KOM/KOM 100/140.6: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k upd ke Edisi 4 E-Book, Jul 2024
Leo (bicara | kontrib)
k upd
Baris 104: Baris 104:
  | publisher = GBI Jalan Gatot Subroto, Senayan
  | publisher = GBI Jalan Gatot Subroto, Senayan
  | location = Jakarta
  | location = Jakarta
  | chapter = '''140.6 Komitmen untuk Memberi Dampak'''
  | chapter = ''140.6 Komitmen untuk Memberi Dampak''
  | month = Jul
  | month = Jul
  | year = 2021
  | year = 2021

Revisi per 26 September 2024 02.46

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku … Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Yohanes 15:4-8

Tujuan

Peserta memutuskan untuk:

  • Menghidupi Injil yang utuh (Five-fold Gospel).
  • Berkomitmen untuk hidup membawa dampak, sebagai orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus.

Sebagai orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus, kehidupan yang berdampak itu lahir dari pengajaran yang benar dan perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Tindakan akan mengikuti pemahaman dan kesadaran seseorang.

Pemahaman tentang 5 (lima) Pilar Teologi Pentakosta yang telah diberikan dalam sepanjang 'perjalanan' KOM 100 ini haruslah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Komitmen hidup memberi dampak meliputi:

  1. Komitmen menghidupi pemahaman Injil yang utuh.
  2. Komitmen untuk berbuah sebagai hasil dari pemahaman Injil yang utuh.

Pengertian komitmen

  1. Respons yang sepenuh hati Why 3:15-16
  2. Respons setengah hati sama artinya dengan tidak berkomitmen. Komitmen total kepada Allah adalah mengasihi Dia di dalam segala keberadaan-Nya.

  3. Penyerahan segenap kehidupan kepada Allah Mzm 37:5; Ams 16:20; 1 Pet 4:19
  4. Artinya dengan menyerahkan segenap hidup kita kepada Allah.

    Jadi, pengertian tentang komitmen di sini adalah respons yang sepenuh hati kepada Allah untuk mengasihi Dia dalam segala keberadaan-Nya, dan mempercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya. Komitmen merupakan dasar dari seluruh hubungan kita dengan Allah.

Empat aspek komitmen

  1. Dimulai dari perjumpaan pribadi Luk 5:8-11; Kis 9:3-4
  2. Komitmen lahir dalam sebuah perjumpaan Ilahi, bukan sekedar peristiwa harian dalam hidup kita.

  3. Ditandai dengan perubahan yang radikal
  4. Bertobat berarti perubahan total dari hati, pikiran, perasaan, sikap, dan pola hidup secara radikal dan menyeluruh.

  5. Mengandung konsekuensi 2 Kor 11:24-25
  6. Karena setiap perubahan selalu mengandung konsekuensi dan risiko.

  7. Berharga di mata Tuhan Mrk 10:28-30
  8. Harga yang kita bayar untuk memenuhi komitmen itu, berharga di mata Tuhan.

Hidup sebagai insan Pentakosta

Menjalani pertumbuhan rohani yang meliputi area-area:

  1. Jesus as savior – Pilar keselamatan
  2. Kis 2:37-40 Pemahaman yang benar terhadap pilar ini akan menghasilkan hati yang berbelas kasihan terhadap jiwa-jiwa yang terhilang.

  3. Jesus as sanctifier – Pilar pengudusan
  4. Flp:2:12-13 Orang percaya bekerja sama dengan Roh Kudus dalam mengerjakan keselamatannya.

    2 Kor 7:1 Dampak dari pengudusan adalah kehidupan yang saleh dan semakin menyerupai Kristus.

  5. Jesus as Spirit baptizer – Pilar baptisan Roh Kudus
  6. Baptisan Roh Kudus adalah pilar sentral yang mengikat keseluruhan 5 Pilar Teologi Pentakosta.

    Tanda awal seseorang dibaptis Roh Kudus adalah berkata-kata dalam bahasa lidah.

  7. Jesus as healer – Pilar kesembuhan Ilahi
  8. Mrk 16:17-18 Orang percaya yang dipenuhi kuasa Roh Kudus haruslah percaya bahwa dalam setiap pelayanannya Roh Kudus akan menyertai dengan tanda-tanda heran dan mukjizat; salah satunya adalah kesembuhan Ilahi.

  9. Jesus as soon coming King – Pilar kedatangan Yesus yang kedua dengan segera
  10. 1 Tes 5:6-11 Pilar ini tidak hanya meliputi tentang kapan Yesus datang, melainkan setiap orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus mempraktikkan gaya hidup yang berintegritas, serta menjaga kekudusannya, karena kedatangan Tuhan Yesus itu tiba-tiba dan tidak ada seorangpun yang tahu saatnya.

    Mat 24:42; 25:1-3 Itu sebabnya kita harus selalu berjaga-jaga dan siap sedia menantikan kedatangan-Nya.

Hidup yang memberi dampak

  1. Pertobatan yang memberi dampak
    • Luk 19:1-10 Zakheus radikal dalam pertobatannya, sehingga Yesus menyatakan bahwa pertobatannya itu berdampak kepada keselamatan dia beserta seluruh isi rumahnya.
    • Yoh 4 Pertobatan perempuan Samaria berdampak kepada seluruh penduduk kota Sikhar.
    • Kis 9:17-18, 28; 2 Tim 4:6-7 Pertobatan Saulus yang berdampak kepada pemberitaan Injil yang luar biasa sampai akhir hidupnya.
  2. Persembahan yang memberi dampak
    • Maria memecahkan buli-buli berisi minyak narwastu untuk memberkati hari kematian Yesus.
      Yoh 12:8 Perbuatan tersebut menjadi teladan bagi orang percaya tentang memberi persembahan kepada Tuhan.
    • Flp 4:10-20 Persembahan jemaat Filipi untuk mendukung pelayanan Paulus.
  3. Pelayanan yang memberi dampak
    • 1 Kor 9:22; 2 Tim 4:5-6; Kis 19:10, 20 Paulus melatih dirinya dan 'berlari dalam perlombaan yang diwajibkan baginya', serta mengakhiri pertandingannya dengan baik. Dampaknya Injil disebarluaskan dengan sangat pesat.
    • Tit 2:7 Paulus menegaskan kepada Titus untuk tetap memiliki integritas dalam pelayanannya.
      1 Pet 3:15 Integritas juga berarti jujur, bersungguh-sungguh dalam mengajarkan iman Kristen.

Diskusi

  1. Bagaimana menghidupi 5 Pilar Teologi Pentakosta dalam kehidupan kita sehari-hari?
  2. Komitmen apa yang sudah dan belum kita buat, agar hidup kita berdampak?
  3. Apa saja penghalang terhadap keputusan untuk berkomitmen?

Proyek ketaatan

Buatlah pernyataan komitmen untuk hidup yang membawa dampak secara spesifik.

Sumber

  • Abraham Lalamentik dan Tim (Jul 2021). "140.6 Komitmen untuk Memberi Dampak". Editor Robbyanto Tenggala. KOM Seri 100 Pencari Tuhan (edisi ke-4 E-Book, Jul 2024). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto, Senayan. ISBN 978-979-3571-16-4.