Gaya hidup anak Allah

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. (Roma 8:14-16)

Ketika kita menerima Tuhan Yesus masuk ke dalam hati kita, maka Roh Kudus lah yang mendiami hati kita. Dia datang membawa hidup kekal, melahirkan kita kembali jadi anak Allah dan kita menjadi ciptaan baru. Namun kita tidak langsung menyadari identitas kita dengan benar sebagai anak Allah. Iblis mengambil keuntungan untuk membohongi di area yang belum kita mengerti dengan benar. Ketika kebohongan kita percayai, perbudakan terjadi. Iblis menaruhkan roh perbudakan di dalam orang yang tidak mengenali identitasnya sebagai anak-anak Bapa di surga. Buahnya adalah: rasa takut, rasa malu, rasa bersalah, rasa tidak layak. Dosa yang diwariskan Adam menjadikan roh perbudakan berkuasa atas kita. Namun Yesus datang memerdekakan kita dan menggantikannya dengan roh yang membuat kita menjadi anak Bapa di surga. Ketika mengerti identitas kita sebagai anak Allah, maka kita tidak lagi akan diperhamba oleh apa yang berasal dari dunia.

Sebagai anak-anak Allah, kita harus terus berlatih untuk membangun gaya hidup dipimpin oleh Roh Allah. “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan…”

Tuhan ingin menuntun kita di jalan yang Dia rancang bagi kita. Mata Tuhan tertuju kepada kita umat kepunyaan-Nya. Karena itu hati yang rela untuk dipimpin dan mempercayakan hidup kita ke dalam tangan-Nya membuat kita bisa melangkah seirama dengan Tuhan penuh damai sejahtera dan sukacita dari Roh Allah

Seorang yang mengenali identitasnya sebagai milik kepunyaan Tuhan akan lebih mudah menerima apa yang Tuhan katakan mengenai dirinya, sehingga dapat bergerak ke dalam tujuan Tuhan. Seorang yang memberi diri dipimpin Roh Kudus akan menangkap pikiran-Nya dan mengejar kehendak-Nya sehingga dapat bergerak seirama dengan-Nya.

Roma 8:11-16 mengungkapkan apa yang Roh Allah kerjakan dalam kita supaya kita dapat membangun gaya hidup anak Allah.

“Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. (Roma 8:11-16)

Perikop Firman ini membukakan kepada kita untuk mengenali Pribadi Roh Kudus dan karya-Nya dalam mengubah diri kita. Inilah makna yang ada di dalamnya:

#1 Roh Kudus adalah Roh Kebangkitan

Dia ada di dalam kita untuk membangkitkan. Dia telah membangkitkan Tuhan Yesus. Sekarang kuasa kebangkitan yang sama itu telah ada di dalam kita untuk membangkitkan kita. Dari seorang yang tadinya dipengaruhi kematian - [sehingga secara rohani nilainya menjadi merosot], kita diubah untuk hidup di bawah pengaruh kuasa kebangkitan. Roh Kebangkitan menjadikan kita tangguh melewati masa sukar dan memunculkan potensi manusia baru lewat penaklukan tantangan. Kita dibawa untuk terus meningkat.

#2 Roh Kudus semakin kita kenali saat kita dibentuk ulang

Kuasa kebangkitan dinyatakan melalui karya-Nya dalam membangkitkan apa yang telah “diremukkan” [saat pembentukan ulang diselaraskan dengan Tuhan] dipulihkan kembali.

#3 Kita sekarang berhutang untuk hidup oleh Roh

Berhutang identik dengan terikat kepada yang memiutangi. Rasa berhutang artinya tidak lagi merasa bebas untuk mengikuti kemauan sendiri, melainkan mengikuti pihak “yang memberi utang.” Berbalik dari keadaan yang aslinya menuruti kedagingan yang membuat kita jadi tawanan dosa, sekarang kita jadi hamba kebenaran. Kita bebas karena ditebus oleh darah Yesus. Selanjutnya kita memiliki hidup baru, roh baru dari Roh Kudus, yang memiliki sifat Roh Kudus. Roh kita yang baru membuat kita mengikuti Tuhan, memberi diri bagi Tuhan dan kesadaran dimiliki Tuhan. Kita diinsyafkan untuk “merasa terikat” kepada Roh Kudus, sehingga menjadi takluk sebagai “tawanan Roh.”

#4 Roh Kudus menjadikan kita anak Allah

Kita diubah dari status budak, jadi putra dan putri Kerajaan Allah. Sebelum diangkat jadi anak Allah, kita dikuasai roh perbudakan karena dosa. Kita tidak berada di bawah tudung kemuliaan Allah. Kita merasa tidak layak, dan tidak punya keyakinan akan jaminan Allah. Kita merasa tidak berdaya, dikungkung oleh keterbatasan alami. Sebagai anak-Nya, kita dibebaskan dari rasa takut, memiliki kepastian memanggil-Nya Bapa dalam status dan hubungan Bapa-anak.

#5 Hidup dipimpin Roh Kudus

Sebagai anak-anak Allah, maka gaya hidup kita adalah mengikuti tuntunan Roh Kudus, artinya selalu hidup dipimpin Roh Kudus.

Tuhan memanggil kita untuk senantiasa berjalan bersama-Nya. Roh Kudus yang memimpin kita ke dalam tujuan Ilahi. Perjalanan kita adalah dari kemenangan kepada kemenangan yang lebih besar. Ketika menghidupi identitas sebagai anak Allah, kemenangan adalah kepastian yang mutlak, karena Yesus telah terlebih dahulu mengalahkan semua musuh kita. Dari kemenangan yang kita raih dan hidupi, keharuman Kristus akan dirasakan orang lain melalui hidup kita. Hati yang tulus berjalan dan setia melakukan kehendak Bapa membuat keharuman Kristus itu semakin nyata.

Hidup menurut pimpinan Roh Kudus membuat kita hidup: melakukan kehendak Bapa - menuju tujuan Ilahi kita - dan setiap hari berjalan dalam kebenaran-Nya.

Kita melangkah bersama-Nya untuk terus diubahkan jadi semakin serupa dengan Kristus.

Sumber