Kasih Allah yang berlimpah

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

1 Yohanes 3:19-24,

Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.

Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.

Setiap orang butuh untuk dikasihi sehingga ketika seseorang tidak merasa dikasihi maka hidupnya serasa hampa karena memang salah satu kebutuhan manusia adalah "dikasihi".

Seorang anak yang tertolak karena tidak dicintai oleh orang tuanya lalu ia mencari penerimaan dari teman-temannya dan akhirnya ia jatuh ke dalam dunia free sex dan narkoba.

Sebaliknya seseorang yang merasa dikasihi maka ia akan mengalami kehidupan yang bahagia bahkan mengalami kehidupan yang maksimal.

Nick Vujicic adalah contoh seorang anak yang lahir tanpa lengan dan tungkai, ia sempat mengalami depresi bahkan mau bunuh diri karena kecewa dengan keadaannya namun setelah ia merasa dikasihi maka ia mengalami kehidupan yang bahagia dan bahkan melalui hidupnya kuasa Tuhan bekerja sehingga jutaan orang hidupnya dipulihkan.

Ia mengatakan: "Aku bersyukur hidup di dalam keluarga yang penuh dengan cinta." Kedua orang tua Nick adalah orang Kristen yang taat.

Tahun 1979, pengungsi Vietnam membeludak di Hong Kong. Camp Jubilee, barak polisi berkapasitas 900 orang dipadati 8000 pengungsi. Lantai bawah gedung itu menjijikkan. Kotoran manusia dan air seni menumpuk setinggi 20 cm. Jika saat itu Saudara di sana, akankah saudara bergabung bersama Gary Stephens dan 30 relawan yang membersihkan kotoran manusia, memperbaiki toilet dan pipa-pipa pembuangan? Mereka membayar sendiri biaya perjalanan untuk melakukan pekerjaan yang tidak mau dilakukan orang lain itu. Para pengungsi heran. Siapa orang-orang ini? Kasih mereka bukan kasih biasa.

Kasih yang tampak mustahil adalah karakter Allah sendiri, dan umat Allah diperintahkan untuk mencerminkan-Nya (ayat 23-24). Menuruti perintah Allah ini menunjukkan seseorang telah lahir baru oleh Roh Kudus yang berdiam di dalam diri tiap pengikut Kristus. Rasul Yohanes jelas tidak membicarakan jenis kasih yang secara alamiah muncul untuk anggota keluarga atau orang yang baik pada kita. Ia menulis kepada jemaat yang sedang menghadapi banyak tekanan dan kebencian. Kasih yang dijelaskannya merupakan penanda anak-anak Allah, yang hanya dapat mengalir karena seseorang telah mengalami kasih Allah dan Roh-Nya diam di dalam mereka (ayat 24 bandingkan ayat 14)

Kasih Allah yang mengalir melalui Gary dan tim membawa banyak orang berjumpa dengan Sumber kasih yaitu Yesus Kristus itu sendiri. Apakah ini menggambarkan kualitas kasih yang kita miliki hari ini? Adakah kasih kita mengalir dari kecenderungan manusiawi atau dari karya Roh Kudus?

Next level berbicara kehidupan seseorang yang dipenuhi kasih Kristus yang berlimpah-limpah.

Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, Amin

Sumber