Senjata dalam peperangan rohani (9 Weeks of Breakthroughs)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Memberikan pemahaman tentang fungsi-fungsi perlengkapan senjata yang disediakan Allah bagi kita dalam melakukan peperangan rohani.

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; (Efesus 6:11)

Ketika kita menjadi seorang Kristen, kita terhisap dalam suatu angkatan perang. Kita bukan hanya sekedar seorang pelayan Tuhan, tetapi juga seorang Prajurit Kristus!

Sebagai seorang prajurit, kita menghadapi satu musuh baru. Kita bukan hanya memiliki satu perjalanan kekristenan, tetapi juga memiliki suatu peperangan rohani.

Kita tidak bebas dari peperangan, tetapi kita diberi:

  • Senjata untuk mempertahankan diri
  • Senjata untuk menyerang

Ada jaminan kemenangan di dalam Yesus Kristus.

Tiga kebenaran tentang senjata Allah

  1. Senjata harus diambil sebelum hari pertempuran
    Prajurit harus mengambil senjata sebelum hari pertempuran dan bukannya sementara atau setelah pertempuran berlangsung.
    Itu sebabnya, "pengambilan senjata" adalah persiapan dalam masa damai, sehingga ketika serangan dan godaan datang, kita mampu berdiri dan tidak dapat disergap tanpa persiapan.
  2. Senjatanya harus lengkap
    Ketika seorang prajurit pergi berperang, dia mesti dipersenjatai dengan lengkap.
  3. Senjata itu miliknya Tuhan
    Prajurit yang akan berperang tidak perlu menyiapkan perlengkapannya. Menyiapkan perlengkapan perang adalah kewajiban Kerajaan.

Senjata pertama: Ikat pinggang kebenaran

Ini adalah sabuk kulit yang dipakai oleh prajurit Romawi di sekeliling pinggangnya. Tidak seperti ikat pinggang para wanita modern yang lebih bersifat dekoratif, prajurit Romawi menggunakannya untuk menempatkan senjata.

  1. Ikat pinggang melingkari dengan kebenaran Firman Tuhan
    Kebenaran Firman Tuhan harus melingkupi seluruh pola pikir dan akal budi kita. Hidup dalam kebenaran Firman Tuhan akan menjadi sumber kekuatan manusia roh kita.
  2. Ikat pinggang yang terpasang mencerminkan kesiapan (1 Petrus 1:13)
    Ketika ikat pinggang terpasang, kita siap melakukan peperangan kita.

Senjata kedua: Baju zirah keadilan

Baju zirah (Latin: Lorica segmentata) adalah alat pelindung tubuh bagian atas di mana terdapat organ-organ tubuh yang vital. Hati, jantung, dan ginjal kita juga terdapat di dalamnya.

  1. Baju zirah melindungi hati
    Itulah sebabnya Amsal 4:23, Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
  2. Baju zirah itu relatif tidak dapat ditembus
    • Rasa bersalah dan kutukan – serangan dari dalam diri kita. Diatasi dengan iman!
    • Kepahitan dan tidak mengampuni – serangan dari luar. Diatasi dengan kasih!

Tetapi pemakai baju zirah tidak boleh berdiam diri (pasif) ketika menerima serangan/tikaman, karena dalam hal ini baju zirah ini akan dapat ditembus. Sebab itu, kita tidak boleh buka celah atau merasa diri kuat. (Yesaya 59:17)

Senjata ketiga: Kasut kerelaan memberitakan Injil Damai Sejahtera

Seorang prajurit Romawi tidak siap untuk pergi atau diutus ke mana pun tanpa memakai kasutnya (Latin: Caligae). Artinya, tidak seorang Kristen pun dapat diutus tanpa membawa Injil Damai Sejahtera.

  1. Kasut berbicara tentang pendirian rohani
    Kasut prajurit Romawi berpaku-paku di bawah alasnya, agar bisa menjejakkan kaki dengan kokoh ketika bertarung.
    Pendirian rohani kita adalah pengakuan bahwa kita hidup di bawah hukum kasih karunia dan pengampunan Tuhan atas segala dosa-dosa kita melalui pengorbanan Kristus.
  2. Kasut berbicara tentang perlindungan terhadap kaki
    Kasut ini melindungi kaki dari batu-batu atau benda-benda keras yang bisa melukai kaki sewaktu berjalan.
    Kerelaan memberitakan Injil akan melindungi kita dari perasaan terluka, kecewa, dan sebagainya bila mengalami tekanan, aniaya, dan hal yang tidak baik lainnya dalam memberitakan Injil berani berkorban dan bayar harga.
  3. Kasut berbicara tentang tujuan perjalanan rohani
    Kasut prajurit Romawi kuat, bertali-tali, dan setinggi betis, didesain untuk dipakai melakukan perjalanan jauh.
  4. Kasut berbicara tentang perlindungan terhadap kotoran
    Kasut menutupi hati kita agar tidak terkena 'kotoran', yaitu motivasi yang tidak Alkitabiah dalam perjalan kita.

Ke mana pun kita 'pergi' dalam perjalanan rohani, kita 'mengabarkan' berita pengampunan. Artinya, perjalan hidup kita selalu diliputi pengampunan kepada sesama secara tanpa syarat – seperti yang telah Kristus lakukan bagi kita. (Lukas 4:18-21; Matius 5:9, 43-44)

Senjata keempat: Perisai iman

Ada dua jenis perisai prajurit Romawi, yaitu:

  • Yang berbentuk bulat dan terbuat dari logam
Untuk menangkis senjata dan menyerang musuh dalam pertarungan yang berhadap-hadapan.
  • Yang berbentuk empat persegi panjang dan terbuat dari kayu
Berukuran besar, yang paling terkenal digunakan pasukan infanteri dalam membentuk 'formasi kura-kura' untuk menangkis dan memadamkan anak panah berapi yang dilepaskan oleh musuh dari jauh. Selain itu juga dipergunakan dalam pertarungan jarak dekat dan berhadap-hadapan.

Paulus sedang berbicara tentang perisai jenis kedua, untuk memadamkan anak panah berapi dari musuh rohani.

  1. Percaya bahwa rancangan Tuhan sempurna
    Kita mengangkat Perisai Iman ketika kita merenungkan tentang apa yang telah Tuhan lakukan di samping kehadiran masalah kita.
  2. Percaya bahwa Tuhan pasti menggenapi janji-janji-Nya (Roma 4:18-21; Mazmur 28:7, 37:5)
    Kita mengangkat Perisai Iman ketika kita memilih untuk berdiri di atas janji-janji Tuhan.

Senjata kelima: Ketopong keselamatan

Ketopong (Latin: galea) adalah perlengkapan yang harus kita kenakan untuk melindungi kepala. Jadi ketopong keselamatan dalam hal ini melindungi pikiran kita. (Ibrani 6:19)

Keselamatan adalah suatu jaminan pengharapan yang pasti:

  • Keselamatan masa lalu
Yaitu roh kita diperbaharui ketika kita datang kepada Kristus.
  • Keselamatan masa kini
Yaitu jiwa kita dipulihkan melalui Firman Tuhan.
  • Keselamatan masa depan
Yaitu tubuh kita akan disempurnakan jika Dia datang kembali.

Senjata keenam: Pedang Roh

Pedang (Latin: Cladius) ini adalah satu-satunya senjata penyerang yang diberikan Tuhan kepada kita. Pedang Roh, yang adalah Firman Tuhan (rhema), dipergunakan untuk memukul mundur kuasa kegelapan.

  1. Bentuk pedang Romawi seperti lidah
    Kita melawan dan menolak serangan musuh rohani dengan memperkatakan rhema Firman Tuhan.
  1. Pedang itu sangat efektif untuk menikam musuh (Yeremia 23:29; Yesaya 55:11)
    Pedang Roh berbicara tentang Firman Tuhan yang sedang diucapkan atau "rhema". Inilah perkataan yang diperlukan pada saat menghadapi situasi tertentu. Iblis pasti kalah terhadap otoritas Firman Tuhan.

Cara menggunakan senjata Allah

  1. Berdiri tegap (Efesus 6:14a)
    Tanpa berdiri tegap, tak mungkin seseorang bisa mengenakan perlengkapan senjata tersebut dengan baik. Mengenakan selengkap senjata Allah dalam keadaan duduk atau tidur akan membuat kita sulit bergerak dan tidak mampu menggunakannya.
  2. Dalam doa dan permohonan (Efesus 6:18)
    Inilah doa dan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus.
    • Pasukan itu bertempur dalam formasi
      Misalnya dalam formasi kura-kura, formasi itu dibuat sedemikian rupa sehingga seorang prajurit dapat saling menjaga dalam pertempuran terutama dalam menghadapi hujan anak panah.
    • Senjata-senjata itu tidak sepenuhnya efektif
      Ketopong dan baju zirah dapat ditembus senjata lawan jika menerima serangan langsung dan lurus.
      Kaki prajurit tetapibisa kotor jika kasutnya menginjak kotoran.
  3. Tetap berdiri setelah menyelesaikan segala sesuatu
    • Memenangkan pertempuran
      Prajurit yang menang adalah yang tetap berdiri setelah pertempuran berakhir. Prajurit Kristus harus memenangkan pertempuran rohaninya.
    • Waspada dan berjaga-jaga
      Setelah memenangkan sebuah pertempuran haruslah tetap waspada dan berjaga-jaga karena: