Article: 20121029/DV: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
k (Penggantian teks - "| summary =" menjadi "| longsummary= | summary= | shortsummary=")
Baris 12: Baris 12:
  | illustration16x9= Jerusalem Chords Bridge 16x9.jpg
  | illustration16x9= Jerusalem Chords Bridge 16x9.jpg


  | summary = Pada budaya jaman itu, '''sebuah kunci merupakan lambang otoritas dari Pemerintahan'''. Di budaya Timur, di dalam memindahkan otoritas dan pemerintahan sebuah kota, sebuah kunci yang besar diletakkan atas diri seseorang.
  | longsummary=
| summary=
| shortsummary= Pada budaya jaman itu, '''sebuah kunci merupakan lambang otoritas dari Pemerintahan'''. Di budaya Timur, di dalam memindahkan otoritas dan pemerintahan sebuah kota, sebuah kunci yang besar diletakkan atas diri seseorang.


  | intro= Pada budaya jaman itu, '''sebuah kunci merupakan lambang otoritas dari Pemerintahan'''. Di budaya Timur, di dalam memindahkan otoritas dan pemerintahan sebuah kota, sebuah kunci yang besar diletakkan atas diri seseorang. Sebuah kunci dipakai untuk membuka jalan masuk dan untuk menutup jalan masuk. '''Kunci Daud diberikan untuk menetapkan otoritas yang Tuhan ordinasikan di tempat-tempat tersebut'''. ({{sabdaweb2v|Yesaya 22:22}})
  | intro= Pada budaya jaman itu, '''sebuah kunci merupakan lambang otoritas dari Pemerintahan'''. Di budaya Timur, di dalam memindahkan otoritas dan pemerintahan sebuah kota, sebuah kunci yang besar diletakkan atas diri seseorang. Sebuah kunci dipakai untuk membuka jalan masuk dan untuk menutup jalan masuk. '''Kunci Daud diberikan untuk menetapkan otoritas yang Tuhan ordinasikan di tempat-tempat tersebut'''. ({{sabdaweb2v|Yesaya 22:22}})

Revisi per 19 November 2022 04.06

Pada budaya jaman itu, sebuah kunci merupakan lambang otoritas dari Pemerintahan. Di budaya Timur, di dalam memindahkan otoritas dan pemerintahan sebuah kota, sebuah kunci yang besar diletakkan atas diri seseorang. Sebuah kunci dipakai untuk membuka jalan masuk dan untuk menutup jalan masuk. Kunci Daud diberikan untuk menetapkan otoritas yang Tuhan ordinasikan di tempat-tempat tersebut. (Yesaya 22:22)

TUHAN telah menemukan Daud, seseorang yang berkenan kepada Tuhan karena senantiasa ingin berada dekat dengan hati Tuhan (a man after God's own heart). Ia akan melakukan apa saja yang Tuhan inginkan untuk ia lakukan. Ia melayani generasinya dengan melakukan kehendak Tuhan pada zamannya (Kisah 13:36). Daud mencintai hukum-hukum Tuhan. Daud adalah seorang penyembah sejati yang senantiasa menginginkan untuk berada dekat dengan hati Tuhan dan di dalam hadirat-Nya. Daud tidak dapat terpisahkan dengan hadirat Tuhan. Ia membawa Tabut Tuhan ke Kota Daud di gunung Sion dan menempatkannya di dalam kemah yang dibuatnya. Nama Daud memiliki arti "Kekasih Tuhan". Sekalipun ia pernah jatuh di dalam dosa, ia cepat memasuki pertobatan. Oleh sebab itu, saya yakini dan percaya bahwa Kunci Daud adalah Hati Daud, "hati yang berkenan kepada Tuhan".

Bagi mereka yang hatinya selaras dengan hati Tuhan, seperti Daud, Tuhan sedang mempersiapkan mereka untuk dipercayakan sebuah kunci, yakni Kunci Daud. Ini adalah pintu-pintu yang tidak seorang pun dapat membukanya dan menutup pintu-pintu yang seorangpun tidak dapat membukanya.

Sebagaimana kita menjadi umat yang senantiasa ingin berada dekat dengan hati Tuhan dan melakukan perintah-perintah-Nya, pintu-pintu yang kita harapkan untuk terbuka akan senantiasa dimulai dengan membuka pintu bagi hadirat-Nya di dalam hati kita siang dan malam. Dan menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan agar hadirat Tuhan dapat berdiam di dalam hati kita. Kunci Daud terutama dan senantiasa adalah untuk membuka pintu-pintu bagi hadirat-Nya, dimanapun dan kemanapun kita berada.

Penyembahan sedikit sekali hubungannya dengan keterampilan dan penampilan seseorang di hadapan umum tetapi segalanya berhubungan dengan kemurnian kasih pribadi seseorang di dalam hati yang tersembunyi di hadapan Tuhan dengan tanpa memiliki motivasi apapun kecuali memuliakan Tuhan.

Sebagai seorang penyembah sejati, Daud memiliki sebuah rasa lapar dan haus akan Tuhan yang hidup. Ia telah belajar dari masa mudanya untuk bersekutu dengan Tuhan di dalam kesendiriannya ketika menggembalakan domba-domba ayahnya. Daud bukanlah gambaran seseorang yang dipandang oleh manusia bahkan tidak diperhitungkan oleh ayahnya sendiri. Sebelum ia dapat menggerakkan hati orang-orang dan mempersatukan Kerajaan Yehuda dan Kerajaan Israel, ia telah belajar untuk digerakkan oleh hati Tuhan di tempat tersembunyi. Ia hanya merindukan satu hal saja di dalam hidupnya, yakni untuk berada di dalam Hadirat Tuhan, dekat dengan hati Tuhan. Ia tahu bagaimana meluangkan waktunya bersama Tuhan untuk mencari wajah-Nya dan memandang keindahan-Nya. Ini telah menjadi rahasia dari kuasanya.

Daud menjadikan, Kota Daud sebagai Kota Tuhan, Pusat Penyembahan Sedunia seperti yang Tuhan inginkan untuk menjadi tempat perhentian-Nya (Mazmur 48:1-2, 8; 132:13-14). Ia menggunakan otoritas yang Tuhan berikan dengan menaklukkan kota-kota dan bangsa-bangsa bagi perluasan Kerajaan. Ia telah menggunakan Kunci Daud untuk menduduki kota demi kota, dan Tuhan memberi Daud kemenangan kemanapun ia pergi (2 Samuel 8; 1 Tawarikh 18).

Otoritas rohani yang sejati tidak datang dari sebuah posisi, tetapi dari sebuah hubungan keintiman dengan Tuhan dan hati yang hancur di hadapan-Nya.

Tuhan memiliki sebuah generasi di akhir zaman yang memiliki gairah kasih terhadap Tuhan dan kemurnian hati seperti Daud! Generasi yang telah dipersiapkan ditempat tersembunyi. Sebuah generasi yang dipercayakan Kunci Daud! Generasi pembawa hadirat Tuhan! Generasi yang rindu menjadikan kotanya, kota bagi Tuhan! Manifestasi hadirat Tuhan akan mengenyahkan setiap kuasa jahat di kota-kota dan bangsa bahkan bangsa-bangsa.

Tuhan Yesus memberkati.

Sumber