Halaman Utama (rencana): Perbedaan antara revisi
k (upd) |
k (temp) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{| width=30% style="float:right" | {| width=30% style="float:right; background:transparent;" | ||
| style="padding: 0 0 0 .5em;" | | | style="padding: 0 0 0 .5em;" | | ||
<div style="font-size: 110%; background:#ddd; padding: .25em 0 .25em .5em;">'''Alkitab Setahun'''</div> | <div style="font-size: 110%; background:#ddd; padding: .25em 0 .25em .5em;">'''Alkitab Setahun'''</div> | ||
Baris 6: | Baris 6: | ||
</div> | </div> | ||
<div style="background:#eee; padding: .25em;"> | <!--<div style="background:#eee; padding: .25em;">--> | ||
<div style="font-size: 110%; background:#ddd; padding: .25em 0 .25em .5em;">'''Khotbah populer'''</div> | <div style="font-size: 110%; background:#ddd; padding: .25em 0 .25em .5em;">'''Khotbah populer'''</div> | ||
<div style="font-size: 90%; margin: 0 0 1em 0;"><DPL> | <div style="font-size: 90%; margin: 0 0 1em 0;"><DPL> | ||
Baris 85: | Baris 85: | ||
* [[Daftar situs web eksternal|Daftar situs web eksternal]] | * [[Daftar situs web eksternal|Daftar situs web eksternal]] | ||
</div> | </div> | ||
</div> | <!--</div>--> | ||
<div style="font-size: 110%; background:#faecc8; padding: .2em .2em .2em .2em; margin: .5em 0;"> '''Agenda''' | <div style="font-size: 110%; background:#faecc8; padding: .2em .2em .2em .2em; margin: .5em 0;"> '''Agenda''' | ||
Baris 91: | Baris 91: | ||
</div> | </div> | ||
|} | |} | ||
{| width="70%" | {| width="70%" style="background:transparent; border-right: 1px #ddd solid; margin-right: 1em;" | ||
|- valign="top" | |- valign="top" | ||
| style="padding: 0 | | style="padding: 0 1em 0 0;" | <!--<div style="font-size:95%; float:right; margin:.5em; padding: .5em .75em .5em .75em; background:#eee; -moz-border-radius: 0.5em; -webkit-border-radius: 0.5em; border-radius: 0.5em;">'''Pesan Gembala'''</div>--> | ||
<!--<div style="border:1px #ddd solid; padding: 1em 1em .5em 1em;">--> | |||
<h2 style="margin-top:0;">Pesan Gembala</h2> | |||
'''[[Sutadi Rusli|Pdt Sutadi Rusli]]''' | |||
<div style="font-size:200%; font-weight:bold; margin: .25em 0 .25em 0;">[[Khotbah:Makna kenaikan Tuhan Yesus ke sorga|Makna kenaikan Tuhan Yesus ke sorga]]</div> | <div style="font-size:200%; font-weight:bold; margin: .25em 0 .25em 0;">[[Khotbah:Makna kenaikan Tuhan Yesus ke sorga|Makna kenaikan Tuhan Yesus ke sorga]]</div> | ||
<div style="font-size:90%">[[2010|Kamis, 13 Mei 2010]] • [[Graha Amal Kasih]]</div> | <div style="font-size:90%">[[2010|Kamis, 13 Mei 2010]] • [[Graha Amal Kasih]]</div> | ||
Baris 111: | Baris 114: | ||
[[Project:Pesan Gembala#Pesan Gembala|» Daftar Pesan Gembala]] | [[Project:Pesan Gembala#Pesan Gembala|» Daftar Pesan Gembala]] | ||
</small> | </small> | ||
</div> | <!--/div--> | ||
|- valign="top" | |- valign="top" | ||
| style="padding: .75em .25em 0 0;" | <div style="font-size:95%; float:right; margin:.5em; padding: .5em .75em .5em .75em; background:#eee; -moz-border-radius: 0.5em; -webkit-border-radius: 0.5em; border-radius: 0.5em;">'''Pesan Gembala Pembina'''</div><div style="border:1px #ddd solid; padding: 1em 1em .5em 1em;"> | | style="padding: .75em .25em 0 0;" | <div style="font-size:95%; float:right; margin:.5em; padding: .5em .75em .5em .75em; background:#eee; -moz-border-radius: 0.5em; -webkit-border-radius: 0.5em; border-radius: 0.5em;">'''Pesan Gembala Pembina'''</div><div style="border:1px #ddd solid; padding: 1em 1em .5em 1em;"> |
Revisi terkini sejak 11 Juni 2010 16.08
Alkitab Setahun
Khotbah populer
Halaman populer
Artikel
Perubahan terbaru
Lainnya
Agenda
|
Pesan GembalaAda begitu banyak makna yang bisa kita gali dari kenaikan Tuhan Yesus. Mari kita merenungkan tiga makna kenaikan Tuhan Yesus ke sorga untuk kita. Kenaikan Tuhan Yesus yang pertama berbicara mengenai pergumulan, atau boleh saya katakan siap untuk diproses. Tuhan Yesus ketika di taman Getsemani juga bergumul seperti kita manusia biasa bergumul, bahkan Dia katakan, "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya..." (Matius 16:34). Kedua, Tuhan Yesus juga naik ke sorga untuk menyiapkan tempat untuk kita. Tidak ada yang lain yang bisa berjanji demikian seperti Tuhan Yesus (Yohanes 14:1-3). Ketiga, kenaikan Tuhan Yesus juga memiliki makna bahwa Roh Kudus dicurahkan dan kita harus menjadi saksi-Nya di Yerusalem, Yudea, Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi (Kisah 1:8). Sikap hidup kita harus menjadi saksi baik di keluarga dan di lingkungan kita. | ||||
Pesan Gembala Pembina
Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo
Kisah Para Rasul 1:3, "Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah." Saya percaya Tuhan Yesus juga membawa pesan-pesan kepada murid-murid-Nya dan melalui apa yang terjadi pada waktu itu, Tuhan mau berpesan 3 hal kepada mereka semua dan juga kepada kita hari ini, yaitu untuk membuktikan bahwa Dia hidup, untuk menegur murid-murid-Nya atas ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, dan untuk mengutus murid-murid-Nya. | ||||
Ringkasan khotbah
|
Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. (2 Tawarikh 7:14)
Dalam Tahun dibuka-Nya pintu-pintu mujizat, The Year of God Opening Doors for Miracles, kita diminta untuk bertobat, meninggalkan segala dosa dan hidup lebih sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Saat hidup kita berkenan di hadapan Tuhan dan mengandalkan-Nya, maka Tuhan akan menjawab setiap doa-doa yang kita doakan dan dibuka-Nya pintu-pintu mujizat dalam hidup kita. Dalam Tahun dibuka-Nya pintu-pintu mujizat, The Year of God Opening Doors for Miracles, kita diminta untuk bertobat, meninggalkan segala dosa dan hidup lebih sungguh-sungguh di dalam Tuhan. |
|
Faktanya adalah Yesus secara historis terbukti benar mati di atas kayu salib menurut hukuman Romawi saat itu. Kita memiliki bukti-bukti kuat dari kitab Perjanjian Baru dan kitab sejarah di luar Alkitab yang mencatat ada seseorang bernama Yesus yang betul-betul mati di atas kayu salib. Kedua, bahkan seorang pakar sejarah Perjanjian Baru yang juga seorang Atheist dan kritikus utama terhadap kebangkitan Yesus yaitu Dr. Gerd Ludemann berkata, “secara historis tidak dapat disangkal bahwa Yesus betul-betul mati." Jika berbicara tentang hari kelahiran, maka ada banyak nabi dan tokoh agama yang memiliki hari kelahiran. Demikian juga hari kematian, semua orang di atas muka bumi ini memiliki hari kelahiran dan hari kematiannya. |
Penyembahan bukan sekedar aktivitas dan rutinitas belaka, sebab jika demikian, maka penyembahan hanyalah serangkaian kegiatan atau tindakan yang hambar dan tidak berjiwa. Penyembahan terkait dengan hati kita dan hati TUHAN. Rasanya hampir tidak mungkin terjadi penyembahan tanpa melibatkan hati. Terkait dengan Hati dan Penyembahan, ada tiga hal yang patut menjadi perenungan kita, yakni:
Worship is relationship. Penyembahan adalah hubungan. Dalam sebuah hubungan diperlukan dua hati yang tertaut. Dalam kitab Kidung Agung kita akan banyak menemukan puji-pujian dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan dan sebaliknya, karena hati mereka saling terpaut. Penyembahan adalah hubungan pribadi yang dalam antara kita dengan Tuhan. Dalam hubungan tersebut, ada interaksi, percakapan, pengabdian, dan pertumbuhan spiritual yang terjadi. Karenanya, kita dipanggil untuk hidup dalam kesadaran yang terus-menerus akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, dan untuk menumbuhkan hubungan yang lebih dalam, intim, dan berkelanjutan dengan-Nya melalui doa, pujian, penyembahan, membaca Firman, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku,... (Mazmur 91:14) "Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji. Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, -sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku." (Mazmur 63:6-9). Karena penyembahan adalah dua pribadi yang saling tertaut, sebagaimana dua pribadi yang saling mengasihi pasti akan selalu berupaya untuk menyenangkan hati yang dikasihinya, demikian juga kita dengan TUHAN. Melalui penyembahan, kita senantiasa berupaya untuk menyenangkan hati TUHAN, sebagaimana tertulis antara lain dalam ayat berikut ini: "Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah." (Maleakhi 3:4) "Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya." (2 Korintus 5:9). Dalam terjemahan berbahasa Inggris (CEV) ayat tersebut dituliskan, "But whether we are at home with the Lord or away from him, we still try our best to please him." (CEV). Frasa "berusaha...supaya berkenan kepada-Nya" diterjemahkan "berusaha melakukan yang terbaik untuk menyenangkan Dia".Penyembahan harus lahir dari hati, namun bukan dari hati yang kecewa, hati yang terkontaminasi dengan perasaan yang campur aduk, melainkan hati yang tulus mengasihi TUHAN. Hanya mereka yang tulus mengasihi TUHAN yang dapat memberikan penyembahan yang tulus. "Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu." (Yohanes 12:3). Penyembahan bukan sekedar aktivitas dan rutinitas belaka. |