Oleh kasih karunia kita diselamatkan (Pdt Sukirman Pardi)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Shalom, apa kabar Saudara? Luar biasa! Katakan hari ini adalah hari yang luar biasa! Hari ini adalah hari yang luar biasa!

Puji Tuhan, hari ini kita ada dalam bulan Desember. Bulan Natal. Di mana seluruh dunia merayakan satu peristiwa besar, kelahiran juru selamat kita Tuhan Yesus ke dunia. Yohanes 3:16,

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kalau boleh saya katakana, ini adalah kado terindah dalam Natal, yaitu kasih karunia. Lewat Natal, kita mengalami kasih karunia. Lewat kasih karunia, Saudara dan saya beroleh keselamatan. Saudara yang dikasihi Tuhan, grace atau kasih karunia itu adalah inti iman kita orang percaya, itu adalah fundamental Kekristenan kita.

Masalahnya, ada banyak anak Tuhan kurang memahami akan makna kasih karunia itu. Dan akibatnya, banyak di antara kita kurang menghargai karya penyelamatan Tuhan Yesus, sehingga kita bertingkah laku sekan bukan orang percaya. Berbuat dosa semau kita, tidak menghargai karya pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib buat kita semua.

Efesus 2:8-9,

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Diselamatkan adalah kata pasif. Artinya kalau kita tidak diselamatkan maka kita pasti akan mengalami yang Namanya kebinasaan kekal. Itu semua diakibatkan oleh satu makhluk yang namanya dosa. Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka natur Adam dan Hawa adalah dosa. Seluruh keturunannya menjadi orang berdosa. Seluruh manusia menjadi orang berdosa.

Roma 5:19,

Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

Orang berdosa hanya akan melahirkan orang berdosa. Orang berdosa tidak bisa menghasilkan orang kudus. Kucing kalau beranak cucu tetap kucing.

Mazmur 51:7,

Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Dengan kata lain, sejak dalam kandungan kita sudah dikategorikan orang berdosa. Belum pernah berbohong, mencuri, hakekat sudah disebut sebagai orang berdosa. Bukan setelah melakukan perbuatan dosa, tapi karena mewarisi sifat dosa. Sedang dalam kondisi apapun, tetap dikategorikan orang berdosa.

Upah dosa adalah maut, kematian kekal. Oleh sebab itu manusia perlu diselamatkan. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya.

Dosa dikatakan lumpur maut. Kalau orang jatuh ke dalam lumpur maut, maka kalau orang bergerak-bergerak menyelamatkan diri, malah semakin cepat dia tenggelam. Untuk bisa selamat, tidak ada cara lain, harus ada pihak lain yang mengulurkan tangan menyelamatkan dia. Demikian juga dengan orang berdosa. Orang berdosa seperti orang yang jatuh ke dalam lumpur maut, tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Semakin bergerak menyelamatkan diri, dia semakin jatuh. Semakin berusaha semakin tenggelam.

Paulus katakan, semakin aku ingin berbuat baik, sebaliknya perbuatan yang jahat yang aku lakukan.

Jadi apa yang bisa menyelamatkan kita dari lumpur dosa? Tidak ada cara lain, harus ada pihak yang mengulurkan tangan. Ada agama yang mengajarkan, masuk sorga itu harus dengan perbuatan. Perbuatan akan ditimbang. Jadi kalau perbuatan baik lebih banyak, akan masuk sorga. Kalau perbuatan jahat lebih banyak, akan masuk neraka. Jadi mereka berbuat baik sebanyak-banyaknya di dunia, berhenti berbuat dosa dengan kekuatan sendiri.

Ada nggak orang di dunia ini yang tidak pernah berbuat dosa? Tidak ada.

Roma 3:23 katakan,

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Ada sepasang suami istri masuk pernikahan perak, mereka terkenal dengan kekudusan, kesabaran, nggak pernah berbuat dosa. Ibu ini adalah seorang aktivis di gereja. Di HUT pernikahan ke-25, suaminya bilang, Mama, terus terang Papa sangat kagum sama Mama. Dua puluh lima tahun telah kita lalui, dan seringkali Papa kasar sama Mama, marah-marah sama mama, bentak-bentak Mama, kadang tempeleng Mama. Tapi Mama nggak balas. Mama tetap setia. Mama begitu baik.

Mamanya bilang, iya, Mama emang nggak balas, karena Mama punya tips melampiaskan kemarahan Mama. Jadi setiap kali Papa marah-marah, bentak-bentak, tempeleng Mama, untuk melampiaskan kekesalan, Mama hanya masuk ke kamar mandi. Loh, Mama ngapain ke kamar mandi? Mama bersihin WC. Mama bersihin WC pakai sikat gigi Papa! Ternyata sama aja.

Firman Tuhan katakan tidak ada seorang pun tidak berbuat dosa. Bahkan perbuatan baik kita itu dikatakan kain kotor di hadapan Tuhan. Kalau ada orang mau masuk ke sorga pakai perbuatan baiknya itu sama aja pakai kain kotor. Nggak bisa.

Apakah orang Kristen tidak perlu berbuat baik?

Jadi apakah orang Kristen tidak perlu berbuat baik?

Ada yang bilang, saya ini orang jahat, jadi saya harus berhenti jadi orang jahat supaya saya masuk sorga. Dalam Alkitab, dosa itu diperhitungkan sebagai hutang kepada Allah.

Matius 6:12,

dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
Dalam bahasa Inggris (NIV),
And forgive us our debts, as we also have forgiven our debtors.

Dalam Bahasa Inggris dituliskan sebagai debt atau hutang. Bebaskanlah kami dari hutang kami. Dosa di hadapan Tuhan adalah hutang. Dosa adalah hutang kepada Allah. Banyak berdosa artinya banyak berhutang kepada Allah. Bisakah hutang dibayar dengan berhenti berhutang?

Misalnya saya berhutang, dan penagihnya menagih. Saya bilang, saya berjanji saya tidak berhutang lagi. Apakah hutangnya jadi lunas? Hutangnya harus dibayar dulu, masalah berhenti berhutang itu nomor dua. Dosa adalah hutang di hadapan Tuhan. Hutang dosa tidak bisa dibayar dengan berhenti berbuat dosa. Hutangnya harus bayar dulu.

Oleh sebab itu, dengar baik, kita perlu pelunasan hutang. Siapa yang bisa melunasi hutang kita yang sangat besar itu? Di sinilah kita perlu pihak lain yang mampu melunasi hutang kita yang sangat besar itu. Tapi masalahnya adalah, siapa yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk membayar hutangmu yang sangat besar? Hanya Allah sendiri yang memiliki kemampuan dan kemauan. Oleh sebab itu, kita butuh grace, grasi, kasih karunia dari sang pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Grace, grasi atau kasih karunia adalah pemberian gratis atau cuma-cuma dari otoritas tertinggi kepada orang yang tidak layak untuk menerimanya.

Dalam sebuah negara, Presiden adalah otoritas tertinggi. Tapi dalam dunia akhirat, otoritas tertinggi hanya Allah sendiri. Saudara dan saya kalau bekerja, mendapat upah adalah hak. Tapi kalau Saudara sudah divonis mati, dan Presiden membebaskan Saudara dari hukuman mati, itu adalah grasi, grace, kasih karunia. Jadi kita selamat bukan karena berbuat baik. Bukan karena berhenti berbuat dosa. Hutang dosa harus dibayar!

Kita selamat, semata-mata karena kasih karunia Tuhan. Karena Tuhan mengasihi Saudara dan saya dan mengulurkan tangannya kepada kita, maka tidak ada alasan buat kita untuk memegahkan diri, semua karena anugerah Tuhan!

Saya suka miris kalau lihat orang Kristen itu sombong luar biasa. Merasa diri udah paling kudus. Paling hebat. Paling berjasa buat Tuhan. Oh, saya kan donator besar di gereja ini. Saya orang penting di gereja ini. Hati-hati Saudara, itu jerat dari Iblis. Tuhan sangat benci orang sombong. Lucifer itu adalah malaikat yang dulu dipakai Tuhan luar biasa, disayang Tuhan luar biasa, tapi jatuh karena kesombongannya.

Kita semua ada hari ini karena kasih karunia Tuhan yang luar biasa.

Nyanyi:

Semua karena anugerah-Nya
Diberikan kepada kita
Semua anugerah-Nya, bagi kita
Bila kita dipakai-Nya

Waktu Tuhan Yesus mengulurkan tangannya, bagian kita adalah menyambut dengan iman kepada Kristus.

Kolose 2:14,

dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib

Itu artinya, waktu Yesus di kayu salib, Dia sedang melunasi hutang Saudara dan saya. Ketika Dia menyerahkan diri-Nya, Yesus katakana sudah selesai. Sudah lunas! Semua hutang kita sudah lunas dibayar! Tidak ada lagi yang bisa menuntut, mendakwa, menghukum kita, karena semua hutang kita sudah lunas di kayu salib? Kapan? Ketika kita percaya dengan hati dan mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Tuhan.

Iman perlu bukti

Yesus bangkit sebagai bukti bahwa Dia adalah sungguh-sungguh Allah. Masalahnya, iman itu abstrak, ngga kelihatan. Setiap orang bisa mengaku punya iman. Maka iman itu perlu bukti. Buktinya apa? Buktinya adalah buah roh, perbuatan, pertobatan atau berhenti berbuat dosa.

Orang Kristen yang sungguh-sungguh, adalah yang berhenti berbuat dosa alias bertobat, melakukan perbuatan-perbuatan baik. Jadi kalau ada yang bilang beriman, tapi zinah jalan terus, itu iman yang palsu. Bilang saya selamat, tapi korupsi jalan terus, itu iman yang kosong. Ibadah males, doa males, ngga pernah berbuat baik jahat melulu, itu bukan iman. Walau rajin ibadah ke gereja, tapi perbuatan ngaco, itu bukan iman. Iman butuh bukti. Iman butuh pengakuan konkrit, yaitu perbuatan kita.

Konkritnya, berhentilah berbuat dosa. Kalau sungguh-sungguh beriman, kita dipenuhi dengan buah Roh. Hatimu akan dipenuhi kerinduan untuk terus beribadah, untuk berbuat baik. Doamu bukan karena terpaksa, tapi karena kehausan. Keluar dari dalam hati kita, karena kita mengasihi Tuhan yang telah mengorbankan dirinya buat Saudara dan saya.

Kita diselamatkan itu bukan hasil usahamu, tapi murni karena anugerah Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati. Amin!

Video