Lakukan bagian kita! (9 Weeks of Breakthroughs) (Pdt David Sulardi)
Ringkasan Khotbah | |
---|---|
Ibadah | 9 Weeks of Breakthroughs |
Tanggal | Sabtu, 11 Desember 2010 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Graha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Lakukan bagian kita! | |
9 Weeks of Breakthroughs | |
---|---|
Periode | Minggu VI |
Tanggal | 11 Desember 2010 |
Oleh | Pdt David Sulardi |
Sebelumnya | Senjata dalam peperangan rohani |
Selanjutnya | Runtuhnya tembok Yerikho (Pdt Sutadi Rusli) |
Buletin #09 |
Shalom, kita percaya kalau kita lakukan bagian kita dengan tekun, setia, dan taat, maka selebihnya adalah bagian Tuhan. Kita sebetulnya tidak punya kekuatan, makanya Tuhan bilang taat saja. Orang Israel cuma taat mengelilingi Tembok Yerikho, dan tembok itu runtuh bukan karena kekuatan orang Israel, tapi justru karena kekuatan dari ketaatan orang Israel. Itu yang menghadirkan Tuhan, dan Tuhan meruntuhkan tembok Yerikho. Hari ini, kita semua telah taat dan tekun setia selama 7 minggu ini, maka kita percaya, tembok Yerikho akan diruntuhkan. Haleluya!
Pada hari ini puncaknya adalah meruntuhkan tembok Yerikho dalam pribadi kita, kota, dan bangsa kita, di mana kita akan mengadakan peniupan sangkakala dan sorak-sorai. Dalam Yosua 6, setelah bangsa Israel mendengar tiupan sangkakala yang bunyinya panjang, mereka bersorak sorai dan tembok Yerikho pun diruntuhkan. Ada kuasa dalam sorak sorai kita! Hari ini, Saudara, gunakan sorak sorai yang paling kuat, teriakan yang paling kuat. Ini memang tidak masuk akal, tapi itulah yang terjadi! Setelah kita nanti bersorak sorai, saya percaya tembok Yerikho dalam hidup kita, kota, dan bangsa kita, akan diruntuhkan oleh Tuhan!
Saya merasakan panas sejak masuk dan sampai sekarang masih terasa panas. Dan tadi Saudara Pongki mengajak kita untuk menyanyikan b'ri api, b'ri hujan. Inilah api Tuhan, api itu sudah ada di tempat kita. Ini adalah api kuasa Allah, yang sakit akan disembuhkan! Saya percaya kita akan mengalami terobosan besar.
Saudara, peperangan ini ada tingkat pribadi dan tingkat korporat.
Benteng pribadi
Kita sedang meruntuhkan Yerikho pribadi kita, yaitu masalah, sakit penyakit, pergumulan, rumah tangga, ekonomi, dan sebagainya. Yohanes 10:10 mengatakan, Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Itu adalah janji Tuhan. Kita tahu yang menyebabkan kita tidak kelimpahan adalah pencuri, dan pencuri itu harus kita tahu bentengnya seperti apa.
Saya akan menjelaskan supaya benar-benar waktu kita doakan, maka benteng tembok pribadi kita itu bisa runtuh. Pencuri itu, yaitu Iblis, setelah mencuri apa yang kita punya, dia kemudian memblokir pikiran kita. Pikiran kita adalah pusat peperangan, dan kalau pikiran kita tidak diubahkan Tuhan, maka kita akan sulit sekali mengalami terobosan.
2 Korintus 4:3-4, Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Perhatikan, di sini dikatakan bahwa ilah zaman ini membutakan sehingga tidak bisa melihat cahaya Injil. Ini dilakukan Iblis supaya kita tidak mengenal Injil Allah, padahal Roma 1:16 mengatakan bahwa Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.
Kata "ilah" atau "god" (dalam bahasa Inggris) dituliskan dalam huruf kecil, artinya adalah Iblis. Ini adalah ilah yang menyusup langsung dalam dunia ini, pada zaman modern ini khususnya dia menyusup pada media. Selain media, dia mungkin juga menyusup melalui hobi kita, segala sesuatu yang ada dalam hidup kita. Hari ini semua itu akan kita runtuhkan! Waktu saya runtuhkan benteng ini, saya rasakan hadirat Tuhan begitu kuat. Ada keluarga yang sudah tidak berkumpul 20 tahun, dan waktu kami runtuhkan benteng yang menutupi pikiran suaminya, pikiran keluarga itu, maka benteng itu runtuh terbuka dan keluarga ini dipulihkan lagi.
2 Korintus 10:4-5, Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Yang kita lakukan hari ini, kita akan meruntuhkan benteng-benteng ketidakpercayaan dan apa pun yang menyelubungi pikiran kita sehingga kita tidak mengenal Allah dengan benar. Waktu kita runtuhkan, maka kita akan mengenal Allah dengan benar, kita akan mengenal janji-janji-Nya, kita akan mengenal kuasa Allah, mujizat Tuhan, kemampuan-Nya yang dahsyat, dan kekayaan Allah Bapa kita. Maka saat kita meminta dan berdoa, kita akan melihat bahwa Allah kita adalah Allah yang luar biasa, yang sanggup menolong kita, dan mujizat akan terjadi.
Benteng korporat
Kota kita juga diduduki oleh musuh. The last giant, raksasa terakhir itu, ada di Jawa Barat. Indonesia dikuasai oleh Iblis yang menduduki sudah berabad-abad. Tapi Jawa Barat harus dimenangkan bagi Tuhan. Sejarah penginjilan di Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung diwarnai dengan kesulitan-kesulitan di mana penginjilan rasanya begitu tertutup:
- Pada tahun 1865, seorang penginjil bernama Albert diutus oleh NCV, berangkat ke Cianjur untuk penginjilan. Dan setelah dua tahun, baru hanya dua orang. Kemudian dilaporkan juga terdapat 4 orang percaya di Cianjur, salah satunya bisu dan tuli. Ia merasakan pintu penginjilan di Cianjur sangat tertutup. Pada tahun 1875, meningkat jadi 9 laki-laki, 10 perempuan, dan 12 anak. Pada tahun 1916, jemaat Cianjur menjadi 70 jiwa.
- Di Sukabumi, penginjilan secara resmi masuk pada tahun 1872, dan hanya ada 25 jiwa setelah 10 tahun kemudian.
- Di Bandung, mulai 1870, dalam 7 tahun baru menjadi 25 jemaat.
- Di Bogor, tercatat setelah 14 tahun penginjilan masuk, baru 6 orang percaya, terdiri dari 4 orang Suku Sunda dan 2 orang Tionghoa.
Tapi hari ini kita akan meruntuhkan tembok-tembok itu, karena kita percaya, bukan kita yang melakukan tapi Tuhan, tembok Yerikho pasti diruntuhkan! Amin!