Mendengar suara Allah (KOM 120.3)
... Dan sesudah itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi keluar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?
Yohanes 10:3-4; Kisah 16:9; Kisah 9:10-11 Mendengar suara Tuhan bukanlah hal yang luar biasa bagi umat-Nya. Tuhan menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada umat-Nya melalui begitu banyak cara yang Dia miliki. Ini bukan tentang kemampuan manusia untuk mendengar suara-Nya, tetapi tentang kehendak Tuhan memperdengarkan suara-Nya, sekalipun kita sedang dalam keadaan berdosa. Adalah tanggung jawab kita untuk melatih kepekaan dalam mendengar suara-Nya.
Contoh: Tuhan berbicara kepada Adam, Kain, Elia, Bileam, Petrus dan lain-lain.
Mengenali suara-suara dalam hati kita
- 1 Korintus 2:10-13; Yakobus 3:14-17 Suara yang berasal dari Tuhan
- Suara kita sendiri
- Suara Iblis
Datangnya dari dalam hati kita, serta sifatnya spontan dan tuntas.
Datangnya dari pikiran, timbulnya setelah melalui proses pemikiran atau perenungan, dan hasilnya perlu dipertimbangkan kembali.
Berasal dari setan dan antek-anteknya. Biasanya suara ini lebih ke arah negatif seperti mengintimidasi, membuat ragu-ragu, dan lain-lain.
Mengenali karakteristik suara Tuhan
- Roma 14:16; Yesaya 55:5; Ayub 26:13 Gagasan yang datang dari dalam hati Seringkali gagasan itu berbeda dengan jalan pikiran kita, bahkan gagasan itu jauh lebih baik dari pikiran kita.
- Gagasan itu sifatnya segar, spontan, tidak analitis la tidak didahului oleh, atau merupakan hasil analisa pikiran kita.
- Gagasan itu ringan dan lembut la datang dalam keadaan sedemikian rupa, sehingga jika hati kita tidak tenang, dengan mudah dapat terabaikan.
- Gagasan itu mengandung pesan khusus, dan pelajaran khusus Allah tidak pernah berbicara tanpa maksud dan tujuan tertentu bagi hidup kita.
- Gagasan itu memiliki kuasa rohani Ketika kita menerima dan melakukannya, ada rasa sukacita dan amai sejahtera yang menyertainya, demikian pula sebaliknya jika kita tidak melakukannya.
Penghalang-penghalang dalam mendengar suara Tuhan
1. | Yehezkiel 12:2; Yesaya 6:10; Roma 11:8; Lukas 10:38-42 Tidak mau mendengar
|
2. | 2 Korintus 4:3-4 Tidak percaya |
3. | Yesaya 59:2 Dosa dan kejahatan
Tidak taat (1 Samuel 28:5-7; 15:22-23) |
4. | Mazmur 6:8 Kepahitan/sukar mengampuni |
5. | Daniel 9:10-11 Setan |
Media suara Tuhan
Tuhan menggunakan berbagai-bagai media untuk menyampaikan pesan-Nya. Pesan-pesan-Nya itu merupakan tuntunan, teguran, nasihat, penghiburan, janji-janji, nubuatan, dorongan, dan sebagainya.
1. | 2 Timotius 3:15-16 Firman Tuhan
Firman Tuhan adalah satu-satunya sarana suara Tuhan yang tidak bisa salah. Semua sarana lain harus diuji melalui Firman Tuhan.
|
2. | Kisah 8:29 Suara dari dalam hati
Roh Kudus berbicara dari dalam hati kita. Suara itu mendatangkan damai sejahtera. |
3. | 1 Samuel 3:4; Kisah 9:36 Suara yang dapat didengar (audible)
Tidak semua orang memiliki karunia untuk mendengar dengan cara ini. |
4. | Daniel 10:5-21; 1 Raja 19:5, 7; Lukas 1:28-35 Malaikat
Seringkali Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk menyampaikan pesan dan rencana-Nya kepada manusia, baik dalam PL maupun PB. |
5. | Kisah 21:10-11 Kata-kata orang di sekitar kita
|
6. | Matius 2:13 Mimpi atau penglihatan
|
7. | Kisah 10:13 Kejadian-kejadian
Perjumpaan Ilahi (antara lain: dengan malaikat, trance=pengalaman di luar tubuh dan lain-lain) adalah salah satu sarana Tuhan mengkomunikasikan kehendak-Nya. |
8. | Kejadian 7 Fenomena alam
Bencana alam, malapetaka, epidemi sering menyadarkan dan mengingatkan kita kepada Tuhan. |
9. | Kisah 1:1 Media cetak dan elektronik
Ada bacaan atau tontonan yang menggoreskan kesan tertentu dalam hati kita. |
10. | Kisah 27:4 Situasi hidup kita
Persoalan dan masalah yang terjadi merupakan salah satu cara Tuhan berbicara kepada kita. |
Diskusi
- Berapa orang yang merasa didoakan sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya?
- Berapa orang merasa sulit atau gagal melakukan hal itu, dan apa sebabnya?
Aktivasi dan proyek ketaatan
- Ambil waktu sekitar 3-5 menit, berdiam diri mendengar pesan Tuhan bagi seorang rekan yang kita doakan. Sampaikan apa yang kita terima dari Tuhan.
- Tuliskan itu dalam buku catatan saat teduh pribadi Anda.
"Mendengarkan dengan baik sangatlah mirip dengan mencari gelombang radio. Anda hanya bisa mendengarkan satu stasiun saja dalam satu kali. Berusaha mendengarkan istri saya berbicara sambil membaca laporan dari kantor adalah seperti berusaha mendengarkan dua stasiun radio sekaligus."
— Robert W. Herron
Sumber
- Divisi Pengajaran (Juni 2018). "120.3 Mendengar suara Allah". KOM Seri 100 Pencari Tuhan (edisi ke-25, Juni 2018). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto - Senayan. ISBN 979-3571-05-5.