Injil adalah kekuatan Allah

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, dan iman adalah dasar utama keselamatan kita. Iman bukanlah sesuatu yang statis, melainkan harus terus dipelihara dan dikembangkan melalui pengetahuan, kebajikan, dan kasih kepada sesama. Dengan menjaga iman melalui doa, pujian, penyembahan, dan persekutuan, kita dapat berjalan dalam keselamatan dengan keyakinan yang teguh.

Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.

Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Roma 1:16-17

Saudara yang dikasihi Tuhan, kita bersyukur sebagai orang percaya kita memiliki keyakinan iman yang tepat, yaitu di dalam Injil. Kenapa demikian? Karena Firman Tuhan katakan bahwa Injil itu adalah kekuatan Allah, Saudara. Jadi kekuatan Allah itu ada di dalam Injil, firman Tuhan yang setiap hari kita baca.

Lewat Injil kita diselamatkan, menjadi orang percaya. Bukan hanya bagi orang Yahudi dan orang Yunani, tapi semua orang, termasuk Saudara dan saya. Lewat iman kita beroleh menghampiri tahta kasih karunia Allah, Saudara. Hanya oleh iman. Firman Tuhan katakan orang benar akan hidup oleh iman.

Iman ini adalah suatu dasar keselamatan, tanpa iman tidak ada seorang pun berkenan di hadapan Allah, tidak ada seorang pun bisa melihat Allah. Jadi, yang terutama adalah kita perlu menjaga iman kita; karena kita tidak percaya bahwa sekali selamat tetap selamat, sekali beriman tetap selamat. Tidak, Saudara. Iman itu harus dijaga dengan baik.

Firman Tuhan bilang, kerjakanlah keselamatanmu itu dengan takut dan gentar kepada Tuhan. Jadi keselamatan yang sudah Tuhan anugerahkan kepada kita itu harus kita kerjakan dan pelihara dengan baik. Bagaimana caranya? Beberapa di antaranya adalah dengan cara senantiasa terus ada dalam pujian dan penyembahan, lewat doa yang kita naikkan, lewat persekutuan dengan anak-anak Tuhan, semuanya itu adalah bagian kita dalam membentuk iman.

2 Petrus 1:5-7,

Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Nah, iman itu harus ditambahkan, ditambahkan terus, Saudara, ya. Iman itu tidak statis, tapi aktif, Saudara. Biarlah setiap kita senantiasa terus menjaga iman kita.

Amin.