Lebih dari pemenang! (9 Weeks of Breakthroughs)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Lebih dari pemenang!
Buletin 9 Weeks of Breakthroughs.jpg
9 Weeks of Breakthroughs
PeriodeMinggu VII
Tanggal27 November 2010
Oleh/ptk
SebelumnyaPersiapan rohani meruntuhkan tembok Yerikho (Pdt Sutadi Rusli)
SelanjutnyaSenjata dalam peperangan rohani
Buletin #08

Tidak terasa kita sudah masuk minggu ketujuh dari 9 Weeks of Breakthroughs. Pada minggu ketujuh, tema yang diberikan oleh Gembala Jemaat kita, Pdt Sutadi Rusli, diambil dari kitab Yosua pasal yang keenam yaitu mengenai jatuhnya kota Yerikho. Setelah enam minggu kita membahas mengenai bagaimana Yosua dan bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian, pada pasal tujuh ini bangsa Israel baru benar-benar melakukan peperangan di dalam Tanah Perjanjian. Demikian pula setelah enam minggu kita melakukan persiapan rohani, pada minggu yang ketujuh kita akan melakukan peperangan rohani.

Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. (Yosua 6:1)

Seperti sudah kita bahas pada minggu ke enam, ketika mendengar bagaimana bangsa Israel dengan mujizat Tuhan, menyeberangi Sungai Yordan, hilanglah semangat orang Amori dan orang Kanaan di seluruh Tanah Perjanjian (Yosua 5:1). Maka ketika bangsa Israel mulai bergerak menuju Yerikho, kota itu menutup pintu gerbangnya. Mungkin mereka berpikir bahwa tembok benteng kota Yerikho dapat menahan kuasa Allah orang Israel.

Di lain pihak, orang Israel tidak pernah punya pengalaman berperang menghadapi kota berbenteng. Bahkan hal inilah yang membuat hilang semangat 10 pengintai yang dikirim Musa 40 tahun sebelumnya.

Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. (Bilangan 13:28)

Perkakas tembikar yang sudah hangus oleh api

Penggalian arkeologis di daerah Yerikho sekarang telah membuktikan bahwa memang pernah terjadi sebuah peristiwa yang menyebabkan tembok kota Yerikho runtuh. Sedangkan penemuan lainnya memperlihatkan bahwa kota Yerikho pernah hancur karena api, tepat seperti yang ditulis dalam kitab Yosua.

Menurut rekonstruksi para ahli arkeologi, kota Yerikho dikelilingi oleh benteng yang terdiri dari dua lapis tembok.

Tembok Yerikho-1.png
Tembok Yerikho-2.jpg


Perintah spesifik dari Tuhan

Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. (Yosua 6:2)

Dengan mengatakan raja Yerikho dan pahlawan-pahlawannya sebagai gagah perkasa Tuhan mengingatkan Yosua dan bangsa Israel bahwa orang Yerikho bukanlah musuh sembarangan yang lemah, tetapi gagah perkasa. Tetapi orang Israel memiliki Panglima Balatentara Sorga di pihak mereka (Yosua 5:13-15).

“Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan." (Yosua 6:3-5)

Tuhan memberitahukan rencana-Nya kepada Yosua dengan memberikan perintah-perintah spesifik kepada Yosua untuk dilakukan oleh orang Israel. Dan kita akan melihat bahwa strategi perang Tuhan sangat jauh dari strategi perang manusia.

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. (Yesaya 55:8-9)

Jauh dari bayangan manusia, strategi perang Tuhan ternyata melibatkan aspek rohani. Hal tersebut terlihat dalam aspek-aspek yang dilibatkan dalam peperangan tersebut. Tuhan tidak memakai pedang, perisai dan tentara tetapi shofar (sangkakala tanduk domba), tabut perjanjian dan para imam.

#1 Shofar (Sangkakala Tanduk Domba)

Peniup Shofar.jpg

Sangkakala ini bukan terompet logam yang kita kenal sekarang, tetapi dibuat dari tanduk domba. Fungsi Shofar lebih kepada pembuat bunyi-bunyian dari pada alat musik. Shofar digunakan untuk memberikan tanda. Dalam Bilangan 10 terdapat petunjuk mengenai penggunaan shofar:

  • Mengumpulkan jemaat (ayat 2-4, 7)
  • Mengatur pergerakan perkemahan orang Israel (ayat 5-6)
  • Memberikan peringatan akan bahaya (ayat 9)
  • Memberikan tanda pelaksanaan upacara dan perayaan (ayat 10)

Penggunaan lainnya adalah pada saat mulainya hari Sabat. Setiap hari Jumat pada saat matahari terbenam, shofar akan ditiup untuk menandakan mulainya hari Sabat. Shofar juga ditiup dalam Hari Raya Sangkakala (Imamat 23:24). Dalam peristiwa di Yerikho, shofar digunakan sebagai tanda kemenangan.

#2 Tabut Perjanjian

Tabut Perjanjian disebut sembilan kali dalam pasal enam ini. Seperti di pasal tiga ketika bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan, Tabut Perjanjian tetap menjadi tanda penting dari kehadiran Allah di tengah-tengah bangsa Israel. Tidak peduli berapa kali orang Israel mengelilingi Yerikho sambil meniup shofar sekeras-kerasnya, tanpa Tabut Perjanjian, tanpa penyertaan Allah, tidak akan terjadi apa-apa.

“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.” (Matius 1:23)

#3 Peran Imam

Bukan tentara yang menjadi pasukan garis depan dari bangsa Israel tetapi para imam. Mereka yang membawa dan meniup sangkakala dan mereka juga yang membawa tabut perjanjian. Mereka berjalan di depan bangsa Israel waktu mereka berjalan mengelilingi kota Yerikho. Pada jaman perjanjian baru, kita sebagai orang Kristen adalah imam di hadapan Allah, seperti ditulis oleh Rasul Petrus:

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. (1 Petrus 2:9)

#4 Kesempurnaan Tuhan

Menarik untuk dicatat bagaimana angka tujuh sangat dominan dalam kisah ini. Ada tujuh imam, tujuh sangkakala, tujuh hari berbaris, tujuh kali mengelilingi kota pada hari ketujuh. Angka tujuh memiliki arti khusus dalam hidup orang Israel. Hari Sabat adalah hari ketujuh, tujuh minggu dari Paskah adalah hari raya Pentakosta, tahun ketujuh adalah tahun Sabat, tahun Yobel dilaksanakan sesudah tujuh kali tujuh tahun. Tiga hari raya orang Israel jatuh pada bulan ketujuh (Hari Raya Sangkakala, Hari Raya Pendamaian, dan Hari Raya Pondok Daun (Imamat 23), dan masih banyak lagi. Intinya bagi orang Israel tujuh adalah angka yang khusus yang menggambarkan kesempurnaan Tuhan. Dalam peristiwa Yerikho angka tujuh menunjukkan kepada mereka betapa istimewanya peristiwa ini.

Peperangan rohani

Berikutnya kita melihat bagaimana instruksi tersebut dilaksanakan oleh orang Israel mulai.

#1 Hari pertama

Segera sesudah Yosua berkata kepada bangsa itu, maka berjalanlah maju ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di hadapan TUHAN, lalu mereka meniup sangkakala, sedang tabut perjanjian TUHAN mengikut mereka. Dan orang-orang bersenjata berjalan di depan para imam yang meniup sangkakala dan barisan penutup mengikut tabut itu, sedang sangkakala terus-menerus ditiup. Tetapi Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: "Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah katapun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! --maka kamu harus bersorak." Demikianlah tabut TUHAN mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu. (Yosua 6:8-11)

Pada hari pertama bangsa Israel mulai melakukan perintah Tuhan dalam peperangan. Adapun barisan pasukan orang Israel didahului dengan para prajurit, peniup sangkakala, tabut perjanjian dan terakhir diikuti dengan barisan penutup. Kita dapat membayangkan bagaimana suasana pada saat itu ketika dengan tanpa bersuara bangsa Israel berjalan mengelilingi kota Yerikho, kecuali suara shofar yang ditiup terus-menerus. Sangat penting bagi bangsa Israel untuk taat kepada perintah spesifik dari Tuhan.

#2 Hari kedua sampai keenam

Ayat 12 sampai 14 menjelaskan bagaimana orang Israel melakukan hal yang sama dari hari kedua hingga hari yang keenam. Masih tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut orang Israel selama mereka mengelilingi kota itu.

#3 Hari ketujuh

Tetapi pada hari yang ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan mengelilingi kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka mengelilingi kota itu tujuh kali. Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu! (Yosua 6:15-16)

Akhirnya pada hari yang ketujuh, bangsa Israel kembali berjalan mengelilingi kota Yerikho, namun kali ini sebanyak tujuh kali, jadi total bangsa Israel mengelilingi kota Yerikho sebanyak 13 kali sejak hari pertama. Dan pada kali yang ketujuh Yosua menyuruh seluruh bangsa Israel untuk bersorak.

Tujuan Allah bagi orang Israel

Orang Israel diajar Allah untuk mengerti betapa pentingnya iman dan ketaatan kepada Allah.

Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya. (Ibrani 11:30)

Orang Israel tidak membutuhkan iman bahwa Allah sanggup menolong mereka, iman yang dibutuhkan dari orang Israel adalah percaya bahwa Allah yang punya rencana, jadi cara berperang pun harus menggunakan cara Allah, bukan cara manusia. Betapa pun anehnya cara yang Allah gunakan.

Walaupun Allah sanggup menghancurkan Yerikho dengan sekali pukul, tetapi Allah mau tidak bekerja sendirian. Lewat ketaatan orang Israel, Allah mengajak mereka untuk ikut dalam rencana Allah.

Peringatan bagi orang Kanaan

Prosesi mengelilingi kota Yerikho selama tujuh hari juga menggambarkan bagaimana Allah masih memberikan kesempatan kepada penduduk Yerikho. Dari kesaksian Rahab (Yosua 2:9-12) kita tahu bahwa penduduk Yerikho sudah mendengar tentang betapa Maha Kuasa Allah orang Israel dan mereka sangat ketakutan. Tetapi mereka bukannya bertobat dan berpihak kepada Allah sebaliknya justru bertahan di dalam kota.

Tidak seperti orang Kanaan, orang Niniwe bertobat setelah Yunus memperingatkan mereka akan hukuman Tuhan

Banyak peristiwa dalam Alkitab yang menandakan bahwa jika saja penduduk Yerikho bertobat maka Allah tidak akan menghancurkan kota Yerikho. Penduduk Niniwe bertobat setelah Yunus memperingatkan mereka akan hukuman Tuhan (Yunus 3:4-10). Tuhan juga sudah bersedia untuk tidak menghukum Sodom dan Gomora jika saja ada 10 orang benar tinggal di kota-kota itu. Hancurnya Yerikho juga akan menjadi peringatan bagi kota-kota Kanaan lainnya.

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. (2 Petrus 3:9)

Pelajaran bagi kita

Di Yerikho, peperangan Allah dimulai dalam aspek rohani, yaitu pada saat mereka meruntuhkan tembok Yerikho. Para tentara baru masuk ke dalam kota Yerikho dan berperang setelah benteng Yerikho runtuh.

Demikian pula dalam dengan peperangan rohani kita sebagai orang Kristen. Awal peperangan kita bukanlah peperangan secara daging bahkan bukan juga secara jiwa atau mental, tetapi secara rohani! (Efesus 6:12)

Peperangan rohani kita terhadap dosa dan kuasa kegelapan sudah dimenangkan oleh Yesus di kayu salib. Setelah peperangan rohani selesai, yaitu tembok dosa dan keterikatan akan kuasa kegelapan diruntuhkan, maka giliran peperangan secara jiwa dan daging yang harus kita lakukan, yaitu dengan memiliki akal budi yang berubah (Roma 12:2).

Sorak sorai kemenangan

Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan (Yosua 6:17a)

Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai. (Yosua 6:21)

#1 Mengapa Yerikho dan seluruh penduduknya dimusnahkan?

Melihat kitab Yosua terutama pasal yang keenam, banyak orang baik yang percaya maupun orang tidak percaya bertanya; mengapa seolah-olah Allah di perjanjian lama adalah Allah yang kejam sehingga “tega” memusnahkan Yerikho dan segala isinya. Apakah benar demikian? Apakah alasan Allah melakukan itu?

Alasan 1: Karena dosa orang Yerikho

Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap." (Kejadian 15:16)

Mengapa seolah-olah Allah di Perjanjian Lama adalah Allah yang kejam sehingga “tega” memusnahkan Yerikho dan segala isinya?

Dalam perjanjian Tuhan dengan Abraham empat generasi sebelum Yosua, Allah sudah menetapkan bahwa keturunan Abraham yaitu bangsa Israel akan kembali ke Tanah Perjanjian tetapi harus menunggu sampai genap kedurjanaan orang Amori, yaitu penduduk Yerikho, bangsa Kanaan. Apakah kedurjanaan orang itu? Tuhan memberikan daftar kejahatan orang Kanaan kepada Musa.

TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Allahmu. Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.” (Imamat 18:1-3)

Penduduk Yerikho dan orang Kanaan melakukan hal-hal yang sangat jahat di mata Tuhan.

Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sebab dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis. Negeri itu telah menjadi najis dan Aku telah membalaskan kesalahannya kepadanya, sehingga negeri itu memuntahkan penduduknya. --karena segala kekejian itu telah dilakukan oleh penghuni negeri yang sebelum kamu, sehingga negeri itu sudah menjadi najis. (Imamat 18:24-25, 27)

Bahkan kitab Ulangan menjelaskan apa saja alasan Tuhan memimpin bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian.

Bukan karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub. (Ulangan 9:5)

Orang-orang Kanaan memiliki gaya hidup yang sangat bejat, imoralitas menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari mereka. Lebih dari pada itu, kesaksian Rahab menunjukkan bahwa orang Kanaan tahu betul apa yang telah diperbuat oleh Allah orang Israel, tetapi mereka mengeraskan hati dalam dosa mereka. Setiap hal ajaib yang Tuhan lakukan seharusnya menjadi peringatan bagi orang-orang Kanaan, tetapi mereka dengan penuh pengertian sengaja menolak kasih karunia Tuhan.

Rasul Paulus menulis mengenai orang-orang yang hidup dalam dosa,

Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. (Roma 1:19-24)

Alasan 2: Untuk menjaga kemurnian orang Israel

Sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku, sehingga mereka beribadah kepada allah lain. Maka murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan segera. (Ulangan 7:4)

Jika seluruh bangsa Israel menjadi najis, bagaimana mungkin Yesus Kristus sang Juru Selamat bisa lahir lewat keturunan orang Israel?

Alasan kedua adalah untuk menjaga kemurnian dan kekudusan orang Israel. Jika bangsa-bangsa di Kanaan tidak ditumpas maka mereka akan membuat orang Israel menjadi tidak kudus lagi bagi Tuhan. Mereka akan mencemarkan orang Israel. Tetapi masalahnya justru bukan untuk kepentingan orang Israel saja, tetapi supaya rencana Tuhan mengenai keselamatan manusia bisa digenapi lewat bangsa Israel. Bayangkan jika seluruh bangsa Israel menjadi najis, bagaimana mungkin Yesus Kristus sang Juru Selamat bisa lahir lewat keturunan orang Israel?

#2 Perintah mengenai Rahab dan keluarganya

Hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh. (Yosua 6:17b)

Yosua ingat akan perjanjian antara Rahab dengan dua pengintai Israel dan membuat perintah agar Rahab dan keluarganya tidak ikut dibunuh dalam peperangan. Seperti sudah kita bahas dalam minggu yang ketiga, Rahab selamat karena imannya kepada Allah.

#3 Perintah mengenai harta kekayaan Yerikho

“Tetapi kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya. Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN." (Yosua 6:18)

Harta kekayaan yang diambil orang-orang Israel dari Yerikho harus dikhususkan bagi Tuhan. Ada dua cara untuk melakukannya, yang pertama adalah dimusnahkan. Yang kedua, barang-barang yang terbuat dari logam (emas, perak, tembaga, besi) harus dimasukkan ke dalam perbendaharaan Tuhan.

Yerikho adalah Buah Sulung bagi Tuhan

Harta kekayaan Yerikho adalah buah sulung bagi Tuhan, sedangkan harta kekayaan dari kota-kota lain tidak dipersembahkan kepada Tuhan tetapi menjadi milik orang Israel (Yosua 8:27). Perintah inilah yang dilanggar oleh Akhan, dan akan kita bahas di minggu yang kedelapan, dalam pembahasan Yosua pasal tujuh.

Keselamatan Rahab

Tetapi kepada kedua orang pengintai negeri itu Yosua berkata: "Masuklah ke dalam rumah perempuan sundal itu dan bawalah ke luar perempuan itu dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, seperti yang telah kamu janjikan dengan bersumpah kepadanya." Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel. (Yosua 6:22-23)

Jika kita mempelajari Alkitab, kita akan melihat suatu pola yang sering muncul yaitu di mana keselamatan selalu datang bersamaan dengan penghukuman. Nuh dan keluarganya diselamatkan dari air bah dalam Kejadian 6-9. Lot dan anak-anaknya diselamatkan dari hukuman Tuhan atas Sodom dan Gomora dalam Kejadian 18-19. Orang Israel diselamatkan dalam peristiwa Paskah saat hukuman Tuhan yaitu kematian anak sulung melanda negeri Mesir.

Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. (Ibrani 11:31)

Karena iman satu orang, maka seisi rumah diselamatkan. Rahab menjadi nenek moyang dari Daud dan bahkan Yesus Kristus.

Peringatan mengenai Yerikho

Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu. (Yosua 6:20)

Tetapi kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api; hanya emas dan perak, barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam perbendaharaan rumah TUHAN. (Yosua 6:24)

Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!" (Yosua 6:26)

Yosua kemudian mendeklarasikan sebuah kutuk bagi orang yang akan membangun kembali kota Yerikho. Seharusnya Yerikho menjadi sebuah pelajaran terhadap murka Allah terhadap dosa. Tetapi Alkitab mencatat bahwa ternyata ada yang kemudian membangun kembali kota Yerikho, tetapi harus membayar mahal perbuatannya.

Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Dengan membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Yosua bin Nun. (I Raja 16:34)

Kesimpulan

Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. (Roma 15:4)

Dalam minggu yang ketujuh dari “9 Weeks of Breakthroughs!” ini, pelajaran apa yang bisa kita tarik?

#1 Pentingnya iman dan ketaatan

Secara manusia, menguasai sebuah kota yang berbenteng harus dilakukan dengan strategi yang khusus, misalnya menggunakan tangga melewati tembok, membuat terowongan di bawah tembok, membuat lubang di tembok, mengepung kota tersebut berbulan-bulan sehingga penduduk kota kehabisan bahan makanan dan kelaparan atau diam-diam menyelundup masuk ke dalam kota. Tetapi seperti sudah kita lihat sejak Yosua pasal pertama, Tuhanlah yang sebenarnya berperang, bukan orang Israel, bukan Yosua.

#2 Pentingnya kekudusan

Rasul Paulus menulis dalam surat kepada jemaat di Korintus tentang bahayanya bergaul dengan orang-orang yang tidak percaya.

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. (2 Korintus 6:14-17)

Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah. (2 Korintus 7:1)

Lebih dari pemenang!

Orang Israel hanya percaya dan ikut dengan semua perintah Tuhan maka mereka akan menerima kemenangan. Tuhan yang bekerja, tetapi kita yang menjadi pemenang, bahkan lebih dari pemenang.

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (Roma 8:37)

Amin!