-benda fisik. Ada makhluk-makhluk rohani lain selain Allah, seperti penghulu malaikat, malaikat, dan makhluk-makhluk surgawi, tetapi mereka terbatas dalam kepribadian, kuasa, dan kehadirannya. Allah adalah Roh yang tidak terbatas.
Dia adalah sumber dari semua yang hidup. "Hidup" di sini juga identik dengan kesadaran diri, berarti bahwa Dia mempunyai unsur berpikir, berencana, bertindak, berkuasa, dan sebagainya.
Alkitab mengatakan bahwa Allah memiliki ciri-ciri dari kepribadian. Dia memiliki seluruh sisi positif dari semua profil kepribadian yang ada.
Ia tidak memiliki awal dan akhir. Keberadaan-Nya tidak ditopang oleh apapun.
Sifat-sifat Allah
Di bawah ini adalah sifat-sifat Allah berdasarkan pembagian atas sifat-sifat non-moral dan sifat-sifat moral:
- SIFAT-SIFAT NON-MORAL
- Kel 3:14 Maha Mandiri (Self Existant)
- Mzm 139:7-10; Rom 10:6-8 Mahahadir
- Yes 46:10; Mzm 147:5 Mahatahu
- Yes 45:11-13; Yer 32:16-44; Kis 4:24-31 Mahakuasa
- Ibr 13:8 Kekal dan tidak berubah
- SIFAT-SIFAT MORAL
- Im 11:44-45; Yos 24:19; Yes 6:3; 1 Pet 1:15-16; Why 4:8 Kudus
- Di dalam Perjanjian Lama, Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang kudus.
- Di dalam Perjanjian Baru, kekudusan menjadi penekanan yang sangat penting.
- Ul 32:3-4; 1 Taw 12:6; Ezr 9:15; Yoh 17:3; 2 Tim 4:8 Benar dan adil
- Kasih 1 Yoh 4:8, 16; 2 Kor 13:11
- Kata "Tritunggal" tidak ada di dalam Alkitab
- Konsep Tritunggal sangat Alkitabiah
Kej 1:1 Elohim adalah bentuk jamak dari El, hal ini memberi pengertian 'lebih dari satu'.
Kej 1:28; 3:22; 11:7 Penggunaan kata "KITA" dalam penciptaan manusia.
Yes 6:1 Roh Tuhan (Roh Kudus), ada pada-Ku (Anak) oleh karena Tuhan (Bapa).
Mat 3:16-17 Suara Bapa di Sorga, kehadiran Anak Allah di Sungai Yordan, dan Roh Kudus turun seperti burung merpati, dalam peristiwa Yesus dibaptis.
Mat 28:19; 1 Yoh 5:7 Kesetaraan dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus dalam Amanat Agung dan Kesaksian di Sorga.
- Ul 6:4; Mrk 12:29; 1 Kor 8:4 Allah itu esa dalam hakikat-Nya
- Allah yang esa itu memiliki tiga pribadi
- Ketiga pribadi itu sama kekal dan sederajat
- Bapa sederajat dengan Anak dan Roh Kudus.
- Anak sederajat dengan Bapa dan Roh Kudus.
- Roh Kudus sederajat dengan Bapa dan Anak.
- Triteisme
- Subordinasionisme/Arianisme
- Modalisme/Sabelianisme
- Karakter TUHAN menjadi tidak berarti
- Jika Yesus lebih rendah dari Bapa, maka keselamatan kita tidak sempurna
- Jika Roh Kudus lebih rendah dari Bapa, pengudusan kita tidak akan bisa terlaksana sempurna
- Meletakkan keselamatan dalam posisi bahaya Karena berarti:
- Tidak percaya kepada hakikat dan karakter Allah.
- Mengandalkan makhluk ciptaan dan bukannya Allah sendiri untuk memperoleh keselamatan.
- Keselamatan datangnya dari tindakan manusia sendiri (salvation by works) dan bukan karena kasih karunia Allah (salvation by grace) yang kita terima dengan iman.
- YHWH/Yahweh (LORD/TUHAN) Keluaran 3:13-14
- Adonai (Lord/Tuhan) Keluaran 4:10-12
- Elohim (God/Allah) Yesaya 54:5; Yeremia 32:37
- Keperkasaan-Nya Kejadian 17:1; Yesaya 9:5; Keluaran 17:15
- El Shaddai, artinya Allah yang Mahakuasa
- El Gibbor, artinya Allah yang Perkasa
- Yehovah Nissi, artinya Tuhan adalah Panji-Panjiku
- Kasih-Nya Keluaran 17:6-7; Keluaran 15:26; Hakim 6:24; Yehezkiel 48:35; Mazmur 23:1
- Yehovah Yireh, artinya Tuhan yang menyediakan
- Yehovah Rapha, artinya Tuhan yang menyembuhkan
- Yehovah Shalom, artinya Tuhan itu keselamatan, juga Tuhan adalah damai sejahtera
- Yehovah Shammah, artinya Tuhan hadir
- Yehovah Roi, artinya Tuhan adalah Gembalaku
- Kebenaran dan keadilan-Nya Mazmur 29:2; Mazmur 7:12; Keluaran 31:13; Imamat 20:8
- Yehovah Tsidkenu, artinya "Tuhan keadilan kita" atau "Tuhan adalah kebenaran kami"
- Yehovah Shaphat, artinya "Tuhanlah hakim"
- Yehovah Makkaddesh, artinya "Tuhan yang menguduskan"
- Juruselamat Yesaya 60:16; Lukas 1:47 Karena karya-Nya sebagai penyelamat seisi dunia dari maut akibat dosa.
- Anak Domba Allah Yohanes 1:29; Wahyu 5:12 Karena telah mengorbankan diri-Nya sebagai korban pendamaian bagi dosa-dosa kita.
- Penasihat Ajaib, Raja Damai Yesaya 9:6; 1 Tesalonika 5:23 Akibat dosa, manusia terpisah dari Tuhan. Hasil dari misi-Nya di bumi adalah mendamaikan manusia dengan Tuhan.
- Immanuel Matius 1:23 Dia adalah Allah yang menyertai umat-Nya.
- Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan 1 Timotius 6:15; Wahyu 17:14, 19:6, 20:4 Dia adalah Raja artinya Dia yang memerintah (atas raja-raja).
- Singa dari Yehuda Wahyu 5:5 Dia adalah Allah yang telah keluar sebagai pemenang atas kuasa dosa dan maut.
- Roh Kudus Mat 3:16; 1 Kor 6:8-11; Luk 4:18
- Gelar-gelar-Nya dalam zaman anugerah Yoh 14:16; 14:26; 14:17; 15:26; 1 Pet 4:14; Rom 8:2; Ibr 10:29; Rom 8:9
- Penolong
- Penghibur
- Roh Kebenaran
- Roh Kemuliaan
- Roh Kehidupan
- Roh Kasih Karunia
- Roh Kristus
- Apa manfaatnya kita mengetahui nama-nama dan gelar-gelar Allah?
- Bagaimana menerapkan pengertian tentang hal tersebut di atas dalam kehidupan kita?
- Abraham Lalamentik dan Tim (Jul 2021). "130.1 Mengenal Allah yang benar". Editor Robbyanto Tenggala. KOM Seri 100 Pencari Tuhan (edisi ke-4 E-Book, Jul 2024). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto, Senayan. ISBN 978-979-3571-16-4.
- Divisi Pengajaran (Februari 2011). "130.1 Mengenal Allah yang benar'". KOM Seri 100 Pencari Tuhan (edisi ke-10, Februari 2011 (Revisi)). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 979-3571-05-5.
Dia sudah ada sebelum segala sesuatu ada dan keberadaan-Nya tidak perlu ditopang oleh segala sesuatu.
Dalam bahasa Inggris disebut Omnipresent yang berarti: ada di mana-mana pada saat yang bersamaan.
Dalam bahasa Inggris disebut Omniscient yang berarti: Ia mengetahui segala sesuatu secara langsung, serempak, secara mendalam. Alkitab menyatakan bahwa pemahaman Tuhan itu tidak ada batasnya dan tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya.
Dalam bahasa Inggris disebut Omnipotent yang berarti: Dia sanggup melakukan segala sesuatu yang intrinsik positif, yaitu perbuatan yang tidak bertentangan dengan sifat dan hakikat-Nya.
Dalam bahasa Inggris disebut Immutable yang berarti: tidak ada potensi yang belum terealisasi dalam diri-Nya. Hakikat, sifat-sifat, kesadaran, kasih, dan kehendak Allah tidak akan berubah.
Dia terpisah dari semua dosa dan kejahatan moral. Kekudusan Allah menunjuk kepada kesempurnaan segala sesuatu di dalam diri-Nya.
Dialah satu-satunya Allah yang benar, sebab Dia adalah sumber kebenaran. Keadilan-Nya dinyatakan dengan menghukum orang berdosa dan memberi upah bagi yang setia.
Alkitab memberi kesaksian bahwa Allah itu adalah kasih. Dia adalah sumber kasih.
Ketritunggalan Allah
Ajaran tentang trinitas atau ketritunggalan bukanlah suatu kebenaran yang diperoleh melalui akal budi, suatu kebenaran yang dapat diketahui melalui pernyataan atau pewahyuan.
Kata "Tritunggal" (bahasa Indonesia) atau "Trinity" (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Latin "Trinitas" yang mengandung arti the number three, a triad, tri. Kata Trinitas merupakan gabungan dari kata sifat trinus (three each, threefold, triple) dan unitas (dari unus atau one).
Konsep Tritunggal disaksikan dengan jelas dalam Alkitab. Bapa-bapa Gereja hanyalah menerima dan mengakuinya. Konsep Trinitas pertama kali disampaikan oleh Bapa Gereja bernama Tertulianus dalam sebuah Konsili di Nicea tahun 325 masehi.
Pemahaman yang benar tentang konsep Tritunggal
Alkitab menyatakan Allah itu Esa. Kekristenan percaya akan monoteisme (percaya kepada satu Allah), bukan politeisme (percaya banyak ilah).
Ketiga Pribadi tersebut dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.
Bapa bukanlah Anak dan Roh Kudus. Anak bukanlah Bapa dan Roh Kudus dan Roh Kudus bukanlah Anak dan Bapa. Namun ketiganya adalah esa.
Pemahaman akan konsep Tritunggal ini secara sederhana dapat digambarkan dengan diagram berikut di bawah ini. Sekalipun tidak sempurna namun sejauh ini yang paling mendekati dengan pemahaman yang benar akan Tritunggal:
Pemahaman yang salah tentang konsep Tritunggal
Ajaran-ajaran bidat (sesat) yang kita tolak sehubungan dengan pemahaman Tritunggal yang menyimpang/keliru antara lain:
Aliran ini mengajarkan bahwa ada tiga Allah yang benar-benar terpisah satu dengan yang lain. Ini sebetulnya adalah salah satu bentuk politeisme. Tritunggal bukanlah Triteisme.
Aliran ini menyatakan Anak lebih rendah dari Bapa. Arius mengatakan bahwa hanya Bapa yang kekal, sedangkan Yesus diperanakkan/diciptakan oleh Allah Bapa pada suatu ketika, sehingga lebih rendah derajatnya daripada Bapa.
Aliran ini memahami Allah hanya satu pribadi dengan tiga moda/bentuk/manifestasi yang berbeda. Allah suatu saat muncul sebagai Bapa, suatu saat sebagai Anak, suatu saat sebagai Roh Kudus.
Dampak pemahaman yang salah tentang Tritunggal
Pemahaman yang salah tentang Tritunggal akan berpengaruh terhadap pengenalan akan Allah dan konsep keselamatan kita karena alasan berikut:
Karakter Allah yaitu Kudus, Benar dan Adil.
‘Kasih’ menjadi tidak ada artinya tanpa keberadaan Tritunggal.
'Kudus' membutuhkan suatu keterpisahan/keunikan.
'Adil' membutuhkan persekutuan/kesetaraan yang kekal.
'Kasih' membutuhkan subyek pemberi dan penerima.
Karena dengan demikian “Yesus” tidak bisa menjawab doa dan tidak boleh disembah. Kasih TUHAN lemah karena bukan dari Dia, tetapi dari ciptaan dan ciptaan tidak dapat menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.
“Roh Kudus” tidak mungkin memimpin, memperbaharui dan menguduskan hidup kita, karena itu adalah bagiannya TUHAN.
Kehadiran dan peranan Allah dalam Perjanjian Lama
Dalam sejarah umat manusia, orang-orang yang beragama memanggil Allahnya, dengan berbagai nama dan sebutan, dengan maksud antara lain untuk mem-personifikasi-kan Allah yang disembah, serta untuk membedakannya dengan yang lain.
Demikian pula halnya dengan bangsa Israel. Mereka memanggil nama Allah dengan berbagai sebutan, sesuai dengan karakter Allah, juga sesuai dengan perbuatan yang dilakukan-Nya bagi manusia (terutama bagi orang percaya).
1. Nama-nama Allah
"AKU adalah AKU" Maksudnya Allah menyatakan bahwa Dia adalah pribadi yang ada dengan sendirinya dan keberadaan-Nya tidak bergantung kepada apapun. Nama ini menunjuk kepada hakikat Allah yang aktif dan dinamis. |
Adonai artinya Tuan dari seorang hamba. Musa memanggil Allah dengan sebutan ini, karena salah satu dari Sepuluh Perintah berbunyi: Jangan menyebut nama Tuhanmu dengan sembarangan. |
Elohim adalah bentuk jamak daripada EL yang artinya: Dia Yang Maha Perkasa. Elohim dipakai untuk menggambarkan Dia sebagai "Allah seluruh bumi dan segala makhluk". |
2. Dia dikenal karena:
Kehadiran dan peranan Allah dalam Perjanjian Baru
| 1 | Yesus Kristus Yohanes 1:1, 14; Matius 1:21
Allah menyatakan diri-Nya dalam Perjanjian Baru di dalam pribadi Yesus Kristus. |
| 2 | Dia dikenal sebagai:
Dia juga adalah Tuan, artinya Dia yang memberi upah atas setiap pelayanan kita. |
Alkitab juga mencatat sejumlah besar gelar yang diberikan kepada Allah atas karya-Nya di dalam zaman Perjanjian Baru.
Nama-Nya dalam zaman anugerah
Roh Kudus adalah salah satu dari tiga pribadi Tritunggal Allah yang kekal, dan Dia disebut Roh Allah dan Roh Tuhan.
Diskusi
Proyek Ketaatan
Gelar-gelar Allah manakah yang telah Anda alami?
"Teologi adalah praktikal... apalagi pada zaman ini. Jika Anda tidak mendengarkan Teologi, bukan berarti Anda tidak memiliki pandangan apa-apa tentang Allah. Itu berarti Anda sudah memiliki ide-ide yang kacau, salah, dan kadaluarsa tentang Allah."
— CS Lewis dalam Mere Christianity

