Diklat COOL/PasCa/09: Perbedaan antara revisi
Dari GBI Danau Bogor Raya
< Diklat COOL | PasCa
(Baru) |
k (upd) |
||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
{{pasca | {{pasca | ||
| fullpagename= Diklat COOL/PasCa/ | | fullpagename= Diklat COOL/PasCa/09 | ||
| displaytitle= Mengatasi perselingkuhan | | displaytitle= Mengatasi perselingkuhan | ||
| subdisplaytitle= (''Pastoral Care Handbook'') | | subdisplaytitle= (''Pastoral Care Handbook'') | ||
| hiddensummary= Perselingkuhan dapat terjadi dalam kehidupan pernikahan, berapa pun usia pernikahan itu | | hiddensummary= Perselingkuhan dapat terjadi dalam kehidupan pernikahan, berapa pun usia pernikahan itu. | ||
}} | }} | ||
== A. Introduksi == | == A. Introduksi == | ||
<div class="ml-sm-4"> | <div class="ml-sm-4"> | ||
Perselingkuhan dapat terjadi dalam kehidupan pernikahan, berapa pun usia pernikahan itu. Perselingkuhan merupakan penyebab utama perceraian selain masalah keuangan dan komunikasi | Perselingkuhan dapat terjadi dalam kehidupan pernikahan, berapa pun usia pernikahan itu. Perselingkuhan merupakan penyebab utama perceraian selain masalah keuangan dan komunikasi. | ||
Ciri-ciri dari orang yang sedang berselingkuh, antara lain: | Pelayan jemaat diharapkan memahami penyebab utama terjadinya perselingkuhan, yaitu adanya ketidakpuasan antara masing-masing pasangan. Ketidakpuasan yang terjadi seringkali disebabkan oleh adanya kekecewaan akibat tidak terpenuhinya harapan dari pasangan, tetapi seolah-olah didapatkan dari orang lain. Kejadian perselingkuhan yang mencapai tahap perzinaan (persetubuhan) akan menimbulkan adanya ikatan secara tubuh, jiwa dan roh. Timbulnya permohonan pelayanan ini, biasanya atas pengaduan dari salah satu pihak pasangan atau pihak lain di luar pasangan itu. | ||
{{pmb0|Ciri-ciri dari orang yang sedang berselingkuh, antara lain:}} | |||
<ol> | <ol> | ||
<li>Hilangnya keterbukaan satu dengan yang lain.</li> | <li>Hilangnya keterbukaan satu dengan yang lain.</li> | ||
| Baris 16: | Baris 17: | ||
<li>Hilangnya rasa ketertarikan dengan pasangannya.</li> | <li>Hilangnya rasa ketertarikan dengan pasangannya.</li> | ||
<li>Rendahnya kualitas komunikasi dengan Tuhan dan pasangannya.</li> | <li>Rendahnya kualitas komunikasi dengan Tuhan dan pasangannya.</li> | ||
<li>Timbulnya tindakan kekerasan dalam rumah tangga ( | <li>Timbulnya tindakan kekerasan dalam rumah tangga (''abuse'').</li> | ||
<li>Dalam beberapa kasus, perselingkuhan ditutupi dengan kemesraan yang semakin meningkat.</li> | <li>Dalam beberapa kasus, perselingkuhan ditutupi dengan kemesraan yang semakin meningkat.</li> | ||
</ol> | </ol> | ||
Maksud dan tujuan pelayanan ini bagi seorang pelayan jemaat adalah untuk: | {{pmb0|Maksud dan tujuan pelayanan ini bagi seorang pelayan jemaat adalah untuk:}} | ||
<ol> | <ol> | ||
<li>Membantu membangun komunikasi.</li> | <li>Membantu membangun komunikasi.</li> | ||
<li>Menciptakan adanya keterbukaan.</li> | <li>Menciptakan adanya keterbukaan.</li> | ||
<li>Menganalisa penyebab adanya kekecewaan diantara mereka.</li> | <li>Menganalisa penyebab adanya kekecewaan diantara mereka.</li> | ||
<li>Mendamaikan, menanamkan pengertian dan penerimaan satu dengan yang lain.</li> | <li>Mendamaikan, menanamkan pengertian dan penerimaan satu dengan yang lain.</li> | ||
</ol> | </ol> | ||
| Baris 31: | Baris 32: | ||
== B. Dasar Firman Tuhan == | == B. Dasar Firman Tuhan == | ||
<div class="ml-sm-4"> | <div class="ml-sm-4"> | ||
Pelayan Jemaat hendaknya memahami beberapa dasar kebenaran firman Tuhan sebagai berikut: | Pelayan Jemaat hendaknya memahami beberapa dasar kebenaran firman Tuhan sebagai berikut: | ||
=== B.1. Dasar-dasar tentang keutuhan pernikahan === | === B.1. Dasar-dasar tentang keutuhan pernikahan === | ||
* {{sabdaweb2v|Kejadian 2:24}} -- Tuhan mengadakan pernikahan bagi seorang pria dan wanita. | |||
* {{sabdaweb2v|Matius 19:6, Markus 10:6}} -- Sepasang suami istri bukan lagi dua melainkan satu. | |||
* {{sabdaweb2v|Amsal 5:18}} -- Bersukacitalah dengan istri masa mudamu. | |||
* {{sabdaweb2v|Maleakhi 2:14}} -- Tuhan menjadi saksi antara suami dan istri masa mudanya. Istri sebagai teman sekutu dan seperjanjian. | |||
* {{sabdaweb2v|Ibrani 13:4a}} -- Penuh hormat terhadap perkawinan. | |||
* {{sabdaweb2v|Efesus 5:22-33, I Petrus 3:1-7}} -- Dasar hidup sebagai suami dan istri. | |||
=== B.2. Hukuman atau akibat dari penyelewengan{{slash}}perzinaan === | |||
* {{sabdaweb2v|Imamat 20:10-21}} -- Berzina dihukum mati dan dibakar. | |||
* {{sabdaweb2v|Mazmur 14:1-3; Roma 3:12}} -- Kebebalan manusia, menyeleweng, bejat. | |||
* {{sabdaweb2v|Imamat 18:21, Keluaran 20:5}} -- Tindakan perzinaan sama dengan penyembahan terhadap dewa Molokh yang mengakibatkan kutuk atas keturunan, bahkan sampai keturunan ketiga dan keempat. | |||
* {{sabdaweb2v|Ibrani 13:4b}} -- Mencemarkan tempat tidur, orang sundal dan pezina akan dihakimi Tuhan. | |||
* {{sabdaweb2v|Matius 5:27-28; 15:19; Markus 7:21-23}} -- Memandang dengan hasrat untuk berzina sudah berdosa dalam hati. | |||
* {{sabdaweb2v|1 Korintus 6:9-10}} -- Orang cabul dan pezina tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. | |||
=== B.2. Hukuman atau akibat dari penyelewengan | |||
* {{sabdaweb2v|Imamat 20:10-21}} -- | |||
* {{sabdaweb2v|Mazmur 14:1-3 | |||
* {{sabdaweb2v|Imamat 18:21, Keluaran 20:5}} -- Tindakan | |||
* {{sabdaweb2v|Ibrani 13:4b}} -- Mencemarkan tempat tidur, orang sundal dan | |||
* {{sabdaweb2v|Matius 5:27-28; 15:19 | |||
* {{sabdaweb2v|1 Korintus 6:9-10}} -- Orang cabul dan | |||
=== B.3. Ketetapan tentang perceraian === | === B.3. Ketetapan tentang perceraian === | ||
* {{sabdaweb2v|Maleakhi 2:16a}} -- Tuhan membenci perceraian. | |||
* {{sabdaweb2v|Maleakhi 2:16a}} -- Tuhan membenci perceraian. | * {{sabdaweb2v|Matius 19:1-12, Markus 10:1-12}} -- Hukum tentang perceraian. | ||
* {{sabdaweb2v|Matius 19:1-12, Markus 10:1-12}} -- Hukum tentang perceraian. | * {{sabdaweb2v|I Korintus 7:27}} -- Janganlah engkau mengusahakan perceraian. | ||
* {{sabdaweb2v|I Korintus 7:27}} -- Janganlah engkau mengusahakan perceraian. | |||
</div> | </div> | ||
| Baris 61: | Baris 59: | ||
<div class="ml-sm-4"> | <div class="ml-sm-4"> | ||
Pelayanan untuk menangani perselingkuhan merupakan pelayanan yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu pemulihan yang panjang. Umumnya kita dapat melakukan tindakan pelayanan sebagai berikut: | Pelayanan untuk menangani perselingkuhan merupakan pelayanan yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu pemulihan yang panjang. Umumnya kita dapat melakukan tindakan pelayanan sebagai berikut: | ||
<ol> | <ol> | ||
<li>Ciptakan keterbukaan sehingga dapat diketahui akar penyebab perselingkuhan dari kedua belah pihak, karena terjadinya perselingkuhan atas andil bersama.</li> | <li>Ciptakan keterbukaan sehingga dapat diketahui akar penyebab perselingkuhan dari kedua belah pihak, karena terjadinya perselingkuhan atas andil bersama.</li> | ||
<li>Responi atau lakukan pelayanan sesuai dengan akar penyebab yang terungkap.</li> | <li>Responi atau lakukan pelayanan sesuai dengan akar penyebab yang terungkap.</li> | ||
<li>Saling melepaskan pengampunan dan menerima pasangan apa adanya tanpa mengungkit masalah perselingkuhan ini.</li> | <li>Saling melepaskan pengampunan dan menerima pasangan apa adanya tanpa mengungkit masalah perselingkuhan ini.</li> | ||
<li>Dapatkan komitmen dari pelaku perselingkuhan untuk memutuskan hubungan dengan selingkuhannya, apapun | <li>Dapatkan komitmen dari pelaku perselingkuhan untuk memutuskan hubungan dengan selingkuhannya, apapun risikonya.</li> | ||
<li>Mengembalikan kepada komitmen pernikahan kudus. Ini adalah tujuan utama dari pelayanan mengatasi perselingkuhan.</li> | <li>Mengembalikan kepada komitmen pernikahan kudus. Ini adalah tujuan utama dari pelayanan mengatasi perselingkuhan.</li> | ||
<li>Hidupkan mezbah doa bersama antara suami dan istri</li> | <li>Hidupkan mezbah doa bersama antara suami dan istri</li> | ||
| Baris 73: | Baris 72: | ||
== D. Tips/kiat == | == D. Tips/kiat == | ||
<div class="ml-sm-4"> | <div class="ml-sm-4"> | ||
* | * Setiap pelayan jemaat hendaknya melayani bersama dengan pasangannya. | ||
* | ** Untuk pelayan jemaat yang belum menikah, dapat mengarahkan pelayanan ini kepada senior yang sudah menikah. | ||
* | * Dalam melakukan pelayanan ini, usahakanlah dapat menghadirkan kedua belah pihak (suami-istri). | ||
* Tanamkan pengertian bahwa melalui kejadian ini, pasangan yang Saudara layani bisa menjadi berkat bagi orang lain. | |||
</div> | </div> | ||
| Baris 89: | Baris 89: | ||
| publisher = Divisi Pengajaran [[GBI Jalan Jendral Gatot Subroto]] | | publisher = Divisi Pengajaran [[GBI Jalan Jendral Gatot Subroto]] | ||
| location = Jakarta | | location = Jakarta | ||
| chapter = Mengatasi | | chapter = Mengatasi Perselingkuhan | ||
}} | }} | ||
Revisi per 28 Oktober 2022 13.55
- Kode etik pelayanan
- Prayer march/doa keliling
- Mengatasi hutang
- Melayani orang sakit
- Pemberkatan rumah/tempat usaha
- Pelayanan pelepasan
- Melayani orang yang di penjara
- Penumpangan tangan/pengurapan
- Mengatasi perselingkuhan
- Retret/gathering
- Perayaan ulang tahun
- Pelayanan diakonia (kontekstual)
- Ibadah penghiburan dan pemakaman
- Narkoba
- Berpacaran (dating)
- Pelayanan kesembuhan KKR (Counselor)
- LGBTI
- Memimpin pujian dan penyembahan
Perselingkuhan dapat terjadi dalam kehidupan pernikahan, berapa pun usia pernikahan itu.
A. Introduksi
Perselingkuhan dapat terjadi dalam kehidupan pernikahan, berapa pun usia pernikahan itu. Perselingkuhan merupakan penyebab utama perceraian selain masalah keuangan dan komunikasi.
Pelayan jemaat diharapkan memahami penyebab utama terjadinya perselingkuhan, yaitu adanya ketidakpuasan antara masing-masing pasangan. Ketidakpuasan yang terjadi seringkali disebabkan oleh adanya kekecewaan akibat tidak terpenuhinya harapan dari pasangan, tetapi seolah-olah didapatkan dari orang lain. Kejadian perselingkuhan yang mencapai tahap perzinaan (persetubuhan) akan menimbulkan adanya ikatan secara tubuh, jiwa dan roh. Timbulnya permohonan pelayanan ini, biasanya atas pengaduan dari salah satu pihak pasangan atau pihak lain di luar pasangan itu.
Ciri-ciri dari orang yang sedang berselingkuh, antara lain:
- Hilangnya keterbukaan satu dengan yang lain.
- Mengabaikan kebersamaan, mempunyai agenda pribadi,
- Hilangnya rasa ketertarikan dengan pasangannya.
- Rendahnya kualitas komunikasi dengan Tuhan dan pasangannya.
- Timbulnya tindakan kekerasan dalam rumah tangga (abuse).
- Dalam beberapa kasus, perselingkuhan ditutupi dengan kemesraan yang semakin meningkat.
Maksud dan tujuan pelayanan ini bagi seorang pelayan jemaat adalah untuk:
- Membantu membangun komunikasi.
- Menciptakan adanya keterbukaan.
- Menganalisa penyebab adanya kekecewaan diantara mereka.
- Mendamaikan, menanamkan pengertian dan penerimaan satu dengan yang lain.
B. Dasar Firman Tuhan
Pelayan Jemaat hendaknya memahami beberapa dasar kebenaran firman Tuhan sebagai berikut:
B.1. Dasar-dasar tentang keutuhan pernikahan
- Kejadian 2:24 -- Tuhan mengadakan pernikahan bagi seorang pria dan wanita.
- Matius 19:6, Markus 10:6 -- Sepasang suami istri bukan lagi dua melainkan satu.
- Amsal 5:18 -- Bersukacitalah dengan istri masa mudamu.
- Maleakhi 2:14 -- Tuhan menjadi saksi antara suami dan istri masa mudanya. Istri sebagai teman sekutu dan seperjanjian.
- Ibrani 13:4a -- Penuh hormat terhadap perkawinan.
- Efesus 5:22-33, I Petrus 3:1-7 -- Dasar hidup sebagai suami dan istri.
B.2. Hukuman atau akibat dari penyelewengan/
- Imamat 20:10-21 -- Berzina dihukum mati dan dibakar.
- Mazmur 14:1-3; Roma 3:12 -- Kebebalan manusia, menyeleweng, bejat.
- Imamat 18:21, Keluaran 20:5 -- Tindakan perzinaan sama dengan penyembahan terhadap dewa Molokh yang mengakibatkan kutuk atas keturunan, bahkan sampai keturunan ketiga dan keempat.
- Ibrani 13:4b -- Mencemarkan tempat tidur, orang sundal dan pezina akan dihakimi Tuhan.
- Matius 5:27-28; 15:19; Markus 7:21-23 -- Memandang dengan hasrat untuk berzina sudah berdosa dalam hati.
- 1 Korintus 6:9-10 -- Orang cabul dan pezina tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
B.3. Ketetapan tentang perceraian
- Maleakhi 2:16a -- Tuhan membenci perceraian.
- Matius 19:1-12, Markus 10:1-12 -- Hukum tentang perceraian.
- I Korintus 7:27 -- Janganlah engkau mengusahakan perceraian.
C. Tindakan
Pelayanan untuk menangani perselingkuhan merupakan pelayanan yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu pemulihan yang panjang. Umumnya kita dapat melakukan tindakan pelayanan sebagai berikut:
- Ciptakan keterbukaan sehingga dapat diketahui akar penyebab perselingkuhan dari kedua belah pihak, karena terjadinya perselingkuhan atas andil bersama.
- Responi atau lakukan pelayanan sesuai dengan akar penyebab yang terungkap.
- Saling melepaskan pengampunan dan menerima pasangan apa adanya tanpa mengungkit masalah perselingkuhan ini.
- Dapatkan komitmen dari pelaku perselingkuhan untuk memutuskan hubungan dengan selingkuhannya, apapun risikonya.
- Mengembalikan kepada komitmen pernikahan kudus. Ini adalah tujuan utama dari pelayanan mengatasi perselingkuhan.
- Hidupkan mezbah doa bersama antara suami dan istri
- Tumbuhkan kembali rasa ketertarikan satu-sama-lain dengan menciptakan memori-memori kasih baru.
D. Tips/kiat
- Setiap pelayan jemaat hendaknya melayani bersama dengan pasangannya.
- Untuk pelayan jemaat yang belum menikah, dapat mengarahkan pelayanan ini kepada senior yang sudah menikah.
- Dalam melakukan pelayanan ini, usahakanlah dapat menghadirkan kedua belah pihak (suami-istri).
- Tanamkan pengertian bahwa melalui kejadian ini, pasangan yang Saudara layani bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Sumber
- Pdt Henky Pesulima dan Tim (2021) [2009]. "Mengatasi Perselingkuhan". Editor Pdt Chris Silitonga. Pastoral Care (edisi ke-3). Jakarta: Divisi Pengajaran GBI Jalan Jendral Gatot Subroto.