Bertekun dalam iman (KOM 120.6)
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Tujuan
Peserta mengerti pentingnya memelihara iman di dalam berbagai realitas kehidupan.
Iman adalah suatu sikap hati yang lebih daripada sekedar percaya. Iman adalah keteguhan hati untuk mempercayai hal-hal yang belum terjadi/
Iman
- Hakikat iman
- Pertumbuhan iman
- Rom 10:17 Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan
- 2 Tim 3:10-17 Iman bertumbuh dalam kesukaran
- 1 Kor 14:4; Yud 20 Iman dibangun saat berdoa dalam bahasa roh
- Ibr 11 Tindakan iman dan dampaknya
Iman adalah sikap hati, keputusan dan tindakan dalam percaya dan taat kepada Tuhan. Kita memilih hal itu, sekalipun seringkali berlawanan dengan logika manusia kita.
TINDAKAN IMAN | DAMPAKNYA | CONTOH |
---|---|---|
Mempersembahkan yang terbaik | Beroleh perkenanan Allah | Habel |
Sungguh-sungguh melakukan perintah Allah | Diselamatkan dari bencana | Nuh |
Menaati panggilan Tuhan | Mewarisi janji Tuhan | Abraham |
Lulus dari ujian | Menjadi sahabat Allah | Abraham |
Menubuatkan berkat dalam kemustahilan | Terjadi sesuai dengan nubuatannya | Ishak |
Yakin bahwa rancangan Allah pasti digenapi | Terjadi sesuai dengan imannya | Yusuf |
Menolak kehidupan kafir, sekalipun mengandung kenikmatan | Dipilih menjadi pemimpin | Musa |
Memuji dan menyembah Tuhan | Memperoleh kemenangan | Yosua |
Tetap teguh di tengah-tengah masalah | Dimuliakan Tuhan | Daniel |
Yak 2:17, 26 Iman tanpa perbuatan mati.
Realita kehidupan
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Di dalam dunia, kita berinteraksi dengan sistem masyarakat, tradisi dan budaya, tatanan hukum dan politik, perbedaan kepercayaan, fenomena alam, kodrat kita sebagai manusia bertubuh fana, serta hubungan sosial dengan komunitas di sekitar kita. Sebagai orang percaya tidaklah otomatis kita menjadi kaya, bebas dari tekanan hidup dan tidak akan mengalami masalah ekonomi, keluarga dan sosial. Itulah realitas kehidupan.
Mengapa demikian? Karena:
- Roma 8:22-23 Kejatuhan manusia dalam dosa Kita hidup di bumi yang terkutuk akibat kejatuhan manusia dalam dosa.
- 1 Yohanes 5:19 Sistem dunia Kita masih hidup di dunia. Kita berada di dalam sistem dunia.
- Yohanes 9:3 Untuk Menyatakan Pekerjaan Allah Hanya melalui pergumulan, kemenangan kita di dalam Tuhan bisa dinyatakan/dimanifestasikan.
Hal-hal inilah yang menyebabkan kita menghadapi ujian dan godaan dalam realita kehidupan kita.
Ujian dan godaan yang sering terjadi dalam hidup manusia
1. Jenis-jenis ujian
a. | Ester 4:14; Galatia 6:9 Ujian waktu
Ketika Tuhan tidak segera menjawab doa kita. |
b. | Lukas 5:4-7; Yosua 1:8 Ujian Firman Tuhan
Ketika Firman Tuhan yang datang kepada kita bertentangan dengan keinginan kita. |
c. | Daniel 1:8; 1 Samuel 16:7; Galatia 2:1-14 Ujian karakter
Ketika kita harus diam walaupun tidak bersalah. |
d. | Ayub 1:9-11 Matius 6:5-6 Ujian motivasi
Ketika kita harus memilih untuk tetap setia hidup dalam kebenaran meskipun ada peluang 'baik' dalam ketidakbenaran. |
e. | Ulangan 8:15-16; Mazmur 42:1-4 Ujian padang gurun
Ketika kita dalam izin Tuhan mengalami suatu periode yang kelam dalam hidup kita. |
f. | Yohanes 6:25-26 Ujian salah pengertian
Ketika tujuan baik kita disalah artikan oleh orang lain. |
g. | Ujian kesabaran
Ketika masa kesukaran tidak segera berakhir. Contoh: Kisah Ayub |
h. | Matius 14:22-23 Ujian kegagalan
Ketika kita tidak sukses melaksanakan rencana-rencana kita. Contoh: Kisah Petrus berjalan di atas air. Meskipun peristiwa ini merupakan kegagalan pada saat itu, namun merupakan titik awal dari kebangkitan iman Petrus selanjutnya. |
2. Jenis-jenis godaan
a. | Godaan kekayaan
Yaitu jerat iblis agar kita menanggalkan iman kita demi kemungkinan untuk memperoleh perkara-perkara materi. |
b. | Godaan kejayaan
Yaitu jerat iblis agar kita menanggalkan iman kita demi memperoleh sukses, popularitas atau status sosial yang tinggi. |
c. | Godaan hedonisme (seksualitas, makan minum, foya-foya)
Yaitu jerat iblis agar kita menanggalkan iman kita demi kesenangan tubuh. |
Godaan-godaan tersebut sering membentuk paradigma yang salah dalam hidup kita.
"Iman adalah mata uang sorgawi, yang membawa persediaan sorga yang tidak kelihatan ke dalam kenyataan masalah kita."
"Karakter dikembangkan dan ditunjukkan melalui, ujian-ujian, dan seluruh kehidupan adalah ujian."
—Rick Warren
Sikap kita terhadap realita kehidupan
1. | Hadapi kenyataan! Ibrani 2:2 |
2. | Tetap percaya kepada Tuhan dengan segenap hati Amsal 3:5-6 |
3. | Bersukacitalah senantiasa dan mengucap syukur dalam segala situasi Roma 8:28; 12:12a; 1 Tesalonika 5:16, 18 |
4. | Bertekun di dalam doa Roma 12:12c; 1 Tesalonika 5:17 |
5. | Memiliki hati yang mengampuni Markus 11:25-26; Lukas 23:34 |
6. | Bersabarlah dalam penderitaan Roma 12:12b; 1 Korintus 10:13 |
7. | Tetap memperkatakan janji-janji Tuhan Yosua 1:8 Amsal 4:20-22 Markus 11:23 |
Berkat-berkat bagi yang bertekun
1. | 1 Petrus 1:6-7; Ibrani 12:10-11 Masalah itu mendewasakan kita
Ujian membawa kita kepada kesempurnaan iman dan kita selalu ‘naik kelas' saat melewati masalah itu. |
2. | Kejadian 45:4-7 Kemenangan kita menjadi kesaksian dan berkat
Perjalanan hidup, pergumulan hidup, dan kemenangan yang mengikuti kita, membawa berkat bagi orang di sekitar kita. |
3. | 2 Korintus 12:9; Pengkhotbah 3:11 Kuasa Tuhan semakin nyata dalam hidup kita
Dalam kelemahan kita semakin berharap kepada kuasa Tuhan. |
Diskusi
- Sharingkan niat kita untuk tidak jatuh dalam godaan iman.
- Sharingkan niat kita untuk bisa melewati ujian iman.
Proyek ketaatan
Sharingkan sebuah pengalaman di mana Anda berkemungkinan untuk meninggalkan Tuhan, tapi kemudian Anda menang.
Sumber
- Divisi Pengajaran (Juni 2018). "120.6 Bertekun dalam iman". KOM Seri 100 Pencari Tuhan (edisi ke-25, Juni 2018). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto - Senayan. ISBN 979-3571-05-5.