Fakta kebangkitan Yesus

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Renungan Khusus 2019.jpgRenungan Khusus 2019-1x1.jpg
Renungan khusus
Tanggal31 Maret 2024
Penulis‑1Pdm Rudy Limuria, MA, CFP
Penulis‑2Pdp Dio Angga Pradipta Gunawan, MTh
Sebelumnya

Jika berbicara tentang hari kelahiran, maka ada banyak nabi dan tokoh agama yang memiliki hari kelahiran. Demikian juga hari kematian, semua orang di atas muka bumi ini memiliki hari kelahiran dan hari kematiannya. Tetapi jika berbicara mengenai hari kebangkitan, hanya Yesus yang memiliki hari kebangkitan dan kehidupan kekal. Inilah yang membedakan Yesus dengan tokoh agama lainnya.

Faktanya adalah Yesus secara historis terbukti benar mati di atas kayu salib menurut hukuman Romawi saat itu. Kita memiliki bukti-bukti kuat dari kitab Perjanjian Baru dan kitab sejarah di luar Alkitab yang mencatat ada seseorang bernama Yesus yang betul-betul mati di atas kayu salib. Kedua, bahkan seorang pakar sejarah Perjanjian Baru yang juga seorang Atheist dan kritikus utama terhadap kebangkitan Yesus yaitu Dr. Gerd Ludemann berkata, “secara historis tidak dapat disangkal bahwa Yesus betul-betul mati."

A. Kebangkitan Yesus adalah kekuatan bagi orang Kristen

Paskah merupakan momen yang paling penting untuk semua orang percaya yakni memperingati peristiwa Tuhan Yesus mati disalib pada hari Jumat Agung dan bangkit di hari yang ketiga.

Kebangkitan-Nya adalah kekuatan utama iman Kristen. Tanpa itu, kehidupan orang yang percaya kepada Yesus tidak mempunyai kuasa.

Iblis ingin mematahkan iman kita dengan memutarbalikkan fakta kebangkitan-Nya. Jika Yesus ternyata tidak bangkit dan hanya berita hoax, maka Yesus sama seperti manusia biasa. Dia bukan Tuhan dan tidak bisa memberikan keselamatan kekal bagi yang percaya kepada-Nya. Iman percaya kita menjadi sia-sia. Hal ini bisa terlihat dari ayat di bawah ini:

Jika Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini menaruh pengharapan pada Kristus, kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Namun, yang benar ialah bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab, sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
(1 Korintus 15:17-21 TB2)

B. Apakah tubuh Yesus bangkit atau dicuri?

Hal “kebangkitan” ini merupakan poin yang sering diserang Iblis melalui ajaran-ajaran sesat atau orang-orang yang mau menggugurkan iman percaya kepada Yesus. Sejak semula banyak orang ingin menutupi kenyataan tentang "kebangkitan Kristus" dengan membuat teori yang disebut "Conspiracy Theory” (Teori Konspirasi/Persekongkolan).

Teori ini mengatakan bahwa para murid bersekongkol untuk menciptakan kisah bohong mengenai kematian dan kebangkitan Yesus. Orang-orang yang tidak mengakui kebangkitan Yesus membuat cerita bahwa murid-murid telah mencuri mayat Yesus, sehingga kubur-Nya ditemukan oleh para wanita dalam keadaan kosong. Hoax itu dipercaya sampai sekarang.

Pertanyaannya yang banyak beredar di luar sana adalah apakah Yesus sungguh bangkit dari kubur? Benarkah murid-murid Yesus yang telah mencuri tubuh Yesus agar dikira bangkit? Apa dampak kematian dan kebangkitan Yesus bagi hidup manusia?

Sebuah survey yang dilakukan terhadap 2.010 orang pada tahun 2017 di Inggris oleh BBC, menyimpulkan bahwa seperempat dari mereka yang menyatakan dirinya Kristen tidak percaya akan kebangkitan Yesus.[1]

C. Inilah fakta kebangkitan Yesus secara historis

Kita mempercayai kebangkitan-Nya dan menjadi saksi-Nya bukan hanya secara pengalaman pribadi tetapi juga karena bukti-bukti sejarah. Pengalaman pribadi artinya kita bisa merasakan bahwa Dia hadir dan memberikan damai sejahtera ketika kita memuji dan menyembah-Nya.

Dia adalah Allah Imanuel. Bahkan kita juga bisa merasakan mujizat pertolongan-Nya dalam situasi yang sangat kritis; entah dalam keadaan sakit, masalah keluarga, dalam pergumulan dan pelayanan. Namun bukti-bukti sejarah juga telah disingkapkan secara meyakinkan.

William Lane Craig PhD dan Gary Habermas PhD; dua orang apologet Kristen (ahli dalam mempertahankan iman Kekristenan berdasarkan fakta-fakta sejarah dan logika) telah menyelidiki berbagai fakta dan perdebatan tentang kebangkitan Yesus selama kurang lebih tiga puluh tahun dan menyodorkan fakta-fakta yang dapat diterima dan diakui oleh para ahli sejarah, ateis, skeptik, dan bahkan rabi terkenal Yahudi, Pinchas Lapide. Mereka menemukan sedikitnya ada dua belas fakta historis mengenai kebangkitan Kristus.[2]

Fakta yang menyatakan isi dari teori konspirasi tidak benar

Dalam artikel ini kita akan bahas hanya tujuh fakta yang menyatakan bahwa isi dari teori konspirasi tersebut tidak benar:

Fakta Pertama: Para wanita menjadi saksi hidup

Mengapa justru para wanita (yaitu Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dll) yang pertama-tama menemukan kubur kosong dan menjadi saksi hidup? Padahal wanita menurut tradisi Yahudi pada abad pertama, bukan merupakan saksi yang bisa diakui (sah secara hukum) oleh masyarakat di mana laki-lakilah selalu yang menjadi utama (patriarch). Dianggap tidak kredibel.[3]

Jika memang benar bahwa kebangkitan Yesus itu adalah rekayasa persekongkolan, maka murid-murid harusnya memberitakan bahwa saksi pertama yang menemukan kubur Yesus kosong adalah sumber yang sangat bisa dipercayai yaitu murid-murid (laki-laki). Namun kenyataannya tidak seperti itu.

Jadi dari sini bisa terlihat bahwa kebangkitan Yesus memang bukan suatu rekayasa. Markus menulis apa adanya. Memang para wanita-lah yang pertama kali menemukan bahwa jasad Yesus sudah tidak ada lagi di tempatnya. (Markus 16:1-8)

Fakta Kedua: Kubur Yesus kosong sekalipun dijaga ketat oleh para prajurit

Bagaimana mungkin, semua penjaga yaitu prajurit Romawi di sekitar kubur Yesus bisa terlelap tidur dan tidak melihat murid-murid mencuri jasad Yesus? Bagi prajurit Romawi kelalaian dalam tugas penting itu bisa diancam dengan hukuman mati. Jadi mereka pasti berjaga-jaga. Lalu mengapa prajurit-prajurit itu tidak dijatuhi hukuman oleh komandannya? (Matius 27:62-66) Karena mereka memang terbukti telah menjaga kubur itu dengan ketat dan Yesus memang benar bangkit dan tidak ada yang mencurinya. Para prajurit Romawi itu pun diberikan sejumlah besar uang untuk tutup mulut perihal mujizat kebangkitan Yesus. (Matius 28:12)

Ini adalah salah satu bukti terpenting mengenai kebangkitan Yesus, karena bahkan orang-orang yang tidak setuju dengan pengajaran Yesus yaitu para imam kepala dan orang Farisi mengakui bahwa kubur itu kosong.

Ketika para murid mulai berbicara mengenai Tuhan Yesus yang bangkit dari kematian, mereka sampai harus membuat berita bohong bahwa “murid-murid-Nya datang dan mencuri” mayat Yesus. (Matius 28:11-15)

Intinya adalah, imam-imam kepala saat itu juga sadar bahwa kubur Yesus kosong, tetapi mereka tidak mau mengakui kebangkitan Tuhan Yesus! Mereka membuat berita bohong yang tersebar sampai hari ini. Imam kepala dan orang Farisi tidak bisa menjelaskan bagaimana kubur itu kosong.

Fakta Ketiga: Imam-imam kepala justru merekayasa kebohongan

Fakta saat itu yang terjadi adalah imam-imam kepala, yang merupakan mahkamah agama dengan pemimpinnya yaitu Imam Kayafas, mereka sendirilah yang menyuruh para penjaga membuat cerita bahwa murid-murid telah mencuri jasad Yesus. Para prajurit menurutinya karena mereka disogok dengan sejumlah besar uang. Ini bukti imam-iman kepala tidak menyangkali bahwa kubur itu kosong, jasad Yesus tidak ada lagi, walaupun kuburnya ditutup rapat dan ada penjaganya. (Matius 28:11-15)

Fakta Keempat: Murid-murid sedang dalam kondisi ketakutan

Bagaimana mungkin murid-murid yang sedang dalam ketakutan dan hilang pengharapan namun berani mencuri jasad Yesus? Justru mereka sedang menanti-nantikan apakah betul yang dikatakan gurunya, bahwa Ia akan bangkit di hari ketiga dan menjadi Mesias. Faktanya mereka semua akhirnya menjadi pemberita kebangkitan Yesus dengan berani, yakin, dan rela mati sebagai martir. Mustahil ada orang di dunia yang berani mati demi suatu kebohongan belaka. (Markus 14:50; Lukas 22:54-62; Yohanes 20:19; Kisah Para Rasul 2:41)

Fakta Kelima: Bertobatnya Saulus, dari pembunuh umat Tuhan jadi pelayan Tuhan

Bagaimana mungkin Saulus yang merupakan seorang rabi Farisi yang amat dihormati oleh kaum Yahudi dan yang telah memimpin gerakan untuk membunuh umat Kristen pada zaman itu rela meninggalkan posisinya dan menjadi seorang misionaris untuk mengabarkan Injil Kristus?

Saulus yang menjadi Paulus bahkan rela mengalami penganiayaan, ditindas, bahkan dipenjarakan demi mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan akhirnya dia mati sebagai martir. (1 Korintus 9:1)

Fakta Keenam: Pertobatan Yakobus

Yakobus yang adalah saudara kandung dari Yesus juga awalnya tidak percaya bahwa Yesus betul-betul Anak Allah. Malahan jika kita baca dari Markus 3:21 dan Yohanes 7:1-10 jelas tertulis bahwa “saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya”. Tetapi apa yang terjadi di dalam kitab Kisah Para Rasul? Kita menemukan Yakobus saudara Yesus menjadi kepala Gereja di Yerusalem!

Apa yang bisa mengubah hati Yakobus dari yang tidak percaya kepada pelayanan Yesus berubah menjadi kepala Gereja dan bahkan mati martir setelah kematian saudaranya sendiri? Jelas kebangkitan Kristus yang mengubah hati Yakobus! Perubahan hati dari Yakobus yang bahkan mati menjadi martir sekitar tahun 60 membuktikan berita tentang kebangkitan Yesus adalah nyata.

Fakta Ketujuh: Banyaknya saksi mata bahwa Yesus telah bangkit

Kalau hanya satu atau dua orang yang menyaksikan kebangkitan Yesus dan hanya satu atau dua naskah kuno yang menulis mengenai kebangkitan Yesus, mungkin hal kebangkitan Yesus patut dipertanyakan. Tetapi Yesus tidak menampakkan diri-Nya hanya kepada satu atau dua orang, tetapi kepada banyak orang.

Kutipan Paulus di dalam 1 Korintus 15:5-7 adalah kredo atau pernyataan iman gereja mula-mula dan dibacakan dari Minggu ke Minggu; jelas menyatakan bahwa Yesus menampakkan dirinya kepada Petrus, kepada murid-murid-Nya, kepada lebih dari 500 saudara sekaligus, kepada Yakobus dan kepada semua rasul.

Dalam tulisan-tulisan Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes kita menemukan cerita yang mendukung kredo gereja mula-mula tersebut.

Penutup

Sebenarnya masih banyak lagi fakta yang mengkonfirmasi kebenaran akan kebangkitan Yesus. Teori persekongkolan yang menyatakan Yesus telah dicuri oleh murid-murid-Nya, pada akhirnya sudah tidak diterima lagi oleh para ahli sejarah dan kaum ateis. Justru teori konspirasi ini lah yang terbukti hoax alias hanya isapan jempol belaka.

Fakta bahwa Yesus telah bangkit dari kematian, membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Jika Dia adalah Tuhan maka apa saja yang dikatakan-Nya di dalam Alkitab adalah mutlak benar. Kuasa, kehidupan dan kekekalan hanya ada di dalam Dia.

Yesus telah menebus dosa kita dan mengalahkan maut. SEBAB DIA HIDUP, kita pun memperoleh hidup yang kekal serta segala kelimpahan-Nya. (RL-DAP)

Catatan

Referensi

  1. ^ www.bbc.com “resurrection did not happen says quarter of Christian". Diakses 25 Feb 2021
  2. ^ Christian Apologetics Biola University, Evidence for the Resurrection, by Dr. Craig Hazen
  3. ^ Did Jesus Rise from The Dead, William Lane Craig, PhD, hal 26-27

Jika berbicara tentang hari kelahiran, maka ada banyak nabi dan tokoh agama yang memiliki hari kelahiran. Demikian juga hari kematian, semua orang di atas muka bumi ini memiliki hari kelahiran dan hari kematiannya.