Golden rule of the Kingdom of God (Pdt David Sulardi)
Ringkasan Khotbah | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 18 Mei 2025 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Grha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Video | YouTube |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Ada aturan emas, ada rule of the game dalam Kerajaan Allah. Masing-masing bangsa punya aturan, ada hukum, ada aturan yang diatur di setiap negara. Dan Saudara juga harus tahu bahwa Kerajaan Allah juga ada aturannya.
Shalom, Bapak Ibu yang dikasihi Tuhan. Senang sekali dapat beribadah bersama-sama Bapak-Ibu yang dikasihi Tuhan.
Minggu lalu, Bapak Gembala kita sudah menyampaikan tentang Kingdom of God — Kerajaan Allah. Saya berdoa Saudara menangkap sesuatu yang disampaikan oleh Gembala kita, beliau sampaikan bahwa Kerajaan Allah seperti seorang yang menjala ikan. Semua ikan dibawa, tetapi setelah di pantai dipisahkan: mana ikan yang baik, mana ikan yang ngga baik. Ikan yang baik dimasukkan ke dalam pasu atau tempat ikan, tapi ikan yang ngga baik dibuang. Itu bicara tentang sebuah pemurnian.
Semua kita masuk gereja dengan berbagai latar belakang. Tapi satu saat, ingat baik-baik, Tuhan akan pisahkan Saudara. Mana yang sungguh-sungguh, mana yang tidak sungguh-sungguh. Mana yang kambing, mana yang domba. Mana ikan yang baik, mana ikan yang tidak baik. Itu akan dipisahkan. Maka dari itu waspadalah. Kalau Tuhan datang akan membawa sebuah pemisahan.
Beliau juga sampaikan bahwa kita ini seperti anak domba di tengah serigala. Kita itu lemah. Kita butuh pembelaan. Saudara, jangan jauh dari Gembala yang baik, yaitu Tuhan Yesus. Karena apa? Di sekeliling kita ada serigala yang siap menerkam kita siang dan malam. Maka itu, berjaga-jaga dan berdoa itu adalah sebuah kewajiban yang harus kita lakukan.
Pendeta tidak bisa menjaga 24 jam. Gembala COOL tidak bisa menjaga Saudara 24 jam. Tapi Saudara punya tanggung jawab menjaga pribadi Saudara, menjaga keluarga Saudara, menjaga diri kita masing-masing, supaya apa? Ketika pencobaan, ujian datang, kita kuat menanggung segala sesuatunya.
Saudara, apa yang disampaikan oleh Gembala kita yaitu kita adalah orang-orang pilihan. Saya berdoa Saudara bukan sekadar banyak yang dipanggil, tetapi Tuhan katakan sedikit yang dipilih. Saya berdoa seluruh kita yang ada di ruangan ini adalah orang-orang yang terpilih. Haleluya!
The Golden Rule in the Kingdom of God
Hari ini saya akan melanjutkan tentang The Golden Rule in the Kingdom of God. Saudara, ada aturan emas, ada rule of the game dalam Kerajaan Allah. Masing-masing bangsa punya aturan, ada hukum, ada aturan yang diatur di setiap negara. Dan Saudara juga harus tahu bahwa Kerajaan Allah juga ada aturannya.
Israel adalah kerajaan teokrasi, yaitu Allah yang memerintah Israel. Sehingga karena Allah memerintah Israel, maka Allah yang menentukan hukum di Israel. Dan kalau Saudara perhatikan, bagaimana Tuhan marah ketika orang Israel melanggar kebenaran, melanggar hukum, mereka dihukum bahkan sampai dibuang. Tetapi ketika mereka hidup benar sesuai dengan hukum, maka Tuhan bela dengan luar biasa. Walaupun musuhnya begitu berat, tetapi bagi orang Israel selalu ada jalan keluar. Ke mana pun Daud perang, selalu menang. Ke mana pun Israel perang, selalu menang. Tembok Yerikho diruntuhkan, lautan dibelah, Tuhan memberikan makan manna dan segala sesuatu terjadi. Kenapa? Karena Israel taat kepada Tuhan.
Saya berdoa Saudara akan menjadi warga negara Kerajaan Allah yang takut akan Allah dan taat hukum Kerajaan Allah. Ada hukum keselamatan, ada hukum ekonomi, ada hukum sosial. Jangan mengingini milik sesamamu, istrinya, jangan memiliki usahanya. Dan semuanya itu ada aturannya. Kalau Saudara ingin diberkati keuangan, ada aturan keuangan, bahwa persembahan, perpuluhan, maka tingkap langit akan dibuka. Itu hukumnya Tuhan. Bukan pendeta yang membuat itu, tapi Tuhan yang menghendaki.
Sehingga Abraham, bapa orang beriman, berkata, "Tuhan, aku akan bawa sepersepuluh dari milikku," diberikan ke Melkisedek, imam pada waktu itu yang memberkati Abraham. Dan Yakub berkata dalam pelariannya ketika dia sendirian dikejar oleh kakaknya Esau, apa yang dilakukan di Betel? Dia mengurapi batu dan berkata, "Tuhan, kalau Engkau menuntun aku, memberkati aku sampai aku dapat makan di negeri pelarian, aku mendapat tempat tinggal, maka setiap waktu akan selalu kubawa sepersepuluh dari milikku kepada Tuhan." Dan Yakub buktikan itu. Sehingga Yakub bukan sekadar menjadi seorang pelarian, tapi diubahkan menjadi nenek moyang Israel, dengan dua belas suku Israel adalah anak-anak Yakub. Dulu Yakub disebut penipu, tetapi ketika berjumpa dengan Tuhan, dia disebut Israel karena telah bergumul dengan Tuhan dan dia menang.
- Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
- Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalannya menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya.
- Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatkannya. Amin.
Ini adalah the Golden Rule of the Kingdom of God.
Saudara, ada tiga macam gereja.
- Yang pertama, gereja bicara gedung. Ini gedung gereja.
- Yang kedua, bicara organisasi gereja. Ada aliran gereja ini dan itu, semua organisasi.
- Tapi ada satu gereja yang kita sering lupakan, yaitu organisme ilahi. Yesus sebagai kepala, kita tubuh Kristus. Gereja sebagai tubuh Kristus tidak memandang denominasi — dari Katolik, Protestan, Pentakosta, Injili — semua anggota satu tubuh dalam Kristus. Dan inilah yang harus kita pahami.
Kita duduk di sini tidak ada yang lebih penting, tidak ada yang ngga penting. Semua sama pentingnya. Dalam tubuh saya, semua anggota tubuh sama penting. Saya tanya ibu-ibu, alis penting ngga, Bu? Penting banget. Saudara ngurusin alis aja sampai ke gereja telat. Itu jangan sampai miring, apalagi disulam alis. Ya, dikerok dulu, ditato. Wah, Saudara, itu urusan alis panjang banget itu ya. Tapi Saudara, itu penting. Anggota tubuh kita ngga ada yang ngga penting. Semua penting.
Dan kita sebagai anggota tubuh Kristus, kepalanya cuma satu, yaitu Kristus. Di kepala ada telinga, di kepala ada mulut, di kepala ada otak, di kepala ada mata, di kepala ada hidung, di kepala ada segala sesuatu. Waktu tangan saya ambil nasi lalu mulut saya makan, itu bukan untuk mulut dan bukan untuk tangan, tapi untuk seluruh anggota tubuh. Waktu saya minum, mulut saya minum bukan untuk mulut, tetapi untuk seluruh tubuh. Semua dikendalikan oleh otak di kepala kita. Dan kepala kita adalah Yesus Kristus, Kepala Gereja.
Maka jangan ada anggota gereja yang tidak berfungsi. Kita semua berguna. Ayo kita gunakan hidup kita untuk memuliakan nama Tuhan. Saya berdoa, kita menjadi tangan yang sehat, ngga pincang, ngga lumpuh. Saudara, tangannya kena stroke susah. Tapi kita semua adalah anggota tubuh Kristus yang diberkati Tuhan. Amin!
#1 Lakukan lebih dulu: Hukum Tabur Tuai
Dalam 1 Petrus 2:9,
- Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib.
Kita dipanggil keluar dari kegelapan. Kita anak-anak terang. Kita anak-anak Kerajaan Allah. Dan sebagai anak Kerajaan Allah, ada aturannya. Apa aturan yang ditetapkan Tuhan dalam Matius 7:12-14? Yang pertama, ini pegang baik-baik, dalam ayat yang ke-12 dikatakan:
- Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada orang itu.
Kalau engkau ingin diberi, beri. Kalau ingin dipuji, puji. Bangun pagi, setiap bangun pagi Saudara lihat anak-anak, "Eh Kakak, eh Abang, aduh hari ini aku berkati. Abang baik banget. Kakak baik banget." Kita peluk, "Aku sayang kalian." Gitu ya. Tiap pagi kita berikan anak pelukan. Besok minggu depan bukan Saudara yang peluk anak Saudara, anak Saudara akan samperin, "Eh Papa, Papa, Sayang, Dede sayang sama Papa." Kenapa? Karena kita menabur pelukan, kita menabur kasih, kita menuai kasih.
Tapi kalau setiap bangun ngomel, ngomel, ngomel, nanti bangun pagi anak-anak ikut ngomel juga. Suami ikut ngomel, semua ngomel. Lah, kenapa ya? Karena yang kita tabur itu omelan! Coba kalau pagi-pagi Saudara nyanyi, datang kepada Tuhan, nyembah Tuhan. Oh, waktu engkau nyanyi di situ, anak-anak kita juga ikut nyanyi juga. Kenapa? Apa yang kita tabur, kita akan tuai. Maka itu lakukan dulu apa yang kita akan dapatkan. Karena itu adalah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Jadi hukum Kerajaan Allah yang disampaikan oleh nabi-nabi, Yesus sampaikan begini, "Apapun yang kamu ingin dapatkan dari orang itu, lakukan dulu." Ini hukum tabur-tuai dalam Kerajaan Allah. Saudara ingin diberkati, berkati dulu. Saudara ingin diampuni, ampuni dulu. Saudara ingin orang berbuat baik kepada Saudara, berbuat baik dulu. Dan itu yang harus kita lakukan. Maka itu, Tuhan mau perbuatan baik kita akan dilihat oleh banyak orang.
Hukum berkat kelimpahan
Kita lihat hukum berkat kelimpahan dalam Lukas 6:37-38. Saya percaya setelah ini, Saudara tidak ada yang tidak diberkati. Semua akan diberkati.
- "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum. Ampunilah, dan kamu akan diampuni.
- Berilah, dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, digoncang-goncang, tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam pangkuanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu."
Mau diberkati banyak? Memberi! Halo? Mau diberkati? Ini firman Tuhan. Sering kali kita berdoa, "Tuhan, berkati..." Setelah Saudara diberkati Tuhan, Saudara lakukan bagian Saudara. Kita diberi gaji tiap bulan, di situ Tuhan taruh uang untuk anak, uang untuk istri, uang untuk orang miskin, uang untuk pekerjaan Tuhan. Ya, kita bagi, kita tabur. Lalu apa yang terjadi? Kita pasti menuai dari semua taburan itu.
Coba kalau Bapak-bapak lupa nabur ke istri, tuaiannya itu dapur ngga ngebul, ngga ada kopi. Jangan lupa ditabur. Taruh tempat itu, pundi-pundinya diisi. Anak, uang sekolah. Semua, kalau Saudara ngga bayar uang sekolah, dipanggil sama guru. Tabur!
Menabur itu penting. Menabur itu harus kita lakukan, Saudara. Dan apa yang Tuhan janjikan? Kalau kita memberi, maka dilipatgandakan. Dan itu harus kita pegang.
Nah, prinsip Kerajaan Allah, tabur-tuai itu: berilah maka kamu diberi. Kepada siapa kita memberi?
- Pertama, kepada Allah.
- Juga, kepada sesama.
- Jangan menunggu!
Berikan pujian syukur, bawa persembahan syukur. Tidak tahukah tubuhmu bait Allah? Kita ibadah, ibadah yang sejati adalah mempersembahkan hidup kita. Saat kita menyukakan hati Tuhan, memberikan yang terbaik untuk Tuhan: masa muda kita, tenaga kita, waktu kita, apa yang kita punya untuk memuliakan Allah. Saya percaya, apa yang kita taburkan kita tuai.
Satu kali ada seorang, seorang bukan Yahudi, namanya Kornelius. Kornelius ini orang bukan Yahudi, orang Romawi. Tetapi dia punya hati membantu pembangunan bait Allah atau sinagoge, membantu orang-orang Yahudi. Dia sedekah, dia berdoa kepada Tuhan. Lalu apa yang terjadi? Satu kali Tuhan utus malaikat. Malaikat datang ke Kornelius, sampaikan kepadanya: "Sedekahmu, doamu telah didengar oleh Tuhan. Sekarang panggil Petrus, maka Petrus akan menunjukkan apa yang engkau lakukan."
Kornelius hanya mentaati apa yang dilakukan tanpa mengenal Allah dengan benar. Tapi saat dia lakukan itu, maka Allah memperkenalkan diri kepadanya. Dan dia menjadi orang yang diselamatkan oleh Tuhan dengan seisi keluarganya. Bahkan waktu Petrus berkhotbah, Roh Kudus turun, menjamah hati mereka.
Saya berdoa, Saudara memahami: jangan pelit sama Tuhan. Waktu doa hitung-hitungan, ke gereja telat melulu, Saudara baca Alkitab jarang-jarang. Tapi kalau Saudara investasi untuk Kerajaan Allah, saya percaya ukuran yang dipadatkan, dilimpahkan, kita pada akan dilimpahi dengan berkat Tuhan.
Berikan tepuk tangan buat Tuhan Yesus. Haleluya!Haleluya! Itu yang pertama Saudara. Kalau kita lakukan sungguh-sungguh, kita akan menjadi orang-orang yang luar biasa. Ya.
#2 Pilih jalan yang sempit: Derita salib
Yang kedua, pelajaran apa pada pagi hari ini? Pilih jalan yang sempit, Saudara. Masuklah melalui pintu yang sesak itu. Karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya. Yang lebar itu gampang. Tetapi jalan salib, jalan kebenaran itu ngga seperti itu.
Orang lain boleh nikah satu, dua, tiga, kita satu saja. Kalau bosan, ganti? Ngga boleh! Tukar tambah? Ngga boleh, Saudara. Ya Saudara, itu salib. Setia. Saudara bekerja baik-baik. Saudara balas kejahatan ngga boleh. Lakukan kejahatan ngga boleh. Saudara terima, Saudara bersyukur di situ. Pikul salib, jalannya sempit.
Saudara ngga naik jabatan karena Saudara orang Kristen? Taati saja. Jangan pindah agama lalu baru Saudara naik jabatan. Itu namanya Saudara menjual Yesus. Saya percaya kalau Saudara setia di jalan salib, Saudara pasti akan diangkat Tuhan. Kenapa? Karena Tuhan memang mau mengangkat kita!
Maka itu Saudara, ini jalan apa? Jalan disiplin. Kita disiplin. Tekun kita dalam penderitaan. Kita terus taat kepada otoritas. Kebenaran. Kita hidup dalam kekudusan. Lakukan itu terus. Seperti Daniel. Saat dia masih muda, dia berketetapan untuk tidak menajiskan diri. Yang lainnya hidup foya-foya. Dia tidak. Dia berjaga dan berkata, "Aku tidak lakukan itu." Lalu dalam kehidupannya, dia tiga kali sehari berdoa kepada Tuhan. Dia lakukan dengan setia. Satu kali dia difitnah, dirancangkan yang jahat, lalu dia dilempar ke gua singa. Tapi karena Daniel telah berbuat sesuatu kepada Tuhan, apa yang terjadi? Waktu Daniel dilempar ke gua singa, malaikat Tuhan sudah di sana.
Kalau Bapak Ibu terus tiap hari menabur, memberi yang terbaik, berdoa, mengucap syukur, maka ketika ujian datang, malaikat sudah menunggu kita di sana. Saudara tidak akan dibiarkan tergeletak. Kenapa? Karena Tuhan yang membela kita. Amin!
Ada aktivis di Cisarua, setia banget sama Tuhan. Dia lakukan bagian. Dia berkata, "Bapak, sebelum saya ibadah, saya selalu menyiapkan diri. Dari malam hari saya sudah berdoa, menyembah Tuhan. Lalu saya datang kepada Tuhan pagi dan saya diberkati. Kadang-kadang saya lihat lagu yang dinaikkan oleh pemimpin, persis apa yang saya nyanyikan waktu saya saat teduh pribadi. Saya siapkan hati."
Saudara, tiba-tiba dia mengalami sakit. Kepalanya seperti dibor. Sakit luar biasa. Dari Kamis, Jumat, sampai Sabtu, ngga sembuh-sembuh. Dikasih obat, ditingkatkan obatnya sama dokter, ngga sembuh. Lalu dibawa ke ICU, di rumah sakit Hermina di Gadog sana. Dan itu ngga turun-turun, Saudara.
Lalu hari Minggu, waktu saya jalan ke Puncak untuk pelayanan dengan istri saya, tiba-tiba Istri saya ingatkan, "Pih, mampir ke rumah sakit dulu." Oh ya, akhirnya kita dari turun lagi ke arah Ciawi. Di sana, dia di ICU. Dia berkata, dia kaget waktu saya datang. Dia pegang, "Pak, tolong pegang tangan saya."
Saya pegang tangan, dan kami berdoa. Kita hanya berdoa, menangis dan menjerit, meratap kepada Tuhan. Karena sakitnya juga belum ditemukan. Lalu apa yang terjadi hari itu, Saudara? Oh, sorenya mulai reda penyakitnya. Akhirnya besoknya masuk ke ruang perawatan. Dan berapa hari kemudian, sembuh. Tuhan pulihkan dia.
Maka apa yang Saudara tabur hari ini, Saudara akan petik tiba waktunya. Jangan jemu-jemu berdoa, kata Tuhan dalam kitab Lukas 18:7 dikatakan, "Apakah Tuhan tidak akan membenarkan orang pilihan-Nya yang siang malam berseru-seru kepada Tuhan? Dia akan membenarkan orang itu dan tidak mengulur-ulur waktu untuk menolong."
Saya percaya taburan itu penting. Ada seorang yang beberapa waktu lalu ditahbiskan sebagai Profesor, beberapa waktu lalu saya diundang untuk mendoakan beliau. Masih sangat muda, usianya belum sampai 50 tahun. Dia diberi hikmat oleh Tuhan, penemuannya luar biasa. Kenapa? Karena dia terus ikut menara doa. Bu Kristin sampai anggap dia sebagai penjaga menara di SICC. Waktu ke Israel, dibawa ke Israel.
Saudara punya waktu untuk berdoa, investasikan waktumu, nabung doa. Kita punya menara doa di sini. Doa adalah tabungan masa depan. Waktu ujian datang, malaikat sudah menunggu. Jalan keluar ada. Amin! Gereja kita adalah gereja yang memuji dan menyembah Tuhan.
Nyanyi:
Bawaku ke gunung kudus-Mu
Ke tempat kediaman-Mu
Biar kemuliaan melingkupi hidupku
Dan jiwaku 'kan dipuaskan
Hanya dekat-Mu itu yang kuperlu
Kau sumber penghiburanku
Dan Kau yang ubahkan air mataku
Jadi lembah yang bermata air
Sebab itu kumemuji-Mu, Engkau Allahku
Mulutku kan selalu puji-Mu
Dan angkat tangan sembah-Mu, tinggikan nama-Mu
Yesus kemuliaan bagi-Mu
Pak Niko ajak kita selalu naik ke hadirat Tuhan. Dan saat kita doa, pujian, penyembahan, Saudara akan melihat terobosan-terobosan terjadi yang tidak terduga dalam hadirat Tuhan. Ini bukan kebetulan dan bukan direkayasa. Memang orang yang intim, dekat dengan Tuhan, pasti akan mendapat pertolongan.
Maka itu ayo, jalan yang sempit kita lalui. Ada seorang hamba Tuhan berkata, "Jalan doa adalah jalan kesepian." Banyak orang suka berdoa, tapi kalau engkau suka berdoa seperti Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego yang intim dengan Tuhan, dapur api pun tidak akan membakar. Masalah boleh datang, tapi kemenangan pasti akan kita terima. Berikan tepuk tangan buat Tuhan Yesus. Haleluya!
#3 Berani berbeda: Sedikit yang dipilih
Yang ketiga, Saudara, apa yang harus kita lakukan? Kita berani berbeda, tampil beda.
- Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalannya menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatkannya."
- Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." (Matius 7:14; 22:14)
Saudara, jadilah orang yang berbeda dengan dunia. Ketika Tuhan melihat seluruh dunia jahat, ada satu orang namanya Nuh. Nuh hidup benar dengan seisi rumah tangganya. Lalu Tuhan berkata, "Nuh, buat bahtera bagimu, karena Aku lihat kamu hidup benar, supaya kamu diselamatkan. Aku akan hukum dunia dengan air bah." Lalu Nuh membuat bahtera selama 120 tahun, dan tibalah air bah itu datang. Nuh dan keluarganya pun diselamatkan.
Orang yang hidup benar, takut akan Allah, mengerti kebenaran, jalannya sepi. Oh, jalan sendirian. Dia berani melawan arus, berbeda dengan yang lain. Dia ngga ikuti arus dunia.
Anak-anak muda, dengar baik-baik. Kalau engkau hidup benar, pacaranmu benar, engkau hidup sesuai dengan kehendak Allah, engkau akan dibuat berhasil oleh Tuhan. Yusuf seorang yang berani berbeda. Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas Mesir dan seluruh dunia, maka Tuhan mengutus seorang anak muda namanya Yusuf. Yusuf dijual ke Mesir, lalu apa yang terjadi di Mesir? Yusuf tampil beda. Apa yang dikerjakan berhasil. Yusuf disertai Tuhan. Sampai ketika digoda oleh istri Potifar, dia berkata, "Tidak mungkin aku lakukan ini. Aku ngga mau lakukan dosa seperti ini. Walaupun semua orang melakukan, aku tidak akan lakukan."
Lalu dia masuk penjara karena difitnah oleh istri Potifar. Tapi dari penjara Tuhan keluarkan dia, diangkat menjadi orang kedua di Mesir. Kenapa? Dia mau lewati jalan yang sempit. Mau berbeda. Ketika orang lain ngga berdoa, Saudara berdoa. Ketika orang lain ngga mau ke gereja, Saudara ke gereja. Ketika orang lain ngga mau memberi, Saudara memberi. Ketika orang lain ngga mau mengampuni, ampuni. Maka engkau akan dibela oleh Tuhan, engkau akan dimuliakan oleh Tuhan.
Kenapa? Karena Tuhan mau Saudara serupa dengan Kristus, jangan serupa dengan dunia ini. Terlalu banyak orang yang kompromi hari-hari ini. Tuhan mementingkan kualitas, bukan kuantitas. Banyak orang hidup dalam arus dunia, mementingkan diri, kenikmatan dunia, makan minum, kawin-mengawinkan, melakukan dosa seenaknya. Tetapi saya berdoa Saudara berbeda dengan mereka. Berani berbeda demi kebenaran dan ketaatan.
Ketika semua orang Israel ketakutan, maka Daud yang masih remaja berkata, "Siapakah orang yang tidak bersunat ini berani menghina barisan tentara Allah? Aku akan hadapi dia." Saul berkata, "Nak, ngga mungkin. Dia pahlawan sejak kecil, sudah dilatih jadi pendekar. Kamu siapa?" Daud menjawab, "Aku penjaga kambing domba bapakku, ada tiga empat ekor. Kalau ada beruang datang, maka beruang aku kalahkan. Waktu ada singa datang, maka singa pun aku patahkan lehernya. Dan aku akan lakukan kepada orang Filistin yang tidak bersunat itu dengan kuasa Tuhan."
Dan Daud akhirnya diizinkan menghadapi Goliat, seorang pahlawan. Tampil justru waktu masih susah. Banyak orang setelah usaha maju baru ikut-ikutan. Pingin bekerja, tapi waktunya bosnya baru merintis, baru dari kecil, ngga dilirik. Tetapi waktu sukses, ramai-ramai orang lamar di situ.
Berapa waktu lalu saya mendoakan pabrik beras yang ada di Karawang. Dan satu pengerja kita yang ada di cabang kita, dia kerja di situ. Dia sampaikan, "Pak, kondisi pabrik ngga baik. Tapi aku tetap akan kerja di sini." Ngga digaji. Saudara, sudah dua tahun ngga digaji. Tapi dia tetap lakukan itu dan berkata, "Aku percaya sebentar lagi usaha ini akan dipulihkan." Orang seperti ini jarang ditemui, Saudara. Orang setia. Kalau Saudara setia sama Tuhan, Saudara ngga kompromi, saya yakin Tuhan pasti akan bela kita.
Saya berapa hari yang lalu dengan istri nonton Kang Dedi Mulyadi. Orang Jawa Barat harus kenal nih, gubernurnya ya. Satu kali dia wawancarain seorang hansip, namanya Pak Suroso. Mereka ngobrol. Dia tanya, "Pak, Bapak di sini?"
"Saya tugas di sini, di pintu masuk desa ini."
"Oh gitu ya. Wah, Bapak kalau gitu antar saya ya, Bapak ke atas nanti balik lagi."
"Siap. Maaf Pak, saya ngga berani ninggalin tempat ini. Saya akan tetap di sini."
"Loh, Bapak digaji berapa sih memangnya?"
"Rp500.000."
"Sebulan?"
"Ngga, tiga bulan."
"Hansip tiga bulan Rp500.000? Ya sudah, sekarang antar saya. Nanti Bapak sebentar aja tinggalin tempat tugas, nanti balik lagi."
"Siap. Maaf, saya akan tetap di sini."
"Saya kasih uang 500."
"Siap. Maaf, saya tetap di sini."
"Sejuta, dua juta."
Sampai 2,5 juta pun dia ngga mau, Saudara. Masih tetap di situ. Akhirnya apa yang terjadi? Kang Dedi bilang, "Ini luar biasa. Bapak, aku cium tangan." Dicium tangannya, Saudara, itu Hansip. Dan akhirnya, "Ya sudah, karena Bapak menjalankan tugas dengan baik, ini sekarang uang 2,5 buat Bapak."
Saudara, dia lebih dari pemenang. Ngga usah ngantar, dapat Rp2,5 juta. Orang kalau komitmen kayak gitu. Saudara, jangan dikit-dikit ninggalin tugas. Dikit-dikit ninggalin tugas. Wah, ngga jelas. Saudara, Tuhan pun juga ngga suka orang model begitu. Masalah boleh datang, tawaran boleh datang, tetapi apapun yang terjadi kita tetap cinta Tuhan. Berikan kemuliaan buat Tuhan Yesus. Haleluya!
Saya percaya Tuhan akan memberkati kita. Beranilah berbeda. Dalam Roma dikatakan bahwa janganlah kamu jadi serupa dengan dunia ini, tapi kita mengalami pembaharuan dari hari ke sehari.
Jangan takut berbeda. Di sekolah, di tempat kerja, di gereja, di rumah, ayo kita hidup benar sesuai dengan janji Tuhan. Hiduplah dalam prinsip-prinsip kebenaran, bukan di bawah tekanan.
Prinsip hanya sedikit yang dipilih:
- Pilih kejujuran walaupun rugi. Tetap setia walaupun tidak dihargai.
- Berdoa dan baca firman secara konsisten walaupun itu tidak mudah.
- Tolak kompromi meskipun kita rugi.
- Lebih baik miskin tetapi disayang Tuhan daripada kaya tetapi dibenci Tuhan. Kenapa? Kalau sudah miskin, disayang Tuhan. Tuhan bilang begini, "Ini anak-Ku, miskin aja setia sama Aku. Sekarang malaikat, berkati dia. Berkati dia. Itu kaya ngga cinta. Pindahin itu kekayaannya. Kasih ke yang miskin." Saudara, mau setia sama Tuhan, Tuhan berkata bisa memindahkan harta kekayaan orang fasik diberikan kepada orang benar.
Dan saya percaya ini bisa akan terjadi. Kalau Saudara setia sama Tuhan, Kerajaan Allah hukumnya berbeda dengan dunia ini. Kerajaan Allah hukumnya adalah lakukan dulu baru terima. Kerajaan Allah hukumnya adalah lewati jalan disiplin, jalan yang sempit, disiplin, tekun, setia kepada Tuhan. Dan jalan yang Tuhan minta kepada kita adalah berbeda dengan yang lain.
Kita lakukan walaupun kita ngga ikuti mayoritas, tapi kita tetap berjalan lawan arus, ngga apa-apa. Yang penting selama kita benar, Tuhan pasti berkati. Haleluya!
Mari kita bangkit berdiri. Kita akan berdoa kepada Tuhan. Kita datang kepada Tuhan. Kita tahu kadang kita lewati di lembah kekelaman. Tapi jangan takut, Tuhan yang membela hidupmu. Tuhan yang memberkati engkau. Selama kau setia, tekun, setia dan taat, pembelaan Tuhan sempurna.
Amin!