KOM/KOM 100/140.5: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "table-condensed" menjadi "table-sm"
Leo (bicara | kontrib)
k upd
Baris 1: Baris 1:
{{DISPLAYTITLE: Memulai pelayanan (KOM 140.5)}}
{{DISPLAYTITLE: Memulai pelayanan (KOM 140.5)}}
{{KOM100 | KOM140=yes}}
{{KOM100|show04=true}}
Setiap orang spesial adanya, dan perlu untuk belajar melayani pekerjaan Tuhan dan sesama sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan.
Setiap orang spesial adanya, dan perlu untuk belajar melayani pekerjaan Tuhan dan sesama sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan.



Revisi per 23 September 2024 07.51

Setiap orang spesial adanya, dan perlu untuk belajar melayani pekerjaan Tuhan dan sesama sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan.

Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Efesus 4:16

Dalam konteks dan paradigma Tubuh Kristus, kita menerima pemahaman bahwa setiap orang diperlengkapi dengan kemampuan yang spesifik oleh Tuhan untuk dikontribusikan ke dalam pelayanan Tubuh Kristus. Karena setiap orang spesial adanya, maka kontribusi setiap orang menjadi spesifik dan semua orang praktis mempunyai peranan yang sama pentingnya dalam keseluruhan penatalayanan gereja.

Prioritas hidup orang percaya

  1. Melayani Tuhan Matius 22:37
  2. Membangun hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan.
  3. Melayani keluarga 1 Timotius 3:5, 5:8
  4. Melayani keluarga adalah hal yang sangat penting di mata Tuhan. Orang percaya yang tidak memedulikan keluarganya lebih buruk dari orang yang tidak percaya.
  5. Melayani pekerjaan Tuhan Efesus 6:5-9
  6. Melayani pekerjaan Tuhan tidak hanya di dalam lingkup gereja, tetapi juga sampai kepada seluruh aspek kehidupan kita. Dunia usaha adalah ladang pelayanan kita.

Alasan kita melayani pekerjaan Tuhan:

Setiap orang percaya mempunyai fungsi

  1. Kita mempunyai tugas panggilan khusus Yohanes 15:16
    • Keberadaan kita bukan sebuah kecelakaan
    • Karunia motivasi kita bukan sebuah kebetulan
    • Kesediaan kita untuk membayar harga menentukan pencapaian tujuan hidup kita
  2. Kita mempunyai karunia motivasi dan talenta khusus Roma 12:6-8; Matius 25:14-30
    • Karunia motivasi adalah bakat alamiah yang diberikan Tuhan pada hidup kita
    • Talenta adalah keterampilan yang dalam hal ini berguna untuk pelayanan
      Keterampilan ini dapat dipelajari dan dilatih sesuai dengan kadar kemampuan setiap orang.
    Lengkapi diri kita dengan talenta yang sesuai dengan karunia motivasi kita.
  3. Kita mempunyai peranan khusus 1 Korintus 12:18
  4. Tingkatan kompetensi atau luasnya ruang lingkup pelayanan kita ditentukan oleh:
    • Karakter
    • Kapasitas
    • Komitmen
    Setiap orang yang berkapasitas dan berkomitmen dapat menjadi pemimpin, tetapi hanya karakter yang dapat mempertahankannya.

Empat wilayah pelayanan

  1. Yerusalem
  2. Artinya keluarga inti dan keluarga besar kita.
  3. Yudea
  4. Artinya kerabat kita, atau saudara seiman dalam sebuah wadah, atau lingkungan di sekitar kita.
  5. Samaria
  6. Artinya orang-orang yang tidak seiman dengan kita.
  7. Ujung bumi Kisah 1:8
  8. Artinya siapa saja dan di mana saja, sesama manusia di dunia ini.

Lima jawatan pelayanan

  1. Kerasulan
  2. Yaitu pelayanan yang sifatnya meletakkan dasar pelayanan dan membangun orang lain untuk bertumbuh ke arah Kristus. Karunia motivasi yang sesuai dengan jenis pelayanan ini:
    • Utama: Karunia bernubuat
    • Pendukung: Karunia melayani dan karunia memberi
    Contoh:
    • Penanaman gereja baru, pengembangan kepemimpinan, pelayanan misi.
  3. Kenabian
  4. Yaitu pelayanan yang sifatnya mendengar dan menyampaikan pesan Tuhan kepada Tubuh Kristus. Karunia motivasi yang mendukung jenis pelayanan ini:
    • Utama: Karunia bernubuat
    • Pendukung: Karunia belas kasihan dan karunia menasihati
    Contoh:
    • Pendoa syafaat, kegiatan menara doa, rumah doa, doa keliling, dan sebagainya
    • Pemain musik, pemimpin pujian, penyanyi, dan sebagainya
  5. Penginjilan
  6. Yaitu pelayanan untuk membagikan "kabar baik Yesus Kristus" kepada orang lain dan membawa orang itu untuk percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi serta bertobat. Karunia motivasi yang mendukung jenis pelayanan ini:
    • Utama: Karunia bernubuat
    • Pendukung: Karunia melayani dan karunia belas kasihan
    Contoh:
    • Penginjilan pribadi, penyebaran traktat, kampanye dan KKR, adopsi pelayanan-pelayanan bakti sosial, kelompok masyarakat marjinal.
  7. Penggembalaan
  8. Yaitu pelayanan yang sifatnya bertanggung jawab atas pertumbuhan rohani, memperhatikan, dan melayani sekelompok orang-orang percaya melalui pelayanan kasih dan perlindungan rohani. Karunia motivasi yang mendukung jenis pelayanan ini:
    • Utama: Karunia memimpin
    • Pendukung: Karunia mengajar dan karunia melayani
    Contoh:
    • Ibadah Raya (usher, kolektan, diaken/diakones, multimedia, sound system, peralatan, dan sebagainya)
    • Pelayanan kategorial (anak-anak, pemuda dan remaja, dewasa muda, wanita, usia emas, dan sebagainya)
    • Pelayanan kelompok sel
    • Pelayanan jemaat (baptisan, kunjungan, penghiburan, pelepasan, pernikahan, pemberkatan, dan sebagainya)
    • Pelayanan meja (administrasi, diakonia, dan sebagainya)
  9. Pengajaran
  10. Yaitu pelayanan yang sifatnya melengkapi orang lain dengan kebenaran Firman Tuhan dengan cara pendekatan yang logis, sistematis, dan praktis; dengan tujuan mendewasakan orang tersebut secara rohani. Karunia motivasi yang mendukung jenis pelayanan ini:
    • Utama: Karunia mengajar
    • Pendukung: Karunia menasihati dan karunia bernubuat
    Contoh:
    • Kelas pengajaran (KOM), diklat, seminar, Sekolah Tinggi Teologia, dan sebagainya.

Penerapan

Penerapan prinsip pelayanan lima jawatan di lingkungan keluarga GBI Jemaat Induk Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Indonesia.

  1. Kerasulan Roma 15:20
  2. Pelayanan kerasulan:
    • Meletakkan dasar pelayanan baru
      • Tempat atau lokasi yang baru maupun bentuk pelayanan yang baru
      • Bentuk-bentuk pelayan yang belum pernah dicoba oleh orang lain sebelumnya
    • Pengurapan untuk mengatur jemaat
      • Mengatur penyelenggaraan gereja di dalam aturan dan tatanan yang tepat
      • Menjaga agar perjalanan gereja tetap berorientasi pada visi dan misi
      • Menetapkan dan menjaga doktrin gereja dari pengaruh-pengaruh luar yang tidak kondusif bagi perjalanan gereja
    • Membangkitkan para pemimpin muda
      • Seorang rasul selalu punya anak-anak rohani dan dia mementori mereka
      • Mentoring itu meliputi pelatihan kepemimpinan, kaderisasi, struktur organisasi, pemuridan
  3. Kenabian
  4. Pelayanan kenabian ialah hal-hal yang sifatnya menarik tuntunan daripada alam roh dan membawa persembahan dari jemaat yang bersifat rohani, yaitu doa, pujian, dan penyembahan.
    • Subdivisi Doa
      • Menara Doa
        Ini adalah ciri utama dari gereja.
        Berdoa secara profetik 24 jam sehari.
      • Rumah Doa
        Rumah Doa didesain khusus untuk kebutuhan jemaat. Penyelenggaranya adalah gereja lokal setempat, dan dilayani anggota jemaat setempat.
      • Kubu Doa
        Kubu doa adalah pertemuan doa syafaat bagi sebuah lingkungan. Pelaku dan penyelenggaranya adalah anggota kelompok sel setempat.
      • Pelayanan Doa Syafaat
        Tugasnya adalah mendukung kegiatan-kegiatan, terutama Ibadah Raya.
      • Doa Keliling
        Aktivitas ini dilakukan oleh para pendoa syafaat, karena ada penugasan khusus berkenaan dengan situasi dan kebutuhan doa tertentu.
    • Subdivisi Pujian dan Penyembahan
      • Pemain musik, pemimpin pujian, dan lainnya, adalah lengan kedua di dalam pelayanan kenabian.
  5. Penginjilan
  6. Subdivisi Misi dan Pekabaran Injil (PI) adalah mereka yang berada di ujung tombak untuk memenangkan jiwa dan memberi kesaksian Tuhan Yesus di tengah masyarakat umum. Di sini ada macam-macam area:
    • Pelayanan di dunia kerja
    • Pelayanan ibadah di tengah-tengah dunia usaha dan event seperti Breakthrough Prayer yang mendoakan usaha-usaha yang sedang mengalami kesulitan.
    • Pelayanan penginjilan
    • Terdiri atas seminar-seminar, pelatihan-pelatihan untuk penginjilan pribadi, dan event-event (KKR, penyebaran traktat, dan lain-lain)
    • Pelayanan misi
    • Penginjilan yang sifatnya secara tidak langsung yaitu menjadi terang dan garam bagi masyarakat, termasuk pelayanan-pelayanan yang sifatnya holistik.
  7. Pengembalaan
  8. Pelayanan penggembalaan:
    • Penggembalaan umum
    • Ibadah raya adalah fitur paling depan dari keberadaan gereja. Selanjutnya sebagai follow up atas keterlibatan seseorang dalam ibadah raya tersebut, penggembalaan dalam kehidupan sehari-harinya dilayani oleh kelompok sel yang terdekat dengan tempat tinggal orang tersebut.
    • Penggembalaan kategorial
    • Penjangkauan dan pembinaan yang sifatnya lebih daripada sekedar secara umum. Jemaat dipilah-pilah dalam kelompok usia dan profesi.
    • Pelayanan jemaat
    • Pelayanan kepada jemaat dalam bentuk konseling, baptisan, kunjungan, penghiburan, pemakaman, pelepasan, pemberkatan nikah, penyerahan anak.
    • Pelayanan meja
    • Pelayanan administrasi dan pelayanan diakonia untuk membantu kehidupan jemaat yang ada di daerah tersebut.
  9. Pengajaran
  10. Pelayanan untuk memperlengkapi orang lain dengan kebenaran firman Tuhan. Event-event yang diadakan sehubungan dengan pelayanan ini adalah:
    • Seminar-seminar
    • Kelas-kelas KOM 100-400
    • Diklat-diklat

Nilai-nilai dalam pelayanan

1. Dasar pelayanan bukan kemampuan, tapi karakter Mazmur 119:130; Yesaya 44:25; 1 Korintus 1:22-29

Karakter adalah dasar kompetensi dari bangunan rumah rohani kita.

2. Sifat dari pelayanan bukan dilayani, tetapi melayani Mazmur 119:91; Matius 20:26-28

Melayani tanpa mengharapkan pengembalian atau balas jasa dari aktivitas yang kita kerjakan.

3. Motivasi dari pelayanan bukan kekuasaan, tetapi kasih 1 Petrus 5:2

Tujuan kita melayani bukan agar berkuasa atas mereka, tetapi karena dorongan kasih.

4. Ukuran pelayanan bukan kesuksesan, tetapi pengorbanan Filipi 3:4-11

Sukses yang sejati adalah membawa jiwa-jiwa semakin serupa dengan Kristus dan memuliakan nama Yesus di dalam kehidupan kita.

5. Otoritas pelayanan bukan memilih jabatan, tetapi ketaatan Yohanes 4:24

Cari fungsi, bukan posisi!

6. Tujuan pelayanan bukan popularitas, tetapi kemuliaan Matius 7:21

Motivasi yang tidak murni adalah sebuah kejahatan rohani.

7. Alat pelayanan bukan fasilitas, tetapi firman Allah dan doa Kisah 4:30-33

Firman Allah dan doa menarik urapan Allah turun atas pelayanan kita. Dampak pengurapan adalah keberhasilan pelayanan. Bukan fasilitas yang mendatangkan urapan, tetapi urapanlah yang mendatangkan fasilitas.

8. Hasil pelayanan bukan kuantitas, tetapi kualitas Kisah 2:44-47; Efesus 3:16-19

Kuantitas belum tentu akan diikuti dengan kualitas, tetapi kualitas sudah pasti akan diikuti dengan kuantitas.

9. Kuasa pelayanan bukan hikmat dunia atau manusia, tetapi Roh Kudus Kisah 4:33, 6:8, 10:38

Belajarlah, dan persiapkanlah diri dengan sebaik-baiknya, tetapi andalkan Roh Kudus agar kedua hal itu disertai dengan kuasa Allah.

10. Model utama dalam pelayanan bukan tokoh utama, pembicara terkenal, atau para pemimpin; tetapi Yesus Kristus 1 Petrus 2:21

Keberhasilan menjadikan Kristus sebagai teladan akan membuat mereka berhasil dalam pelayanan.

Kiat untuk memulai pelayanan

  1. Menemukan karunia motivasi kita
  2. KOM 140.3 membahas mengenai menemukan karunia motivasi kita.
  3. Rajin mengembangkan karunia rohani
  4. Yaitu karunia-karunia yang terdapat dalam 1 Korintus 12:7-10.
  5. Mulai melayani orang-orang yang ada di sekitar kita
  6. Pakai setiap kesempatan yang ada untuk memanfaatkan karunia rohani dalam melayani orang lain.
  7. Berdoalah: "Tuhan, di mana sebenarnya daerah pelayanan saya?"
    • Minta konfirmasi dari teman-teman
    • Lihat kenyataan di lapangan
    • Perhatikan feedback tentang pelayanan kita
    • Bangun hubungan dengan orang-orang di sekitar
  8. Jangan takut gagal
  9. Tidak perlu menunggu undangan, tawarkan pelayanan Anda kepada setiap orang yang membutuhkan.

Diskusi

  1. Bagaimana menanggulangi rasa malu dan kikuk pada saat pertama kali kita melangkah untuk melayani?
  2. Bagaimana menanggulangi rasa malu ketika kita "gagal" dalam percobaan pertama?

Sumber

  • Divisi Pengajaran (Juni 2018). "140.5 Memulai pelayanan". KOM Seri 100 Pencari Tuhan (edisi ke-25, Juni 2018). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto - Senayan. ISBN 979-3571-05-5.