Menemukan panggilan pelayanan (KOM 140.3)
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
Tujuan
Peserta menemukan karunia dasar yang sejak awal penciptaannya telah ada di dalam dirinya, dan mengerti area-area pelayanan yang related dengan karunia dasar tersebut.
Setiap manusia diperlengkapi oleh Tuhan dengan kecenderungan-kecenderungan alamiah yang di dalam jiwa membentuk kepribadiannya. Kita mengenal itu sebagai karunia, talenta, atau bakat alami, yang di dalam Roma 12:6-8 disebut “Charisma”. Karunia dan talenta ini memberikan kekuatan pendorong untuk mengekspresikan diri kita dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Allah ingin kita mempergunakan karunia-karunia bukan hanya untuk menunjang kehidupan pribadi saja, tetapi juga melayani sesama. Inilah yang disebut karunia motivasi.
Dengan demikian kita tahu bahwa karunia motivasi digunakan secara:
- Vertikal (untuk memuliakan Tuhan)
- Horisontal (untuk melayani sesama)
- Internal (untuk membuat kita menjadi bahagia dan produktif)
Dengan cara yang sama, pada saat kita lahir baru dan dipenuhi dengan Roh Kudus, Allah memperlengkapi kita dengan karunia-karunia Roh-Nya seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 12:7-11, guna melayani Tubuh Kristus.
Ketidaktahuan kita akan hal di atas, dapat menyebabkan pertumbuhan pribadi dan Gereja menjadi tidak maksimal seperti yang Allah kehendaki.
Karunia motivasi (pendorong)
- Karunia bernubuat (perceiver)
- Pikirannya selalu hanya benar atau salah (tidak kompromi).
- Berkemauan keras/ekstrem positif.
- Dapat membedakan secara jelas, peka dan tajam.
- Ingin yang dilayani bertobat, berbuah dan menjadi benar.
- Kata-katanya selalu tentang pertobatan.
- Cenderung mendramatisir sesuatu.
- Biasanya tidak mempunyai banyak teman, tetapi kalau tingkat pertumbuhan rohaninya sudah dewasa biasanya enak diajak berteman.
- Kata-katanya lurus (jujur).
- Sangat mudah menghakimi orang lain.
- Suka lupa memuji (goal oriented/ingin cepat sempurna).
- Kurang bisa bertoleransi.
- Bergumul dengan masalah gambar diri, tertuduh, susah mengampuni diri sendiri (bagi yang tingkat pertumbuhan rohaninya belum dewasa).
- Tidak kompromi dengan dosa.
- Berani bayar harga untuk Tuhan.
- Selalu mengabarkan kabar keselamatan/pertobatan.
- Memenuhi dengan hati Bapa, mengerti hati Bapa, supaya tidak tertuduh dan bisa mengampuni diri sendiri.
- Melakukan pemulihan gambar diri.
- Belajar untuk bersikap sabar terhadap orang lain dan mengerti perasaan serta keadaan orang lain.
- Bersikap rendah hati.
- Jangan mudah menilai orang/menghakimi.
- Rom 12:7; Luk 10:38-42 Karunia melayani (doer)
- Senang melayani orang di rumahnya, sehingga orang yang dilayani menjadi betah berada di rumahnya.
- Sangat peka terhadap kebutuhan orang lain. Contoh: Marta tahu bahwa Tuhan Yesus belum makan.
- Senang melakukan sesuatu dengan tangan, tidak suka duduk-duduk untuk membuat rancangan-rancangan, melainkan senang beres-beres.
- Menyatakan sesuatu dengan benda, bukan dengan kata-kata.
- Selalu memikirkan kebutuhan orang lain, sehingga cenderung lupa kebutuhan pribadinya. Contoh: Marta lupa kebutuhannya yang utama yaitu mendengar suara Tuhan.
- Tidak suka memimpin, lebih suka mendapat tugas. Tempatnya yang paling tepat adalah mendampingi pemimpin.
- Tidak banyak berbicara, tetapi senang membantu dan dalam mengerjakannya tanpa beban serta tidak menjadikannya sebagai suatu beban.
- Suka mengkritik orang lain yang tidak mau membantu, karena fokusnya benda yang dilayani.
- Mudah kehilangan prioritas. Contoh: Marta ditegur Tuhan Yesus karena kehilangan prioritas (terlalu sibuk).
- Sulit menjadi pemimpin, karena merasa tidak enak kalau dilayani kebutuhan pribadinya oleh orang lain, sehingga bisa dianggap sombong. Apabila hendak mendelegasikan sesuatu pada orang lain, merasa tidak enak/sulit percaya pada orang lain.
- Mudah terluka jika tidak dihargai. Butuh penghargaan, tetapi bukan gila hormat.
- Mau melayani hal-hal yang tidak dilihat orang.
- Bersikap ringan tangan.
- Harus menetapkan prioritas.
- Jangan mengharapkan penghargaan dari orang lain, berorientasi kepada penghargaan dari Tuhan.
- Belajar percaya pada orang lain (dalam mendelegasikan sesuatu) dan berbagi tugas dengan orang lain.
- Rom 12:7b; 1 Kor 12:28; Kis 18:24-28 Karunia mengajar (teacher)
- Sangat menguasai hal-hal yang ia minati.
- Pikirannya selalu sistematis dan logis.
- Senang menyelidiki sesuatu secara mendalam, senang membaca dan belajar.
- Selalu menilai berdasarkan ukuran Alkitab/
Firman Tuhan, yang dipikirkannya selalu Firman Tuhan. - Persiapannya jauh-jauh hari, punya catatan yang rapi.
- Sangat teliti dalam kebenaran, tidak suka memanipulasi firman Tuhan.
- Terbuka terhadap kebenaran yang baru, tetapi tidak mudah menerimanya.
- Senang mengajarkan satu topik berkali-kali, tidak merasa bosan dan bisa sama.
- Selalu Alkitabiah, selektif dalam menggunakan ilustrasi.
- Lupa terhadap hal-hal yang praktis.
- Lamban dalam menerima pendapat orang lain dan dalam mengambil keputusan.
- Cenderung sombong karena pengetahuannya.
- Cenderung legalisme (doktrin), harus begini-begitu, hanya pengetahuan.
- Mudah tertarik pada kebenaran baru, tetapi seringkali tidak punya sasaran. Semua mau dipelajari.
- Punya standar yang benar dan pasti yaitu firman Tuhan.
- Punya pengertian yang dalam tentang firman Tuhan.
- Bila ditambah dengan karunia menasihati akan menjadi pengajar yang baik.
- Harus belajar untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, terutama pada saat-saat yang dibutuhkan.
- Belajar untuk dapat menyampaikan apa yang telah dipelajari kepada orang lain.
- Belajar untuk dapat menerapkan secara praktis/lebih luwes, tidak kaku sebagai suatu beban.
- Rom 12:8a Karunia menasihati (encourager)
- Melayani secara verbal, menggunakan banyak kata, senang berbicara. Kehadirannya mewarnai suasana, karena ia memiliki pribadi yang periang, supel, mudah bergaul dan aktif.
- Senang menasihati orang lain.
- Tidak hanya menasihati, tetapi ingin menolong orang sampai tuntas masalahnya.
- Senang mendamaikan orang.
- Reaksinya sukacita dan menguatkan dengan kata-kata positif.
- Dapat membuat orang merasa ‘disambut’ dan dihargai (tidak langsung menghakimi), dan seolah-olah mempunyai waktu yang tidak terbatas untuk orang itu.
- Banyak berbicara, sehingga membuka peluang untuk melakukan kesalahan.
- Bisa berkompromi untuk mencapai tujuan.
- Memiliki pendorong untuk pertumbuhan.
- Senang kepada hal-hal yang praktis.
- Senang memikul beban orang lain.
- Adanya penyelesaian masalah.
- Belajar untuk berbicara seperlunya saja.
- Belajar untuk memberi kesempatan orang lain untuk berbicara, belajar untuk mendengarkan.
- Jangan merasa diri paling tahu, tetapi milikilah hati yang selalu mau belajar dari orang lain.
- Rom 12:8b Karunia memberi (giver)
- Senang memberi dalam bentuk pemberian nyata (uang, barang dan sejenisnya).
- Percaya bahwa keberhasilan itu sepenuhnya pemberian Tuhan.
- Memiliki hikmat dalam memperoleh dan mempergunakan harta.
- Berprinsip bahwa dia diberkati untuk memberkati.
- Sangat taat kepada prinsip perpuluhan.
- Cenderung untuk memaksa orang lain memberi.
- Bisa mengecewakan keluarganya.
- Mencoba mengontrol bagaimana uang tersebut dipakai.
- Cenderung hanya mau menyumbang, tetapi tidak mau terlibat dalam pelayanan.
- Ringan hati dalam mendukung dalam pendanaan pelayanan, misi, diakonia dan lain-lain.
- Perlu lebih banyak terlibat di dalam pelayanan, tidak hanya memberi saja.
- Memiliki prioritas dalam memberi, harus dapat menguasai diri.
- Rom 12:8c Karunia memimpin (leader)
- Selalu memiliki visi.
- Memiliki kemampuan untuk membagikan dan merealisasikan visi.
- Mempunyai potensi untuk membuat rencana dan strategi.
- Dapat memimpin orang lain dan mengarahkan untuk merealisasikan visi.
- Senang pada tantangan atau sesuatu yang baru.
- Paling sering mendapat kritik.
- Mampu melihat secara menyeluruh dan menjelaskan segala sesuatunya.
- Tidak suka melakukan pekerjaan sendiri, tetapi melibatkan orang lain.
- Suka kecewa kalau orang lain tidak mempunyai visi yang sama, atau orang yang dipimpinnya tidak menangkap/meresponinya.
- Suka mempertahankan visi dengan menutup diri terhadap pendapat orang lain.
- Mudah memanfaatkan orang lain untuk memenuhi ambisinya.
- Mudah mengorbankan diri sendiri/
keluarganya demi meraih visinya. - Cenderung untuk mengambil alih tugas/tanggung jawab pada saat kepemimpinan di atasnya lemah.
- Mampu mengatur, membangun, memotivasi orang lain untuk bekerja merealisasikan visinya.
- Memiliki semangat yang luar biasa, hidupnya penuh gairah untuk mewujudkan visi, misi, target, tujuan.
- Mampu membuat perencanaan, menggerakkan, mendelegasikan, mengarahkan dan mengawasi orang yang dipimpinnya.
- Berani membuat perubahan untuk hal positif dan mewujudkan hasil.
- Belajar mengkomunikasikan dengan baik setiap visi yang diperolehnya.
- Belajar menghargai dan bekerja di bawah otoritas (penundukan diri).
- Belajar untuk siap dan terbuka menerima segala saran dan kritik.
- Rom 12:8d Karunia berbelaskasihan
- Sanggup memperhatikan, menyatakan kasih secara luar biasa lebih dari yang lain.
- Punya perasaan yang halus dan tajam yang diperoleh dari Tuhan.
- Punya hati yang lembut.
- Tahu kebutuhan orang lain akan kasih sayang.
- Tidak melihat kekurangan orang lain atau bisa melihat hal-hal yang positif dari orang lain.
- Suka membela orang yang lemah.
- Mudah meresponi gerak tubuh dan mimik orang.
- Cenderung berhati-hati dalam berbicara, tidak mau menyakiti orang.
- Menaruh perhatian besar kepada orang yang terluka, cepat ingin menolong dan merawat sampai sembuh.
- Senang kalau bisa memberi perhatian.
- Senang memberikan miliknya yang terbaik untuk orang lain.
- Ingin melenyapkan stres orang dan memberikan rasa aman.
- Dapat dipercayai.
- Menjadi juru damai, lebih menyukai dengan persatuan dan tidak suka perpecahan.
- Punya prinsip segala sesuatu pasti beres kalau kita menerapkan kasih.
- Sulit mengambil keputusan, karena punya banyak pertimbangan yang subjektif.
- Cenderung kompromi.
- Dapat/sering disalah mengerti oleh lawan jenis.
- Mudah sakit hati karena selalu memakai perasaan.
- Mudah tertipu.
- Dapat diandalkan untuk menolong orang lain.
- Membuat anggota gereja merasa diperhatikan.
- Belajar untuk tidak terlalu mengandalkan perasaan.
- Belajar untuk dapat bersikap tegas dalam hal-hal tertentu atau tidak berkompromi.
- Belajar untuk dapat menempatkan diri dalam memberi perhatian.
Karunia bernubuat yang dibahas di sini berbeda dengan karunia bernubuat yang ada di 1 Korintus 12:10. Karunia bernubuat yang di 1 Korintus 12:10 itu adalah pemberian Tuhan pada orang-orang yang sudah di dalam Tuhan, tetapi karunia bernubuat yang kita bahas di bawah ini sesungguhnya dimiliki oleh semua orang, baik yang sudah di dalam Tuhan maupun yang belum di dalam Tuhan.
Contoh: Orang yang memiliki karunia motivasi ini adalah Yohanes Pembaptis.
Ciri
Kelemahan
Kebaikan
Cara mengembangkan
Karunia melayani yang dimaksud di sini tidak hanya pelayanan rohani, tetapi juga pelayanan jasmani. Menurut pengamatan semua gereja di seluruh dunia, 60 persen dari jemaat memiliki karunia ini. Jika diumpamakan tubuh, orang yang memiliki karunia melayani ini, dilambangkan sebagai tangan. Objeknya adalah benda (things oriented).
Contoh: Orang yang memiliki karunia ini dalam Alkitab adalah Marta.
Ciri
Kelemahan
Kebaikan
Cara mengembangkan
Karunia mengajar di sini berbeda dengan “Pengajar” (salah satu dari 5 jawatan Allah yang terdapat di 1 Korintus 12:28). Orang yang memiliki karunia mengajar di sini, saat ini belum tentu ia sudah cakap mengajar, tetapi ia memiliki potensi dan minat untuk menjadi seorang pengajar. Ia adalah orang yang senang menyelidiki/mempelajari sesuatu.
Contoh: Orang yang memiliki karunia ini dalam Alkitab adalah Apolos, Priskila, dan Aquila.
Ciri
Kelemahan
Kebaikan
Cara mengembangkan
Karunia menasihati lebih dari sekedar menasihati, tetapi juga menguatkan dan menghibur. Objeknya adalah manusia.
Ciri
Kelemahan
Kebaikan
Cara mengembangkan
Karunia memberi ini paling jarang diakui oleh pemiliknya karena mereka berprinsip: tangan kiri tidak boleh tahu apa yang diberikan oleh tangan kanan.
Ciri
Kelemahan
Kebaikan
Cara mengembangkan
Karunia memimpin adalah kerinduan dan kemampuan untuk menetapkan sasaran-sasaran yang sesuai dengan tujuan Allah untuk masa depan dan mengkomunikasikan tujuan-tujuan ini kepada orang lain sedemikian rupa, sehingga mereka dengan rela bekerja sama secara harmonis untuk mewujudkan sasaran tersebut.
Ciri
Kelemahan
Kebaikan
Cara mengembangkan
Karunia berbelaskasihan ini membuat seseorang mudah tergerak atau tersentuh hatinya melihat kesusahan orang lain.
Luk 10:33-35 Contoh: Orang Samaria yang baik hati.
Ciri
Kelemahan
Kebaikan
Cara mengembangkan
Sembilan karunia Roh
1 Kor 12:7-11 Berasal dari bahasa Yunani: “Phanerosis” dari kata ‘phaneros’ artinya “terwujud”. Menekankan bahwa karunia rohani ini merupakan manifestasi langsung dari pekerjaan dan kehadiran Roh Kudus di dalam perhimpunan jemaat.
Pelayanan lima jawatan
Ef 4:11-15 Ini adalah orang-orang yang diberikan jabatan oleh Kristus setelah kenaikan-Nya untuk melanjutkan pelayanan bagi Tubuh-Nya.
- Jawatan Rasul
- Jawatan Nabi
- Jawatan Penginjil
- Jawatan Gembala
- Jawatan Pengajar
Bagaimana mengetahui karunia kita?
- Selidiki kemungkinan-kemungkinannya (melalui Alkitab, kuesioner, minat, kecenderungan, bergaul dengan orang-orang yang memiliki karunia).
- Terlibat di dalam gereja lokal dan mempraktikkan karunia-karunia tersebut.
- Teliti dan uji perasaan kita.
- Mengevaluasi efektivitas kita dalam melakukan sebuah pelayanan.
- Perhatikan adanya peneguhan dari anggota tubuh Kristus lainnya.
Hal yang harus diperhatikan
- Menyadari setiap karunia dan kemampuan hanya berasal dari Allah.
- Mengerti bahwa setiap orang memiliki karunia yang berbeda, tetapi semua saling melengkapi.
- Menerapkan karunia tersebut untuk pelayanan/melayani dan bukan untuk keuntungan/keberhasilan pribadi.
Proyek ketaatan
Temukan karunia motivasi Anda dengan cara mengisi kuesioner, pada lembar jawaban yang tersedia.
Kuesioner
Sumber
- Abraham Lalamentik dan Tim (Juli 2024). "140.3 Menemukan panggilan pelayanan". Editor Robbyanto Tenggala. The Seeker (edisi ke-4 (ebook)). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-16-4.