Saling menghibur

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 22 November 2022 06.54 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - " :" menjadi ":")
Lompat ke: navigasi, cari

“Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.” (1 Tesalonika 4:18)

Ayat ini, dan ayat-ayat yang sebelumnya, adalah ayat-ayat yang sering dikhotbahkan dalam ibadah penghiburan di rumah duka saat ada jemaat atau keluarganya yang meninggal. Namun demikian, rasul Paulus yang menuliskan surat ini kepada jemaat di Tesalonika tentunya tidak mengkhususkan ayat ini hanya sekedar bagi ibadah penghiburan semata, melainkan juga bagi semua jemaat.

Melalui ayat ini rasul Paulus mengajak semua jemaat untuk saling menghibur satu dengan yang lainnya. Hal ini sangat penting untuk kita garis bawahi. Sebagai jemaat, kita harus saling menghibur, saling menguatkan satu dengan yang lainnya dan bukan malah saling menjatuhkan bahkan saling menghancurkan satu dengan yang lainnya.

Mengapa kita perlu saling menghibur?

Sebagai manusia tentunya jemaat pun mengalami berbagai tekanan, persoalan dan pergumulan dalam menjalani kehidupan ini. Dan sebagai makhluk sosial tentunya kita juga tidak dapat menanggung semua beban itu seorang diri. Kita membutuhkan orang lain untuk memberikan dukungan, nasehat, kekuatan, penghiburan serta pertolongan dalam menghadapi itu semua.

Bagaimana cara kita saling menghibur?

Rasul Paulus mengatakan: “hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.” Perkataan yang mana? Tentunya perkataan-perkataan yang terdapat di ayat yang sebelumnya.

“Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” (1 Tesalonika 4:13-17)

Dalam ayat-ayat ini jelas tergambar beberapa poin penting yang dapat menghibur kita:

  • Jangan berdukacita seperti orang yang tidak memiliki pengharapan.
  • Pada saat kedatangan Tuhan yang kedua kali (second coming), yang mati akan lebih dahulu bangkit dan kita yang masih hidup akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.

Kalau kita merenungkan ayat-ayat ini, kita akan menyadari satu perkara yang unik yaitu bahwa rasul Paulus mengajak jemaat untuk menghibur satu dengan yang lainnya dengan perkataan-perkataan atau berita tentang kedatangan Tuhan yang kedua kali. Apakah bisa?

Ternyata, sebelumnya rasul Paulus pernah menuliskan kepada jemaat di Roma demikian:

“Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.” (Roma 8:18-21)

Dari Firman Tuhan ini kita mendapatkan bahwa penderitaan zaman sekarang ini, apa pun yang terjadi dalam hidup kita baik itu kesukaran, kesengsaraan, persoalan, tekanan dalam kehidupan tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita, yaitu pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali. Inilah yang bisa menghibur kita.

Satu pesan Tuhan yang sering diucapkan oleh Gembala Pembina kita: “AKU (YESUS) DATANG SEGERA” harusnya merupakan pesan yang dapat memberikan penghiburan kepada kita.

Saat saya merenungkan perkataan-perkataan ini, Tuhan Yesus berbisik di hati saya, Dia katakan: “kalau ada orang yang tidak terhibur dengan berita AKU DATANG SEGERA, itu artinya orang tersebut belum ‘nyambung’ dengan apa yang sedang SORGA kerjakan.

Terus terang saya tersentak, saya bertanya pada diri saya sendiri, apakah saya terhibur dengan berita Aku datang segera?

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda terhibur? Renungkanlah dan berikan jawaban itu bagi diri anda, dan jangan lupa untuk menghiburkan jemaat yang lain dengan berita Yesus datang segera! Maranatha.

Sumber