Kemenangan dan pengharapan di masa yang sukar (Pdt Paul Widjaja)
Ringkasan Khotbah | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 25 Mei 2025 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Grha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Video | YouTube |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras facilisis neque ligula, at elementum velit viverra eu.
Shalom, kumaha damang? Sampurasun!
Roti bolu enak rasanya
Talas Bogor di mana-mana
Hatiku rindu tiada tara
Jumpa jemaat GBI Danau Bogor Raya yang sangat disayang dan dikasihi, diberkati berlimpah-limpah! Amin!
Puji Tuhan, Saudara, kesempatan indah Tuhan berikan bagi kami, saya bersama istri. Terima kasih kepada Pak Rusli, Ibu Fanny, dan semua Bapak/Ibu yang dikasihi Tuhan, saya boleh hadir melayani di tempat ini.
Saudaraku yang kasih dalam Tuhan, kita telah memperingati dan merayakan Paskah, kebangkitan Tuhan Yesus tanggal 20 April yang lalu. Saudara, setelah Tuhan Yesus bangkit maka selama 40 hari Tuhan Yesus menampakkan diri, mengunjungi murid-murid-Nya dan lebih dari 500 orang yang juga dikunjungi oleh Tuhan Yesus.
Saya percaya, lawatan dan kunjungan Tuhan tidak berhenti, tetapi terus sampai Dia datang kedua kali. Dan saya percaya, khususnya untuk Saudara, kita pasti akan mengalami lawatan Tuhan, jamahan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita. Dan saya percaya bukan hanya kita, karena Tuhan telah nyatakan bahwa tahun 2025 adalah Tahun Penuaian. Kita percaya, Saudara, ini waktunya everyone—setiap orang—akan mengalami perjumpaan secara otentik dengan Tuhan Yesus pada tahun 2033. Artinya, mulai saat ini saya percaya Tuhan sedang melawat Bogor, Tuhan melawat Jawa Barat, Indonesia, bahkan bangsa-bangsa.
Di Kabupaten Bogor saya coba mencari data, ada 5.600.000 lebih penduduknya, dan yang Kristen kira-kira 50.000-an. Saya percaya masih ada 5 juta orang yang hari-hari ini kita doakan, dan pasti mereka pun akan dijamah dan dilawat Tuhan. Akhirnya mereka juga percaya kepada Tuhan Yesus. Amin?
Kemarin saya di Palembang, Saudara, melayani di sana. Saya gerakkan jemaat minggu lalu, saya katakan: Saudara, doakan bukan hanya yang Saudara kenal tapi yang Saudara tidak kenal. Doakan. Dan percayalah, mereka pun juga akan dijamah dan dilawat Tuhan. Hari-hari ini Tuhan sedang melawat kita. Roh Kudus sedang dicurahkan dalam Pentakosta yang Ketiga—dahsyat sekali, Saudara! Amin?
Dan pagi hari ini, Saudara, pesan Tuhan dengan tema: Kemenangan dan Pengharapan di Masa yang Sukar. Apa yang sedang terjadi hari-hari ini, itu semuanya sudah dituliskan di dalam firman Tuhan, sudah dinubuatkan dalam 2 Timotius 3:1 bahwa pada hari-hari yang terakhir akan datang masa yang sukar. Dan ini sedang terjadi, Saudara. Tapi kita percaya bahwa justru hari-hari ini ada kemenangan dan pengharapan di dalam Yesus.
Dan kita percaya pengharapan hanya di dalam Tuhan Yesus—pengharapan untuk kehidupan di dunia dan kehidupan kekal—itu semuanya hanya ada di dalam satu nama: Tuhan Yesus Kristus. Yang percaya katakan: amin! Kita beri kemuliaan bagi Tuhan kita Yesus! Haleluya!
Saudaraku yang dikasihi dalam Tuhan, selama lebih dari tiga tahun Tuhan Yesus melakukan banyak mukjizat: orang lumpuh berjalan, tuli mendengar, orang mati dibangkitkan. Tetapi akhirnya, Tuhan Yesus disalibkan. Pada waktu itu murid-murid mengalami goncangan yang hebat. Mereka mengalami tekanan yang begitu berat dalam hidup mereka. Ada satu peristiwa di mana dua dari murid Yesus akhirnya meninggalkan Yerusalem dan menuju ke satu tempat.
Kita tidak sendirian!
Lukas 24:13-35, saya akan baca bertahap.
- Pada hari itu juga, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem. Dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
Kita perhatikan di ayat selanjutnya, yaitu ayat 16:
- Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Saya percaya yang dimaksudkan di sini bukan hanya mata secara jasmani saja, tapi juga mata rohani—mata hati mereka. Mereka tidak melihat. Padahal mereka selama itu sudah mengikut Yesus, tahu Yesus, wajah-Nya, saya percaya sangat mengenal. Tapi pada waktu itu, Saudara, mereka tidak kenal bahwa orang yang datang itu adalah Tuhan Yesus sendiri.
Saudara, pada waktu mereka menuju ke Emaus, dua murid ini dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Emaus itu dari Yerusalem, Saudara, itu satu daerah yang disebutkan sebagai hot spring, mungkin seperti pemandian air panas. Nah, Saudara, apa yang terjadi? Nanti kita akan renungkan kenapa mereka tidak mengenal Yesus, padahal sebenarnya Tuhan Yesus sudah berjalan bersama dengan mereka.
Kerap kali kita pun juga seperti dua orang yang berjalan ke Emaus. Yang satu namanya Kleopas, nanti kita akan baca itu. Tapi yang satu lagi tidak disebutkan namanya. Padahal Tuhan Yesus senantiasa hadir dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Tapi kerap kali, mengapa pada waktu kita menghadapi pergumulan, kita merasa sendiri. Bahkan waktu dalam keadaan baik pun kita merasa bisa sendiri. Tapi ketika pergumulan datang, kita merasa, “Waduh, kok aku sendiri aja?”
Dan Saudara, kerap kali orang-orang Kristen pun merasa sendiri. Nah nanti kalau Saudara ketemu dengan jemaat lain dan ditanya, “Eh, kok sendirian?” Saudara jawab: “Ngga, saya bersama Yesus.” Jadi kita tidak sendirian, Saudara. Ke mana saja Tuhan pasti menyertai kita.
Oleh karena itu, Saudara, jangan ada lagi yang hidup dalam kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan dalam menghadapi apa pun di dalam hidup ini. Percayalah, Yesus senantiasa hadir dan Dia bersama kita. Amin!
Dia tahu—bahkan dikatakan mata Tuhan tertuju kepada setiap Saudara dan saya. Dia tahu keadaan Saudara, apa yang menjadi kerinduan Saudara, kebutuhan Saudara. Dia tahu, dan Dia terus menjaga kita semua.
Oleh karena itu, mari Saudara, kita mulai terus melangkah di dalam hidup ini, tidak lagi hidup di dalam kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan. Mungkin kalau ada di antara Saudara yang melihat situasi yang terjadi di dalam dunia di sekeliling kita ini, mungkin ada yang khawatir, ada yang takut, cemas. Saya tahu, ini waktunya kita alami kelepasan dan kemenangan di dalam Tuhan Yesus. Amin!
Saudaraku yang dikasihi dalam Tuhan, Dia adalah Imanuel. Dia adalah Allah yang beserta kita. Amin!
Nyanyi:
Imanuel, Imanuel
Namanya disebut, Imanuel
Allah serta dalam kita
Namanya disebut Imanuel
Haleluya! Lihat kiri kanan Saudara, katakan: Allah beserta saya dan kita semua! Amin!
Oleh karena itu, mari Saudara, saya tahu hari-hari ini Tuhan akan terus menuntun setiap langkah hidup Saudara di dalam segala rencana dan kehendak Tuhan. Saudara, rancangan Tuhan bukan kecelakaan, tapi rancangan Tuhan adalah damai sejahtera dan Ia memberikan masa depan penuh harapan. Amin!
Tinggalkan semuanya: keragu-raguan, kekuatiran, dan ketakutan Saudara.
Jangan hidup dalam kekecewaan
Saudara, apa yang mereka lakukan, dua orang ini? Pada waktu mereka terus berjalan, Saudara, maka dikatakan ada sesuatu yang menghalangi mata mereka. Maka di dalam ayat 17 dikatakan:
- Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
- Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
- Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
- Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
- Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
- Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.
- Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
Dan kita percaya, Yesus sudah bangkit! Kubur sudah kosong, Saudara. Ia hidup!
Saudaraku yang kasih dalam Tuhan, mengapa dua orang tadi tidak mengenal bahwa itu adalah Yesus? Karena mereka kecewa. Kalau tadi Saudara baca: muka mereka muram, sedih, gundah gulana. Karena apa? Mereka berharap bahwa Tuhan Yesus akan membebaskan bangsa Israel pada waktu itu dari penjajahan. Tapi ternyata Dia disalibkan.
Dan Saudaraku yang kasih dalam Tuhan, mari kita belajar dari dua murid Yesus ini. Janganlah hidup di dalam kekecewaan. Karena saat Saudara kecewa, Saudara tidak ada kekuatan. Dan setelah Saudara kecewa, maka apa yang terjadi? Dikatakan dalam Amsal 3:5:
- Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Nah, Saudara, kalau kita mengandalkan pengertian sendiri, kerap kali Saudara akan mengalami banyak kekecewaan. Tapi percayalah, Tuhan Yesus ada bersama kita. Rencana Tuhan indah di dalam hidup Saudara. Rancangan-Ku, kata Tuhan, bukan rancanganmu; jalan-Ku bukan jalanmu.
Saudara, kerap kali kita harus tetap percaya: Yesus bersama kita. Kita percaya bahwa Tuhan merancangkan yang baik di dalam hidup kita semua. Jangan kecewa, Saudara, karena kalau Saudara hidup di dalam kekecewaan, maka selanjutnya tawar hati. Orang yang tawar hati pada masa kesesakan kecil kekuatannya. Ngga punya kekuatan, Saudara. Dan setelah tawar hati, apa yang terjadi? Bimbang. Benar ngga ya, ada Tuhan? Benar ngga ya?
Yakobus 1:6 berkata:
- Hendaklah ia memintanya dalam iman, sama sekali jangan bimbang. Sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang di dalam hidupnya.
Jangan bimbang. Percayalah Yesus adalah Tuhan. Dialah Juru Selamat kita satu-satunya. Dan Dia berkata:
- Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
Akhir-akhir ini, kalau Saudara mengikuti media sosial, Saudara mungkin bertanya-tanya: "Benar ngga ya? Benar ngga ya Yesus itu satu-satunya Juru Selamat?"
Saya mau beritahukan bagi Saudara: kebenaran, kenyataan di dalam firman Tuhan,
- Di bawah kolong langit tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang di dalamnya kita beroleh selamat kecuali di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Jelas dikatakan bahwa Dia adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku, kata Tuhan Yesus.
Oleh karena itu, mari teguhkan dan kuatkan hatimu. Kita melangkah dengan iman dan percaya: Yesuslah segala-galanya. Dia sanggup untuk menolong kita dan untuk membawa kita terus berjalan dari kemenangan kepada kemenangan. Amin?
Berjalan dalam terang Firman Tuhan
Nah, Saudara, setelah mereka mulai berjalan dengan gundah gulana, dengan kecewa, tawar hati, dengan bimbang, macam-macam, maka pada waktu itu dikatakan dalam ayat 25:
- Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh,
Wah Saudara, enak-enak jalan begini, tiba-tiba orang yang ketiga tadi—Tuhan Yesus—berkata:
- "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
- Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaannya?"
- Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Nah, Saudara, Tuhan Yesus menegur dua orang ini dengan keras. Saya tahu, pada waktu itu cukup keras, sangat keras. Karena mereka tidak tahu bahwa ini adalah Tuhan Yesus pada waktu itu. Tapi tiba-tiba Tuhan Yesus berkata: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu."
Saudara, bagaimana kita akan terus berjalan di dalam terang Kristus? Bagaimana Saudara akan dipimpin di dalam langkah hidup Saudara? Maka Saudara harus dengar Firman. Memang Firman Tuhan, seperti Tuhan Yesus waktu itu, keras. Tuhan Yesus ajarkan kepada dua orang ini dari kitab Musa dan nabi-nabi. Wow!
Ya, Tuhan Yesus ajarkan mereka semuanya, Saudara. Dan Firman Tuhan itulah yang akan mengajarkan kepada kita sebagai orang-orang percaya bagaimana kita itu benar di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, saya percaya setiap Saudara yang hadir di sini ataupun yang ikut live streaming, Saudara baca Firman Tuhan. Saudara suka membaca Firman Tuhan? Amin?
Renungkan serta lakukan Firman Tuhan di dalam hidup. Karena Firman Tuhan itulah adalah terang bagi kita, Saudara. Yesus, Dialah Firman. Dia akan menuntun hidup kita. Dia akan membawa kita semuanya di dalam jalan-jalan yang benar. Oleh karena itu, mari Saudara, jangan mengandalkan pikiran kita. Jangan melihat situasi kondisi yang hari-hari ini penuh goncangan. Percayalah bahwa Tuhan adalah Firman yang hidup dan berkuasa, dan percayalah bahwa Tuhan senantiasa akan membawa hidup saudara di dalam setiap jalan-jalan-Nya, jalan yang benar, di dalam kehidupan di dalam Yesus Kristus. Amin.
Percayalah, Saudara, bahwa hidup Saudara pasti akan dituntun oleh Tuhan. Dan bagaimana Saudara tahu bahwa jalan yang Saudara lalui ini benar? Hidup di dalam Firman! Hari-hari ini, kita harus bertekad bulat: hidup hanya dalam Firman Tuhan. Amin, saudara. Orang yang hidup hanya dalam Firman Tuhan, maka Firman Tuhan yang menjadikan tidak ada menjadi ada, itu pasti nyata di dalam hidup Saudara.
Saudara mungkin berkata, "Ah, Pak, kita kan di dunia ini perlu pengetahuan." Setuju, perlu belajar, setuju. Tetapi saya mau beritahukan bagi saudara bahwa hanya Firman Tuhanlah yang akan menuntun hidup Saudara: sejak percaya Yesus, diselamatkan, diampuni dosa saudara, sampai pada kehidupan yang kekal selama-lamanya. Dan saya percaya hari-hari ini ada terobosan ilahi. Kita harus hidup di dalam dimensi ilahi, menuju pada kekekalan. Hidup Saudara dan saya hanya sementara di dunia ini. Kita harus hidup terus bersama dengan Tuhan. Firman Tuhan itulah pelita bagi kaki kita.
Nyanyi:
Firman-Mu pelita bagi kakiku
Terang bagi jalanku
Waktu kubimbang
Dan hilang jalanku
Tetaplah Kau di sisiku
Dan takkan ku takut
Asal Kau di dekatku
Besertaku selamanya
Dunia ada oleh Firman. Dan Firman Tuhan yang menjadikan Saudara dan saya. Saya percaya, kalau kita hidup di dalam Firman Tuhan, Dia akan terus menerangi jalan kita, menuntun kita di jalan yang benar. Amin.
Nah, Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan, kita lihat setelah dua orang ini ditegur oleh Tuhan Yesus, saya percaya waktu itu mereka membuka hati. Jangan mengeraskan hati. Buka hati. Dua orang ini saya percaya hatinya terbuka. Roh Kudus bekerja, Firman Tuhan bekerja. Firman Tuhan tidak akan kembali dengan sia-sia. Yang percaya, katakan Amin!
Baca Firman. Firman Tuhan akan membuka hati saudara. Roh Kudus bekerja membukakan hati saudara, sehingga Tuhan akan membukakan segala rahasia-rahasia di dalam kehidupan ini—rencana Tuhan di dalam kehidupan kita.
Melangkah terus bersama Tuhan dalam proses
- Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
- Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
Jadi waktu mereka sudah mau sampai di Emaus, waktu itu Tuhan Yesus seolah-olah hendak meneruskan perjalanannya. Nah, Saudara, kerap kali juga di dalam hidup kita, seolah-olah doa Saudara belum dijawab Tuhan. Seolah-olah Tuhan belum buka jalan. Seolah-olah yang sakit belum disembuhkan. Seolah-olah belum sampai pada akhirnya. Seolah-olah itu baru merupakan proses.
Kerap kali di dalam proses iman kita di dalam Tuhan, Tuhan izinkan ada sesuatu yang sepertinya Saudara belum melihat; seolah-olah doa Saudara tidak didengar oleh Tuhan. Tetapi Saudara sudah putus asa. Padahal Tuhan tahu kebutuhan Saudara. Mata Tuhan tertuju kepada Saudara. Memang ada saat-saatnya Tuhan mengizinkan proses di dalam hidup kita. Saya tahu, Saudara, proses di dalam hidup kita ini supaya kita menjadi lebih baik lagi. Amin.
Yang sakit, seolah-olah Tuhan belum menyembuhkan—percayalah, Tuhan sembuhkan dalam nama Yesus. Kalau Saudara seketika alami mukjizat kesembuhan, puji Tuhan. Waktu minggu lalu saya melayani di Palembang, selesai ibadah ada seseorang yang waktu datang dalam keadaan demam, dia langsung kirim WA sama gembalanya: "Pak, waktu tadi kita berdoa, saya sudah disembuhkan." Tapi dia baru kirim WA pagi harinya karena mau memastikan benar tidak dia sembuh. Tapi waktu dia di tempat ibadah, dia sudah merasa panasnya hilang, badannya enak. Dia tunggu sampai pagi—eh, ternyata sembuh!
Dan saya percaya, Saudara, Tuhan juga melakukan hal yang sama di tempat ini. Tuhan pasti jamah dan sembuhkan saudara. Amin. Tuhan pasti dengar doa saudara. Dia pasti jawab doa Saudara.
Lalu apa yang dua orang ini lakukan setelah Tuhan Yesus seolah-olah meneruskan perjalanannya? Dikatakan dalam ayat 29: mereka sangat mendesak-Nya. Nah, ini yang Tuhan mau. Saudara mungkin selama ini belum dijawab, belum alami apa yang Tuhan janjikan, tapi ini waktunya kita datang kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Amin. Menjerit di hadapan Tuhan. Datang kepada Tuhan. Pasti Tuhan dengar doa saudara. Amin.
Saya pernah mengalami waktu saya umur 17 tahun. Sejak lahir saya menderita asma kronis. Dan pada waktu itu, saya mengalami keadaan seolah-olah... ya, tadi ya, tapi sekarang saya sudah tahu. Tapi waktu itu rasanya sudah tidak bisa napas lagi. Sudah pakai obat apa pun, rasanya sudah tidak bisa napas. Mungkin kalau orang lari pagi itu Senin-Kamis—Kamisnya sudah subuh banget, tinggal begitu. Seolah-olah saya mau mati. Takutnya luar biasa.
Saudara, kematian itu memang sangat mengerikan. Karena apa? Upah dosa adalah maut. Kematian, kebinasaan, neraka, hukuman kekal. Dan waktu itu saya takutnya luar biasa. Takut mati. Tapi saya tahu, waktu itu, walau seolah-olah saya mau mati, saya menjerit: "Tuhan Yesus, tolong! Tuhan, selamatkan saya, ampuni saya!" Ternyata Dia memang hidup! Dia bangkit dan hidup! Dia datang, memberikan damai sejahtera, sukacita bagi saya! Dan waktu itu juga, penyakit saya disembuhkan Tuhan.
Sampai hari ini, Saudara, waktu itu saya umur 17 tahun, sweet seventeen. Sekarang saya sudah sweet 71. Jadi sudah 54 tahun bersama Yesus. Kita terus disertai, dipelihara, diberkati, diberi kekuatan oleh Tuhan. Amin!
Bersama Yesus kita lakukan perkara yang besar dan ajaib. Melangkah terus bersama dengan Tuhan. Jangan berhenti. Jangan putus asa. Jangan menoleh ke belakang seperti istri Lot—jadi tiang garam. Mari terus berjalan. Apa pun kesulitan, kesukaran, tantangan, kita terus mengikut Yesus. Percayalah! Percayalah, rencana Tuhan di dalam setiap pribadi hidup saudara adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan. Dia akan mendengar doa Saudara, Dia tahu kebutuhan Saudara, dan Dia akan menjawabnya bagi kita semuanya. Yang percaya, katakan: Amin.
Jangan menjauhi hadirat Tuhan
Nah, Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan, benar sekali bahwa waktu mereka mendesak, maka dalam ayat 30 dikatakan: akhirnya Tuhan Yesus duduk bersama dengan dua murid ini. Ketika Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Saya tahu, waktu mereka duduk bersama Yesus, mereka mengalami sesuatu yang dalam. Saya percaya mereka menangis, mereka mengalami betapa Yesus mengasihi mereka berdua.
Dengan lembut, Tuhan Yesus duduk, memecahkan roti. Saya tahu, Dia juga ada di sini saat ini. Kalau ada di antara saudara yang selama ini menutup pintu hati, bukalah pintu hatimu. Dia mau masuk dan tinggal bersama saudara.
Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan, kalau kita duduk bersama dengan Tuhan Yesus—indah, indah sekali. Setiap pagi, saya mempraktikkan ini. Waktu saya bangun pagi-pagi, saya berkata, “Bapa... Bapa...” Rasanya itu hadirat Tuhan luar biasa. “Tuhan Yesus... Tuhan Yesus... Roh Kudus...” Alami hadirat-Nya. Dia nyata dalam hidup kita. Dia hidup. Dia ada di dalam hidup Saudara, dalam keluarga Saudara. Alami kasih Yesus. Duduk bersama Yesus itu indah sekali.
Indah sekali. Sangat indah duduk bersama Yesus—artinya berada dalam hadirat Tuhan. Saat itu kita alami ketenangan, ada damai, ada sukacita. Ada hadirat Tuhan.
Dan Saudaraku yang terkasih, mari jangan melupakan hadirat Tuhan. Jangan menjauhi hadirat-Nya. Lebih banyak duduk di bawah kaki Tuhan, lebih banyak berada dalam hadirat-Nya. Karena Yesuslah sumber hidup dan pengharapan bagi kita. Kalau Saudara keluar dari hadirat Tuhan, Saudara akan kecewa. Saudara akan melihat keadaan tidak lebih baik. Tapi saat Saudara ada dalam hadirat Tuhan, Dia yang sudah bangkit mau agar Saudara bersama dengan Dia. Lebih intim dengan Tuhan.
Tadi, dalam perjalanan, saya berdoa, dan pesan Tuhan bagi Saudara yang hadir adalah: kita harus semakin intim dengan Tuhan Yesus. Duduk diam, dengarkan apa yang Yesus katakan. Dan kita percaya Yesus sudah bangkit. Dia bersama kita.
Nyanyi:
Sebab Dia hidup, ada hari esok
Sebab Dia hidup, ku tak gentar
Karena kutahu Dia pegang hari esok
Hidup jadi berarti sebab Dia hidup
Haleluya!
Yang sakit sudah disembuhkan. Yang belum dibaptis Roh Kudus—engkau dibaptis dalam Roh Kudus. Amin! Percaya, Dia hadir di sini. Dia melawat Saudara, Dia menjamah Saudara. Dia sudah pulihkan Saudara. Dia kuatkan kita semua. Yang percaya, katakan Amin!
Kuasa kebangkitan
Yang terakhir ini luar biasa. Mari kita baca bersama-sama bagian terakhir, ayat 31-32,
- Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
- Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
- Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.
Lalu mereka segera bangun dan balik ke Yerusalem. Di sana mereka menemui kesebelas rasul yang sedang berkumpul bersama para pengikut Yesus lainnya. Kelompok itu memberitahukan kepada mereka: “Tuhan benar-benar sudah bangkit!” Ia menampakkan diri kepada Simon, kepada Pak Rusli, kepada hamba-hamba Tuhan, anak-anak Tuhan yang ada di Bogor. Dia melawat kita! Dia menjamah kita! Dia pulihkan kita! Dia kuatkan kita! Haleluya!
Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan, saya percaya saat ini juga Roh Kudus membukakan mata hati Saudara. Yesus mengubahkan dan memulihkan kehidupan saudara. Saat ini juga Roh Kudus bekerja! Saudara akan melihat, “Wow, ternyata Allah kita dahsyat! Ternyata Allah kita ajaib, luar biasa!”
Waktu kebangkitan Yesus, maka kuasa kebangkitan ada di sini. Dia mengubahkan hidup saudara. Saudara tidak akan menjadi lemah lagi, tapi semakin kuat di dalam Tuhan—sampai Yesus datang kedua kalinya. Jangan ada yang putus asa. Percayalah, Dia ada di sini. Dia mengubahkan. Dia membukakan mata hati Saudara. Engkau akan diperlihatkan betapa ajaib dan besarnya Allah itu bagi kita. Sungguh luar biasa! Amin! Rencana Tuhan dalam hidup Saudara itu indah. Mari, buka hati Saudara.
Nyanyi:
Dia jamah segenap hidupku
Dan beri damai di hatiku
Semua berubah dan aku tahu
Yesus jamah, kujadi baru